Menggerakkan Telunjuk Saat
Tasyahud
2900-
وَقَدْ أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ :
مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الشَّافِعِىُّ بِبَغْدَادَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
الْفَرَجِ حَدَّثَنَا الْوَاقِدِىُّ حَدَّثَنَا كَثِيرُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ نَافِعٍ
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ :« تَحْرِيكُ
الإِصْبَعِ فِى الصَّلاَةِ مَذْعَرَةٌ لِلشَّيْطَانِ ». {ج} تَفَرَّدَ بِهِ
مُحَمَّدُ بْنُ عُمَرَ الْوَاقِدِىُّ وَلَيْسَ بِالْقَوِىِّ. {ت}
وَرُوِّينَا عَنْ مُجَاهِدٍ أَنَّهُ قَالَ : تَحْرِيكُ الرَّجُلِ إِصْبَعَهُ فِى
الْجُلُوسِ فِى الصَّلاَةِ مَقْمَعَةٌ لِلشَّيْطَانِ.=البيهقي=
Menggerakkan Jari Telunjuk
Satu Kali
أَخْبَرَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ قَالَ
أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ زَائِدَةَ قَالَ حَدَّثَنَا
عَاصِمُ بْنُ كُلَيْبٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي أَنَّ وَائِلَ بْنَ حُجْرٍ
أَخْبَرَهُ قَالَ قُلْتُ لَأَنْظُرَنَّ إِلَى
صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ يُصَلِّي
فَنَظَرْتُ إِلَيْهِ فَقَامَ فَكَبَّرَ وَرَفَعَ يَدَيْهِ حَتَّى حَاذَتَا
بِأُذُنَيْهِ ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى كَفِّهِ الْيُسْرَى
وَالرُّسْغِ وَالسَّاعِدِ فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ رَفَعَ يَدَيْهِ
مِثْلَهَا قَالَ وَوَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى رُكْبَتَيْهِ ثُمَّ لَمَّا رَفَعَ
رَأْسَهُ رَفَعَ يَدَيْهِ مِثْلَهَا ثُمَّ سَجَدَ فَجَعَلَ كَفَّيْهِ بِحِذَاءِ
أُذُنَيْهِ ثُمَّ قَعَدَ وَافْتَرَشَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى وَوَضَعَ كَفَّهُ
الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ وَرُكْبَتِهِ الْيُسْرَى وَجَعَلَ حَدَّ مِرْفَقِهِ
الْأَيْمَنِ عَلَى فَخِذِهِ الْيُمْنَى ثُمَّ قَبَضَ اثْنَتَيْنِ مِنْ أَصَابِعِهِ
وَحَلَّقَ حَلْقَةً ثُمَّ رَفَعَ إِصْبَعَهُ فَرَأَيْتُهُ يُحَرِّكُهَا يَدْعُو
بِهَا
(NASAI - 879) : Telah
mengabarkan kepada kami Suwaid bin Nashr dia berkata; telah memberitakan kepada
kami Abdullah bin Al Mubarak dari Zaidah dia berkata; telah menceritakan kepada
kami 'Ashim bin Kulaib dia berkata; bapakku telah menceritakan kepadaku
bahwasanya Wa'il bin Hujr mengabarkan kepadanya, dia berkata; "Aku melihat
cara shalat Rasulullah Shallallahu'alihiwasallam. Aku melihat beliau
Shallallahu'alaihi wasallam berdiri untuk shalat, kemudian takbir dengan
mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua telinganya. Lantas beliau
Shallallahu'alaihi wasallam meletakkan tangan kanannya di atas telapak kirinya,
juga di atas pergelangan tangannya, dan meletakkannya di atas lengannya. Ketika
hendak ruku' beliau Shallallahu'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya sama
seperti tadi (sejajar dengan kedua telinganya). Beliau Shallallahu'alaihi
wasallam meletakkan kedua tangannya di kedua lututnya, kemudian mengangkat
kepalanya sambil mengangkat kedua tangannya, sejajar dengan kedua telinganya,
kemudian sujud. Beliau Shallallahu'alaihi wasallam meletakkan kedua tangannya
sejajar dengan kedua telinganya, kemudian duduk di atas kaki kiri. Beliau juga
meletakkan telapak tangan kiri di antara paha dan lutut kiri. Lalu beliau
Shallallahu'alaihi wasallam meletakkan ujung lengan kanan di atas paha kanan.
Kemudian ia menggenggam dua jarinya serta membentuk lingkaran, lantas
mengangkat jarinya. Aku melihat beliau Shallallahu'alaihi wasallam
menggerak-gerakkannya dan berdoa dengannya."
Komentar
1.
Hadis al-Baihaqi mengerakkan jari telunjuk untuk
menakuti syetan
2.
Mana mungkin syetan takut dengan cara demikian
3.
Riwayat an-Nasai no.879 menjelaskan bahwa Wa'il bin
Hujr melihat Rosul menggerakkan jarinya sambil berdoa
4.
Dalam pelaksanaannya kurang jelas doa mana yang
dimaksudkan Wa'il bin Hujr, karena saat tasyahud bacaanya sir bukan jahar atau
kuat
5.
Maka penulis berpendapat tidak benar Nabi
menggerak-gerakkan jarinya berkali-kali sampai salam sebagaimana yang diamalkan
sebagian kaum muslimin saat sekarang
Tidak Menggerakkan Jari
أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ
بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ عَامِرِ
بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَعَدَ فِي
التَّشَهُّدِ وَضَعَ كَفَّهُ الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى وَأَشَارَ
بِالسَّبَّابَةِ لَا يُجَاوِزُ بَصَرُهُ إِشَارَتَهُ
(NASAI - 1258) : Telah mengabarkan kepada kami
Ya'qub bin Ibrahim dia berkata; telah menceritakan kepada kami Yahya dari Ibnu
'Ajlan dari 'Amir bin 'Abdullah bin Az Zubair dari Bapaknya bahwa Rasulullah
Shalallah 'Alaihi Wa Sallam apabila duduk saat tasyahud maka beliau meletakkan
telapak tangan kiri di atas paha kiri serta menunjuk dengan jari telunjuknya,
dan pandangannya tidak pernah melebihi telunjuknya.
Komentar
1.
Melanjuti pemahaman hadis yang menjelaskan Nabi
menggerak-gerakkan jarinya berkali-kali maka hadis ini meluruskan maksud
menggerak-gerakkan adalah menggerkkan hanya saat membaca الا الله
2. Maka jari telunjuk diluruskan
3. Selesai dibaca الا الله maka jari telunjuk dan jari lainnya yang dikepal kembali
diluruskan seperti jari tangan kiri
4. Demikian maksud menggerakkan jari telnjuk dan jari
lainnya
Solawat Kepada Rasul
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ
يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرِ
بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ
الزُّرَقِيِّ أَخْبَرَنِي أَبُو حُمَيْدٍ السَّاعِدِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّهُمْ قَالُوا يَا رَسُولَ
اللَّهِ كَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُولُوا اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَزْوَاجِهِ
وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ
حَمِيدٌ مَجِيدٌ
(BUKHARI - 3118) : Telah bercerita
kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik bin Anas
dari 'Abdullah bin Abi Bakr bin Muhammad bin 'Amru bin Hazm dari bapaknya dari
'Amru bin Sulaim Az Zuraqiy telah mengabarkan kepadaku Abu Humaid as-Sa'idiy
radliallahu 'anhu bahwa mereka berkata; "Wahai Rasulullah, bagaimana
caranya kami bershalawat kepada baginda?". Maka Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Ucapkanlah; Allahumma shalli 'alaa Muhammadin
wa azwaajihi wa dzurriyyatihii kamaa shollaita 'alaa aali Ibrahim wa baarik
'alaa Muhammadin wa azwaajihi wa dzurriyyatihii kamaa baarakta 'alaa aali
Ibrahim innaka hamiidun majiid" (Ya Allah berilah shalawat kepada
Muhammad, istri-istrinya dan anak keturunannya sebagaimana Engkau telah memberi
shalawat kepada keluarga Ibrahim dan berilah barakah kepada Muhammad,
istri-istrinya dan anak keturunannya sebagaimana Engkau telah memberi barakah
kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkah Maha Terpuji dan Maha Mulia)
".
Bacaan Solawat
Matan Lain
حَدَّثَنَا
يَحْيَى بْنُ يَحْيَى التَّمِيمِيُّ قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ نُعَيْمِ
بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْمُجْمِرِ أَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ
الْأَنْصَارِيَّ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدٍ هُوَ الَّذِي كَانَ أُرِيَ
النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ أَخْبَرَهُ عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ أَتَانَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ فِي مَجْلِسِ سَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ فَقَالَ
لَهُ بَشِيرُ بْنُ سَعْدٍ أَمَرَنَا اللَّهُ تَعَالَى أَنَّ نُصَلِّيَ عَلَيْكَ
يَا رَسُولَ اللَّهِ فَكَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ قَالَ فَسَكَتَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى تَمَنَّيْنَا أَنَّهُ لَمْ يَسْأَلْهُ
ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُولُوا اللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ
إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
وَالسَّلَامُ كَمَا قَدْ عَلِمْتُمْ
(MUSLIM - 613) : Telah menceritakan
kepada kami Yahya bin Yahya at-Tamimi dia berkata, saya membaca di hadapan
Malik dari Nu'aim bin Abdullah al-Mujmir bahwa Muhammad bin Abdullah bin Zaid
al-Anshari dan Abdullah bin Zaid yang dia adalah orang yang diberi petunjuk
dalam hal panggilan untuk shalat (adzan), dia telah menceritakannya dari Abu
Mas'ud al-Anshari dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mendatangi kami sedangkan kami berada dalam majlis Sa'd bin Ubadah, maka Basyir
bin Sa'ad berkata kepadanya, 'Allah memerintahkan kami untuk mengucapkan
shalawat atasmu wahai Rasulullah, lalu bagaimana cara bershalawat atasmu? '
Perawi berkata, "Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diam hingga
kami berangan-angan bahwa dia tidak menanyakannya kepada beliau. Kemudian Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Katakanlah, 'ALLOOHUMMA SHOLLI
'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD, KAMAA SHOLLAITA 'ALAA AALI IBROOHIIMA
WABAARIK 'ALAA MUHAMMAD WA'ALAA AALI MUHAMMAD KAMAA BAAROKTA 'ALAA AALI
IBROOHIIMA FIL'AALAMIINA INNAKA HAMIIDUN MAJIID." Ya Allah, berilah
shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau memberi
shalawat atas keluarga Ibrahim, dan berilah berkah atas Muhammad dan keluarga
Muhammad sebagaimana Engkau memberi berkah kepada keluarga Ibrahim di dunia.
Engkau Maha Terpuji dan Maha Mulia.' Dan salam sebagaimana yang telah kamu
ketahui."
Komentar
1.
Membaca solawat hanya pada tasyahud
akhir, karena dalam hadis di atas langsung salam
2.
Pada tasyahud awal tidak ada perintah
untuk membaca solawat
3.
Selamat mengamalkan hadis Rosul
Do’a Boleh Pada Tasyahud Awal dan Akhir
Pertama
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ
أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنَا عُرْوَةُ بْنُ
الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَخْبَرَتْهُ
أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو فِي الصَّلَاةِ اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ
الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ فَقَالَ لَهُ
قَائِلٌ مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ مِنْ الْمَغْرَمِ فَقَالَ إِنَّ الرَّجُلَ
إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ وَعَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ
الزُّبَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَعِيذُ فِي صَلَاتِهِ مِنْ
فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
(BUKHARI - 789) : Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman
berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri berkata, telah
mengabarkan kepada kami 'Urwah bin Az Zubair dari 'Aisyah isteri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam, dia telah mengabarkan kepadanya, bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam di dalam shalat membaca do'a: 'ALLAHUMMA INNII
A'UUDZU BIKA MIN 'ADZAABIL QABRI, WA A'UUDZU BIKA MIN FITNATIL MASIIHID
DAJJAAL, WA A'UUDZU BIKA MIN FITNATIL MAHYAA WA FITNATIL MAMAAT. ALLAHUMMA
INNII A'UUDZU BIKA MINAL MA'TSAMI WAL MAGHRAM (Ya Allah, aku berlindung
kepada-Mu dari siksa kubur dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al Masihid
Dajjal, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian.
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan hutang) '. Tiba-tiba
ada seseorang berkata kepada beliau, "Kenapa tuan banyak meminta
perlindungan dari hutang?" Beliau menjawab, "Sesungguhnya seseorang
apabila berhutang dia akan cenderung berkata dusta dan berjanji lalu
mengingkarinya." Dan dari Az Zuhri ia berkata, 'Urwah bin Az Zubair telah
mengabarkan kepadaku, bahwa 'Aisyah? radliallahu 'anha berkata, "Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam shalatnya meminta
perlindungan dari fitnah Dajjal."
Kedua
Doa Matan Lain Awalnya Allohumma inni...
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ قَالَ
حَدَّثَنَا خَلَفُ بْنُ خَلِيفَةَ عَنْ حَفْصِ بْنِ أَخِي أَنَسٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ قَالَ
كُنْتُ
مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسًا يَعْنِي
وَرَجُلٌ قَائِمٌ يُصَلِّي فَلَمَّا رَكَعَ وَسَجَدَ وَتَشَهَّدَ دَعَا فَقَالَ
فِي دُعَائِهِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لَا إِلَهَ
إِلَّا أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَا ذَا الْجَلَالِ
وَالْإِكْرَامِ يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ إِنِّي أَسْأَلُكَ فَقَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَصْحَابِهِ تَدْرُونَ بِمَا دَعَا قَالُوا
اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ دَعَا
اللَّهَ بِاسْمِهِ الْعَظِيمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ وَإِذَا سُئِلَ
بِهِ أَعْطَى
(NASAI - 1283) : Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dia
berkata; telah menceritakan kepada kami Khalaf bin Khalifah dari Hafsh
keponakan Anas, dari Anas bin Malik dia berkata; "Aku pernah duduk-duduk
bersama Rasulullah Shalallah 'Alaihi Wa Sallam, dan ada seorang laki-laki yang
sedang shalat. seusai ruku', sujud dan tasyahud ia lalu berdo'a. Ia memanjatkan
doanya dengan mengucapkan; 'Ya Allah, aku meminta kepada-Mu dengan segala
pujian bagi-Mu, tiada Dzat yang berhak disembah kecuali engkau, Dzat yang maha
pemberi karunia dan pencipta langit serta bumi. Wahai Dzat pemilik keagungan
dan kemuliaan. Wahai Dzat yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, aku
meminta kepada-Mu." Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada
para sahabatnya: 'Apakah kalian tahu dengan apa ia memanjatkan doanya? ' Mereka
menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui'. Lalu beliau bersabda:
"Demi Dzat yang jiwaku ada ditangan-Nya, ia memanjatkan doanya kepada
Allah dengan menggunakan nama-Nya yang agung. Bila ada yang berdoa dengan nama
tersebut, Allah mengabulkan dan jika ada yang meminta sesuatu dengan nama itu,
Dia memberi."
Ketiga
Bacaan ALLOHUMMAG FIRLI MA QODDAMTU…
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ صَبَّاحٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ
أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ ابْنِ أَبِي مُوسَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ
كَانَ يَدْعُو بِهَذَا الدُّعَاءِ رَبِّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي
وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي كُلِّهِ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِي خَطَايَايَ وَعَمْدِي وَجَهْلِي وَهَزْلِي وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ
أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَقَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ
مُعَاذٍ وَحَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ أَبِي
بُرْدَةَ بْنِ أَبِي مُوسَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ بِنَحْوِهِ
(BUKHARI - 5919) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Basysyar telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Shabah telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Ishaq dari Ibnu Abu Musa dari Ayahnya
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa beliau biasa berdo'a dengan do'a
sebagai berikut; "Ya Allah, ampunilah kesalahan, kebodohan, dan perbuatanku
yang terlalu berlebihan dalam urusanku, serta ampunilah kesalahanku yang Engkau
lebih mengetahui daripadaku. Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kemalasanku,
kesengajaanku, kebodohanku, gelak tawaku yang semua itu ada pada diriku. Ya
Allah, ampunilah aku atas dosa yang telah berlalu, dosa yang mendatang, dosa
yang aku samarkan, dosa yang aku perbuat dengan terang-terangan dan dosa yang
Engkau lebih mengetahuinya daripada aku, Engkaulah yang mengajukan dan
Engkaulah yang mengakhirkan, serta Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
'Ubaidullah bin Mu'adz mengatakan; telah menceritakan kepada kami Ayahku telah
menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Ishaq dari Abu Burdah bin Abu Musa
dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seperti hadits di atas.
Komentar
1. Dalam hadis di atas tidak dijelaskan saat
kapan doa ini di baca hanya dengan kata sifatnya umum yaaitu dalam solatnya
2. Berarti boleh tasyhud awal atau akhir atau
ruku, i’tidal, sujud dan duduk antara dua sujud
3. Sekaligus bacaan sebagai ukuran toma’ninah
tasyhud awal atau akhir atau ruku, i’tidal, sujud dan duduk antara dua sujud
seperti lamnay berdiri. Ini baru pemahaman dari penulis silakan ditantang
dengan dalil yang yang paling sohih
No comments:
Post a Comment