Doa Qunut Witir
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَأَحْمَدُ بْنُ جَوَّاسٍ الْحَنَفِيُّ
قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ بُرَيْدِ بْنِ
أَبِي مَرْيَمَ عَنْ أَبِي الْحَوْرَاءِ قَالَ قَالَ الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَلَّمَنِي
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلِمَاتٍ أَقُولُهُنَّ فِي
الْوِتْرِ قَالَ ابْنُ جَوَّاسٍ فِي قُنُوتِ الْوِتْرِ اللَّهُمَّ اهْدِنِي
فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ
وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ إِنَّكَ تَقْضِي
وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلَا يَعِزُّ مَنْ
عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا
أَبُو إِسْحَقَ بِإِسْنَادِهِ وَمَعْنَاهُ قَالَ فِي آخِرِهِ قَالَ هَذَا يَقُولُ
فِي الْوِتْرِ فِي الْقُنُوتِ وَلَمْ يَذْكُرْ أَقُولُهُنَّ فِي الْوِتْرِ أَبُو
الْحَوْرَاءِ رَبِيعَةُ بْنُ شَيْبَانَ
(ABUDAUD - 1214) : Telah menceritakan
kepada Kami Qutaibah bin Sa'id dan Ahmad bin Jawwas Al Hanafi mereka berkata;
telah menceritakan kepada Kami Abu Al Ahwash
dari Abu Ishaq dari Buraid bin Abu Maryam dari Abu Al Haura`, ia berkata; telah berkata Al Hasan bin Ali radliallahu 'anhuma; Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada beberapa kalimat yang aku ucapkan ketika melakukan witir.. Ibnu Hawwas berkata; ketika melakukan qunut witir yaitu; ALLAAHUMMAH DINII FIIMAN HADAIT, WA 'AAFINII FIIMAN TAWALLAIT, WA BAARIK LII FIIMAA A'THAIT, WA QINII SYARRA MAA QADHAIT, INNAKA TAQDHII WA LAA YUQDHAA 'ALAIK, WA INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT, WA LAA YA'IZZU MAN 'AADAIT, TABAARAKTA RABBANAA WA TA'AALAIT (Ya Allah, berilah aku petunjuk diantara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan diantara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku diantara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau putuskan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong, dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi). Telah menceritakan kepada Kami Abdullah bin Muhammad An Nufaili, telah menceritakan kepada Kami Zuhair, telah menceritakan kepada Kami Abu Ishaq dengan sanad serta maknannya, ia berkata pada akhir hadits tersebut; Abu Al Haura` Rabi'ah bin Syaiban mengatakan hal ini yaitu; beliau mengucapkan ketika melakukan qunud dalam witir: "….." dan ia tidak menyebutkan; aku mengucapkannya dalam witir
dari Abu Ishaq dari Buraid bin Abu Maryam dari Abu Al Haura`, ia berkata; telah berkata Al Hasan bin Ali radliallahu 'anhuma; Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada beberapa kalimat yang aku ucapkan ketika melakukan witir.. Ibnu Hawwas berkata; ketika melakukan qunut witir yaitu; ALLAAHUMMAH DINII FIIMAN HADAIT, WA 'AAFINII FIIMAN TAWALLAIT, WA BAARIK LII FIIMAA A'THAIT, WA QINII SYARRA MAA QADHAIT, INNAKA TAQDHII WA LAA YUQDHAA 'ALAIK, WA INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT, WA LAA YA'IZZU MAN 'AADAIT, TABAARAKTA RABBANAA WA TA'AALAIT (Ya Allah, berilah aku petunjuk diantara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan diantara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku diantara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau putuskan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong, dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi). Telah menceritakan kepada Kami Abdullah bin Muhammad An Nufaili, telah menceritakan kepada Kami Zuhair, telah menceritakan kepada Kami Abu Ishaq dengan sanad serta maknannya, ia berkata pada akhir hadits tersebut; Abu Al Haura` Rabi'ah bin Syaiban mengatakan hal ini yaitu; beliau mengucapkan ketika melakukan qunud dalam witir: "….." dan ia tidak menyebutkan; aku mengucapkannya dalam witir
Qunut
Subuh atau Fajar
ابن علي رضي الله عنهما قال علمني رسول الله
صلى الله عليه وسلم في وتري إذا رفعت رأسي ولم يبق الا السجود اللهم اهدني فيمن
هديت وعافني فيمن عافيت وتولني فيمن توليت وبارك لي فيما اعطيت وقني شر ما قضيت
انك تقضيولا يقضى عليك انه لا يذل من واليت ولا يعز من عاديت تباركت ربنا وتعاليت
* تفرد بهذا اللفظ أبو بكر بن شيبة الحزامي وقد روينا في قنوت صلاة الصبح بعد
الركوع ما يوجب الاعتماد عليه وقنوت الوتر قياس عليه *
Hadis ini
menjelaskan bahwa doa qunu witir dibaca pada niat solat subuh, dan menjelaskan
bahwa doa qunut witir adalah yang diqiaskan ke niat solat subuh. Komentar
al-Baihaqi ini bisa dikritik secara ilmu hadis dengan cara tidak mungkin komentar
al-Baihaqi ini diterima karena bertentangan dengan hadis kutub at-Tis’ah di
atas dan al -Baihaqi sendiri ikut meriwayatkan bahwa doa qunut witir khusus
pada niat solat witir saja.
Kesimpulannya doa qunut bacaan di atas
hanya dipakai pada solat witir. Solat Sunat Mutlaq boleh dilaksanakan sesudah
solat witir. Karena solat sunat Mutlaq dilarang seudah solat subuh, ‘asor dan
pada pertengahan matahari di atas kepala ( waktu istiwa’)
Qunut Nazilah
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا مُغِيرَةُ
بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرَّكْعَةِ الْآخِرَةِ
يَقُولُ اللَّهُمَّ أَنْجِ عَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ اللَّهُمَّ أَنْجِ
سَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ اللَّهُمَّ أَنْجِ الْوَلِيدَ بْنَ الْوَلِيدِ اللَّهُمَّ
أَنْجِ الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ اللَّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ
عَلَى مُضَرَ اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا سِنِينَ كَسِنِي يُوسُفَ وَأَنَّ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ غِفَارُ غَفَرَ اللَّهُ لَهَا
وَأَسْلَمُ سَالَمَهَا اللَّهُ قَالَ ابْنُ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ
أَبِيهِ هَذَا كُلُّهُ فِي الصُّبْحِ
(BUKHARI - 951)
: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah menceritakan kepada kami
Mughirah bin 'Abdurrahman dari Abu Az Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah,
bahwa jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kepalanya dari rukuk
yang akhir, beliau membaca: "ALLAHUMMA ANJI AYYASY IBNA ABII RABI'AH
ALLAHUMMA ANJI SALAMAH IBNA HISYAM ALLAHUMMA ANJIL WALIDA IBNAL WALIID
ALLAHUMMA ANJIL MUSTADL'AFIINA MINAL MU`MINIINA ALLAHUMMASDUD WATH`ATAKA 'ALAA
MUDLAR ALLHUMMALHAA SINIINA YUSUF (Ya Allah selamatkanlah 'Ayyasy bin Abu
Rabi'ah, Ya Allah selamatkanlah Salamah bin Hisyam, Ya Allah selamatkanlah Al
Walib bin Al Walid, Ya Allah selamatkanlah orang-orang yang lemah dari
orang-orang beriman. Ya Allah keraskanlah sikaan-Mu atas suKu Mudlar dan
timpakanlah kepada mereka musim paceklik sebagaimana terjadi di zaman
Yusuf)." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga berdoa: "Suku Ghifar,
semoga Allah mengampuni mereka. Suku Aslam, semoga Allah menyelamatkan
mereka." Ibnu Abu Az Zinad menyebutkan dari Bapaknya, "Semua ini
dilakukan pada shalat Shubuh."
Saat kata selamatkan maka ganti dengan
keluarga atau nama yang dimaksudkan atau suku yang diinginkan.
Komentar
1. Doa qunut nazilah dan witir tidak ada suruhan dalam hadis angkat
tangan. Qunut nazilah dipakai setiap solat fardhu sebelum selesai masalah yang
dimaksudkan
2. Tidak perlu dijama’kan setiap doa qunut baik qunut nazilah atau
solat witir
3. Makmum tidak disuruh
mengaminkan doanya
4. Imam dan makmum masing-masing membaca doa tersebut seperti membaca
doa iftitah
5. Waktu niat solat subuh di Padangsidimpuan dan daerah tetangganya
terlalu cepat
6. Perhatikan adzan subuh di DKI Jakarta pukul 05 kurang 15 menitSementara di
Padangsidimpuan niat solat subuh pukul 05.00
7. Berarti jaraknya sekitar 15 menit
8. Pada hal jarak niat solat lainnya lebih kurang 30 menit
9. Kenapa niat solat subuhnya hanya 15 menit berarti kecepatan 15
menit arau belum masuk waktu subuh Demikian juga waktu imsak
10.
Waktu
Imasak dan subuh sama yaitu setelah terbit fajar dalilnya suroh al-Baqoroh ayat
187;
¨@Ïmé& öNà6s9 s's#øs9 ÏQ$uÅ_Á9$# ß]sù§9$# 4n<Î) öNä3ͬ!$|¡ÎS 4 £`èd Ó¨$t6Ï9 öNä3©9 öNçFRr&ur Ó¨$t6Ï9 £`ßg©9 3 zNÎ=tæ ª!$# öNà6¯Rr& óOçGYä. cqçR$tFørB öNà6|¡àÿRr& z>$tGsù öNä3øn=tæ $xÿtãur öNä3Ytã ( z`»t«ø9$$sù £`èdrçų»t/ (#qäótFö/$#ur $tB |=tF2 ª!$# öNä3s9 4 (#qè=ä.ur (#qç/uõ°$#ur 4Ó®Lym tû¨üt7oKt ãNä3s9 äÝøsø:$# âÙuö/F{$# z`ÏB ÅÝøsø:$# ÏuqóF{$# z`ÏB Ìôfxÿø9$# ( ¢OèO (#qJÏ?r& tP$uÅ_Á9$# n<Î) È@ø©9$# 4 wur Æèdrçų»t7è? óOçFRr&ur tbqàÿÅ3»tã Îû ÏÉf»|¡yJø9$# 3 y7ù=Ï? ßrßãn «!$# xsù $ydqç/tø)s? 3 y7Ï9ºxx. ÚúÎiüt6ã ª!$# ¾ÏmÏG»t#uä Ĩ$¨Y=Ï9 óOßg¯=yès9 cqà)Gt ÇÊÑÐÈ
187. Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur
dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah
pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan
nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka
sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu,
dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu
fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi)
janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf[115] dalam mesjid.
Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
[115] I'tikaf ialah berada
dalam mesjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.
No comments:
Post a Comment