Analisis Solat Janazah Goib
Drs. Dame Siregar, M.A.
Pendahuluan
Solat janazah goib sangat perlu untuk diketahui dalilnya serta kualitas sanadnya. Gunanya supaya sama pemahaman dan pengamalannya. Maka penulis merasa perlu untuk mencari dalilnya. Karena ada sebahagian umat Islam jika dia terlambata dating ke tempat musibah dia smapai janazah sudah dimakamkan maka dia tidak mengamalkan solat janazah goib, baik langsung ke kuburna tau jarak jauh
Dalil solat janazah goib (sudah dimakamakan kita tidak tahu, atau jarak jauh, tidak empata hadir ke temapat janazah, telah dicontohkan oleh Rosul dan para sahabatnya agar menjadi dalil bagi umat selanjutnya baik sendirian atau berjamaah. Demikian juga dalil boleh memakamkan janazah di malam hari
Adapun dalil masalah solat janazah goib di samaping makam sebagai berikut:
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ أَنْبَأَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَبِي رَافِعٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ امْرَأَةً سَوْدَاءَ كَانَتْ تَقُمُّ الْمَسْجِدَ فَفَقَدَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَ عَنْهَا بَعْدَ أَيَّامٍ فَقِيلَ لَهُ إِنَّهَا مَاتَتْ قَالَ فَهَلَّا آذَنْتُمُونِي فَأَتَى قَبْرَهَا فَصَلَّى عَلَيْهَا
(IBNUMAJAH - 1516) : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah berkata, telah memberitakan kepada kami Hammad bin Zaid berkata, telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merasa kehilangan seorang wanita berkulit hitam yang biasa merawat (kebersihan) masjid, kemudian beliau mencari tahu tentang wanita tersebut setelah beberapa hari. Lalu dikatakan kepada beliau, "Wanita itu telah meninggal, " beliau bersabda: "Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku! " beliau pun mendatangi kuburannya dan menshalatinya. "[1]
Penguat
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ أَنْبَأَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ عَنْ أَبِي رَافِعٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ امْرَأَةً سَوْدَاءَ كَانَتْ تَقُمُّ الْمَسْجِدَ فَفَقَدَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَ عَنْهَا بَعْدَ أَيَّامٍ فَقِيلَ لَهُ إِنَّهَا مَاتَتْ قَالَ فَهَلَّا آذَنْتُمُونِي فَأَتَى قَبْرَهَا فَصَلَّى عَلَيْهَا
(IBNUMAJAH - 1516) : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abdah berkata, telah memberitakan kepada kami Hammad bin Zaid berkata, telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Abu Rafi' dari Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam merasa kehilangan seorang wanita berkulit hitam yang biasa merawat (kebersihan) masjid, kemudian beliau mencari tahu tentang wanita tersebut setelah beberapa hari. Lalu dikatakan kepada beliau, "Wanita itu telah meninggal, " beliau bersabda: "Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku! " beliau pun mendatangi kuburannya dan menshalatinya. "[2]
Kuburan yang baru, Nabi solat janazah berjamaah dalilnya sebagai berikut:
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ حَكِيمٍ حَدَّثَنَا خَارِجَةُ بْنُ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ ثَابِتٍ وَكَانَ أَكْبَرَ مِنْ زَيْدٍ قَالَ خَرَجْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا وَرَدَ الْبَقِيعَ فَإِذَا هُوَ بِقَبْرٍ جَدِيدٍ فَسَأَلَ عَنْهُ قَالُوا فُلَانَةُ قَالَ فَعَرَفَهَا وَقَالَ أَلَا آذَنْتُمُونِي بِهَا قَالُوا كُنْتَ قَائِلًا صَائِمًا فَكَرِهْنَا أَنْ نُؤْذِيَكَ قَالَ فَلَا تَفْعَلُوا لَا أَعْرِفَنَّ مَا مَاتَ مِنْكُمْ مَيِّتٌ مَا كُنْتُ بَيْنَ أَظْهُرِكُمْ إِلَّا آذَنْتُمُونِي بِهِ فَإِنَّ صَلَاتِي عَلَيْهِ لَهُ رَحْمَةٌ ثُمَّ أَتَى الْقَبْرَ فَصَفَفْنَا خَلْفَهُ فَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعًا
(IBNUMAJAH - 1517) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Husyaim berkata, telah menceritakan kepada kami Utsman bin Hakim berkata, telah menceritakan kepada kami Kharijah bin Zaid bin Tsabit dari Yazid bin Tsabit -dan ia lebih tua dari pada Zaid-. Yazid berkata, "Kami keluar bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ketika melewati Baqi' ada sebuah kuburan yang masih baru, beliau pun menanyakan perihal kuburan tersebut. Para sahabat pun menjawab, "Ini adalah kuburan si fulanah (kuburan seorang wanita). " Yazid berkata, "Ternyata beliau mengenalnya, beliau lalu bersabda: "Kenapa kalian tidak memberitahukannya kepadaku! " Mereka menjawab: "Tadi engkau sedang tidur siang dan berpuasa, maka kami tidak ingin mengganggu anda. " Beliau menjawab: "Selayaknya kalian tidak melakukan hal itu. Sungguh aku tidak mengetahui sama sekali. Tidaklah salah seorang dari kalian yang mati kemudian aku berada di tengah kalian melainkan kalian harus mengabariku. Karena sesungguhnya shalatku merupakan rahmat baginya. " Kemudian Beliau pergi ke kubur sementara kami membuat shaf di belakangnya, dan beliau melakukan takbir sebanyak empat kali. "[3]
Nabi menyolati setelah dimakamkan jika belum sempat ikut menyolatkannya dalilnya sebagai berikut:
حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْعَظِيمِ الْعَنْبَرِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى قَالَا حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ حَبِيبِ بْنِ الشَّهِيدِ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى قَبْرٍ بَعْدَ مَا قُبِرَ
(IBNUMAJAH - 1520) : Telah menceritakan kepada kami Al Abbas bin Abdul Azhim Al 'Anbari dan Muhammad bin Yahya keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal berkata, telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu'bah dari Habib bin Asy Syahid dari Tsabit dari Anas berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat di atas kuburan setelah (janzah) dikuburkan. "[4]
Penguat
أَخْبَرَنَا الْمُغِيرَةُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ عَلِيٍّ وَهُوَ أَبُو أُسَامَةَ قَالَ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ بُرْقَانَ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي مَرْزُوقٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى قَبْرِ امْرَأَةٍ بَعْدَ مَا دُفِنَتْ
(NASAI - 1998) : Telah mengabarkan kepada kami Al Mughirah bin 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Zaid bin 'Ali yaitu Abu Usmah dia berkata; telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Burqan dari Habib bin Abu Marzuq dari 'Atha dari Jabir bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat jenazah atas kuburan seorang wanita setelah ia dimakamkan.[5]
Penguat
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا مِهْرَانُ بْنُ أَبِي عُمَرَ عَنْ أَبِي سِنَانٍ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى عَلَى مَيِّتٍ بَعْدَ مَا دُفِنَ
(IBNUMAJAH - 1521) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Humaid berkata, telah menceritakan kepada kami Mihran bin Abu Umar dari Abu Sinan dari Alqamah bin Martsad dari Ibnu Buraidah dari Bapaknya berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menshalati mayat setelah dikuburkan. "[6]
Nabi menyolati yang semalam dikebumikan, serta dalil boleh menguburkan janazah di malam hari dalinya sebagai berikut:
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الشَّيْبَانِيِّ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رَجُلٍ بَعْدَ مَا دُفِنَ بِلَيْلَةٍ قَامَ هُوَ وَأَصْحَابُهُ وَكَانَ سَأَلَ عَنْهُ فَقَالَ مَنْ هَذَا فَقَالُوا فُلَانٌ دُفِنَ الْبَارِحَةَ فَصَلَّوْا عَلَيْهِ
(BUKHARI - 1254) : Telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Jarir dari Asy-Syaibaniy dari Asy-Sya'biy dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pernah mengerjakan shalat jenazah untuk seorang laki-laki yang telah dikebumikan pada malam hari. Beliau mengerjakannya bersama dengan para sahabatnya. Saat itu Beliau bertanya tentang jenazah tersebut: "Siapakah orang ini?". Mereka menjawab: "Si anu, yang telah dikebumikan semalam". Maka mereka menyolatkannya".[7]
Nabi menyolati janazah raja Najjasyi
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ النَّجَاشِيَّ قَدْ مَاتَ فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابُهُ إِلَى الْبَقِيعِ فَصَفَّنَا خَلْفَهُ وَتَقَدَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَبَّرَ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ
(IBNUMAJAH - 1523) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul A'la dari Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Raja Najasyi telah meninggal. " Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya keluar menuju Baqi', kami membuat shaf di belakangnya sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maju ke depan dan bertakbir empat kali. "[8]
Solat Janazah Raja Najjasyi dua shof
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ حُمْرَانَ بْنِ أَعْيَنَ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ عَنْ مُجَمِّعِ بْنِ جَارِيَةَ الْأَنْصَارِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَخَاكُمْ النَّجَاشِيَّ قَدْ مَاتَ فَقُومُوا فَصَلُّوا عَلَيْهِ فَصَفَّنَا خَلْفَهُ صَفَّيْنِ
(IBNUMAJAH - 1525) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Hisyam berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Humran bin A'yan dari Abu Thufail dari Mujammi' bin Jariyah Al Anshari bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya saudara kalian Najasyi telah meninggal, maka berdiri dan shalatilah ia. " Lalu kami membuat dua shaf di belakang beliau. "[9]
Menyolati janazah di luar tempat kita
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ الْمُثَنَّى بْنِ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ بِهِمْ فَقَالَ صَلُّوا عَلَى أَخٍ لَكُمْ مَاتَ بِغَيْرِ أَرْضِكُمْ قَالُوا مَنْ هُوَ قَالَ النَّجَاشِيُّ
(IBNUMAJAH - 1526) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad Ibnul Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman bin Mahdi dari Al Mutsanna bin Sa'id dari Qatadah dari Abu Ath Thufail dari Hidzaifah bin Asid berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar bersama para sahabatnya, beliau lalu bersabda: "Shalatlah untuk saudara kalian yang meninggal di tempat lain, " para sahabat bertanya, "Siapa itu?" beliau bersabda: "Najasyi. "[10]
Kesimpulan
1. Solat janazah yang tidak sempat kita ketempat janazah boleh solat janzah di mana kita berada
2. Solat janazah jarak jauh boleh berjamaah atau sendirian
3. Solat janazah apabila kita tidak tahu namun setelah disolatkan baru kita tahu boleh solat di samping kuburannya
4. Solat janazah goib boleh satu atau du sof imamnya yang paling bagus bacaannya, bukan keluarga dekatnya yang kurang bagus bacaanya
5. Memakamkan janzah boleh di malam hari jika sangat membutuhkan ketahanan jasad janazahnya
6. Solat janazah merupakan rahmat bagi janazah, karena doa yang menyolatkannya akan dikabulkan Alloh jika ada 100 orang, jika 40 orang syaratnya tidak ada yang syirik di antaranya
[1] Sumber : Ibnu Majah Kitab : Jenazah Bab : Shalat di kuburan No. Hadist : 1516. (Sohih)
[2] Sumber : Ibnu Majah Kitab : Jenazah Bab : Shalat di kuburan No. Hadist : 1516
[3] Sumber : Ibnu Majah Kitab : Jenazah Bab : Shalat di kuburan No. Hadist : 1517.(Hasan)
[4] Sumber : Ibnu Majah Kitab : Jenazah Bab : Shalat di kuburan No. Hadist : 1520
[5] Sumber : Nasa'I Kitab : Janazah Bab : Shalat diatas kuburan No. Hadist : 1998.(Hasan)
[6] Sumber : Ibnu Majah Kitab : Jenazah Bab : Shalat di kuburan No. Hadist : 1521.(Hasan)
[7] Sumber : Bukhari Kitab : Jenazah Bab : Menguburkan Mayat di Malam Hari No. Hadist : 125. (Hasan)
[8] Sumber : Ibnu Majah Kitab : Jenazah Bab : Menshalati Najasyi No. Hadist : 1523. (Hasan)
[9] Sumber : Ibnu Majah Kitab : Jenazah Bab : Menshalati Najasyi No. Hadist : 152 . (Hasan)
[10] Sumber : Ibnu Majah Kitab : Jenazah Bab : Menshalati Najasyi No. Hadist : 1526. (Hasan)
No comments:
Post a Comment