Wanita Solat Jum’at - Drs. Dame Siregar, M.A

Wanita Solat Jum’at

Share This


أَخْبَرَنَا حُمَيْدُ بْنُ مَسْعَدَةَ عَنْ سُفْيَانَ وَهُوَ ابْنُ حَبِيبٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ زُبَيْدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ عُمَرَ قَالَ صَلَاةُ الْجُمُعَةِ رَكْعَتَانِ وَالْفِطْرِ رَكْعَتَانِ وَالنَّحْرِ رَكْعَتَانِ وَالسَّفَرِ رَكْعَتَانِ تَمَامٌ غَيْرُ قَصْرٍ عَلَى لِسَانِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

(NASAI - 1423) : Telah mengabarkan kepada kami Humaid bin Mas'adah dari Sufyan bin Habib dari Syu'bah dari Zubaid dari 'Abdurrahman bin Abu Laila dari 'Umar dia berkata; "Shalat Jum'at dua raka'at, shalat Idul Fitri dua raka'at, shalat Idul Adha dua raka? t, dan juga safar dua raka'at. Itu semua (dilaksanakan) sempurna bukan qashar, menurut lisan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ أَنْبَأَنَا يَزِيدُ بْنُ زِيَادِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ زُبَيْدٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ عَنْ عُمَرَ قَالَ صَلَاةُ السَّفَرِ رَكْعَتَانِ وَصَلَاةُ الْجُمُعَةِ رَكْعَتَانِ وَالْفِطْرُ وَالْأَضْحَى رَكْعَتَانِ تَمَامٌ غَيْرُ قَصْرٍ عَلَى لِسَانِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

(IBNUMAJAH - 1054) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah bin Numair berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr berkata, telah memberitakan kepada kami Yazid bin Ziyad bin Abu Al Ju'd dari Zubaid dari 'Abdurrahman bin Abu Laila dari Ka'b bin Ujrah dari Umar ia berkata, "Shalat safar itu dua raka'at, jum'at dua raka'at, iedul Fithri dan iedul Adlha dua raka'at, sempurna tanpa meringkas sebagaimana sabda Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

 Komentar
1.      Hadis di atas menjelaskan bahwa solat jum’at dengan solat ‘idul Fitri, qosor dan solat dhuha sama-sama 2 rokaat dan terdapat dalam satu matan
2.      Menggambarkan bahwa solat jum’at minimal dianjurkan seperti anjuran solat ‘idain
3.      Dalam kenyataan di masysrakat muslim solat ‘idain semua wanita kecuali ada ‘udzur untuk ikut solat bahkan orang yang sedang haidhpun dianjurkan untuk ikut mendengarkan 1  khutbahnya
4.      Kenapa pemahaman sekarang solat jum’at tidak seperti anjuran solat ‘idain tersebut  di mana pengganjal pemahamannya untuk tidak perlu solat jum’at
5.      Solat jum’at 2 khutbah sedangkan solat ‘idain 1 khutbah sudah sangat dianjurkan untuk ikut sekalipun orang yang sedang haidh
6.      Tempatnya sama-sama di masjidnya berarti tempat yang aman dari fitnah dari kaum laki-laki
7.      Kemudian kenapa solat fardhu yang lainnya boleh dan dianjurkan Rasul dan para ulama sepaham untuk ikut solat berjamaah di Masjid
8.      Dan dianjurkan juga wanita mendengarkan majelis ta’lim yang  ada di masjid
9.      Kenapa mendengarkan dua khutbah jum’at menjadi masalah ikut wanita sekaligus ikut solat jum’at
10.  Di Makkah dan di Madinah bagi jamaah haji ikutnya wanita solat jum’at
11.  Pada waktu pelaksanaan ibadah haji wanita dianjurkan ikut solat juma’t,kenapa setelah pulang ke tanah air kembali tidak ikut solat jum’at
12.  Jawabannya kembalikan kepada hadis di atas bahwa solat jum’at , ‘idain dan dhuha sama anjurnanya baik terhadap laki-laki dan wanita yang tidak ada udzur syar’I yang menghalanginya
13.  Pertanyaan takut dan khwatir terjadi fitnah antara jamaah jum’at laki-laki dengan wanita
14.  Jawabannya kenapa pada solat ‘dain tidak dikhawatirkan fitnah antara jamaah ‘idain antara laki-laki dengan wanita
15.  Laki-lakipun tidak semuanya wajib hadir solat jum’at ke masjid seperti yang sakit , musafir, menjaga yang sakit, hujan lebat tertidur dan menjaga anak kecil di mana isterinya baru meninggal belum ada kawan yang wajar menjaganya
16.  Tentu sedemikian juga terhadap wanita hanya tambahnya karena udzur haidh dan nifas
17.  Itupun jika disamakan dengan solat ‘idain boleh juga wanita ikut mendengarkan 2 khutbah jum’atnya
18.  Karena 2 khutbah tersebut adalah ilmu pengetahuan
19.  Belajar tentu wajib sama wanita juga jika tidak ada urusan yang sifatnya merusak suasana solat dan khutbah
20.  Solat jamaah solat fardu lainnya tidak ada pemahaman yang melarang wanita untuk ikut solat ke Masjid
21.  Solat sunnah seperti solat lail pada bulan romadon dianjurkan ulama ikut wanita, kenapa solat fardu jumat masalah
22.  Orang laki yang musafir hari jumat boleh qosor jama’ pada hal mereka yang sehat walafiat bahkan mereka mendapat uang. Kenapa orang yang sakit diopname di rumah sakit masih solat zhuhur 4 rokaat, di mana yang sakit tadi menhabiskan uang lagi tetapi yang musafir tadi mendapat uang boleh qosor jama’ dengan artian 4 rokaat zhuhur menjadi 2 rokaat sekalipun hari jumat dan hari lainnya dan boleh jama’ lagi 2 waktu kumpul menjadi 1 waktu bahkan boleh pilih jama’ atqdi atau takhkhir sesuai dengan jadwal waktu solat dengan jam keberangkatannya

No comments: