حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بَكْرٍ
حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ أَبِي صَغِيرَةَ أَبُو يُونُسَ عَنْ عَمْرِو بْنِ
دِينَارٍ أَنَّ كُرَيْبًا أخْبَرَهُ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ قَالَ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ آخِرِ
اللَّيْلِ فَصَلَّيْتُ خَلْفَهُ فَأَخَذَ بِيَدِي فَجَرَّنِي فَجَعَلَنِي
حِذَاءَهُ فَلَمَّا أَقْبَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَلَى صَلَاتِهِ خَنَسْتُ فَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ لِي مَا شَأْنِي أَجْعَلُكَ حِذَائِي
فَتَخْنِسُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَوَيَنْبَغِي لِأَحَدٍ أَنْ يُصَلِّيَ
حِذَاءَكَ وَأَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ الَّذِي أَعْطَاكَ اللَّهُ قَالَ
فَأَعْجَبْتُهُ فَدَعَا اللَّهَ لِي أَنْ يَزِيدَنِي عِلْمًا وَفَهْمًا قَالَ
ثُمَّ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَامَ حَتَّى
سَمِعْتُهُ يَنْفُخُ ثُمَّ أَتَاهُ بِلَالٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
الصَّلَاةَ فَقَامَ فَصَلَّى مَا أَعَادَ وُضُوءًا
(AHMAD
- 2902) : Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Bakar telah menceritakan
kepada kami
Hatim bin Abu Shaghirah Abu Yunus dari Amru bin Dinar bahwa Kuraib telah mengkabarkan kepadanya bahwa Ibnu Abbas berkata; aku mendatangi Rosululloh shallallahu 'alaihi wasallam pada akhir malam, lalu aku shalat di belakang beliau, kemudian beliau meraih tanganku hingga menempatkanku sejajar dengan beliau. Ketika Rosululloh shallallahu 'alaihi wasallam kembali pada shalatnya, aku mundur, Rosululloh shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan shalatnya. Selesai shalat beliau bertanya kepadaku: "Aku telah menempatkanmu sejajar denganku, namun mengapa engkau mundur? Aku menjawab; Wahai Rosululloh, apakah pantas bagi seseorang shalat sejajar dengan engkau, padahal engkau adalah Rosululloh yang telah Allah anugerahkan kepadamu? Rupanya Beliau kagum kepadaku karena ucapanku, lalu beliau berdoa untukku agar Allah menambahkan ilmu dan pemahaman kepadaku. Ia Ibnu Abbas berkata; Kemudian aku melihat Rosululloh shallallahu 'alaihi wasallam tidur hingga aku mendengar dari beliau tarikan suara nafasnya, kemudian Bilal datang dan berkata; Wahai Rosululloh, ayo dirikan shalat. Maka beliau berdiri lalu shalat tanpa mengulangi wudlu.
Hatim bin Abu Shaghirah Abu Yunus dari Amru bin Dinar bahwa Kuraib telah mengkabarkan kepadanya bahwa Ibnu Abbas berkata; aku mendatangi Rosululloh shallallahu 'alaihi wasallam pada akhir malam, lalu aku shalat di belakang beliau, kemudian beliau meraih tanganku hingga menempatkanku sejajar dengan beliau. Ketika Rosululloh shallallahu 'alaihi wasallam kembali pada shalatnya, aku mundur, Rosululloh shallallahu 'alaihi wasallam melanjutkan shalatnya. Selesai shalat beliau bertanya kepadaku: "Aku telah menempatkanmu sejajar denganku, namun mengapa engkau mundur? Aku menjawab; Wahai Rosululloh, apakah pantas bagi seseorang shalat sejajar dengan engkau, padahal engkau adalah Rosululloh yang telah Allah anugerahkan kepadamu? Rupanya Beliau kagum kepadaku karena ucapanku, lalu beliau berdoa untukku agar Allah menambahkan ilmu dan pemahaman kepadaku. Ia Ibnu Abbas berkata; Kemudian aku melihat Rosululloh shallallahu 'alaihi wasallam tidur hingga aku mendengar dari beliau tarikan suara nafasnya, kemudian Bilal datang dan berkata; Wahai Rosululloh, ayo dirikan shalat. Maka beliau berdiri lalu shalat tanpa mengulangi wudlu.
