ulumul hadis pertemuan kesembilan - Drs. Dame Siregar, M.A

ulumul hadis pertemuan kesembilan

Share This

TBI 9

Pengertian Kritik Matan, Sejarah Kritik Matan

 

Bagian Pertama

 Kritik Matan   

Pengertian Kritik Matan

Kata matan menurut bahasa berasal dari bahasa Arab artinya adalah:

مَتْنٍ وهو ما صَلُبَ من الأَرض وارتفع والرَّجِيلَة القويةُ على المشي وسَدِكٌ مُلازِمٌ[1]

Matan artinya punggung jalan ( permukaan jalan), tanah yang tinggi dan keras, tetap bertahan

4928 - أخبرني أحمد بن سعيد قال ثنا عبد الرحمن بن عبد الله وهو بن سعد الدشتكي قال ثنا عمرو وهو بن قيس عن إبراهيم عن مجاهد عن محمد بن عبد الرحمن عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : لا يدخل ولد زنا ولا شيء من نسله إلى سبعة أبناء الجنة

Mana ayat yes or no.

قُلۡ أَغَيۡرَ ٱللَّهِ أَبۡغِي رَبّٗا وَهُوَ رَبُّ كُلِّ شَيۡءٖۚ وَلَا تَكۡسِبُ كُلُّ نَفۡسٍ إِلَّا عَلَيۡهَاۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٞ وِزۡرَ أُخۡرَىٰۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُم مَّرۡجِعُكُمۡ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ فِيهِ تَخۡتَلِفُونَ ١٦٤

164. Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan" al-Anam

1286 - حَدَّثَنَا عَبْدَانُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِى عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِى مُلَيْكَةَ قَالَ تُوُفِّيَتِ ابْنَةٌ لِعُثْمَانَ - رضى الله عنه - بِمَكَّةَ وَجِئْنَا لِنَشْهَدَهَا ، وَحَضَرَهَا ابْنُ عُمَرَ وَابْنُ عَبَّاسٍ - رضى الله عنهم - وَإِنِّى لَجَالِسٌ بَيْنَهُمَا - أَوْ قَالَ جَلَسْتُ إِلَى أَحَدِهِمَا . ثُمَّ جَاءَ الآخَرُ ، فَجَلَسَ إِلَى جَنْبِى فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَمَرَ - رضى الله عنهما - لِعَمْرِو بْنِ عُثْمَانَ أَلاَ تَنْهَى عَنِ الْبُكَاءِ ، فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « إِنَّ الْمَيِّتَ لَيُعَذَّبُ بِبُكَاءِ أَهْلِهِ عَلَيْهِ » . تحفة 7276

2. perabandingan dengan hadis setopik

 

 

Penjelasan

  1. Maksud punggung jalan permukaaan jalan dihubungkan dengan matan dalam ilmu hadis di mana matan hadis adalah tulang punggung ajaran Islam setelah Alquran, makanya belajar Islam tidak bisa lepas dari mengetahui seluk beluk ilmu yang berkaitandenganmatan hadis dalam hal ini kriti matan serta kritik sanad
  2. Tanah yang tinggi kaitannya dengan pengertian matan di mana matan hadis termasuk ilmu yang tinggi dalam mendalami sumber ajaran Islam
  3. Tetap bertahan kaitannya dengan ilmu hadis  di mana matan hadis Nabi yang sudah dibukukan oleh para perowi hadis harus tetap tidak boleh dirubah, karena merubah hadis berarti merubah esensi ajaran Islam. Atau sama dengan merubah Alquran

            Matan menurut ilmu hadis adalah penghujung sanad, yakni sabda Nabi Muhammad sollallohu ‘alahi wa sallam. yang disebut sesudah sanad. Hadisbisa disebut isi hadis. Hadisterbagi tiga yaitu perkataan, perbuatan dan taqrir (ketetapan) Nabi Muhammad sollallohu ‘alahi wa sallam.[2]

            Kritik maksudnya usaha untuk membedakan yang benar dari yang salah[3]. Berarti kritik matan adalah usaha penelitian hadisdari berbagai sumber hadis yang autentik untuk mengetahui di mana hadis yang maqbul ( diterima ) dan yang mardud ( ditolak ) berdasarkan teori - teori yang disepakati para ahli hadis.

