Makmum Terbelakang Gerakan Imam - Drs. Dame Siregar, M.A

Makmum Terbelakang Gerakan Imam

Share This

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ قَيْسٍ عَنْ عَاصِمِ بْنِ حُمَيْدٍ عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ الْأَشْجَعِيِّ قَالَ قُمْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَقَامَ فَقَرَأَ سُورَةَ الْبَقَرَةِ لَا يَمُرُّ بِآيَةِ رَحْمَةٍ إِلَّا وَقَفَ فَسَأَلَ وَلَا يَمُرُّ بِآيَةِ عَذَابٍ إِلَّا وَقَفَ فَتَعَوَّذَ قَالَ ثُمَّ رَكَعَ بِقَدْرِ قِيَامِهِ يَقُولُ فِي رُكُوعِهِ سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ ثُمَّ سَجَدَ بِقَدْرِ قِيَامِهِ ثُمَّ قَالَ فِي سُجُودِهِ مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ قَامَ فَقَرَأَ بِآلِ عِمْرَانَ ثُمَّ قَرَأَ سُورَةً سُورَةً

(ABUDAUD - 739) : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Shalih dari 'Amru bin Qais dari 'Ashim bin Humaid dari 'Auf bin Malik Al Asyja'i dia berkata; "Di suatu malam, aku mengerjakan shalat bersama Rosululloh shallallahu 'alaihi wasallam, beliau kemudian berdiri dan membaca surat Al Baqarah, tidaklah beliau melewati ayat tentang rahmat, pasti beliau berhenti dan memohon kepada-Nya, dan tidaklah melewati ayat tentang adzab, melainkan beliau berhenti dan meminta perlindungan darinya." katanya melanjutkan; "Kemudian beliau ruku' yang lamanya seperti beliau berdiri, dalam ruku'nya beliau mengucapkan: "subahaana dzil jabaruuti wal malakuuti wal kibriyaa`i wal 'azhamati (Maha suci dzat yang memiliki sifat kekuasaan, kerajaan, kebesaran dan keagungan)." Kemudian beliau sujud yang lamanya seperti beliau berdiri, dalam sujudnya beliau mengucapkan seperti itu juga, sesudah itu beliau berdiri, lalu membaca surat Ali Imran, kemudian membaca surat demi surat."
أَخْبَرَنِي هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ سَوَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا لَيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ قَيْسٍ الْكِنْدِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ عَاصِمَ بْنَ حُمَيْدٍ يَقُولُ سَمِعْتُ عَوْفَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قُمْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَدَأَ فَاسْتَاكَ وَتَوَضَّأَ ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى فَبَدَأَ فَاسْتَفْتَحَ مِنْ الْبَقَرَةِ لَا يَمُرُّ بِآيَةِ رَحْمَةٍ إِلَّا وَقَفَ وَسَأَلَ وَلَا يَمُرُّ بِآيَةِ عَذَابٍ إِلَّا وَقَفَ يَتَعَوَّذُ ثُمَّ رَكَعَ فَمَكَثَ رَاكِعًا بِقَدْرِ قِيَامِهِ يَقُولُ فِي رُكُوعِهِ سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ ثُمَّ سَجَدَ بِقَدْرِ رُكُوعِهِ يَقُولُ فِي سُجُودِهِ سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ ثُمَّ قَرَأَ آلَ عِمْرَانَ ثُمَّ سُورَةً ثُمَّ سُورَةً فَعَلَ مِثْلَ ذَلِكَ
(NASAI - 1120) : Telah mengabarkan kepada kami Harun bin 'Abdullah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Sawwar dia berkata; telah menceritakan kepada kami Laits bin Sa'ad dari Mu'awiyah bin Shalih dari 'Amr bin Qais Al Kindi bahwasanya dia mendengan 'Ashim bin Humaid berkata; aku mendengar 'Auf bin Malik berkata; "Aku pernah solat bersama Nabi Shallallahu'alaihi wasallam, lalu beliau mulai bersiwak dan berwudhu. Kemudian beliau berdiri dan shalat. Beliau mengawali shalatnya dengan membaca surat Al Baqarah. Beliau tidak melewati ayat tentang rahmat kecuali beliau berhenti dan memohon (rahmat). Beliau juga tidak melewati ayat tentang adzab kecuali beliau berhenti dan berlindung darinya. Kemudian beliau ruku' hingga ia tenang dalam keadaan ruku' seukuran berdirinya, sambil membaca: 'Subhana dzil jabaruuti wal malakuuti wal kibriyaai wal 'adzamati (Maha Suci Dzat yang mempunyai hak memaksa dan kekuasaan, serta yang memiliki kesombongan dan keagungan) ' saat ruku'. Lantas beliau Shallallahu'alaihiwasallam sujud seukuran ruku'nya tadi dengan membaca: 'Subhana dzil jabaruuti wal malakuuti wal kibriyaai wal 'adzamati'. Kemudian beliau membaca surat Ali 'Imran, kemudian surat lainnya, dan beliau juga melakukan hal yang sama - di rakaat berikutnya -."

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ سَوَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ مُعَاوِيَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ قَيْسٍ الْكِنْدِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ عَاصِمَ بْنَ حُمَيْدٍ يَقُولُ سَمِعْتُ عَوْفَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قُمْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَدَأَ فَاسْتَاكَ ثُمَّ تَوَضَّأَ ثُمَّ قَامَ يُصَلِّي وَقُمْتُ مَعَهُ فَبَدَأَ فَاسْتَفْتَحَ الْبَقَرَةَ لَا يَمُرُّ بِآيَةِ رَحْمَةٍ إِلَّا وَقَفَ فَسَأَلَ وَلَا يَمُرُّ بِآيَةِ عَذَابٍ إِلَّا وَقَفَ يَتَعَوَّذُ ثُمَّ رَكَعَ فَمَكَثَ رَاكِعًا بِقَدْرِ قِيَامِهِ يَقُولُ فِي رُكُوعِهِ سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ ثُمَّ قَرَأَ آلَ عِمْرَانَ ثُمَّ سُورَةً فَفَعَلَ مِثْلَ ذَلِكَ

(AHMAD - 22855) : Telah bercerita kepada kami Al Hasan bin Sawwar berkata: Telah bercerita kepada kami Laits dari Mu'awiyah dari 'Amru bin Qais Al Kindi ia mendengar 'Ashim bin Humaid berkata: Aku mendengar 'Auf bin Malik berkata; Aku berdiri bersama Rosululloh Shallalahu 'alaihi wa sallam, beliau memulai lalu beliau bersiwak kemudian wudlu, setelah itu beliau shalat, aku berdiri bersama beliau, beliau memulai lalu membuka surat Al Baqarah, tidaklah beliau melintasi ayat rahmat melainkan beliau berhenti lalu meminta dan tidaklah melintasi ayat adzab melainkan beliau berhenti lalu meminta perlindungan diri, setelah itu beliau ruku' lalu diam dalam keadaan ruku' seukuran lamanya saat berdiri, saat ruku' beliau membaca: SUBHAANA DZIL JABARUUT WAL MALAKUUT WAL KIBRIYAA` WAL 'ADLAMAH. Setelah itu beliau membaca Aali 'Imraan kemudian satu surat lain, lalu beliau melakukan seperti itu.
Analisa
1.      Timbul pertanyaan, seandainya Imamnya tidak melakukan hadis di atas, maka makmum wajibkah mengikutinya?
2.      Jawabnya tentu tidak
3.      Karena Imam tidak melakukan yang ada dalam petunjuk hadis
4.      Jadi bagaimana posisi makmum jika Imam cepat solatnya?
5.      Jawabnya silakan Imam solat apa yang ia lakukan
6.      Tetapi makmum harus melakukan mendekati seperti hadis di atas, biarpun dia terlambat
7.      Karena mengikuti Imam yang tidak menurut hadis tentu tidak wajib diikuti
8.      Kemudian belum diketahui apakah ada hadis yang membatasi berapa rukun minimal makmum tinggal dari gerakan Imamnya baru disebut batal berjamaah
9.      Yang ada mendahului Imam yang salah, kalau terbelakang belum ada batasan berapa rukun
10.  Jika ada batasan berapa rukun minimal yang boleh tertinggal baru diamalkan hadisnya
11.  Jika belum ditemukan maka boleh berapa rukun dalam rangka mengamalkan hadis Rasul
12.  Tetapi Imam kita perlu disarankan agar mengamalkan solat sesuai dengan hadis yang ada
13.  Jangan diikuti selera makmum yang banyak yang jauh dari ajaran hadis
14.  Jika selera makmum yang diikuti, kapan lagi ajaran hadis terlaksana
15.  Jika ada bertanya sama Imam lakukanlah sesuai dengan kemampuan makmum yang banyak yaitu ringkaskan saja
16.  Jawabannya malulah kita solat yang tidak sesuai dengan hadis Rasul
17.  Apa gunanya kita solat kalau solat kita salah menurut hadis
18.  Jika ada ancaman, jika solat lama seperti hadis di atas,maka kami akan mengundurkan diri dari makmum saudara?
19.  Jawabannya silakan dia mengundurkan diri
20.  Solusinya sudaraku para Imam, mari kita semua yang sanggup jadi Imam mengamalkan solat sesuai dengan hadis
21.  Jika semua Imam dengan demikian tentu makmum pasti akan mengikutinya dengan pelan-pelan serta menganalisa mana yang baik dan menguntungkan
22.  Karena tidak masuk akal tata cara solat Rasul dalam hadis membuat umatnya merugi, tetapi justru menguntungkan atau makmum tidak mau berjamaah karena semua Imam mengikuti yang dibuat Rosul
23.  Hanya saja karena belum dilakukan maka dinilai sangat merugikan dan menghambat kerja tepat waktu
24.  Lamanya rokaat pertama selama membaca doa iftitah, al-Fatihah dan suroh al-Baqoroh pada rokaat pertama, pada rokaat kedua baca al-Fatihah dan suroh Ali ‘Imron
25.  Berarti lamanya ruku’, i’tidal dan seterusnya sama dengan lamanya berdiri
26.  Timbul pertanyaan berapa kali dibaca سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ  dan bacaan lainnya, jawabannya tentu berkali-kali sampai ada perkiraan telah seimbang dengan lamanya berdiri
27.  Demikian jugalah bacaan rukun yang lainnya, atau boleh saja dikumpul bacaan yang ada dalam hadis Rasul pada saat i’tidal, sujud dan selanjutnya
28.  Jika pada rokaat ketiga dan keempat lamanya sekedar membaca al-Fatihah saja
29.  Maka minimal lamanya ruku’,i’tidal,sujud dan  duduk antara dua sujud sekedar lamanya membaca al-Fatihah sebaiknya
     30.  Waktu istirahat kantor ada 90 menit, mari dimanfaatkan solat dengan baik dan makan yang sempurna

No comments: