و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ
حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْمُخْتَارِ
سَمِعَ مُوسَى بْنَ أَنَسٍ يُحَدِّثُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى بِهِ
وَبِأُمِّهِ أَوْ خَالَتِهِ قَالَ فَأَقَامَنِي عَنْ يَمِينِهِ وَأَقَامَ
الْمَرْأَةَ خَلْفَنَا و حَدَّثَنَاه مُحَمَّدُ بْنُ
الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ ح و حَدَّثَنِيهِ زُهَيْرُ بْنُ
حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ يَعْنِي ابْنَ مَهْدِيٍّ قَالَ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ بِهَذَا الْإِسْنَادِ
(MUSLIM
- 1056) : Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Muadz telah menceritakan
kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abdullah bin
Mukhtar, ia mendengar Musa bin
Anas mnceritakan dari Anas bin Malik, bahwa Rosululloh shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat bersmanya dan ibunya atau bibinya. Kata Anas selanjutnya; "Kemudian beliau menempatkanku di sebelah kanannya dan beliau menempatkan wanita di belakang kami." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb katanya; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman yaitu Ibnu Mahdi katanya; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini.
Anas mnceritakan dari Anas bin Malik, bahwa Rosululloh shallallahu 'alaihi wasallam pernah shalat bersmanya dan ibunya atau bibinya. Kata Anas selanjutnya; "Kemudian beliau menempatkanku di sebelah kanannya dan beliau menempatkan wanita di belakang kami." Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far (dan diriwayatkan dari jalur lain) telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb katanya; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman yaitu Ibnu Mahdi katanya; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dengan isnad ini.
1.
Dalam hadis di atas jelas bahwa makmum laki-laki
sebelah kanan Imam sejajar dengan Imam dan makmum wanita ditempatkan di
belakang Imam
2.
Jika ada makmum laki-laki yang kedua maka dia
berdiri di belakang Imam
3.
Selanjutnya makmum pertama mundur kesof pertama
sejajar dengan makmum yang kedua
4.
Caranya mereka bagi dua badan Imam sehingga Imam
berda posisi tengah mereka berdua
5.
Jika datang makmum yang ketiga dia berdiri di kanan
makmum pertama
6.
Selanjutnya jika datang makmum laki-laki yang
keempat maka dia berdiri di sebelah kiri makmum yang kedua, jika datang makmum
yang kelima maka di berdiri disebelah kanan makmum yang ketiga, makmum yang
keenam maka dia berdiri disebelah kiri makmum yang keempat dan seterusnya
sehingga ukurannya Imam tetapposisi tengah makmum
7.
Timbul pertanyaan pada sof keberapa makmum wanita?
8.
Jawabnya tentu di sof kedua dengan analisa bahwa spf
wanita dibelakan sof laki-laki
9.
Berati sof wanita disof kedua dengan perdiksi makmum
laki-laki hanya satu sof saja
10. Jika
prediksi meleset artinya ada 2 sof maka sof wanita mundur pada sof ketiga dan
seterusnya
11. Cara bersof
wanita, berada pada baris kedua, dan berdiri setentang dengan Imam,
12. Jika ada
makmum yang kedua maka berdiri sebelah kanan makmum pertama, jika ada makmum
yang ketiga maka ia berdiri sebelah kiri makmum pertama, jika da makmum yang
keempat maka ia berdiri sebelah kanan, jika ada makmum yang lima maka ia
berdiri sebelah kiri dan seterusnya sehingga Imam berad posisi tengah.