            Kritik matan termasuk kajian yang jarang dilakukan Muhadditsin, jika dibandingkan matan kegiatan kritik sanad hadis. Alasan mereka yang demikian adalah mana mungkin satu hadisdisebut hadis jika tidak ada silsilah yang menghubungkan kita untuk sampai kepada Nabi Muhammad sollallohu ‘alahi wa sallam. Di mana susunan kalimatnya menjadi sumber ajaran Islam. Oleh karenanya tidak disebut Hadisjika tidak ada sanadnya atau matan adanya sanad makanya disebut Matan hadis. Tetapi sebaliknya juga mana mungkin diterima akal hadisyang memiliki sanad jika matannya tidak bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya. Matan demikian maka kritik Matan menjadi sangat penting untuk dilakukan.

Sejarah Kritik Matan Hadis

 

            Pada zaman hidupnya Rasul kritik hadis sungguh sangat mudah, karena jika ada keraguannya bisa matan langsung tanyakan kepadanya, namun setelah Rasulullah sollallohu ‘alahi wa sallam. wafat tentu menanyanya kepada sahabat yang ikut langsung mendengar, melihat kejadiannya di zaman Nabi Muhammad sollallohu ‘alahi wa sallam.

            Pada masa Khulafaur Rasyidin Abu Bakar, ‘Umar bin Khottob, ‘Utsman bin ‘Affan dan ‘Ali bin Abi Tholib. Demikian juga ‘Aisyah ra., ‘Abdullah bin ‘Umar, ‘Abdullah bin ‘Abbas, mereka menilai hadis itu terfokus dari segi matannya.

      Menurut  analisis Ibn Hibban (w.354) nama lengkapnya Abu Hatim Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban at-Tamimi al-Butsi  dia orang Samarqond mengatakan: setelah masa Khulafaur Rasyidin maka bergerak para Muhadditsin dari

  1. kalangan tabi’in seperti Az-Zuhri wafat 100 H, Anas bin Malik ( 10 SH- 93 H ), Malik bin Anas ( 97 -179 H) nama lengkapnya Abu ‘Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi ‘Amir al-Ashabi al-Himyari al-Madani,
  2. Muhammad bin Sirin (33-110 H),
  3. Sufyan ast-Tsauri (97-161 H) nama lengkapnya Abu ‘Abdullah Sufyan bin Sa’id bin Masruq ast-Tsauri al-Kufi, Asy-Syafi’i ( 150-204 H )  nama lengkapnya Abu ‘Abdullah Muhammad bin Idris bin ‘Abbas bin Syafi’i bin Sa’ib bin ‘Ubaid bin ‘Abdu Yaziz bin Hasyim bin ‘Abdi al-Muththolib bin ‘Abdu Manaf al-Muththolibi al-Quroisy dari Mesir,
  4. Al-‘Iroqi ( 725-805 H) nama lengkapnya Abu al-Fadil Zainuddin ‘Abdir Rohim bin Husain bin ‘Abdir Rohman al-‘Iroqi asy-Syafi’i, mereka ini terfokus kritik Matantetapi masih meneliti sanadnya, seperti Malik bin Anas dan , Asy-Syafi’i.

      Selanjutnya maka bergerak para Muhadditsin mengumpulkan hadistetapi mereka terfokus pada penelitian sanadnya yaitu mulai awal abad 3 H, sebagaimana penjelasan data pase para pentakhrijdi bawah ini

Pengertian takhrij hadis menurut istilah Muhadditsin telah mengalami perkembangan yang signifikan sejalan matan kemajuan ilmu hadis dan kebutuhan umat. Kegiatan takhrij hadis telah mengalami 10  pase perkembangan sesuai matan abad di mana para Muhadditsin meneliti.

 

  1. Pentakhrij abad 1 H ( Para Sahabat Rasul sollallohu ‘alahi wa sallam.)

a.    Abu Huroiroh ( 21 SH-59 H atau 602- 679 M)

b.    ‘Abdullah bin ‘Umar ( 10 SH -73 H)

c.    Anas bin Malik ( 10 SH- 93 H )

d.    ‘Aisyah ( 6 SH-58 H )

e.    ‘Abdullah bin ‘Abbas ( 3 atau 5 SH-68 H)

f.     Jabir bin ‘Abdullah ( 16 SH-78 H)

g.    Abu Sa’id al-Khudri ( 12 SH-74 H)

h.    ‘Abdullah bin Mas’ud ( w. 32 H)

i.      Abu ath-Thufail ( w.100 atau 102 H)

  1. Pentakhrj Para Tabi’in

a.    Al-Hasan al-Bashri ( 21-110 H atau 642-708 M ) nama lengkapnya Abu Sa’id al-Hasan bin Yasar  al-Bashri. Lahir di Madinah dalam pemeliharaan ‘Ali bin Abi Tholib

b.    Muhammad bin Sirin ( 33-110 H)

c.    Muhammad bin Muslim az-Zuhri ( 51-124 H)

d.    Qotadah bin Di’amah (11 -61 H)

e.    Sa’id bin Jubair ( 42-95 H)

f.     Ja’far ash-Shodiq ( 80-128 H) kakeknya Zainul ‘Abidin paman kakeknya adalah Hasan bin ‘Ali bin Abi Tholib. Lahir di Makkah wafat di Madinah di makamkan di Baqi’.

  1. Pentakhrijabad ke 2 H

a.    Muhammad bin as-Sa’ib al-Kalbi ( wafat 146 H) nama lengkapnya Abu an-Nashri Muhammad bin Sa’ib bin Basyar bin ‘Amar al-Kalbi

b.    Ibn Juraiz ( 80-150 H) nama lengkapnya Abu Khalid ‘Abd al-Malik ibn ‘Abdi al-‘Aziz bin Juraiz al-Amawi al-Makki berasal dari Roma

c.    Muqotil bin Sulaiman (wafat 150 H) nama lengkapnya Abu Husain Muqotil bin Sulaiman bin Basyir al-Azbi al-Khurosani al-Marwazi berasal dari Balag dan menetap di Bagdad

d.    Muhammada bin Ishaq ( wafat 151 H ) nama lengkapnya Abu Bakar ( Abu ‘Abdullah) Muhammad bin Ishaq bin Yasar al-Matlabi al-Madini

e.     Abu Hanifah (80 -150 H nama lengkapnya an-Nu’man bin Basyir bin Zutho at-Taini lahir di Kufah wafat di Bagdad

f.     Malik bin Anas ( 97 -179) nama lengkapnya Abu ‘Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi ‘Amir al-Ashabi al-Himyari al-Madani nama kitabnya al-Muwaththo’

g.    Sufyan ast-Tsauri (97-161 H) nama lengkapnya Abu ‘Abdullah Sufyan bin Sa’id bin Masruq ast-Tsauri al-Kufi

h.    Sufyan bin’Uyainah (107-198 H)  nama lengkapnyaAbu Muhammad Sufyan bin’Uyainah bin Abi ‘Imron Maimun al-Hilali al-Kufi wafat di Makkah

i.       ‘Abdullah bin Lahi’ah (wafat 174 H ) nama lengkapnya Abu ‘Abdur Rohman ‘Abdullah bin Lahi’ah bin ‘Uqbah al-Hadroni al-Mishri

j.      Al-Laitsi ( 94-175 H ) nama lengkapnya Abu al-Harits al-Laits bin Sa’ad bin ‘Abdur Rohman al-Fahmi di Mesir

11.Asy-Syafi’i ( 150-204 H )  nama lengkapnya Abu ‘Abdullah Muhammad bin Idris bin ‘Abbas bin Syafi’I bin Sa’ib bin ‘Ubaid bin ‘Abdu Yaziz bin Hasyim bin ‘Abdi al-MutTholib bin ‘Abdu Manaf al-MutTholibi al-Quroisy nama kitabnya Musnad Imam Asy-Syafi’i

12.Syu’bah al-Hajjaj ( 83- 160 H )  nama lengkapnya Abu Basiham Syu’bah bin al-Hajjaj bin al-Ward al’Utaki

13.Yahya bin Ma’in ( 158-223 ) nama lengkapnya Abu Zakariya Yahya bin Ma’in bin ‘Aun bin  Ziyad bin Basham bin ‘Abdur Rohman al-Murri al-Bagdadi wafat di Madinah

14. Ishaq bin Rohawaih ( 161-237 H)  nama lenkapnya Abu Ayyub Ishaq bin Ibrahim bin Makhlad al-Hamdali berdomisili di Naisaburi sampai wafatnya.

15.Ahmad bin Hanbal (164-241 H) nama lengkapnya Abu ‘Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad bin asy-Syaibani al-mrawazi lahir di Bagdad

16.Ad-Darimi (181- 255 H) nama lengkapnya adalah Abu Muhammad ‘Abdullah bin ‘Abdur Rohman bin Fadl bin Bahrum at- Tamimiy ad-Darimi.

17.Al-Bukhori (194-256 H),nama lengkapnya, Abu ‘Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Mugiroh al-Ja’fi, kakeknya Majusi.

  1. PentakhrijAbad ke 3

a.    Muslim,( 206-261 H), nama lengkapnya adalahAbul Husain Muslim bin Al-Hajjaj bin Muslim al-Qusyairi an- Naisaburi.

b.    Abu Daud (202-275 H) nama lengkapnya adalah Abu Daud Sulaiman bin Asy’ast bin Syidad bin ‘Amar bin ‘Amir Assijistani

c.    Ibn Majah (209-273 H) nama lengkapnya adalah Abu ‘Abdillah Muhammad bin Yazid bin Majah ar-Robi’I al-Qozwani.

d.    At-Tirmidzi ( 209-279 H) nama lengkapnya adalah Abu ‘Isa Muhammad bin Sauroh bin Musa bin Dohhar bin Sulami al Bugi at-Tirmidzi

e.    An- Nasai (214-303 H) nama lengkapnya adalah Abu ‘Abdur Rohman Ahmad bin Syu’aib bin ‘Ali bin Bakar bin Sinan an-Nasai.

f.     Ibn Khuzaimah (223-313 H) nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah an-Naisaburi  lahir di Khurosan

g.    At-Tohawi (238-321 H) nama lengkapnya Abu Ja’far Ahmad bin Muhammad bin Salamah bin ‘Abdul Malik al-Azdi at-Tohawi  dia orang Mesir

h.    At-Thobroni (260-360 H) nama lengkapnya Abu al-Qosim Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub al-Lakhmi ath-Thobroni. Nama kitabnya al-Majmu’ al-Kabir, al-Majmu’al-Ausath dan al-Majmu’ ash-Shogir  lahir di Syam, wafat di Hamamah ad-Dausi

  1. Pentakhrij abad ke 3

a.    Al- Hakim (321-405 H) nama lengkapnya Abu ‘Abdullah Muhammad bin ‘Abdullahbin Muhammad bin Handawaihi ad-Dobbi an-Naisaburi lahir di Naisabur pindah ke Iroq

b.    Ibn Mandah (310-395 H) nama lengkapnya Abu ‘Abdullah Muhammad bin Ishaq bin Muhammad bin Yahya bin Mandah al-‘Abdy al-Ashfahani

c.    Ibn Hibban (w. 354) nama lengkapnya Abu Hatim Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban at-Tamimi al-Butsi  dia berdomisili di Samarqond.

d.    Ad-Daruqthni (306-385 H) nama lengkapnya Abu al-Husain ‘Ali bin ‘Umar bin Ahmad bin Mahdi al-Bagdadi ad-Daruqtni  dia orang Bagda

e.    Al-Khotibi al-Bagdadi (392-483 H) nama lengkapnya Abu Bakar Ahmad bin ‘Ali bin Tsabit bin Ahmad al-Bagdadi

f.     Al- Baihaqi (348- 458 H) nama lengkapnya Abu Bakar Ahmad bin Husain bin ‘Ali bin ;Abdullah bin Musa  al-Baihaqi wafat di Naisabur, belajar hadis ke ‘Iroq dan Hijaj.

  1. Pentakhrij abad ke 5

a.    Ibn al-Jauzi (508-597 H) nama lengkapnya Abu Farji ‘Abdur Rohman bin Abi al-Hasan ‘Ali bin Muhammad al-Jauzi

  1. Pentakhrij abad ke 6

a.    An-Nawawi (631-676 H) nama lengkapnya Abu Zakariya Yahya bin Syaraf bin Murri bin Hasan bin Hizm al-Huzami an-Nawawi lahir di Nawa, beliau pensyarah hadis seperti Kitab Riyadus sholihin.

b.    Al-Mizzi ( 654-742 H) nama lengkapnya Abu al-Hajjaj Yusuf bin ‘Abdur Rohman bin Yusuf bin ‘Abdul Malik al-Kalbi al-Mizzi beliau penyusun Tahzib al-Kamal dan al-Athrof yang berisi riwayat hidup para sanad hadis.

c.    Az-Zahabi (673-748 H) nama lengkapnya Abu ‘Abdullah Muhammad bin ‘Ustman az-Zahabi beliau menyusun Mizan al-I’tidal riwayat hidup sanad hadis

d.     Ibn Syyidinnas ( 661-734 H) nama lengkapnya Abu Fathi Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Syyidinnas al-Ya’mari

e.    Ibn Jama’ah ( 639-733 H)  nama lengkapnya Badruddin Abu ‘Abdullah Muhammad bin Ibrahim bin Sa’dullah bin Jama’ah al-Kanani al-Hamawi

f.      Ad-Dimyati (613-705 H)  wafat di Cairo nama lengkapnya ‘Abdul Mukmin Gholaf bin Abi al-Hasan bin Syaraf ad-Dimyati asy-Syafi’i

  1. Pentakhrij abad ke 7

a.         Al-Kirmani (717-786 H) nama lengkapnya Muhammad bin Yusuf bin ‘Ali al-Kirmani al-Bagdadi lahir di Kufah

b.         Ibn Katsir ( 700-774 H) nama lengkapnya Abu Fidla’ Imaduddin Isma’il bin ‘Umar bin Katsir al-Bashrawi

c.         Az-Zaila’iy ( W. 762 H) nama lengkapnya Abu Muhammad ‘Abdullah bin Yusuf bin Muhammad al-Hanafi asy-Syafi’i

d.         Ibn Rojab (706-795 H) nama lengkapnya Zainuddin ‘Abdur Rohman bin Ahmaa bin Rojab bin Hasan as-Sulami al-Hanbali

e.         Al-Bulaqini (724-805 H)  nama lengkapnya Sirajuddin Abu Hafas ‘Umar bin Ruslan bin Nashir bin Shahih al-Kinani asy-Syafi’i

f.          Al-‘Iroqi ( 725-805 H) nama lengkapnya Abu al-Fadil Zainuddin ‘Abdir Rohim bin Husain bin ‘Abdir Rohman al-‘Iroqi asy-Syafi’i

g.         Az-Zarkasyi (745-794 H) nama lengkapnya Badruddin  Muhammad bin ‘Abdullah bin Bahadur Az-Zarkasyi

h.         Al-‘Asqolani ( 773-852 H) nama lengkapnya Abu Fadli Ahmad bin ‘Ali bin Muhammad bin ‘Ali bin Ahmad al-Kinani al-‘Asqolani. Nama kitabnya Tahzib at Tahzib dan Fath al-Baari

9.    Pentakhrij abad 8

a.    As-Suyuthi (849-911 H) nama lengkapnya Abu al-Fadil Jalaluddin bin ‘Abdir Rohman bin Kamal Abu Bakar bin Muhammad bin Sabiq as-Suyuthi asy-Syafi’i. Karyanya al-Jami’ ash-Shogir

10   Pentakhrij abad ke 9

a.    Al-Manawi (952-1031 H) nama lengkapnya ‘Abdur Rauf bin Tajul ‘Arifin ‘Ali bin Zainu al-‘Abidin matan gelar masyhurnya Zainuddin al-Hawari asy-Syafi’i al Manawi. Karyanya Tafsir Suroh al-Fatihah dan TakhrijHadis al-Baidowi

10.  Pentakhrij abad 10

a.    Ash-Shon’ani (1099-112 H) nama lengkapnya as-Sa’id Muhammad bin Isma’il bin Solih al-Amir al-Kahlani ash-Shon’ani. Nama kitabnya Subulus Salam

Asy-Syaukani (1172-1255 H) nama lengkapnya  Muhammad bin ‘Ali bin Muhammad bin ‘Abdullah Asy- Syaukani ash-Shon’ani, Karyanya Nailul Autor , Fathu al-Qodir

 Takhrij hadis yang dilakukan oleh Muhadditsin setelah generasi pertama, misalnya al-Baihaqi. Mereka mengemukakan berbagai hadis yang telah dikemukakan oleh para guru hadis atau dari berbagai kitab hadis sebelumnya, yang susunannya dikemukakan berdasarkan riwayatnya sendiri, atau para gurunya matan mengemukakan periwayat dan penyusun kitab yang dijadikan sumber pengambilan beliau.

 Selanjutnya takhrij hadis yang dilakukan oleh generasi berikutnya matan menunjukkan asal-usul hadis dan mengemukakan sumber pengambilannya dari berbagai kitab hadis yang disusun oleh para mukharrijnya sebelumnya maka mereka langsung mengutip hadisnya matan cara memberikan penjelasan siapa perowinya , misalnya kitab Bulugh al-Marom karya Ibn Hajar Al-‘Asqalani. Beliau wafat tahun 852 H.

Generasi berikutnya, takhrij hadis yang dilakukan oleh Muhadditsin matan mengemukakan hadis berdasarkan sumbernya, yakni kitab-kitab hadis matan menyertakan metode periwayatan dan sanadnya masing-masing, serta diterangkan keadaan para periwayatnya dan kualitas hadisnya.

 Dari gambaran kritik sanad yang dilakukan para Muhadditsin tidak bisa ditandingi karya mereka dan tidak mungkin lagi diulangi kembali, karena sudah  cukup dan  sempurna. Jika dilakukan lagi mungkin banyak salah karena zaman sekarang sulit mencari data di luar data yang mereka lakukan. Sebaiknya mari kita hargai karya mereka. Karya mereka perlu dilanjutkan matan  Kritik matan mendalam, penuh kehatia-hatian matan cara mengadakan perbandingan matan kitab-kitab syarah hadis dan kitab yang relevan hadisyang diteliti.

Kritik matan metode berfikir bahwa kritik sanad sudah banyak dilakukan oleh Kitab 9 Hadis ( al-Bukhori, Muslim, Abu Dawud, an-Nasai, at-Tirmizi, Ibn Majah, Ahmad bn Hanbal, Malik dan ad-Darimi) dan pentakhrij sebelum dan sesudahnya. Selanjutnya Kitab 9  hadis ini sudah dikritik ulama Kritikus sanad hadis setiap sanad dan perowinya, seperti az-Zahabi, al-Madini, bahkan di antara Imam 9 ini ada juga terlibat langsung ikut kritikus sanad hadis. Akhirnya sulit kita menyimpulkan kritik mana yang diterima. Dan yang susahnya sudahkah benar kritikan mereka itu atau tidak dan siapa yang berhak memberikan penilaian terhadap hasil kritikan mereka itu apakah sudah sohih atau masih perlu diteliti kembali. Demikian juga di antara para kritikus hadis tidak sama penilaian mereka terhadap sanad hadis antara yang memuji dan mencacatnya. Jadi tugas kita adalah melakukan kritik matan sesungguhnya.

 



[1][ لسان العرب - ابن منظور ] الكتاب : لسان العرب المؤلف : محمد بن مكرم بن منظور الأفريقي المصري الناشر : دار صادر – بيروت الطبعة الأولى عدد لأجزاء : 15 مصدر الكتاب : برنامج المحدث المجاني [ مرفق بالكتاب حواشي اليازجي وجماعة من اللغويين ] ج2 ص 294

[2]Muhammad Tahir al-Jawabi,Juhud al-Muhadditsin fi Naqd Matan al-Hadis an-Nabawi al-Syarif, (Tunis: Muassat al-Karim ibn ‘Abdullah, tt), h.88-89

[3]Bustamin, M.Isa dan A.Salam, Metodologi Kritik Hadis( Jakarta:Raja Grafindo Persada,2004),h.60.

 

No comments: