Membatalkan Solat
Drs. Dame Siregra,M.A.
Memahami membatalkan solat sangat perlu, oleh karenanya penulis menguraikannya di bawah ini Hal-hal yang membatalkan solat sebagai berikut :
1. Batal wudu’ maka sekaligus batal solat walaupun beberapa detik lagi sebelum habis solatnya yaitu baca salam ke kanan dan ke kiri, berarti batal syarat solat maka otomatis solat batal
2. Jangan membaca bacaan selain bacaan solat dengan sengaja dan tahu hal itu membatalkan solat, baik bahasa Arab atau bahasa lainnya.
3. Kedatangan najis yang tidak dimaafkan, seperti saat solat di bawah pohon tiba-tiba ada jatuh tahi burung dari atas pohon. Maka anda berhenti solat bersihkan yang kena najis, tetapi wudu’ anda tidak batal
4. Terbuka aurat yang sudah ditentukan, jika terjadi terbuka aurat seperti kain turun ke bawah karena terlalu longgar, maka secepatnya anda perbaiki , bacaan solat hentikan, sesudah bagus tutup auratnya maka lansungkan solat sambung bacaan yang terputus tadi.
5. Membelakangkan qiblat yang sudah ditentukan dengan sengaja, kecuali ada keperluan seperti kedatangan ular yang membahayakan, maka caranya silakan ambil alat pembunuh ular itu, hentikan bacaan solat dan ingat di bacaan mana anda berhenti, sesudah ular terbunuh atau terusir, maka lanjutkan solat yang tersisa dengan syarat jangan ada bicara di luar bacaan solat.
6. Jadi berpaling qiblat kasus seperti ini tidak batal solat.
7. Demikian juga kasus anak kecil yang hendak jatuh dari tangga atau tempat yang berbahaya, tiba-tiba ada suara laporan anak kecil, adik mau jatuh, maka boleh anda jemput anak itu perbaiki tempatnya yang aman, sesudah aman lanjutkan solat yang tersisa tadi tetapi dengan syarat jangan bicara diluar bacaan solat.
8. Qiaskan kasus yang ada persamaanya dengan ketentuan demi keamanan orang sedang solat atau orang yang lain yang sifatnya membahayakan nyawa seseorang atau sudah kategori darurat, seperti ada orang yang hanyut anda solat di pinggir sungai atau laut tiba –tiba ada suara yang memerlukan bantuan sangat mendadak.
9. Kasus sedang solat di rumah, tiba- tiba ada orang yang memerlukan bantuan untuk dibuka rumah, maka boleh anda buka pintu, caranya hentikan bacaan, anda buka pintu jangan bicara sesudah membuka pintu anda lanjutkan solat yang tersisa.
10. Sebaiknya sebelum solat harus diselesaikan yang sifatnya mengganggu suasana solat seperti kompor yang nyala, pintu ditutup takut datang pencuri, TV dimatikan, mengunci tempat jualan dengan baik dan sebagainya.
11. Pakaian yang baik dan cara berpakainya yang kuat dan utuh jangan ada rasa khawatir terbuka pada saat solat
12. Selama ini berdoa saat solat seperti waktu Ruku’ , sujud, sesudah baca tasyahud awal dan akhir menurut hadis yang ada dalam pembahasan bukan batal, tetapi justru yang tidak berdoa yang dipertanyakan solatnya, dengan dasar analisanya di mana duduk antara dua sujud bacaannya adalah doa bukan tasbih, demikian juga doa iftitah, ditambah dengan argumentasi makna solat adalah doa secara etimologi, arti solat menurut etimologinya jangan diabaikan karena esensi solat adalah doa hadis Rasul mengatakan ADDUA’ MUKHKHUL ‘IBADAH, artinya doa adalah otak atau sumsum ibadah atau ketaatan. Jadi jika solat tidak banyak doanya maka solat tersebut laksana manusia tidak berotak, manuasia tidak berotak tidak manusia yang baik.
Sujud Sahwi
Peyebab Sujud Sahwi
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ عُمَرَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَقُولُ إِذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاتِهِ فَلْيَتَوَخَّ الَّذِي يَظُنُّ أَنَّهُ نَسِيَ مِنْ صَلَاتِهِ فَلْيُصَلِّهِ ثُمَّ لْيَسْجُدْ سَجْدَتَيْ السَّهْوِ وَهُوَ جَالِسٌ
(MALIK - 199) : Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Umar bin Muhammad bin Zaid dari Salim bin Abdullah bahwasanya Abdullah bin Umar berkata; "Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam shalatnya, hendaklah dia mencari apa yang diyakini bahwa dia telah lupa dalam shalatnya, kemudian hendaklah ia mengerjakannya lalu sujud sahwi dua kali ketika dia masih duduk."
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ أَيُّوبَ بْنِ أَبِي تَمِيمَةَ السَّخْتِيَانِيِّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْصَرَفَ مِنْ اثْنَتَيْنِ فَقَالَ لَهُ ذُو الْيَدَيْنِ أَقَصُرَتْ الصَّلَاةُ أَمْ نَسِيتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَصَدَقَ ذُو الْيَدَيْنِ فَقَالَ النَّاسُ نَعَمْ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى اثْنَتَيْنِ أُخْرَيَيْنِ ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ فَسَجَدَ مِثْلَ سُجُودِهِ أَوْ أَطْوَلَ ثُمَّ رَفَعَ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ عَلْقَمَةَ قَالَ قُلْتُ لِمُحَمَّدٍ فِي سَجْدَتَيْ السَّهْوِ تَشَهُّدٌ قَالَ لَيْسَ فِي حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ
(BUKHARI - 1152) : Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik bin Anas dari Ayyub bin Abu Tamimah As-Sakhtiyaniy dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ketika Rasulullah menyelesaikan shalatnya yang baru dua raka'at, Dzul Yadain berkata kepada Beliau: "Apakah shalat diqashar atau anda lupa, wahai Rasulullah?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Apakah benar yang dikatakan Dzul Yadain?" Orang-orang menjawab: "Benar". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bediri dan mengerjakan shalat dua raka'at yang kurang tadi kemudian memberi salam. Kemudian Beliau bertakbir lalu sujud seperti sujudnya (yang biasa) atau lebih lama lagi kemudian mengangkat kepalanya". Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad dari Salamah bin 'Alqamah berkata; "Aku bertanya kepada Muhammad tentang dua sujud sahwi apakah ada tasyahudnya? Dia menjawab: "Tidak ada menurut hadits Abu Hurairah radliallahu 'anhu ".
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ابْنِ بُحَيْنَةَ الْأَسْدِيِّ حَلِيفِ بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ فِي صَلَاةِ الظُّهْرِ وَعَلَيْهِ جُلُوسٌ فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ وَسَجَدَهُمَا النَّاسُ مَعَهُ مَكَانَ مَا نَسِيَ مِنْ الْجُلُوسِ تَابَعَهُ ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ فِي التَّكْبِيرِ
(BUKHARI - 1154) : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Laits dari Ibnu Syihab dari Al A'raj dari 'Abdullah Ibnu Buhainah Al Asadiy sekutunya suku 'Abdul Muthalib bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendirikan shalat Zhuhur namun tidak melakukan duduk (tasyahud awal). Setelah Beliau menyempurnakan shalatnya, Beliau sujud dua kali, dan Beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk sebelum memberi salam. Maka orang-orang mengikuti sujud bersama Beliau sebagai ganti yang terlupa dari duduk (tasyahud awal). Hadits ini diperkuat oleh Ibnu Juraij dari Ibnu Syihab dalam masalah "takbir (dalam sujud sahwi) ".
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا نُودِيَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ فَإِذَا قُضِيَ أَقْبَلَ فَإِذَا ثُوِّبَ بِهَا أَدْبَرَ فَإِذَا قُضِيَ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ الْإِنْسَانِ وَقَلْبِهِ فَيَقُولُ اذْكُرْ كَذَا وَكَذَا حَتَّى لَا يَدْرِيَ أَثَلَاثًا صَلَّى أَمْ أَرْبَعًا فَإِذَا لَمْ يَدْرِ ثَلَاثًا صَلَّى أَوْ أَرْبَعًا سَجَدَ سَجْدَتَيِ السَّهْوِ
(BUKHARI - 3043) : Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Yusuf telah bercerita kepada kami Al Awza'iy dari Yahya bin Abi Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika panggilan shalat (adzan) dikumandangkan maka setan akan lari sambil mengeluarkan kentut agar tidak mendengar suara adzan tersebut. Apabila panggilan adzan telah selesai, maka setan kembali. Dan bila iqamat dikumandangkan setan kembali berlari dan jika iqamat telah selesai dikumandangkan dia kembali lagi untuk mengganggu seseorang diantara dirinya dan jiwanya seraya berkata; ingatlah ini dan itu. Hingga orang itu tidak menyadari apakah tiga atau empat raka'at shalat yang sudah dikerjakannya. Apabila dia tidak tahu tiga atau empat raka'at maka sujudlah dua kali sebagai sujud sahwi".
و حَدَّثَنَاه عَوْنُ بْنُ سَلَّامٍ الْكُوفِيُّ أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ النَّهْشَلِيُّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَمْسًا فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَزِيدَ فِي الصَّلَاةِ قَالَ وَمَا ذَاكَ قَالُوا صَلَّيْتَ خَمْسًا قَالَ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ أَذْكُرُ كَمَا تَذْكُرُونَ وَأَنْسَى كَمَا تَنْسَوْنَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْ السَّهْوِ
(MUSLIM - 892) : Dan telah menceritakannya kepada kami 'Aun bin Sallam al-Kufi telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar an-Nahsyali dari Abdurrahman bin al-Aswad dari Bapaknya dari Abdullah dia berkata, "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam shalat mengimami kami lima rakaat. Lalu kami berkata, 'Wahai Rasulullah apakah rakaat di dalam shalat ditambahkan? ' Beliau menjawab, 'Tidak demikian.' Mereka berkata, 'Kamu telah shalat lima rakaat.' Beliau bersabda, 'Aku hanyalah manusia biasa seperti kalian, bisa ingat sebagaimana kalian ingat, dan juga bisa lupa sebagaimana kalian lupa.' Kemudian beliau bersujud sahwi dua kali."
و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ قَالَ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا حَفْصٌ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَجَدَ سَجْدَتَيْ السَّهْوِ بَعْدَ السَّلَامِ وَالْكَلَامِ
(MUSLIM - 894) : Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair telah menceritakan kepada kami Hafsh dan Abu Muawiyah dari al-A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam sujud sahwi sebanyak dua kali setelah salam dan berkata-kata.
و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ حَدَّثَنَا خَالِدٌ وَهُوَ الْحَذَّاءُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ الْحُصَيْنِ قَالَ سَلَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي ثَلَاثِ رَكَعَاتٍ مِنْ الْعَصْرِ ثُمَّ قَامَ فَدَخَلَ الْحُجْرَةَ فَقَامَ رَجُلٌ بَسِيطُ الْيَدَيْنِ فَقَالَ أَقُصِرَتْ الصَّلَاةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَخَرَجَ مُغْضَبًا فَصَلَّى الرَّكْعَةَ الَّتِي كَانَ تَرَكَ ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْ السَّهْوِ ثُمَّ سَلَّمَ
(MUSLIM - 899) : Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami Abdul Wahab ats-Tsaqafi telah menceritakan kepada kami Khalid, dan dia adalah al-Hadzdza' dari Abu Qilabah dari Abu al-Muhallab dari Imran bin al-Hushain dia berkata, "Rasulullah mengucapkan salam pada rakaat ketiga shalat Ashar, kemudian berdiri, lalu masuk kamar. Lalu seorang laki-laki berdiri dengan menghamparkan kedua tangannya seraya bertanya, 'Apakah shalat diqashar wahai Rasulullah? ' Lalu beliau keluar dalam keadaan marah, lalu shalat pada rakaat yang telah beliau tinggalkan, kemudian shalat, kemudian bersujud dua kali sujud sahwi kemudian mengucapkan salam."
حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ أَسَدٍ أَخْبَرَنَا شَبَابَةُ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْصَرَفَ مِنْ الرَّكْعَتَيْنِ مِنْ صَلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ فَقَالَ لَه رَجُلٌ أَقُصِرَتْ الصَّلَاةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَمْ نَسِيتَ قَالَ كُلَّ ذَلِكَ لَمْ أَفْعَلْ فَقَالَ النَّاسُ قَدْ فَعَلْتَ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ أُخْرَيَيْنِ ثُمَّ انْصَرَفَ وَلَمْ يَسْجُدْ سَجْدَتَيْ السَّهْوِ قَالَ أَبُو دَاوُد رَوَاهُ دَاوُدُ بْنُ الْحُصَيْنِ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ مَوْلَى ابْنِ أَبِي أَحْمَدَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذِهِ الْقِصَّةِ قَالَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ بَعْدَ التَّسْلِيمِ حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ بْنُ عَمَّارٍ عَنْ ضَمْضَمِ بْنِ جَوْسٍ الْهِفَّانِيِّ حَدَّثَنِي أَبُو هُرَيْرَةَ بِهَذَا الْخَبَرِ قَالَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْ السَّهْوِ بَعْدَ مَا سَلَّمَ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ ثَابِتٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ أَخْبَرَنَا أَبُو أُسَامَةَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَلَّمَ فِي الرَّكْعَتَيْنِ فَذَكَرَ نَحْوَ حَدِيثِ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ ثُمَّ سَلَّمَ ثُمَّ سَجَدَ سَجْدَتَيْ السَّهْوِ
(ABUDAUD - 858) : Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Asad telah mengabarkan kepada kami Syababah telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Dzi'b dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beranjak pergi setelah selesai dari dua raka'at shalat wajib, maka seorang laki-laki bertanya kepada beliau; "Apakah shalat telah di qashar wahai Rasulullah ataukah anda lupa?" beliau menjawab; "Semua itu tidak aku lakukan." Maka orang-orang berkata; "Anda telah melakukan hal itu wahai Rasulullah!." Kemudian beliau mengerjakan dua raka'at yang tertinggal, lalu beliau beranjak pergi tanpa mengerjakan sujud sahwi dua kali." Abu Daud mengatakan; "Hadits ini di riwayatkan pula oleh Daud bin Al Hushain dari Abu Sufyan bekas budak Ibnnu Abu Ahmad dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan kisah seperti ini, katanya; "kemudian beliau sujud dua kali dan duduk setelah memberi salam." Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Hasyim bin Al Qasim telah menceritakan kepada kami Ikrimah bin 'Ammar dari Dlamdlam bin Jaus Al Hiffani telah menceritakan kepadaku Abu Hurairah dengan hadits seperti ini, katanya; "Kemudian beliau sujud sahwi setelah memberi salam." Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Muhammad bin Tsabit telah menceritakan kepada kami Abu Usamah, dan telah di riwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala` telah mengabarkan kepada kami Abu Usamah telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah dari Nafi' dari Ibnu Umar dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat bersama kami, kemudian beliau salam di raka'at kedua…" kemudian ia menyebutkan seperti hadits Ibnu Sirin dari Abu Hurairah dia berkata; "Kemudian beliau salam lalu sujud sahwi dua kali."
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ إِسْمَعِيلَ بْنِ سُلَيْمَانَ الْمُجَالِدِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا الْفُضَيْلُ يَعْنِي ابْنَ عِيَاضٍ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةً فَزَادَ فِيهَا أَوْ نَقَصَ فَلَمَّا سَلَّمَ قُلْنَا يَا نَبِيَّ اللَّهِ هَلْ حَدَثَ فِي الصَّلَاةِ شَيْءٌ قَالَ وَمَا ذَاكَ فَذَكَرْنَا لَهُ الَّذِي فَعَلَ فَثَنَى رِجْلَهُ فَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ فَسَجَدَ سَجْدَتَيْ السَّهْوِ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ فَقَالَ لَوْ حَدَثَ فِي الصَّلَاةِ شَيْءٌ لَأَنْبَأْتُكُمْ بِهِ ثُمَّ قَالَ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أَنْسَى كَمَا تَنْسَوْنَ فَأَيُّكُمْ شَكَّ فِي صَلَاتِهِ شَيْئًا فَلْيَتَحَرَّ الَّذِي يَرَى أَنَّهُ صَوَابٌ ثُمَّ يُسَلِّمْ ثُمَّ يَسْجُدْ سَجْدَتَيْ السَّهْوِ
(NASAI - 1226) : Telah mengabarkan kepada kami Al Hasan bin Isma'il bin Sulaiman Al Mujalidi dia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Fudhail bin 'Iyadh dari Manshur dari Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah dia berkata; "Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam mengerjakan suatu shalat, lalu ia menambah atau mengurangi (rakaatnya), kemudian beliau salam. Kami bertanya; 'Wahai Nabi Allah, apakah ada cara baru dalam shalat? ' Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam balik bertanya, 'Apa itu? ' Kemudian kami menerangkan kepada beliau apa yang beliau perbuat, lalu beliau menekuk kakinya (untuk duduk) dan menghadap kiblat, kemudian sujud sahwi dua kali. Setelah itu beliau menghadapkan wajahnya kepada kami dan bersabda: 'Kalau ada cara baru dalam shalat, maka pasti kuberitahu kepada kalian.'Beliau melanjutkan sabdanya lagi: 'Aku adalah manusia biasa, aku lupa sebagaimana kalian juga lupa. Jadi siapa saja yang ragu dalam shalatnya maka hendaknya ia memilih yang dia yakini benar, kemudian salam dan sujud sahwi dua kali."
Anjuran Membaca Tasbih 10 Kali
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ بْنُ وَكِيعِ بْنِ الْجَرَّاحِ أَخُو سُفْيَانَ بْنِ وَكِيعٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ عِكْرِمَةَ بْنِ عَمَّارٍ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ جَاءَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلِّمْنِي كَلِمَاتٍ أَدْعُو بِهِنَّ فِي صَلَاتِي قَالَ سَبِّحِي اللَّهَ عَشْرًا وَاحْمَدِيهِ عَشْرًا وَكَبِّرِيهِ عَشْرًا ثُمَّ سَلِيهِ حَاجَتَكِ يَقُلْ نَعَمْ نَعَمْ
(NASAI - 1282) : Telah mengabarkan kepada kami 'Ubaid bin Waki' bin Al Jarrah saudara Sufyan bin Waki', dia berkata; bapakku telah menceritakan kepada kami, dari 'Ikrimah bin 'Ammar dari Ishaq bin 'Abdullah bin Abu Thalhah dari Anas bin Malik dia berkata; "Ummu Sulaim datang kepada Nabi Shallallahu'alaihi wasallam, lalu berkata; 'Wahai Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam, ajari aku beberapa kalimat yang digunakan untuk berdoa saat shalat'. Beliau Shallallallahu'alaihi wasallam bersabda: 'Bertasbih (mengucapkan subhanallah) sepuluh kali, bertahmid (mengucapkan alhamdulillah) sepuluh kali, dan bertakbir (mengucapkan allahu akbar) sepuluh kali. Kemudian mintalah keperluanmu, maka Dia (Allah) akan berkata: 'Ya, ya".
Komentar
1. Hadis riwayat an-Nasai menjelaskan bahwa dalam solat dianjurkan membaca tasbih 10 kali, tahmid 10 kali dan 10 kali takbir baru kita mendoa
2. Hadis di atas tidak dijelaskan di mana posisi orang solat membacanya berarti boleh di rukun mana seperti saat sujud sahwi
3. Bacaan sujud sahwi tidak ditemukan secara khusus, hanya lamanya seperti saat berdiri. Jika disepakati 33 kali mengacu kepada banyaknya ruas tulang punggung manusia dan menyamai lamanya berdiri, atau bacaan sujud yang ada dalam hadis pasal bacaan sujud
4. Bacaan سبحان من لاينام ولا يسهوbelum ditemukan hadis yang menjelaskannya bacaan tersebut, untuk jelasna penulis minta dari pembaca dalil bacaan di atas
5. Jika kelebihan rokaat cukup sujud sahwi 2 kali salam walaupun sudah berkata-kata diluar bacaan niat solat
6. Jika yang lupa baru diingat setelah salam seperti kasus hadis di atas maka sujud sahwinya setelah salam tanpa ada lagi tasyahudnya karena sudah tasyahud akhir pada menyempurnakan kelupaan tadi yaitu 2 rokaat lagi maka yang ditambah cukup 2 rokaat lagi jika 3 maka tmbah 3 rokaat lagi dan sterusnya
7. Hadis yang di atasnya menjelaskan jika yang lupa itu diingat sebelum salam maka sujud sahwinya sebelum salam
والله أعلم
-Wallãhu A’lãm
No comments:
Post a Comment