13. Demikian
jugalah jika memulai pada sof selanjutnya
14. Jika Imamnya
wanita dan makmumnya juga wanita maka cara bersofnya makmum pertama di sebelah
kanan Imam dan makmum kedua di sebelah kiri Imam dalilnya sebagai berikut:
688 - حدثنا
أبو العباس محمد بن يعقوب الأصم ، ثنا أحمد بن عبد الجبار العطاردي ، ثنا عبد الله
بن إدريس ، عن ليث ، عن عطاء ، عن عائشة ، أنها كانت « تؤذن ، وتقيم ، وتؤم
النساء ، وتقوم وسطهن »=الحاكم=
Dari
‘Aisyah, bahwasanya wanita harus adzan dan iqomah dan berjamaah, di mana
imamnya berdiri posisi tengah ( sehingga makmum dan Imam satu baris ). (al-Hakim:No.688)
1998-
أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ :
مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ الْجَبَّارِ حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنِ إِدْرِيسَ عَنْ لَيْثٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ عَائِشَةَ :
أَنَّهَا كَانَتْ تُؤَذِّنُ وَتُقِيمُ وَتَؤُمُّ النِّسَاءَ وَتَقُومُ
وَسَطَهُنَّ.=البيهقي=
Dari
‘Aisyah, bahwasanya wanita harus adzan dan iqomah dan berjamaah, di mana
imamnya berdiri posisi tengah( sehingga makmum dan Imam satu baris ). (al-Baihaqi:No.1998)
638 - أخبرنا أبو سعيد قال : حدثنا أبو العباس
قال : أخبرنا الربيع قال : قال الشافعي
وليس على النساء أذان ، وإن أذن ، وأقمن فلا بأس ، ولا تجهر المرأة بصوتها
، ولو أذنت لرجال لم يجز عنهم أذانها » قال الشيخ أحمد : روينا عن ابن عمر ، أنه
قال : ليس على النساء أذان ، ولا إقامة ، وروي هذا ، من وجه آخر ضعيف مرفوعا وليس
بشيء . وروينا عن ليث عن طاوس ، عن عطاء ، عن عائشة ، « أنها كانت تؤذن وتقيم
وتؤم النساء ، وتقوم وسطهن =البيهقي=»
Dari
‘Aisyah, bahwasanya wanita harus adzan dan iqomah dan berjamaah, di mana
imamnya berdiri posisi tengah( sehingga makmum dan Imam satu baris). (al-Baihaqi:No.638)
1526 - حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ حَدَّثَنَا
أَحْمَدُ بْنُ يُوسُفَ السُّلَمِىُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا
سُفْيَانُ عَنْ عَمَّارٍ الدُّهْنِىِّ عَنْ حُجَيْرَةَ بِنْتِ حُصَيْنٍ قَالَتْ
أَمَّتْنَا أُمُّ سَلَمَةَ فِى صَلاَةِ الْعَصْرِ فَقَامَتْ بَيْنَنَا .
حَدِيثٌ رَوَاهُ حَجَّاجُ بْنُ أَرْطَاةَ عَنْ قَتَادَةَ فَوَهِمَ فِيهِ
وَخَالَفَهُ الْحُفَّاظُ شُعْبَةُ وَسَعِيدٌ وَغَيْرُهُمَا.=الدارقطنى=
Dari
Hujairoh binti Hushoin ia berkata, Ummu Salamah mengimami kami ( wanita)
maka ia berdiri di antara kami.(di tengah – tengah kami) . (ad-Daruqutni:No.1256)
[1107] قال مسدد : ثنا يحيى، حدثني سفيان بن
سعيد، حدثني عمار الدهني، عن حجيرة بنت حصين قالت: "أمتنا أم سلمة في
العصر فقامت بيننا".قلت: رواه البيهقي في سننه من طريق الربيع، عن
الشافعي، أبنا ابن عيينة، عن عمار الدهني... فذكره.وله شاهد موقوف من حديث عائشة
رواه الحاكم، وعنه البيهقي في سننه.=الزوائد=
Dari
Hujairoh binti Hushoin ia berkata, Ummu Salamah mengimami kami ( wanita)
maka ia berdiri di antara kami. ( berdiri di tengah – tengah kami). (az-Zawaid:No.1107)
Komentar
1.
Bahwa dari
hadis di atas posisi Imam Wanita harus di tengah makmum wanita
2.
Maka makmum
wanita pertama sebelah kanan Imam satu baris dengan Imam,
3.
Jika datang
makmum yang kedua, maka dia berdiri sebelah kiri Imam satu baris dengan Imam,
4.
Selanjutnya
makmum yang ketiga berdiri sebelah kanan makmum yang pertama, dan makmum yang
keempat berdiri sebelah kiri makmum yang kedua, demikian selanjutnya sehingga
Imam posisi tengah, dan begitu jugalah untuk sof berikutnya.
Akhirnya sof jamaah laki-laki atau wanita atau ada
laki-laki dan ada wanita maka diusahakan posisi Imam ditengah sebagaimana
uraian berikut
No comments:
Post a Comment