Doa Iftitah
Pertama
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ أَبِي بَكْرٍ الْمُقَدَّمِيُّ حَدَّثَنَا يُوسُفُ الْمَاجِشُونُ حَدَّثَنِي
أَبِي عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي
رَافِعٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ قَالَ وَجَّهْتُ
وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنْ
الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنْ الْمُسْلِمِينَ
اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي وَأَنَا
عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِي وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي
جَمِيعًا إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ
الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّي
سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ
وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ
وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
(MUSLIM - 1290) : Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Bukair Al Muqaddami telah
menceritakan kepada kami Yusuf Al Majisyun telah menceritakan kepadaku bapakku dari Abdurrahman Al A'raj dari Ubaidullah bin Abu Rafi' dari Ali bin Abu Thalib dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; Biasanya apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat, beliau membaca (do'a iftitah) sebagai berikut: "WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDLA HANIIFAN WAMAA ANAA MINAL MUSYRIKIIN, INNA SHALAATII WA NUSUKII WA MAHYAAYA WA MAMAATII LILLAHI RABBIL 'AALAMIIN LAA SYARIIKA LAHU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANAA MINAL MUSLIMIIN ALLAHUMMA ANTAL MALIKU LAA ILAAHA ILLAA ANTA, ANTA RABBII WA ANAA 'ABDUKA ZHALAMTU NAFSII WA'TARAFTU BI DZANBII FAGHFIL LII DZUNUUBII JAMII'AN INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUB ILLAA ANTA WAH DINII LIAHSANAIL AKHLAAQ LAA YAHDII LIAHSANIHAA ILLAA ANTA WASHRIF 'ANNII SAYYI`AHAA LAA YASHRIFU 'ANNII SAYYI`AHAA ILLAA ANTA LABBAIKA WA SA'DAIKA WAL KHAIRU KULLUHU FII YADAIK WASY SYARRU LAISA ILAIKA ANAA BIKA WA ILAIKA TABAARAKTA WA TA'AALAITA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA (Aku hadapkan wajahku kepada Allah, Maha pencipta langit dan bumi dengan keadaan ikhlas dan tidak mempersekutukanNya. Sesungguhnya shalatku, segala ibadahku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya, dan karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan berserah diri kepadaNya. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau. Engkaulah Tuhanku dan aku adalah hambaMu. Aku telah menzhalimi diriku dan aku mengakui dosa-dosaku. Karena itu ampunilah dosa-dosaku semuanya. Sesungguhnya tidak ada yang berwenang untuk mengampuni segala dosa melainkan Engkau. Dan tunjukilah kepadaku akhlak yang paling bagus. Sesungguhnya tidak ada yang dapat menunjukkannya melainkan hanya Engkau. Dan jauhkanlah akhlak yang buruk dariku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup menjauhkannya melainkan hanya Engkau. Labbaik wa sa'daik (Aku patuhi segala perintahMu, dan aku tolong agamaMu). Segala kebaikan berada di tanganMu. Sedangkan kejahatan tidak datang daripadaMu. Aku berpegang teguh denganMu dan kepadaMu. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Kumohon ampun dariMu dan aku bertobat kepadaMu)."
menceritakan kepada kami Yusuf Al Majisyun telah menceritakan kepadaku bapakku dari Abdurrahman Al A'raj dari Ubaidullah bin Abu Rafi' dari Ali bin Abu Thalib dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; Biasanya apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat, beliau membaca (do'a iftitah) sebagai berikut: "WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDLA HANIIFAN WAMAA ANAA MINAL MUSYRIKIIN, INNA SHALAATII WA NUSUKII WA MAHYAAYA WA MAMAATII LILLAHI RABBIL 'AALAMIIN LAA SYARIIKA LAHU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANAA MINAL MUSLIMIIN ALLAHUMMA ANTAL MALIKU LAA ILAAHA ILLAA ANTA, ANTA RABBII WA ANAA 'ABDUKA ZHALAMTU NAFSII WA'TARAFTU BI DZANBII FAGHFIL LII DZUNUUBII JAMII'AN INNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUB ILLAA ANTA WAH DINII LIAHSANAIL AKHLAAQ LAA YAHDII LIAHSANIHAA ILLAA ANTA WASHRIF 'ANNII SAYYI`AHAA LAA YASHRIFU 'ANNII SAYYI`AHAA ILLAA ANTA LABBAIKA WA SA'DAIKA WAL KHAIRU KULLUHU FII YADAIK WASY SYARRU LAISA ILAIKA ANAA BIKA WA ILAIKA TABAARAKTA WA TA'AALAITA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA (Aku hadapkan wajahku kepada Allah, Maha pencipta langit dan bumi dengan keadaan ikhlas dan tidak mempersekutukanNya. Sesungguhnya shalatku, segala ibadahku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya, dan karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan berserah diri kepadaNya. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau. Engkaulah Tuhanku dan aku adalah hambaMu. Aku telah menzhalimi diriku dan aku mengakui dosa-dosaku. Karena itu ampunilah dosa-dosaku semuanya. Sesungguhnya tidak ada yang berwenang untuk mengampuni segala dosa melainkan Engkau. Dan tunjukilah kepadaku akhlak yang paling bagus. Sesungguhnya tidak ada yang dapat menunjukkannya melainkan hanya Engkau. Dan jauhkanlah akhlak yang buruk dariku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup menjauhkannya melainkan hanya Engkau. Labbaik wa sa'daik (Aku patuhi segala perintahMu, dan aku tolong agamaMu). Segala kebaikan berada di tanganMu. Sedangkan kejahatan tidak datang daripadaMu. Aku berpegang teguh denganMu dan kepadaMu. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Kumohon ampun dariMu dan aku bertobat kepadaMu)."
Kedua
أَخْبَرَنَا عَلِيُّ
بْنُ حُجْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ الْقَعْقَاعِ عَنْ
أَبِي زُرْعَةَ بْنِ عَمْرِو بْنِ جَرِيرٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اسْتَفْتَحَ الصَّلَاةَ سَكَتَ هُنَيْهَةً
فَقُلْتُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا تَقُولُ فِي سُكُوتِكَ
بَيْنَ التَّكْبِيرِ وَالْقِرَاءَةِ قَالَ أَقُولُ اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي
وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ
نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ
اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ
(NASAI - 60) : Telah mengabarkan kepada kami Ali bin
Hujr dia berkata; telah menceritakan kepada kami Jarir dari Umarah bin Al Qa'qa
dari Abu Zur'ah bin Amr bin Jarir dari Abu Hurairah dia berkata; "Apabila
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memulai shalat, beliau diam beberapa
saat. Aku lalu bertanya kepadanya, 'Ayah dan Ibuku sebagai jAMINan wahai
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, apa yang kamu ucapkan tatkala berdiam
antara takbir dan bacaan (Al-Fatihah)? 'Beliau shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab, 'Aku membaca, " Ya Allah, jauhkan antara aku dan kesalahanku
sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah bersihkan (sucikan)
dariku kesalahanku sebagaimana Engkau bersihkan (sucikan) baju yang putih dari
kotoran. Ya Allah cucilah (bersihkanlah) aku dari kesalahan-kesalahanku dengan
salju, air, dan embun."
Ketiga
حَدَّثَنَا حُسَيْنُ
بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا طَلْقُ بْنُ غَنَّامٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ السَّلَامِ بْنُ
حَرْبٍ الْمُلَائِيُّ عَنْ بُدَيْلِ بْنِ مَيْسَرَةَ عَنْ أَبِي الْجَوْزَاءِ عَنْ
عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا
اسْتَفْتَحَ الصَّلَاةَ قَالَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ
اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرَكَ قَالَ أَبُو دَاوُد وَهَذَا الْحَدِيثُ لَيْسَ
بِالْمَشْهُورِ عَنْ عَبْدِ السَّلَامِ بْنِ حَرْبٍ لَمْ يَرْوِهِ إِلَّا طَلْقُ
بْنُ غَنَّامٍ وَقَدْ رَوَى قِصَّةَ الصَّلَاةِ عَنْ بُدَيْلٍ جَمَاعَةٌ لَمْ
يَذْكُرُوا فِيهِ شَيْئًا مِنْ هَذَا
(ABUDAUD - 659) : Telah menceritakan kepada kami
Husain bin Isa telah menceritakan kepada kami Thalq bin Ghannam telah
menceritakan kepada kami Abdussalam bin Harb Al Mula`i dari Budail bin Maisarah
dari Abu Jauza` dari Aisyah dia berkata; Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam hendak memulai shalat, beliau mengucapkan: "SUBHANAKA
ALLAHUMMA WA BIHAMDIKA WA TABARAKAS-MUKA WA TA'ALA JADDUKA WA LA ILAHA
GHAIRAKA" (Maha suci Engkau, ya Allah, aku sucikan nema-Mu dengan
memuji-Mu, Maha berkah nama-Mu, Maha luhur keluhuran-Mu dan tidak ilah selain
Engkau). Abu Daud berkata: "Hadits ini tidak masyhur (di kenal) dari
Abdullah bin Salam bin Harb, dan tidak ada yang meriwayatkan hadits ini kecuali
Thalq bin Ghannam, namun dia telah meriwayatkan hadits tentang kisah shalat
dari Budair, sedangkan para pakar hadits tidak menyebutkan sedikitpun hadits
seperti ini."
Keempat
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ عَاصِمٍ الْعَنَزِيِّ عَنْ ابْنِ جُبَيْرِ بْنِ
مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ دَخَلَ
فِي الصَّلَاةِ قَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا
ثَلَاثًا الْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا الْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا ثَلَاثًا
سُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا ثَلَاثَ مَرَّاتِ اللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوذُ بِكَ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ قَالَ
عَمْرٌو هَمْزُهُ الْمُوتَةُ وَنَفْثُهُ الشِّعْرُ وَنَفْخُهُ الْكِبْرُ
(IBNUMAJAH - 799) : Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Ja'far berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari 'Amru bin Murrah
dari 'Ashim Al 'Anazi dari Ibnu Jubair bin Muth'im dari Bapaknya ia berkata;
Ketika membuka shalat, aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengucapkan; "ALLAHU AKBAR KABIIRA, ALLAHU AKBAR KABIIRA (Sungguh Maha
besar Allah, Sungguh Maha besar Allah) sebanyak tiga kali, ALHAMDULILLAHI
KATSIIRA, ALHAMDULILLAHI KATSIIRA (Segala puji bagi Allah
sebanyak-banyaknya. Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya) sebanyak tiga
kali, SUBHAANAALLAHI BUKRATAU WA ASHIILA (Maha suci Allah diwaktu pagi
dan petang) sebanyak tiga kali, ALLAHUMMA INNI A'UDZU BIKA MINASY SYAITHANIR
RAJIIM MIN HAMZIHI WA NAFKHIHI WA NAFTSIHI (Ya Allah sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari setan yang terkutuk; dari goda, tiupan dan
hembusannya)." 'Amru berkata; "Godaannya adalah kebimbangan,
tiupannya adalah sya'ir dan hembusannya adalah kesombongan."
Kelima
حَدَّثَنَا زُهَيْرُ
بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ أَخْبَرَنِي الْحَجَّاجُ بْنُ
أَبِي عُثْمَانَ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ عَوْنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
عُتْبَةَ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ نُصَلِّي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذْ قَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ الْقَائِلُ
كَلِمَةَ كَذَا وَكَذَا قَالَ رَجُلٌ مِنْ الْقَوْمِ أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ
قَالَ عَجِبْتُ لَهَا فُتِحَتْ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ قَالَ ابْنُ عُمَرَ فَمَا تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ذَلِكَ
(MUSLIM - 943) : Telah menceritakan kepada kami
Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma`il bin 'Ulayyah telah
mengabarkan kepadaku Al Hajjaj bin Abu Usman dari Abu Zubair dari 'Aun bin
Abdullah bin 'Utbah dari Ibnu Umar dia berkata; "Ketika kami shalat bersama
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba seseorang mengucapkan ALLAHU
AKBAR KABIRAW WAL HAMDU LILLAHI KATSIIRAW WASUBHAANALLAAHI BUKRATAN WA ASHIILAN
(Maha Besar Allah, dan segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, dan Maha
Suci Allah, baik waktu pagi dan petang)." Lantas Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bertanya: "Siapakah yang mengucapkan kalimat tadi?"
Seorang sahabat menjawab; "Saya wahai Rasulullah." Beliau bersabda:
"Sungguh aku sangat kagum dengan ucapan tadi, sebab pintu-pintu langit dibuka
karena kalimat itu." Kata Ibnu Umar; "Maka aku tak pernah lagi
meninggalkannya semenjak aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengucapkan hal itu.
Keenam
أَخْبَرَنَا يَحْيَى
بْنُ عُثْمَانَ الْحِمْصِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ حِمْيَرٍ قَالَ حَدَّثَنَا
شُعَيْبُ بْنُ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ وَذَكَرَ آخَرَ
قَبْلَهُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ هُرْمُزَ الْأَعْرَجِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ مَسْلَمَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَامَ يُصَلِّي تَطَوُّعًا قَالَ اللَّهُ
أَكْبَرُ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا
مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ
وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ
وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا
أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ ثُمَّ يَقْرَأُ
(NASAI - 888) : Telah mengabarkan kepada kami Yahya
bin 'Usman Al Himshi dia berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Hamir dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'aib bin Abu Hamzah dari Muhammad
bin Al Munkadir dan menyebutkan sebelumnya dari Abdurrahman bin Hurmuz Al A'raj
dari Muhammad bin Maslamah bahwa jika Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam
bangkit untuk mengerjakan shalat sunnah maka beliau membaca -doa yang artinya-
"Allah Maha Besar aku hadapkan wajahku (tujuanku) kepada Dzat yang telah
menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan pasrah. Aku tidak termasuk
orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku (Kurbanku). hidupkun dan
matiku hanya bagi Allah, Rabb semesta alam, yang tiada sekutu bagi-Nya.
Demikianlah aku diperintahkan, dan aku termasuk kaum muslim. Ya Allah, Engkau
adalah penguasa yang tiada Dzat yang berhak disembah selain Engkau. Engkau Maha
Suci dan dengan memuji-Mu." Kemudian beliau Shallallahu'alaihi wasallam
membaca surat (al-Fatihah).
Ketujuh
حَدَّثَنَا عَبْدُ
السَّلَامِ بْنُ مُطَهَّرٍ حَدَّثَنَا جَعْفَرٌ عَنْ عَلِيِّ بْنِ عَلِيٍّ
الرِّفَاعِيِّ عَنْ أَبِي الْمُتَوَكِّلِ النَّاجِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ
مِنْ اللَّيْلِ كَبَّرَ ثُمَّ يَقُولُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ
وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرَكَ ثُمَّ يَقُولُ لَا
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ثَلَاثًا ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا ثَلَاثًا
أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ مِنْ
هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ ثُمَّ يَقْرَأُ قَالَ أَبُو دَاوُد وَهَذَا الْحَدِيثُ
يَقُولُونَ هُوَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ الْحَسَنِ مُرْسَلًا الْوَهْمُ
مِنْ جَعْفَرٍ
(ABUDAUD - 658) : Telah menceritakan kepada kami
Abdussalam bin Mutthahir telah menceritakan kepada kami Ja'far dari Ali bin Ali
Ar Rifa'i dari Abu Al Mutawakkil An Naji dari Abu Sa'id Al Khudri dia berkata;
"Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bangun untuk shalat
malam, beliau bertakbir kemudian mengucapkan: "SUBHAANAKA ALLAHUMMA
WABIHAMDIKA WATABAARAKASMUKA WA TA'AALA JADDUKA WALAA ILAAHA GHAIRAKA (Maha
suci Engkau, ya Allah, aku sucikan nama-Mu dengan memuji-Mu, Maha berkah
nama-Mu, Maha luhur keluhuran-Mu dan tidak ilah selain Engkau)." kemudian
membaca: "LAA ILAAHA ILLALLAH (tidak ada ilah selain Allah)
sebanyak tiga kali, kemudian membaca: "ALLAHU AKBAR KABIIRA (Allah
Maha besar benar-benar Maha besar)." sebanyak tiga kali- (kemudian
membaca): A'UUDZU BILLAHIS SAMII'IL 'ALIIM MINAS SYAITHAANIR RAJIIM MIN
HAMZIHII WANAFKHIHI WA NAFTSIHI (Aku berlindung kepada Allah, dzat yang
Maha mendengar lagi Maha mengetahui dari goda'an syetan yang terkutuk, dari
kegilaannya, dari kesombongannya dan syairnya yang jelek)." kemudian
beliau membaca (surat Al Qur'an)." Abu Daud berkata; "Mereka (para
perawi) mengatakan; Hadits ini dari Ali bin Ali dari Al Hasan secara mursal,
dan wahm (keraguan) dari Ja'far."
Kedelapan (Doa Iftitah iat
solat Lail)
أَخْبَرَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَحْوَلِ يَعْنِي
سُلَيْمَانَ بْنَ أَبِي مُسْلِمٍ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنْ اللَّيْلِ يَتَهَجَّدُ قَالَ اللَّهُمَّ
لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ
الْحَمْدُ أَنْتَ قَيَّامُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ
الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ
الْحَمْدُ أَنْتَ حَقٌّ وَوَعْدُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ
وَالسَّاعَةُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ لَكَ أَسْلَمْتُ
وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَبِكَ آمَنْتُ ثُمَّ ذَكَرَ قُتَيْبَةُ كَلِمَةً
مَعْنَاهَا وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ
وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا
إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
(NASAI - 1601) : Telah mengabarkan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id dia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Al
Ahwal Sulaiman bin Abu Muslim dari Thawus dari Ibnu 'Abbas dia berkata;
"Apabila Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam bangun malam, maka beliau
mengerjakan shalat tahajjud. Beliau mengucapkan: 'Ya Allah, segala puji
bagi-Mu. Engkaulah (pemberi) cahaya langit dan bumi serta penghuninya. Segala
puji bagi-Mu, Engkau pengatur langit dan bumi serta penghuninya. Segala puji
bagi-Mu, Engkaulah penguasa langit dan bumi serta penghuninya. Segala puji
bagi-Mu, Engkau benar, dan janji-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, hari
Kiamat itu benar, para nabi itu benar, dan Muhammad itu benar. Kepada-Mulah aku
memasrahkan diri dan kepada Engkau aku bertawakal. Kepada Engkaulah aku
beriman. Kemudian Qutaibah menyebutkan kalimat yang artinya, 'kepada Engkaulah
aku mengadu, dan kepada Engkaulah aku berhukum. Ampunilah dosa-dosaku yang
telah lalu dan yang akan datang serta yang terang-terangan. Engkaulah Yang
paling dahulu dan Engkaulah yang paling Akhir. Tiada Tuhan (yang berhak
disembah) kecuali Engkau, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan)
Allah'."
Kesembilan
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ
بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ
أَبِي الْخَيْرِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَلِّمْنِي دُعَاءً أَدْعُو بِهِ فِي صَلَاتِي قَالَ قُلْ اللَّهُمَّ إِنِّي
ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّك أَنْتَ الْغَفُورُ
الرَّحِيمُ
(BUKHARI - 790) : Telah menceritakan kepada kami
Qutaibah bin Sa'id berkata, telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yazid
bin Abu Habib dari Abu Al Khair dari 'Abdullah bin 'Amru dari Abu Bakar Ash
Shiddiq radliallahu 'anhu, ia berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam: "Ajarkanlah aku suatu do'a yang bisa aku panjatkan saat
shalat!" Maka Beliau pun berkata: "Bacalah 'ALLAHUMMA INNII
ZHALAMTU NAFSII ZHULMAN KATSIIRAN WA LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA FAGHFIRLII
MAGHFIRATAN MIN 'INDIKA WARHAMNII INNAKA ANTAL GHAFUURUR RAHIIM (Ya Allah,
sungguh aku telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang banyak,
sedangkan tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka itu
ampunilah aku dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku.
Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) '."
Bacaan Ruku’
Pertama
وَإِذَا رَكَعَ قَالَ اللَّهُمَّ
لَكَ رَكَعْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ خَشَعَ لَكَ سَمْعِي وَبَصَرِي
وَمُخِّي وَعَظْمِي وَعَصَبِي
(MUSLIM - 1290) Dan jika beliau ruku' beliau
membaca: "ALLAHUMMA LAKA RAKA'TU WA BIKA AAMANTU WA LAKA ASLAMTU
KHASYA'A LAKA SAM'II WA BASHARII WA MUKHKHII WA 'AZHMII WA 'ASHABII (Ya
Allah, kepadaMu aku ruku', denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah diri,
patuh dan tunduk kepadau pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulang-tulangku
dan otot-ototku semuanya)."
Kedua
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ
أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ الْعَبْدِيُّ حَدَّثَنَا سَعِيدُ
بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ مُطَرِّفِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
الشِّخِّيرِ أَنَّ عَائِشَةَ نَبَّأَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي رُكُوعِهِ وَسُجُودِهِ سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ
الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ
أَخْبَرَنِي قَتَادَةُ قَالَ سَمِعْتُ مُطَرِّفَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
الشِّخِّيرِ قَالَ أَبُو دَاوُدَ وَحَدَّثَنِي هِشَامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ
مُطَرِّفٍ عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِهَذَا الْحَدِيثِ
(MUSLIM
- 752) : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr al-'Abdi telah menceritakan kepada
kami Sa'id bin Abi 'Arubah dari Qatadah dari Mutharrif bin Abdullah bin
asy-Syikhkhir bahwa Aisyah radhiyallahu'anhu memberitahukannya bahwa Rasulullah
Shallallahu'alaihiwasallam dahulu berdoa dalam rukuk dan sujudnya,
"Mahasuci, Maha Qudus, Rabb malaikat dan ruh." Telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Dawud
telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Qatadah dia
berkata, "Saya mendengar Mutharrif bin Abdullah bin asy-Syikhkhir, Abu
Dawud berkata, dan telah menceritakan kepadaku Hisyam dari Qatadah dari
Mutharrif dari Aisyah radhiyallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
dengan hadits ini.
Ketiga
حدثنا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ
حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ
قَيْسٍ عَنْ عَاصِمِ بْنِ حُمَيْدٍ عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ الْأَشْجَعِيِّ قَالَ قُمْتُ مَعَ رَسُولِ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَقَامَ فَقَرَأَ سُورَةَ
الْبَقَرَةِ لَا يَمُرُّ بِآيَةِ رَحْمَةٍ إِلَّا وَقَفَ فَسَأَلَ وَلَا يَمُرُّ
بِآيَةِ عَذَابٍ إِلَّا وَقَفَ فَتَعَوَّذَ قَالَ ثُمَّ رَكَعَ بِقَدْرِ قِيَامِهِ
يَقُولُ فِي رُكُوعِهِ سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوتِ وَالْمَلَكُوتِ
وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ ثُمَّ سَجَدَ بِقَدْرِ قِيَامِهِ ثُمَّ قَالَ
فِي سُجُودِهِ مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ قَامَ فَقَرَأَ بِآلِ عِمْرَانَ ثُمَّ قَرَأَ
سُورَةً سُورَةً
(ABUDAUD
- 739) : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih telah menceritakan
kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Shalih dari
'Amru bin Qais dari 'Ashim bin Humaid dari 'Auf bin Malik Al Asyja'i dia
berkata; "Di suatu malam, aku mengerjakan shalat bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, beliau kemudian berdiri dan membaca surat Al
Baqarah, tidaklah beliau melewati ayat tentang rahmat, pasti beliau berhenti
dan memohon kepada-Nya, dan tidaklah melewati ayat tentang adzab, melainkan
beliau berhenti dan meminta perlindungan darinya." katanya melanjutkan;
"Kemudian beliau ruku' yang lamanya seperti beliau berdiri, dalam ruku'nya
beliau mengucapkan: "subahaana dzil jabaruuti wal malakuuti wal kibriyaa`i
wal 'azhamati (Maha suci dzat yang memiliki sifat kekuasaan, kerajaan,
kebesaran dan keagungan)." Kemudian beliau sujud yang lamanya seperti
beliau berdiri, dalam sujudnya beliau mengucapkan seperti itu juga, sesudah itu
beliau berdiri, lalu membaca surat Ali Imran, kemudian membaca surat demi
surat."
Keempat
و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ
أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ وَأَبُو مُعَاوِيَةَ ح و
حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَإِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ جَمِيعًا عَنْ
جَرِيرٍ كُلُّهُمْ عَنْ الْأَعْمَشِ ح و حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ وَاللَّفْظُ
لَهُ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ عَنْ
الْمُسْتَوْرِدِ بْنِ الْأَحْنَفِ عَنْ صِلَةَ بْنِ زُفَرَ عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَافْتَتَحَ الْبَقَرَةَ
فَقُلْتُ يَرْكَعُ عِنْدَ الْمِائَةِ ثُمَّ مَضَى فَقُلْتُ يُصَلِّي بِهَا فِي
رَكْعَةٍ فَمَضَى فَقُلْتُ يَرْكَعُ بِهَا ثُمَّ افْتَتَحَ النِّسَاءَ فَقَرَأَهَا
ثُمَّ افْتَتَحَ آلَ عِمْرَانَ فَقَرَأَهَا يَقْرَأُ مُتَرَسِّلًا إِذَا مَرَّ
بِآيَةٍ فِيهَا تَسْبِيحٌ سَبَّحَ وَإِذَا مَرَّ بِسُؤَالٍ سَأَلَ وَإِذَا مَرَّ
بِتَعَوُّذٍ تَعَوَّذَ ثُمَّ رَكَعَ فَجَعَلَ يَقُولُ سُبْحَانَ رَبِّيَ
الْعَظِيمِ فَكَانَ رُكُوعُهُ نَحْوًا مِنْ قِيَامِهِ ثُمَّ قَالَ سَمِعَ
اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ثُمَّ قَامَ طَوِيلًا قَرِيبًا مِمَّا رَكَعَ ثُمَّ
سَجَدَ فَقَالَ سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى فَكَانَ سُجُودُهُ قَرِيبًا
مِنْ قِيَامِهِ قَالَ
وَفِي حَدِيثِ جَرِيرٍ مِنْ الزِّيَادَةِ فَقَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
(MUSLIM - 1291) : Dan telah menceritakan kepada kami
Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair dan
Abu Mu'awiyah -dalam jalur lain- Dan telah menceritakan kepada kami Zuhair bin
Harb dan Ishaq bin Ibrahim semuanya dari Jarir mereka semua dari Al A'masy
-dalam jalur lain- telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair -dan lafazh ini
adalah darinya- telah menceritakan kepada kami bapakku telah menceritakan
kepada kami Al A'masy dari Sa'id bin Ubaidah dari Al Mustaurid bin Al Ahnaf
dari Shilah bin Zufar dari Hudzaifah ia berkata; Pada suatu malam, saya shalat
(Qiyamul Lail) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau
mulai membaca surat Al Baqarah. Kemudian saya pun berkata (dalam hati bahwa
beliau) akan ruku' pada ayat yang ke seratus. Kemudian (seratus ayat pun)
berlalu, lalu saya berkata (dalam hati bahwa) beliau akan shalat dengan (surat
itu) dalam satu raka'at. Namun (surat Al Baqarah pun) berlalu, maka saya
berkata (dalam hati bahwa) beliau akan segera sujud. Ternyata beliau
melanjutkan dengan mulai membaca surat An Nisa` hingga selesai membacanya.
Kemudian beliau melanjutkan ke surat Ali Imran hingga selesai hingga beliau
selesai membacanya. Bila beliau membaca ayat tasbih, beliau bertasbih dan bila
beliau membaca ayat yang memerintahkan untuk memohon, beliau memohon, dan bila
beliau membaca ayat ta'awwudz (ayat yang memerintahkan untuk memohon
perlindungan) beliau memohon perlindungan. Kemudian beliau ruku'. Dalam ruku',
beliau membaca: "SUBHAANA RABBIYAL 'AZHIIM (Maha Suci Tuhanku yang
Maha Agung)." Dan lama beliau ruku' hampir sama dengan berdirinya.
Kemudian beliau membaca: "SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH (Maha Mendengar
Allah akan orang yang memuji-Nya)." Kemudian beliau berdiri dan lamanya
berdiri lebih kurang sama dengan lamanya ruku'. Sesudah itu beliau sujud, dan
dalam sujud beliau membaca: "SUBHAANA RABBIYAL A'LAA (Maha Suci
Tuhanku Yang Maha Tinggi)." Lama beliau sujud hampir sama dengan lamanya
berdiri. Sementara di dalam hadits Jarir terdapat tambahan; Beliau membaca: "SAMI'ALLAHU
LIMAN HAMIDAH RABBANAA LAKAL HAMDU (Allah Maha Mendengar akan orang yang
memuji-Nya, Ya Tuhan kami bagi-Mu segala puji)."
Kelima10 Kali
Tasbih
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ
وَابْنُ رَافِعٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عُمَرَ
بْنِ كَيْسَانَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ وَهْبِ بْنِ مَانُوسَ قَالَ سَمِعْتُ
سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ يَقُولُ سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ مَا صَلَّيْتُ وَرَاءَ أَحَدٍ بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشْبَهَ صَلَاةً بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ مِنْ هَذَا الْفَتَى يَعْنِي عُمَرَ بْنَ عَبْدِ الْعَزِيزِ قَالَ
فَحَزَرْنَا فِي رُكُوعِهِ عَشْرَ تَسْبِيحَاتٍ وَفِي سُجُودِهِ عَشْرَ
تَسْبِيحَاتٍ قَالَ أَبُو دَاوُد
قَالَ أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ قُلْتُ لَهُ مَانُوسُ أَوْ مَابُوسُ قَالَ أَمَّا
عَبْدُ الرَّزَّاقِ فَيَقُولُ مَابُوسُ وَأَمَّا حِفْظِي فَمَانُوسُ وَهَذَا
لَفْظُ ابْنِ رَافِعٍ قَالَ أَحْمَدُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ
(ABUDAUD - 754) : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Shalih
dan Ibnu Rafi' keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Ibrahim bin Umar bin Kaisan telah menceritakan kepadaku ayahku dari Wahb bin
Manus dia berkata; saya mendengar Sa'id bin Jubair berkata; saya mendengar Anas
bin Malik berkata; saya tidak pernah shalat di belakang seorang pun setelah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang shalatnya menyerupai shalat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selain pemuda ini -yaitu Umar bin Abdul
Aziz- Anas mengatakan; 'Kami memperkirakan dalam ruku'nya beliau mengucapkan
sepuluh kali tasbih." Abu Daud mengatakan; Ahmad bin Shalih mengatakan;
kataku kepada Manus atau Mabus -perawi berkata; Abdurrazaq mengatakan
"Mabus" sedangkan yang ku hafal adalah Manus, ini adalah lafadznya
Ibnu Rafi'. Ahmad mengatakan; dari Sa'id bin Jubair dari Anas bin Malik."
Keenam
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ
سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ أَبِي
الْخَيْرِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ
لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلِّمْنِي دُعَاءً أَدْعُو
بِهِ فِي صَلَاتِي قَالَ قُلْ اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا
كَثِيرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ
عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّك أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
(BUKHARI - 790) : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin
Sa'id berkata, telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Yazid bin Abu Habib
dari Abu Al Khair dari 'Abdullah bin 'Amru dari Abu Bakar Ash Shiddiq
radliallahu 'anhu, ia berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
"Ajarkanlah aku suatu do'a yang bisa aku panjatkan saat shalat!" Maka
Beliau pun berkata: "Bacalah 'ALLAHUMMA INNII ZHALAMTU NAFSII ZHULMAN
KATSIIRAN WA LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA FAGHFIRLII MAGHFIRATAN MIN
'INDIKA WARHAMNII INNAKA ANTAL GHAFUURUR RAHIIM (Ya Allah, sungguh aku
telah menzhalimi diriku sendiri dengan kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak
ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Maka itu ampunilah aku
dengan suatu pengampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkau
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang)
Ketujuh Baca
Tasbih saat Ruku’ dan Sujud 3 kali
148 - أخبرنا ابن أبي فديك ، عن ابن أبي ذئب
، عن إسحاق بن يزيد الهذلي ، عن عون بن عبد الله بن عتبة بن مسعود رضي الله عنه ،
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : « إذا ركع أحدكم فقال : سبحان ربي
العظيم ثلاث مرات ، فقد تم ركوعه ، وذلك أدناه ، وإذا سجد فقال : سبحان ربي الأعلى
ثلاث مرات ، فقد تم سجوده ، وذلك أدناه » إلى هنا سمع الربيع من البويطي .
عدنا إلى الإسناد الأول =الشافعي=
Rasul membaca Subhana robbiyal ‘Azhim
3 kali ( artinya maha sibuk Alloh yang Maha Besar) kemudian dia sujud
membaca Subhana robbiyal a’la 3
kali (artinya Maha sibuk Alloh yang Maha Tinggi) lamanya dia sujud seperti
lamanya berdiri
Kedelapan
حَدَّثَنَا رَوْحٌ
حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ الْفَضْلِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ
أَبِي رَافِعٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَكَعَ قَالَ اللَّهُمَّ لَكَ رَكَعْتُ وَبِكَ
آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ أَنْتَ رَبِّي خَشَعَ سَمْعِي وَبَصَرِي وَمُخِّي
وَعَظْمِي وَعَصَبِي وَمَا اسْتَقَلَّتْ بِهِ قَدَمِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
(AHMAD - 914) : Telah menceritakan kepada kami Rauh
telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Musa bin
'Uqbah dari Abdullah bin Al Fadhl dari Abdurrahman Al A'raj dari 'Ubaidullah
bin Abu Rafi' dari Ali bin Abu Thalib bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
jika ruku', beliau membaca: ALLAHUMMA LAKA RAKAKTU WA BIKA AMANTU WA LAKA
ASLAMTU. ANTA RABBI KHASYA'A SAM'I WA BASHARI WA MUKHI DAN AZHMI WA 'ASHABI
WAMASTAQALTU BIHI QADAMI LILLAHI RABBIL 'ALAMIN (Ya Allah, saya ruku'
karena-Mu, beriman kepadaMu, tunduk kepadaMu. Engkau adalah rabku, tunduk
pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulangku dan sarafku dan apa yang saya
angkat dari kakiku, hanya bagi Allah Rab semesta alam segala pujian"
Bacaan I’tidal
Pertama
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ
الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَ ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ مَجْزَأَةَ بْنِ زَاهِرٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ
اللَّهِ بْنَ أَبِي أَوْفَى يُحَدِّثُ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَاءِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا
شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ اللَّهُمَّ طَهِّرْنِي بِالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
وَالْمَاءِ الْبَارِدِ اللَّهُمَّ طَهِّرْنِي مِنْ الذُّنُوبِ وَالْخَطَايَا كَمَا
يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الْوَسَخِ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا
أَبِي قَالَ ح و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ
هَارُونَ كِلَاهُمَا عَنْ شُعْبَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ فِي رِوَايَةِ مُعَاذٍ
كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّرَنِ وَفِي رِوَايَةِ يَزِيدَ
مِنْ الدَّنَسِ
(MUSLIM - 735) : Telah menceritakan kepadaku
Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar Ibnu al-Mutsanna berkata, telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami
Syu'bah dari Majza'ah bin Zahir dia berkata, saya mendengar Abdullah bin Abi
Aufa bercerita dari Nabi shallallahu'alaihiwasallam bahwa beliau dahulu membaca
doa, "Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagimu sepenuh langit dan bumi
serta sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki setelah itu. Ya Allah bersihkanlah
aku dengan es, embun, dan air yang dingin. Ya Allah bersihkanlah aku dari dosa
dan kesalahan sebagaimana baju yang putih dibersihkan dari kotoran." Telah
menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami
Bapakku dia berkata, --Lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan
kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun
keduanya meriwayatkan dari Syu'bah dengan isnad ini, dalam riwayat Muadz,
"Sebagaimana baju yang putih dibersihkan dari kotoran (daran)."
Sedangkan riwayat Yazid, "Dari kotoran (danas)."
Kedua
أَخْبَرَنَا مَرْوَانُ بْنُ
مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ عَنْ عَطِيَّةَ بْنِ قَيْسٍ
عَنْ قَزَعَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرُّكُوعِ قَالَ رَبَّنَا
لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ
شَيْءٍ بَعْدُ أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ
وَكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ
لِمَا مَنَعْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
(DARIMI
- 1279) : Telah mengabarkan kepada kami Marwan bin Muhammad telah menceritakan
kepada kami Sa'id bin Abdul Aziz dari 'Athiyah bin Qais dari Qazarah dari Abu
Sa'id Al Khudri ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
apabila mengangkat kepala dari rukuk beliau mengucapkan: 'RABBANAA LAKAL HAMDU
MIL AS SAMAAWAATI WA MIL Al ARDLI WA MIL A MAA SYI'TA MIN SYAI`IN BA'DU, AHLATS
TSANAA`I WAL MAJDI AHAQQU MAA QAALAL 'ABDU WA KULLUNAA LAKA 'ABDUN. ALLAAHUMMA
LAA MAANI'A LIMAA A'THAITA WA LAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WA LAA YANFA'U MINKAL
JADDU.
Ketiga
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ نُعَيْمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْمُجْمِرِ عَنْ
عَلِيِّ بْنِ يَحْيَى بْنِ خَلَّادٍ الزُّرَقِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ رِفَاعَةَ
بْنِ رَافِعٍ الزُّرَقِيِّ قَالَ كُنَّا
يَوْمًا نُصَلِّي وَرَاءَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا
رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرَّكْعَةِ قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ قَالَ
رَجُلٌ وَرَاءَهُ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا
مُبَارَكًا فِيهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ مَنْ الْمُتَكَلِّمُ قَالَ أَنَا
قَالَ رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلَاثِينَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا أَيُّهُمْ
يَكْتُبُهَا أَوَّلُ
(BUKHARI
- 757) : Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Maslamah dari Malik dari
Nu'aim bin 'Abdullah Al Mujmir dari 'Ali bin Yahya bin Khallad Az Zuraqi dari
Bapaknya dari Rifa'ah bin Rafi' Az Zuraqi berkata, "Pada suatu hari kami
shalat di belakang Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika mengangkat
kepalanya dari rukuk beliau mengucapkan: 'SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH
(Semoga Allah mendengar punjian orang yang memuji-Nya) '. Kemudian ada seorang
laki-laki yang berada di belakang beliau membaca; 'RABBANAA WA LAKAL HAMDU
HAMDAN KATSIIRAN THAYYIBAN MUBAARAKAN FIIHI (Wahai Tuhan kami, bagi-Mu
segala pujian, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh
berkah) '." Selesai shalat beliau bertanya: "Siapa orang yang membaca
kalimat tadi?" Orang itu menjawab, "Saya." Beliau bersabda:
"Aku melihat lebih dari tiga puluh Malaikat berebut siapa di antara mereka
yang lebih dahulu untuk menuliskan kalimat tersebut."
Doa Qunut Witir
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَأَحْمَدُ بْنُ
جَوَّاسٍ الْحَنَفِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ
عَنْ بُرَيْدِ بْنِ أَبِي مَرْيَمَ عَنْ أَبِي الْحَوْرَاءِ قَالَ قَالَ الْحَسَنُ
بْنُ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَلَّمَنِي
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلِمَاتٍ أَقُولُهُنَّ فِي
الْوِتْرِ قَالَ ابْنُ جَوَّاسٍ فِي قُنُوتِ الْوِتْرِ اللَّهُمَّ اهْدِنِي
فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ
وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ إِنَّكَ تَقْضِي
وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلَا يَعِزُّ مَنْ
عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ حَدَّثَنَا
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا
أَبُو إِسْحَقَ بِإِسْنَادِهِ وَمَعْنَاهُ قَالَ فِي آخِرِهِ قَالَ هَذَا يَقُولُ
فِي الْوِتْرِ فِي الْقُنُوتِ وَلَمْ يَذْكُرْ أَقُولُهُنَّ فِي الْوِتْرِ أَبُو
الْحَوْرَاءِ رَبِيعَةُ بْنُ شَيْبَانَ
(ABUDAUD -
1214) : Telah menceritakan kepada Kami Qutaibah bin Sa'id dan Ahmad bin Jawwas
Al Hanafi mereka berkata; telah menceritakan kepada Kami Abu Al Ahwash dari Abu
Ishaq dari Buraid bin Abu Maryam dari Abu Al Haura`, ia berkata; telah berkata
Al Hasan bin Ali radliallahu 'anhuma; Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa
sallam telah mengajarkan kepada beberapa kalimat yang aku ucapkan ketika
melakukan witir.. Ibnu Hawwas berkata; ketika melakukan qunut witir yaitu; ALLAAHUMMAH
DINII FIIMAN HADAIT, WA 'AAFINII FIIMAN TAWALLAIT, WA BAARIK LII FIIMAA
A'THAIT, WA QINII SYARRA MAA QADHAIT, INNAKA TAQDHII WA LAA YUQDHAA 'ALAIK, WA
INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT, WA LAA YA'IZZU MAN 'AADAIT, TABAARAKTA
RABBANAA WA TA'AALAIT (Ya Allah, berilah aku petunjuk diantara orang-orang
yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan diantara orang-orang
yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku diantara orang-orang yang
telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku,
lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau putuskan, sesungguhnya
Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan
hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong, dan tidak akan mulia orang
yang Engkau musuhi. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi). Telah menceritakan
kepada Kami Abdullah bin Muhammad An Nufaili, telah menceritakan kepada Kami
Zuhair, telah menceritakan kepada Kami Abu Ishaq dengan sanad serta maknannya,
ia berkata pada akhir hadits tersebut; Abu Al Haura` Rabi'ah bin Syaiban
mengatakan hal ini yaitu; beliau mengucapkan ketika melakukan qunud dalam
witir: "….." dan ia tidak menyebutkan; aku mengucapkannya dalam witir
Qunut Subuh atau Fajar
ابن علي رضي الله عنهما قال علمني
رسول الله صلى الله عليه وسلم في وتري إذا رفعت رأسي ولم يبق الا السجود اللهم
اهدني فيمن هديت وعافني فيمن عافيت وتولني فيمن توليت وبارك لي فيما اعطيت وقني شر
ما قضيت انك تقضيولا يقضى عليك انه لا يذل من واليت ولا يعز من عاديت تباركت ربنا
وتعاليت * تفرد بهذا اللفظ أبو بكر بن شيبة الحزامي وقد روينا في قنوت صلاة
الصبح بعد الركوع ما يوجب الاعتماد عليه وقنوت الوتر قياس عليه *
Hadis ini menjelaskan bahwa doa qunu witir dibaca pada niat solat
subuh, dan menjelaskan bahwa doa qunut witir adalah yang diqiaskan ke niat
solat subuh. Komentar al-Baihaqi ini bisa dikritik secara ilmu hadis dengan
cara tidak mungkin komentar al-Baihaqi ini diterima karena bertentangan dengan
hadis kutub at-Tis’ah di atas dan al -Baihaqi sendiri ikut meriwayatkan bahwa
doa qunut witir khusus pada niat solat witir saja.
Kesimpulannya doa
qunut bacaan di atas hanya dipakai pada solat witir. Solat Sunat Mutlaq boleh
dilaksanakan sesudah solat witir. Karena solat sunat Mutlaq dilarang seudah
solat subuh, ‘asor dan pada pertengahan matahari di atas kepala ( waktu
istiwa’)
Qunut
Nazilah
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا
مُغِيرَةُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنْ الرَّكْعَةِ
الْآخِرَةِ يَقُولُ اللَّهُمَّ أَنْجِ عَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ
اللَّهُمَّ أَنْجِ سَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ اللَّهُمَّ أَنْجِ الْوَلِيدَ بْنَ
الْوَلِيدِ اللَّهُمَّ أَنْجِ الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ اللَّهُمَّ
اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا سِنِينَ كَسِنِي يُوسُفَ
وَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ غِفَارُ غَفَرَ
اللَّهُ لَهَا وَأَسْلَمُ سَالَمَهَا اللَّهُ قَالَ ابْنُ أَبِي
الزِّنَادِ عَنْ أَبِيهِ هَذَا كُلُّهُ فِي الصُّبْحِ
(BUKHARI - 951) : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah telah
menceritakan kepada kami Mughirah bin 'Abdurrahman dari Abu Az Zinad dari Al
A'raj dari Abu Hurairah, bahwa jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
mengangkat kepalanya dari rukuk yang akhir, beliau membaca: "ALLAHUMMA
ANJI AYYASY IBNA ABII RABI'AH ALLAHUMMA ANJI SALAMAH IBNA HISYAM ALLAHUMMA
ANJIL WALIDA IBNAL WALIID ALLAHUMMA ANJIL MUSTADL'AFIINA MINAL MU`MINIINA
ALLAHUMMASDUD WATH`ATAKA 'ALAA MUDLAR ALLHUMMALHAA SINIINA YUSUF (Ya Allah
selamatkanlah 'Ayyasy bin Abu Rabi'ah, Ya Allah selamatkanlah Salamah bin
Hisyam, Ya Allah selamatkanlah Al Walib bin Al Walid, Ya Allah selamatkanlah
orang-orang yang lemah dari orang-orang beriman. Ya Allah keraskanlah sikaan-Mu
atas suKu Mudlar dan timpakanlah kepada mereka musim paceklik sebagaimana
terjadi di zaman Yusuf)." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga berdoa:
"Suku Ghifar, semoga Allah mengampuni mereka. Suku Aslam, semoga Allah menyelamatkan
mereka." Ibnu Abu Az Zinad menyebutkan dari Bapaknya, "Semua ini
dilakukan pada shalat Shubuh."
Saat kata
selamatkan maka ganti dengan keluarga atau nama yang dimaksudkan atau suku yang
diinginkan.
Komentar
1.
Doa qunut nazilah dan witir tidak ada
suruhan dalam hadis angkat tangan. Qunut nazilah dipakai setiap solat fardhu
sebelum selesai masalah yang dimaksudkan
2.
Tidak perlu dijama’kan setiap doa qunut
baik qunut nazilah atau solat witir
3.
Makmum tidak disuruh mengaminkan doanya
4.
Imam dan makmum masing-masing membaca
doa tersebut seperti membaca doa iftitah
5.
Waktu niat solat subuh di
Padangsidimpuan dan daerah tetangganya terlalu cepat
6.
Perhatikan adzan subuh di DKI
Jakarta pukul 05 kurang 15
menitSementara di Padangsidimpuan niat solat subuh pukul 05.00
7.
Berarti jaraknya sekitar 15 menit
8.
Pada hal jarak niat solat lainnya lebih
kurang 30 menit
9.
Kenapa niat solat subuhnya hanya 15
menit berarti kecepatan 15 menit arau belum masuk waktu subuh Demikian juga
waktu imsak
10.
Waktu Imasak dan subuh sama yaitu setelah
terbit fajar dalilnya suroh al-Baqoroh ayat 187;
¨@Ïmé& öNà6s9 s's#øs9 ÏQ$uÅ_Á9$# ß]sù§9$# 4n<Î) öNä3ͬ!$|¡ÎS 4 £`èd Ó¨$t6Ï9 öNä3©9 öNçFRr&ur Ó¨$t6Ï9 £`ßg©9 3 zNÎ=tæ ª!$# öNà6¯Rr& óOçGYä. cqçR$tFørB öNà6|¡àÿRr& z>$tGsù öNä3øn=tæ $xÿtãur öNä3Ytã ( z`»t«ø9$$sù £`èdrçų»t/ (#qäótFö/$#ur $tB |=tF2 ª!$# öNä3s9 4 (#qè=ä.ur (#qç/uõ°$#ur 4Ó®Lym tû¨üt7oKt ãNä3s9 äÝøsø:$# âÙuö/F{$# z`ÏB ÅÝøsø:$# ÏuqóF{$# z`ÏB Ìôfxÿø9$# ( ¢OèO (#qJÏ?r& tP$uÅ_Á9$# n<Î) È@ø©9$# 4 wur Æèdrçų»t7è? óOçFRr&ur tbqàÿÅ3»tã Îû ÏÉf»|¡yJø9$# 3 y7ù=Ï? ßrßãn «!$# xsù $ydqç/tø)s? 3 y7Ï9ºxx. ÚúÎiüt6ã ª!$# ¾ÏmÏG»t#uä Ĩ$¨Y=Ï9 óOßg¯=yès9 cqà)Gt ÇÊÑÐÈ
187. Dihalalkan bagi kamu pada malam hari
bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu,
dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak
dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af
kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah
ditetapkan Allah untukmu, dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih
dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai
(datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu
beri'tikaf[115] dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu
mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia,
supaya mereka bertakwa.
[115]
I'tikaf ialah berada dalam mesjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.
Sujud
Cara Sujud
Letakkan
duluan lutut ke tempat sujud baru dua telapak tangan baru muka dan ikut ujung
hidung ke tempat sujud tersintuh , jika mau naik kerokaat kedua duluan angkat
tangan ke paha lanjut angkat pinggul, tangan masih dipaha lalu angkat badan
terakhir angkat lutut. Cara seperti ini teramalkan duduk istirohah dan orang
yang ada di baris kedua tidak kena kepala mereka ke pada pantat yang di depan
saat bangkit ke rokaat berikutnya dalilnya
Catatan
Jika
cara di atas tidak mampu dan menimbulkan suara druman lutut ke lantai dan
terutama jika lantainya papan dan bertingkat maka cara sujudnya, duluan dua
telapak tangan, kemudian dua lutut lanjut mukaikut ujung hidung menyintuh
tempat sujud, jika mau bangkit ke rokaat selanjutnya, maka tekan dua telapak
tangan, angkat badan dan terakhir dua lutut diangkat
حدثنا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ
وَحُسَيْنُ بْنُ عِيسَى قَالَا حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا
شَرِيكٌ عَنْ عَاصِمِ بْنِ كُلَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ وَائِلِ بْنِ حُجْرٍ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا
سَجَدَ وَضَعَ رُكْبَتَيْهِ قَبْلَ يَدَيْهِ وَإِذَا نَهَضَ رَفَعَ يَدَيْهِ
قَبْلَ رُكْبَتَيْهِ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ جُحَادَةَ عَنْ عَبْدِ الْجَبَّارِ بْنِ وَائِلٍ عَنْ أَبِيهِ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ حَدِيثَ الصَّلَاةِ
قَالَ فَلَمَّا سَجَدَ وَقَعَتَا رُكْبَتَاهُ إِلَى الْأَرْضِ قَبْلَ أَنْ تَقَعَ
كَفَّاهُ قَالَ هَمَّامٌ وَحَدَّثَنِي شَقِيقٌ قَالَ حَدَّثَنِي عَاصِمُ بْنُ
كُلَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِمِثْلِ هَذَا وَفِي حَدِيثِ أَحَدِهِمَا وَأَكْبَرُ عِلْمِي أَنَّهُ فِي حَدِيثِ
مُحَمَّدِ بْنِ جُحَادَةَ وَإِذَا نَهَضَ نَهَضَ عَلَى رُكْبَتَيْهِ وَاعْتَمَدَ
عَلَى فَخِذِهِ
(ABUDAUD - 713) : Telah
menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali dan Husain bin Isa keduanya berkata;
telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami
Syarik dari 'Ashim bin Kulaib dari ayahnya dari Wa'il bin Hujr dia berkata;
saya melihat apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sujud, beliau meletakkan
kedua lututnya sebelum kedua tangannya, dan apabila bangkit, beliau mengangkat
kedua tangannya sebelum kedua lututnya." Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ma'mar telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin Minhal telah
menceritakan kepada kami Hammam telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Juhadah dari Abdul Jabbar bin Wa`il dari ayahnya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam…" kemudian dia melanjutkan hadits tentang shalat. katanya; "Ketika
beliau sujud, beliau meletakkan kedua lututnya ke lantai sebelum meletakkan
kedua telapak tangannya. ' Hammam mengatakan; telah menceritakan kepadaku
Syaqiq dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Ashim bin Kulaib dari ayahnya
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits ini. sedangkan dalam
hadits salah satu dari keduanya (Muhammad bin Juhadah dan Syaqiq) yang lebih
tahu daripadaku adalah hadits yang (di riwayatkan) oleh Muhammad bin Juhadah;
"Apabila beliau bangkit, maka beliau bangkit dengan menumpu kedua lututnya
dengan bersandarkan pada kedua pahanya."
No comments:
Post a Comment