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ ابْنِ شِهَابٍ
عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ
قَالَ دَخَلْتُ عَلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ بِالْهَاجِرَةِ فَوَجَدْتُهُ
يُسَبِّحُ فَقُمْتُ وَرَاءَهُ فَقَرَّبَنِي
حَتَّى جَعَلَنِي حِذَاءَهُ عَنْ يَمِينِهِ فَلَمَّا جَاءَ يَرْفَا تَأَخَّرْتُ
فَصَفَفْنَا وَرَاءَهُ
(MALIK
- 327) : Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibnu Syihab dari
Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah dari Bapaknya dia berkata; "Aku menemui
Umar bin Khatthab di saat siang yang sangat panas, dan aku mendapati dia sedang
melaksanakan shalat sunah. Aku lalu berdiri shalat di belakangnya, namun
kemudian ia mendekatkanku dengan dirinya hingga aku sejajar dengannya di sisi
kanan. Ketika Yarfa datang aku segera mundur, lalu kami membuat shaf di
belakangnya."
1562 - أخبرنا أبو سعيد قال : حدثنا أبو العباس
قال : أخبرنا الربيع قال الشافعي فيما بلغه ، عن محمد بن عبيد ، عن محمد بن إسحاق
، عن عبد الرحمن بن الأسود ، عن أبيه ، أن عبد الله « صلى به وبعلقمة فأقام أحدهما
عن يمينه والآخر عن يساره وقال : هكذا كان يفعل رسول الله صلى الله عليه وسلم »
قال الشافعي : وليسوا يقولون بهذا ونحن معهم يكونان خلف الإمام ، فأما نحن بحديث
مالك ، عن إسحاق بن عبد الله بن أبي طلحة ، عن أنس : أن رسول الله صلى الله عليه
وسلم قال : « قوموا أصلي لكم » . فقمت إلى حصير فنضحته بماء ، فقام عليه رسول الله
صلى الله عليه وسلم ، وصففت أنا واليتيم وراءه ، والعجوز من ورائنا فصلى بنا
ركعتين ، ثم انصرف قال : وعن مالك ، عن ابن شهاب ، عن عبيد الله بن عبد الله ،
عن أبيه قال : دخلت على عمر رضي الله عنه بالهاجرة ، « فوجدته يسبح فقمت وراءه
فقربني ، حتى جعلني حذاءه على يمينه ، فلما جاء يرفأ تأخرت فصففنا وراءه »=البيهقي=
Menceritakan kepadaku dari Malik dari Ibn Syihab
dari ‘Ubaidillah bin ‘Utbah dari Bapaknya ia berkata, aku menemui ‘Umar bin
al-Khottob di al-Hajiroh, maka aku meneminya sedang membaca tasbih, maka aku
berdiri di belakangnya maka ‘Umar mendekati aku sehingga mendirikan aku d
isebelah kanannya sejajar dengan dia atau satu baris dengannya,kemudian ada
yang datang lagi maka ia harus menyisipi sof, maka aku mundur ke belakang,
sehingga kami berdua bersof di belakangnya.
Kesimpulannya.
- Jika satu makmum maka dia berdiri di sebelah kanan Imam sebaris dengan Imamnya
- Jika datang makmum satu lagi maka dia berdiri di belakang Imam, pada baris pertama. Dengan cara Makmum yang pertama mundur ke belakang pada baris pertama sejajar dengan makmum yang kedua. Kemudian mereka berdua harus memposisi tengahkan Imam
- Caranya dengan membagi dua badan Imam, kaki kiri makmum pertama setentang dengan kaki kanan Imam, kaki kanan makmum yang kedua setentang dengan kaki kiri Imam, demikian makna posisi tengahkan Imam.
- Jika ada makmum yang ketiga maka ia berdiri sebelah kanan makmum pertama,jika ada makmum yang keempat maka ia berdiri sebelah kiri makmum yang kedua, demikian selanjutnya samapai penuh sof yang pertama, kemudian lanjutkan pada sof seterusnya, dengan memposisi tengahkan Imam.
- Jika satu makmumnya laki-laki dan satu lagi wanita, maka makmum laki-laki disebelah kanan Imam satu baris dengan Imam. Makmum wanita bediri setentang dengan Imam berada pada sof kedua jika memungkinkan ada tempat yang tersedia.
No comments:
Post a Comment