2020 Bahan Hadis-Hadis Tugas Ulumul Hadis
Drs. Dame Siregar, M.A.
Perhatian Khusus 1. Khusus petemuan ke 9, jangan lupa itu materi Ujian Tengah Semester 2. Jumlah halamannya 5 ke atas 3. Usahakan uraiannya bagus sesuai dengan contoh yang ada di bawah ini Jawaban keluhan Mhs dalam tugas sebelumnya 1. Ulangi sampai habis halaman tugas, tetap buat identitas anda 2. Belum dibuat paragrap setiap pikiran atau bahasan 3. Delum dibuat footnotenya 4. Belum ditampilkan hadis yang dibahas sesuai dengan urutan pertemuan 5. Khusus cara mengamalkan dan manfaat belum nampak sistematikanya, maka solusinya ikuti contoh di bawah ini ya 6. Terimakasih atas perhatiannya semoga nilai A, jika diikuti carnay dengan sungguh sunggu Catatan sama kerja buat tugas 1. Jangan lupa mengkopi pastekan bahan hadis di bawah ini setiap pertemuan ke tugas koneksi bagian anda yang dimusyawarahkan secara rela dan bersama dengan ikhlas, mengharapkan rido Alloh swt. 2. Jika tidak dibuat, dianggap belum benar tugas anda, karena tidak tahu kita hadis mana yang anda koneksikan 3. Yang mau dikoneksikan adalah, kata kunci yang ada dalam matan hadis tersebut 4. Bukan kehendak mahsiswa saja, membuat uraiannya 5. Kemudian setiap kata kunci itu, harus anda koneksikan terhadap koneksi bagian anda dengan baik: Buat identitas anda 1. Nama 2. Nim 3. Kelas. Pai … atau HTN … 4. Hari/Tgl. Komentar 5. Tempat 6. No.HP 7. Blogger saudara jika ada 8. Tugas pertemuan … 9. Saya bersumpah و الله aku akan mengikuti perkuliahan sampai habis waktu yang ditentukan 10. Agar aku pintar dan benar, dan membantu ayah dan Ibu agar mendapat pahala anak yang solih, bukan anak yang salah dunia dan akhirat 11. Bersumpah tidak akan merusak karya asli awal 12. Alahamdulillahi robbil ’alamin Selanjutnya contoh untuk dicontoh Judulnya: Hadis-Hadis Tentang Puasa Sunnah Senin dan Kamis Koneksi dengan Fiqh Oleh:
Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya Pengertian Fiqh secara etimologi … dalilnya … footnotenya … Pengertian Fiqh secara terminolgi … dalilnya … footnotenya … Manfaat belajar fiqh: a. … dalilnya… footnotenya … b. … dalilnya… footnotenya … c. … dalilnya… footnotenya …
Koneksi hadis riwayat NASAI nomor 2318 dengan fiqh Kata kunci dalam hadis di atas sebagai berikut: 1. puasa dua hari, hari senin dan kamis, dua hari itu amal diperlihatan kepad robnya, senang, sedang puasa Koneksi dengan Fiqh Pakai kata Tanya 5 W = 1 H Apa arti puasa? Pengertian puasa secara etimologi … dalilnya … footnotenya … Menurut terminologi … dalilnya … footnotenya … Manfaatnya 1. Taat kepada perintah Alloh dan Rosulnya dalilnya … footnotenya … 2. Mencintai ajaran Islam dalilnya … footnotenya … 3. Menharapkan rido Alloh swt, dalilnya … footnotenya … 4. Dst … Cara mengamalkannya Taat kepada Alloh a. Membaca Alquran hadis dan siroh Nabawi, dalilnya … footnotenya … b. Jangan tambah dan kurangi cara mengamlakannya dari dalil yang ada menurut kemapuan kita dalilnya … footnotenya … c. Hunjamkan niat dengan ikhlas dalam hati dalilnya … footnotenya … d. Amalkan niat puasa sesuai dengan waktu yang disyariatkan dalilnya … footnotenya … e. Puasa romadon mulai berniat dan akhirnya dalilnya … footnotenya … f. Puasa sunnah mulai berniat dan akhirnya dalilnya … footnotenya … Mencintai ajaran Islam dalilnya … footnotenya … Cara mengamalkannya 1. Mengenang nasib yang faqir dalilnya … footnotenya … 2. Rajin berinfaq kepada yang membutuhkan dalilnya … footnotenya … 3. Berzakat jika sampai nisab dan haulnya, dalil… footnotenya 4. Bersdekah Mengenang nasib yang faqir dalilnya … footnotenya 5. Rajin berinfaq kepada yang membutuhkan dalilnya … footnotenya … 6. Bersedkah Mengenang nasib yang faqir dalilnya … footnotenya … 7. Dan seterusnya sampai habis makna puasa dlam Alquran hadis dan siroh Nabawi…. Mengenang nasib yang faqir dalilnya … footnotenya … 8. Memberikan hadiyah bagi yang berprestasi dalilnya … footnotenya … 9. Memberikan hibah bagi yang penghapal Alquran dan hadis serta siroh Nabawi dalilnya … footnotenya … 10. Dan seterusnya sampai habis makna puasa dlam Alquran hadis dan siroh Nabawi…. Mengharapkan rido Alloh swt, dalilnya … footnotenya … 1. Cara mengamalkannya 2. Niat ikhlas dalilnya … footnotenya … 3. Butuh akan mengamalkan Islam dalilnya … footnotenya … 4. Syukur ada jalan mencapai rido-Nya dalilnya … footnotenya … 5. Butuh nikmat Alloh swt dalilnya … footnotenya … 6. Butuh ujian Alloh swt lapangan sifat sabar dalilnya … footnotenya … 7. Butuh terhadap ganjaran sabar yaitu sorga dalilnya … footnotenya … 8. Dts …
Puasa 2 hari Apa yang dimaksud puasa dua hari? Puasa dua hari adalah puasa hari senin Kenapa hari senin dan kamis puasa sunnahnya? 1. Karena hari itu amal diperlihatkan kepada Alloh swt oleh para Malaikat Alloh swt a. Agar puasa 6 hari pada bulan syawwal, sama dengan jumlahnya puasa senin dan kamis 2X4= 8 hari b. Jika hari raya ‘idil adha terjadi pada hari senin maka kamispun karena hari senin tanggal 9 dzulhijjah dan kamsnya pasti hari tasyriq ke 13, maka jumlahnya 6 hari c. Dengan demikian, maksud puasa 6 hari bulan syawwal adalah puasa setiap hari senin dan kamis= 8 hari d. Berdasrkan QS al-Baqoroh 2:106, koneksinya dengan nasikh mansukh puasa sunnah dan romadon sebagai berikut: a. Puasa Dawud awal Islam setelah Nabi Isro’ wal Mi’roj tanggal 27 Rojab 1 SH b. Maka diamalkan Nabi solat idil fitri tahun 1 SH (QS al-A’la 87:14 dan 15, apada bulan Syawwalnya tahun 1 SH
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى (14) وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى (15) c. Pada bulan Dzulhijjah tahun 1 SH, diamalkan Nabi QS al-Kautasar 108:1-3 Nabi hijrah ke Madinah 1. Pada bulan Robi’ul awwal taun 1 H, keluar hadis puasa 3 hari (puasa Baidh) setiap bulan sama dengan puasa sebulan penuh, 3X10 ganda amal = 30 hari 2. Termansukhkan puasa Dawud 3. Karena puasa Dawud memberatkan umat Muhammad 4. Maka lebih enak puasa 3 hari perbulan daripada [uasa Nabi Dawud 5. Belanjut puasa 3 hari (Baidh) sampai bulan Rojab tahun ke 2 H Turun ayat puasa Romadon 1. Bulan sy’aban tahun ke 2 H, turun ayat tentang pausa romadon QS al-Baqoroh 2:183 -187 Keluar hadis Puasa 6 hari bulan Syawwal 2. Bulan syawwal tahun ke 2 H, keluar hadis puasa 6 hari, tidak desebutkan hari dan tanggalnya Keluar hadis puasa sunnah hari senin dan kamis 1. Kritik matan menjelaskan jika ada dua hadis nampaknya berbeda isinya, wajib dijam’ukan 2. Berarti maksud 6 hari adalah puasa senin dan kamis 8 hari atau 6 hari 3. Jika puasa romadon 30 hari tambah puasa bulan syawwal 6 hari = 36 hari X 10 lipat = 360 hari 4. Berarti sama dengan puasa setahun 5. Atau puasa 3 hari perbulan 30X12= 360 hari 6. Maka puasa Romadon dan 6 hari di bulan syawwal memansukhkan puasa 3 hari perbulan Keluar Hadis tentang puasa hari Jumu’ah 1. Syaratnya puasa sebelumnya yaitu hari kamis, jika tidak maka puasa hari sesudahnya yakni hari sabtu 2. Jika kita puasa senin, kamis dan jumu’ah setiap minggu = 3X4 -12 hari setiap bulan X 11 bulan lagi = 132 tambahkan puasa romadon 30 hari = 162 hari 3. Puasa Nabi Dawud yang sudah dimansukhkan 354:2= 177 hari 4. Berarti 177-162 sisa 15 hari lagi, dikurangi lagi puasa yang diharamkan 1hari ‘idil fitr dan 4 hari ‘idil adha = 5 hari, jadi sisanya 10 hari lagi 5. Yang 10 hari inilah dijadikan puasa qodo, atau nadzar atau kaffaroh, selain hari senin kamis dan jumu’ah 6. Inilah makna tersirat kata كَمَا dalam QS al-Baqoroh 2:183 7. Puasa sunnah yang berlanjut sampai kiamat adalah senin, kamis dan jum’ah 8. Waalohu a’lam bishshowab Tahun 10 Hijrah 1. Tahun ke 10 H, Nabi Muhammad dan sahabatnya, menunaikan ibadah haji 7. Tanggal 9 dzulhijjahnya tepat wuquf di Arofat, keluar hadis, tidak ada puasa arofat bagi yang ikut jamaah haji 8. Berarti puasa ‘arofat belum pernah diamalkan Nabi sebelumnya jika pernah tentu ada dalilnya yang sohih 9. Karena Nabi hanya 1 kali menunaikan ibadah haji tahun ke 10 H Tahun 11 H keluar hadis puasa tasu’a (tanggal 9 al-Muharrom) 1. Keluar juga hadis tentang puasa tasu’a (tanggal 9 al-Muharrom) jika aku masih hidup, pada tanggal 10 al-Muharrom 2. Ternyata Nabi tidak hidup lagi tanggal 9 dzulhijjah tahun 12 H 10. Karena pada tanggal 12 Robi’ul Awwal tahun 11 H, Nabi wafat Problematika Puasa ‘asyuro dengan puasa tasu’a 1. Kenapa Nabi ingin puasa tasu’a tahun depan 12 H? jawabannya agar puasa ‘asyuro jangan tersendiri 2. Karena jika tersendiri, tepat hari jumu’ah tidak boleh, sebagaimana penjelasan di atas 3. Jika dia masih hidup tahun depan dan selanjutnya, maka dia puasa 2 hari yakni tanggal 9 dan 10 al-muharram 4. Namun terjadi permasalahan jika terjadi hari kamis tanggal 9 nya dan tanggal 10 nya pada hari jumu’ah, puasa mana yang diniatkan 5. Jika terjadi hari senin, tepat hari syawwal, juga hari, puasa mana ynga diniatkan 6. Pendapat mengatakan dua niat satu pelaksanaan, tanya mana dalilnya diam pula 7. Ditanya lagi tambah pahala atau tidak, mana dalilnya diam juga 8. Jika hari jumu’ah terjadi puasa nisfu Sya’ban, puasa baid, puasa mana yang diniatkan, ketiga-tiganya, mana dalilnya, diam juga 9. Ada dalil puasa hari Jumu’ah, tidak diperbolehkan tersendiri 10. Harus puasa sebelum (hari kamisnya) jika tidak puasa sesudahnya (hari Sabtunya), cai dalilnya … Manfaatnya 1. Puasa hari senin, mengenang hari lahirnya Nabi Muhammad, dalilnya … footnotenya … 2. Pada hari senin Alquran awal diturunkan dalilnya … footnotenya … 3. Agar umat Islam memperingati hari lahir bukan berhura-hura, dalilnya … footnotenya … 4. Agar umat Islam jangan memperingati hari lahir Nabi Muhammad dengan melancong ke sana kemari menghabiskan uang yang banyak 5. Biaya hidup makan siang dan kamis misalkan Rp 10.000,- X 2 hari= Rp 20.000,-, dinfaqkan kepada faqir miskin dan keperluan sosial lainnya yang mendesak 6. Dan seterunya Cara mengamalkannya 1. Niat dan makan sahur jika bangun dalilnya … footnotenya … 2. Jika tidak bangun, niat setelah terbit matahari dalilnya … footnotenya … 3. Jika isteri mau puasa senin dan kamis, malamnya sebelum sahur harus minta izin sama puasa dalilnya … footnotenya … 4. Jika izin isteri boleh puas dua hari itu, jika tidak lebih baik dia tidak puasa, sebanya yaitu dalilnya … footnotenya … 5. Jika suami mau sebaiknya dia ikut puasa bersama isteri dalilnya … footnotenya … 6. Dan seterusnya
Batal puasa, penegrtian batal … secara etimologi … dalilnya … footnotenya … Uraiannya Apa-apa yang membatalkan puasa? Yang mebatalakan puasa: 1. makan dalilnya… footnotenya… 2. minum dalilnya… footnotenya… 3. merokok dalilnya… footnotenya… 4. senggama dengan isteri dengan sengaja dalilnya… footnotenya… 5. muntah dengan sengaja dalilnya… footnotenya… 6. mengeluarkan mani dengan senagaj dalilnya… footnotenya… 7. keluar haid dalilnya… footnotenya… 8. dst Manfaat dijauhkan batal puasa 1. makan dalilnya… footnotenya… 2. minum dalilnya… footnotenya… 3. merokok dalilnya… footnotenya… 4. senggama dengan isteri dan lainnya yang haram dalilnya… footnotenya… 5. muntah dalilnya… footnotenya… 6. mengeluarkan mani dengan sengaja dalilnya… footnotenya… 7. keluar haid dalilnya… footnotenya… 8. dst dalilnya… footnotenya… Cara mengamlakan batal puasa agar batal
1. makan dalilnya… footnotenya… 2. minum dalilnya… footnotenya… 3. merokok dalilnya… footnotenya… 4. senggama dengan isteri dan lainnya yang haram dalilnya… footnotenya… 5. muntah dalilnya… footnotenya… 6. mengeluarkan mani dengan sengaja dalilnya… footnotenya… 7. keluar haid dalilnya… footnotenya… 8. dst dalilnya… footnotenya… Contohnya 1. Jika seorang anak laki-laki dewasa melakukan masturbasi, disiang hari romadon, batal puasanya atau tidak ? jika batal, dalilnya … footnotenya … 2. Jika tidak batal dalilnya … footnotenya … 3. Dst… (buat pertanyaan dan jawab sendiri, gunanya sebelum ditanya orang kita sudah tahu jawabannya Sejarah Pusa Romadon dan puas synnah hari senin dan kamis Apa dalil wajib puasa romadon senin kamis ? Dalilnya adalah … boleh Alquran dan hadis atau siroh Nabi … footnotenya … Kenapa diwajibkan puasa romadon dan puasa sunnah hari senin dan kamis ? Karena … footnotenya … Kapan diwajibkan puasa Ramadan ? puas rmadan diwajibkan tahun … dalilnya … footnotenya … Syarat wajib Pusa baik fardu atau sunnah Uraiannya 1. Apa syarat puasa? Syarta puasa… dalilnya … footnotenya … Cara mengamalkannya 1. Syarat puasa 1. Islam yakni( membaca syahadatain, bacaannya … dalilnya … footnotenya… Kapan syhadatain diamalkan 2. Membaca syahadatain selseai berwudu’ bacaannya … dalilnya … footnotenya… 3. Membaca syahadatain saat adzan, bacaannya … dalilnya … footnotenya… 4. Membaca syahadatain saat qomah bacaannya … dalilnya … footnotenya… 5. Membaca syahadatain saat membaca tasyahud awal, bacaannya … dalilnya … footnotenya… 6. Membaca syadatain saat tasyahud akhir bacaannya … dalilnya … footnotenya… 7. Membaca syahadatain saat khutbah Jumu’ah dan khutbah lainnya bacaannya … dalilnya … footnotenya… 8. Bacaan kapir saat mau mati bacaannya … dalilnya … footnotenya… 9. Bacaan muslim saat mau mati bacaannya … dalilnya … footnotenya… 10. Dst … Mampu berpuasa, dalilnya … footnotenya… Niat puasa bacaannya … dalilnya … footnotenya… Dst, Cara mengamalkan rukun puasa Cara Mandi wajib Nabi 1. Berwudu’ dulu, dalil… footnotenya… 2. jika terjadi hadas besar, berwudu’ dulu dalil… footnotenya… 3. kemudian mandi wajib cara mandi wajib a. doa masuk kamar mandi, bacaan… dalil … dan footnotenya … b. pakai kain basah. dalil … dan footnotenya … c. doa saat membasuh dua jalan bacaan Cara Mandi wajib Nabi a. berwudu’ dalil … dan footnotenya … b. ukuran airnya 600 Ml, boleh 3 kali, 2 kali dan 1kali kecuali meyapu kepala 1 kali saja c. habis wudu’, baca doa habis wudu’, bacaan… dalil … dan footnotenya Mandi Rosul
a. ukuran airnya 5X600 ml= 3000 Ml b. buat dalam bijana bersih, bari timbanya kedua tangannya c. Basuh bagian kepala d. Basuh tubuh bagian depan kanan dari kepala sampai kaki e. Basuh tubuh bagian belakang kanan dari kepala sampai kaki f. Basuh tubuh bagian depan kiri dari kepala sampai kaki g. Basuh tubuh bagian belakang kiri dari kepala sampai kaki h. Jika tidak terjadi batal wudu’ saatmandi, tidak perlu berwudu’ lagi Apa rukun puasa ? rukun puasa… dalilnya … footnotenya … Uraiannya Makan sahur Makan sahur, waktunya … dalilnya… dalilnya … footnotenya… Habis makan sahur, maka masuk solat subuh, dalilnya … dan footnotenya… Cara Berbuka 1. Berbuka puasa, waktunya… dalilnya… footnotenya…, 2. Doaa wal mau minum… bacaan … dalilnya… footnotenya… 4. doa setelah kita minum awal dalilnya… footnotenya…, 5. doa habis makan minum berbuka bacaannya … dalilnya… footnotenya… Sunnah Puasa Makruh Puasa Amalan di Ramadan Zakat fitr Solat idil fitr Saran zakat fitr Cara mengelola zakat fitri dan zakat mall Dst. Kesimpulan 1. ... 2. … 3. …. Lakukan seperti di atas semua koneksi yang ada, sesuai dengan bagain anda Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya Nahwu (pengertian nahwu, manfaat Nahwu, dan mengi’robnya) Karena belajar bahasa Indonesia wajib belajar tata bahasanya, demikian juga bahsa Inggris dan bahasa lainnya Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
1. Shorof (pengertian ilmu Shorf, fungsi ilmu shorf dan mengetahui ilmu bina (makna bina lazim, mut’addi, tsulatsi mujarrod, mazid 1 2 dan 3, ruba’I mujarrod dan mazid dan cara memaknainya) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
2. Ulumul Quran (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, cara mengamalkannya dan kesimpulan) 3. Ulumul hadis setiap matannya dibuat: a. (Kritik sanad hadis, untuk mengetahui apakah sanadnya sohih, hasan, doif, munqoti’, matruk, munkar, maudu’), (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan). Alatnya aplikasi al-maktabah asy-Syamilah. Dengan catatan: Pelajari cara menggunakannya jika kurang mampu tanya teman yang mampu. Maka wajib setiap mahasiswa menginstal aplikasi (al-maktabah asy-Syamilah, Kitab 9 Imam, Alquran Digital, Add Ins, attashil 42 (aplikasi pemgaian harta warisan), setiap ayat wajib saudara pastekan dari al-maktabah asy-Syamilah agar tidak berubah jika diedit, Insya Alloh akan dikirim ke Blogger buku petujuknya, lihat dan baca baik dan senang lilah b. Kritik matannya apakah maqbul atau diterima dan atau mardud (ditolak), (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan), Insya Alloh akan dikirim ke Blogger buku petujuknya, lihat dan baca baik dan senang lilah Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
4. Ushul fiqh (pengertian, dalil, manfaat, buatkan contoh ushul fiqh, buatkan contoh qowai’d fiqhiyyah, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
5. Fiqh (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
6. Dakwah (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
7. Tauhid (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
8. Ibadah (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
9. Akhlak (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
10. Mantiq(pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
11. Balagoh (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
Koneksi dengan Inasaniyyah atau Kemanusiaan(mata Kuliah Fardu Kifayah) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
1. Ekonomi (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
2. Pendidikan (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
3. Psikologi (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
4. Sosiologi (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
5. Sejarah (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
6. Konseling (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
7. Hukum (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
8. Undang-undang buatan manusia dll (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Koneksi dengan Kauniyyah atau Ke’alaman (mata Kuliah Fardu Kifayah) Koneksi dengan Ilmu Ke’alaman Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
1. Biologi, (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
2. Sains, (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
3. Teknologi, (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
4. Farmasi, (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
5. Fisika, (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
6. Kimia, (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
7. pertanian, (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
8. Perikanan, (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan)
Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
9. Agrobisnis (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa." Uraiannya
10. Bencana alam (pengertian, dalil, manfaat, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan) 11. Kemudian buat kesimpulan keseluruhannya Buat daftar Bacaan
Ketentuan tugas selanjutnya 6. Jumlah halamannya minimal 3 halaman, jangan kurang, bias saja nati kurang dari 100 halaman nanti 7. Kirim ke blogger kita, silakan terus membaca tulisan yang ada dalam blogger, baik tulisan Dosen atau tulisan saudara kita selokal 8. Setelah dikirim insya Alloh sebahagian komentar akan diperbaiki sesuai dengan kemampuan kita, bahkan sangat baik jika sesama teman memberikan perbaikan komentar teman 9. Setelah diperbaiki masing-masing komentar, kemudian dikirim lagi ke email yang dibuat setiap lokal 10. Waktunya sebelum masuk waktu pertemuan berikutnya 11. Kirimkan paswordnya ke teman mahasiswa selokal dan kepada Dosen, jangan dituka-tukar passwordnya 12. Manfaatnya kita mempunyai buku jumlah halamannya lebih kuranh 1.400 halaman X 4 lokal (Pai 6,7,8 dan 9) = 5.600 halaman 13. Makanya selesai pertemuan kita, maka tugas yang 4 lokal, distukan nanti ke email masing-masing local 14. Ingat mahasiswa, kehadiran yang dihitung adalah yang mengirim tugas ke blogger setiap pertemuan 15. Manfaatnya agar tugas selesai 16. Perinsip kita dalam belajar, sama-sama kerja, bukan kerja sama dalam meyelesaikan tugas 17. Jika satu orang tidak mengerjakannya, berrati belum selesai tugas tersebut, bararti gaggal nilai semuanya 18. Maknya saling mengingatkan untuk menerjakan tugas masing-masing 19. Karena bias dilihat dalam blogger siapalagi yang belum selesai tugasnya 20. Jika kerjasama, sebagian yang kerja, hasil kerja ada, maka yang kerja dalam kelom[ok yang intar lainnya tetap bodoh, bahkan meras puas tidak aikut kerja 21. Kerena nilainya dari Dosen sama yang kerja dengan yang tidak kerja 22. Alhamdulillah jika diamalkan, semoga berhasil, untuk dicontoh |
Pertemuan 3
PAI 6
حَدَّثَنَا عَلِيٌّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ الزُّهْرِيُّ حَدَّثَنَا عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رِوَايَةً الْفِطْرَةُ خَمْسٌ أَوْ خَمْسٌ مِنْ الْفِطْرَةِ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَنَتْفُ الْإِبْطِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَقَصُّ الشَّارِبِ
(BUKHARI - 5439) : Telah menceritakan kepada kami Ali telah menceritakan kepada kami Sufyan, Az Zuhri mengatakan; telah menceritakan kepada kami dari Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah secara periwayatan, (sunnah-sunnah) fitrah itu ada lima, atau lima dari sunnah-sunnah fitrah, yaitu; berkhitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan mencukur kumis."
PAI 7
و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ الْحَارِثِيُّ حَدَّثَنَا خَالِدٌ يَعْنِي ابْنَ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ أَخْبَرَنِي سُلَيْمَانُ قَالَ سَمِعْتُ مُنْذِرًا عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ عَنْ عَلِيٍّ أَنَّهُ قَالَ اسْتَحْيَيْتُ أَنْ أَسْأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْمَذْيِ مِنْ أَجْلِ فَاطِمَةَ فَأَمَرْتُ الْمِقْدَادَ فَسَأَلَهُ فَقَالَ مِنْهُ الْوُضُوءُ
(MUSLIM - 457) : Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Habib al-Haritsi telah menceritakan kepada kami Khalid, yaitu bin Harits telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Sulaiman dia berkata, Saya mendengar Mundzir dari Muhammad bin Ali dari Ali bahwa dia berkata, "Saya malu untuk bertanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang madzi karena (posisiku sebagai suami) Fathimah. Maka saya perintahkan al-Miqdad, lalu dia bertanya kepada beliau. Maka beliau bersabda, 'Karena madzi, juga harus berwudhu'."
PAI 8
و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ هِلَالٍ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى وَهَذَا حَدِيثُهُ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ هِلَالٍ قَالَ وَلَا أَعْلَمُهُ إِلَّا عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى قَالَ اخْتَلَفَ فِي ذَلِكَ رَهْطٌ مِنْ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ فَقَالَ الْأَنْصَارِيُّونَ لَا يَجِبُ الْغُسْلُ إِلَّا مِنْ الدَّفْقِ أَوْ مِنْ الْمَاءِ وَقَالَ الْمُهَاجِرُونَ بَلْ إِذَا خَالَطَ فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ قَالَ قَالَ أَبُو مُوسَى فَأَنَا أَشْفِيكُمْ مِنْ ذَلِكَ فَقُمْتُ فَاسْتَأْذَنْتُ عَلَى عَائِشَةَ فَأُذِنَ لِي فَقُلْتُ لَهَا يَا أُمَّاهْ أَوْ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَسْأَلَكِ عَنْ شَيْءٍ وَإِنِّي أَسْتَحْيِيكِ فَقَالَتْ لَا تَسْتَحْيِي أَنْ تَسْأَلَنِي عَمَّا كُنْتَ سَائِلًا عَنْهُ أُمَّكَ الَّتِي وَلَدَتْكَ فَإِنَّمَا أَنَا أُمُّكَ قُلْتُ فَمَا يُوجِبُ الْغُسْلَ قَالَتْ عَلَى الْخَبِيرِ سَقَطْتَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا الْأَرْبَعِ وَمَسَّ الْخِتَانُ الْخِتَانَ فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ
(MUSLIM - 526) : Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdullah al-Anshari telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Hassan telah menceritakan kepada kami Humaid bin Hilal dari Abu Burdah dari Abu Musa al-Asy'ari --lewat jalur periwayatan lain-- dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abdul A'la dan ini adalah haditsnya, Telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Humaid bin Hilal dia berkata, "Dan saya tidak mengetahuinya melainkan dari riwayat Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata, "Sejumlah Muhajirin dan Anshar berselisih dalam hal tersebut. Kaum Anshar berpendapat bahwa tidak wajib mandi kecuali disebabkan mengucurnya air mani atau keluarnya air mani. Sedangkan kaum Muhajirin berpendapat, 'Bahkan apabila seseorang telah mencampuri istrinya (sekalipun tidak keluar mani), maka dia telah wajib mandi.' Perawi berkata, "Abu Musa berkata, 'Aku adalah yang paling sehat dari pertikaian tersebut, lalu aku berdiri untuk meminta izin Aisyah, lalu dia memberikanku izin. Lalu aku berkata kepadanya, 'Wahai ibu atau wahai Ummul Mukminin, sesungguhnya aku berkeinginan untuk menanyakan kepadamu tentang sesuatu, dan sungguh aku malu kepadamu.' Lalu dia berkata, 'Janganlah kamu malu untuk bertanya kepadaku tentang sesuatu yang kamu dahulu pernah bertanya kepada ibumu yang melahirkanmu. aku adalah ibumu.' Aku bertanya, 'Apa yang mewajibkan mandi? ' Dia menjawab, 'Sungguh telah kau temukan manusia arif terhadap pertanyaan yang kau ajukan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Apabila seorang laki-laki duduk di antara cabang empat wanita (maksudnya kedua paha dan kedua tangan) dan bertemulah kelamin laki-laki dengan kelamin wanita maka sungguh telah wajib mandi'."
PAI 9
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ حَجَّاجٍ وَابْنِ أَبِي غَنِيَّةَ عَنْ ثَابِتِ بْنِ عُبَيْدٍ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أُنَاوِلَهُ الْخُمْرَةَ مِنْ الْمَسْجِدِ فَقُلْتُ إِنِّي حَائِضٌ فَقَالَ تَنَاوَلِيهَا فَإِنَّ الْحَيْضَةَ لَيْسَتْ فِي يَدِكِ
(MUSLIM - 451) : Telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Zaidah dari Hajjaj dan Ibnu Abi Ghaniyyah dari Tsabit bin Ubaid dari al Qasim bin Muhammad dari Aisyah dia berkata; 'Rasulullah memerintahkanku untuk mengambilkan minyak wangi dari masjid. Aku jawab; 'Aku sedang haid.' Beliau menjawab: "Ambillah karena (darah) haid tidak berada di tanganmu."
Pertemuan 4
PAI 6
حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ بَقِيَّةَ أَخْبَرَنَا خَالِدٌ عَنْ وَاصِلٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ عُقَيْلٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ الدُّؤَلِيِّ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ أَبِي ذَرٍّ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ فِي كُلِّ يَوْمٍ صَدَقَةٌ فَلَهُ بِكُلِّ صَلَاةٍ صَدَقَةٌ وَصِيَامٍ صَدَقَةٌ وَحَجٍّ صَدَقَةٌ وَتَسْبِيحٍ صَدَقَةٌ وَتَكْبِيرٍ صَدَقَةٌ وَتَحْمِيدٍ صَدَقَةٌ فَعَدَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ هَذِهِ الْأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ ثُمَّ قَالَ يُجْزِئُ أَحَدَكُمْ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَا الضُّحَى
(ABUDAUD - 1094) : Telah menceritakan kepada kami Wahb bin Baqiyah telah mengabarkan kepada kami Khalid dari Washil dari Yahya bin 'Uqail dari Yahya bin Ya'mar dari Abu Al Aswad Ad Du`ali dia berkata; "ketika kami berada di dekat Abu Dzar, dia berkata; "Hendaklah masing-masing dari kalian setiap harinya bersedekah untuk setiap ruas tulangnya. Setiap shalat (yang ia kerjakan) menjadi sedekah baginya, puasa adalah sedekah, haji adalah sedekah, bacaan tasbih adalah sedekah, bacaan takbir juga sedekah, bacaan tahmid adalah sedekah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghitung (menyebutkan) semua amal Shalih ini, lalu bersabda: "Cukuplah salah seorang dari kalian mengerjakan shalat dua raka'at dhuha untuk menggantikan semua itu."
PAI 7
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي الشَّوَارِبِ حَدَّثَنَا يُوسُفُ بْنُ الْمَاجِشُونِ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ قَالَ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنْ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنْ الْمُسْلِمِينَ اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي وَأَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِي وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا إِنَّهُ لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ آمَنْتُ بِكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ فَإِذَا رَكَعَ قَالَ اللَّهُمَّ لَكَ رَكَعْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ خَشَعَ لَكَ سَمْعِي وَبَصَرِي وَمُخِّي
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Asy Syawarib telah menceritakan kepada kami Yusuf bin Al Majisyun telah menceritakan kepadaku ayahku? dari Abdur Rahman Al A'raj? dari Ubaidullah bin Abu Rafi'? dari Ali bin Abu Thalib bahwa? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila melakukan shalat malam beliau mengucapkan: wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan wa maa ana minal musyrikiin, inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin, laa syariika lahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin. allaahumma antal maliku laa ilaaha illaa anta, anta rabbii wa ana 'abduka, zhalamtu nafsii wa'taraftu bidzanbii, faghfir lii dzunuubii jamii'an. innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta wahdinii liahsanil akhlaaqi laa yahdii liahsanihaa illaa anta washrif 'annii sayyiahaa innahuu laa yashrifu 'annii sayyiahaa illaa anta, aamantu bika, tabaarakta wa ta'aalaita astaghfiruka wa atuubu ilaika." (Aku arahkan wajahku dengan lurus kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dan aku bukan termasuk orang-orang yang berbuat syirik. Sesungguhnya shalatku, dan sembelihanku serta kehidupan dan matiku adalah untuk Allah Tuhan semesta alam, tidak ada sekutu bagiNya dan karena itu aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri. Ya Allah, Engkau adalah Raja, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, Engkau adalah Tuhanku, dan aku adalah hambaMu. Aku telah menzhalimi diriku dan aku telah mengakui dosaku, maka ampunilah dosa-dosaku semua, karena sesungguhnya tidak ada yang yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau. Dan berilah aku petunjuk untuk berakhlak yang terpuji, tidak ada yang dapat memberi petunjuk untuk berakhlak terpuji kecuali Engkau dan palingkan dariku keburukannya, tidak ada yang dapat memalingkan dariku keburukannya kecuali Engkau. Aku memenuhi panggilanmu dan seluruh kebaikan ada ditanganMu, dan seluruh keburukan tidak dinisbatkan kepadaMu. Aku memohon pertolongan kepadaMu, dan berlindung kepadaMu, Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi Engkau, aku mohon ampunan dan bertaubat kepadaMu). Dan apabila ruku' beliau mengucapkan: "allaahumma laka raka'tu wa bika aamantu wa laka aslamtu khasya'a laka sam'ii wa basharii, wa mukhkhii wa 'izhaamii wa 'ashabii." (ya allah, untukmu aku ruku', dan kepadaMu aku beriman, dan kepadaMu aku berserah diri. kepadaMu pendengaranku, penglihatanku, tulangku, dan urat syarafku patuh).
PAI 8
و حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ وَعَمْرُو بْنُ سَوَّادٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ غَزِيَّةَ عَنْ سُمَيٍّ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا صَالِحٍ ذَكْوَانَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
(MUSLIM - 744) : Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Amru bin Sawwad keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Amru bin al-Harits dari Umarah bin Ghaziyyah dari Sumai, maula Abu Bakar bahwasanya dia mendengar Abu Shalih Dzakwan bercerita dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda, "Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa."
PAI 9
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ أَخْبَرَنَا يَحْيَى عَنْ سُلَيْمَانَ الْأَعْمَشِ حَدَّثَنِي شَقِيقُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ كُنَّا إِذَا جَلَسْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الصَّلَاةِ قُلْنَا السَّلَامُ عَلَى اللَّهِ قَبْلَ عِبَادِهِ السَّلَامُ عَلَى فُلَانٍ وَفُلَانٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُولُوا السَّلَامُ عَلَى اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ السَّلَامُ وَلَكِنْ إِذَا جَلَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ فَإِنَّكُمْ إِذَا قُلْتُمْ ذَلِكَ أَصَابَ كُلَّ عَبْدٍ صَالِحٍ فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَوْ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ثُمَّ لِيَتَخَيَّرْ أَحَدُكُمْ مِنْ الدُّعَاءِ أَعْجَبَهُ إِلَيْهِ فَيَدْعُوَ بِهِ حَدَّثَنَا تَمِيمُ بْنُ الْمُنْتَصِرِ أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ يَعْنِي ابْنَ يُوسُفَ عَنْ شَرِيكٍ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كُنَّا لَا نَدْرِي مَا نَقُولُ إِذَا جَلَسْنَا فِي الصَّلَاةِ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ عُلِّمَ فَذَكَرَ نَحْوَهُ قَالَ شَرِيكٌ وَحَدَّثَنَا جَامِعٌ يَعْنِي ابْنَ أَبِي شَدَّادٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بِمِثْلِهِ قَالَ وَكَانَ يُعَلِّمُنَا كَلِمَاتٍ وَلَمْ يَكُنْ يُعَلِّمُنَاهُنَّ كَمَا يُعَلِّمُنَا التَّشَهُّدَ اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ وَنَجِّنَا مِنْ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُلُوبِنَا وَأَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعْمَتِكَ مُثْنِينَ بِهَا قَابِلِيهَا وَأَتِمَّهَا عَلَيْنَا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الْحُرِّ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُخَيْمِرَةَ قَالَ أَخَذَ عَلْقَمَةُ بِيَدِي فَحَدَّثَنِي أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ أَخَذَ بِيَدِهِ وَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخَذَ بِيَدِ عَبْدِ اللَّهِ فَعَلَّمَهُ التَّشَهُّدَ فِي الصَّلَاةِ فَذَكَرَ مِثْلَ دُعَاءِ حَدِيثِ الْأَعْمَشِ إِذَا قُلْتَ هَذَا أَوْ قَضَيْتَ هَذَا فَقَدْ قَضَيْتَ صَلَاتَكَ إِنْ شِئْتَ أَنْ تَقُومَ فَقُمْ وَإِنْ شِئْتَ أَنْ تَقْعُدَ فَاقْعُدْ
(ABUDAUD - 825) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah mengabarkan kepada kami Yahya dari Sulaiman Al A'masy telah menceritakan kepadaku Syaqiq bin Salamah dari Abdullah bin Mas'ud dia berkata; "Apabila kami selesai duduk-duduk bersama bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam shalat, maka kami ucapkan; "As Salaamu 'alallah qabla 'ibaadihis salaam'ala fulaanin wa fulaan (selamat sejahtera bagi Allah sebelum hamba-bamba-Nya, selamat sejahtera bagi fulan dan fulan)." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian mengatakan "As Salaamu 'alaallah, karena Allah adalah dzat sumber keselamatan, akan tetapi jika salah seorang dari kalian duduk hendaklah mengucapkan; 'At Tahiyyati lillah was shalawaatu wat thayyibaat, as salaamu 'alaika ayyuhan nabiiyyu warahmatullahi wa barakaatuh as salaamu 'alaina wa 'alaa ibaadillahis shalihin (Segala kesejahteraan milik Allah semata, begitupun segala kasih-sayang dan hal-hal yang baik, selamat sejahtera kiranya terlimpah kepadamu wahai Nabi, begitupun rahmat Allah serta berkah-berkah-nya. Selamat sejahtera terlimpah pula atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang Shalih) " apabila kalian mengucapkan seperti ini, maka kalian dapat mencapai semua hamba yang Shalih baik yang di langit maupun yang di bumi, -atau sabdanya- di antara langit dan bumi. ' "Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu ann namuhammadan 'abduhu wa rasuuluh (Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah selaian Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya) ", kemudian hendaklah salah seorang dari kalian memilih do'a yang menarik hatinya dan berdo'a dengan do'a itu." Telah menceritakan kepada kami Tamim bin Al Muntashir telah mengabarkan kepada kami Ishaq yaitu Ibnu Yusuf dari Syarik dari Abu Ishaq dari Abu Al Ahwash dari Abdullah dia berkata; "Kami tidak tahu, apa yang harus kami baca ketika duduk dalam shalat, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah di ajari (oleh Allah) …" kemudian dia menyebutkan hadits yang semisal itu." Syarik mengatakan; dan telah menceritakan kepada kami Jami' yaitu ibnu Abu Syaddad dari Abu Wa'il dari Abdullah seperti itu, katanya; "Dan beliau telah mengajari kami beberapa kalimat, dan tidak mengajari kami kalimat-kalimat di atas sebagaimana beliau mengajari kami tasyahud, (sabdanya): "Allahumma allif baina quluubina wa ashlih dzaata bainina wahdinaa subulus salaam wa najjinaa minad dlulumaati ilan nuur wa jannibnal fawaahisy maa dlahara minhaa wa maa bathana wa baarik lanaa fii asmaa'ina wa abshaarinaa wa quluubinaa wa azwaajinaa wa dzurriyyatinaa wa tub 'alainaa innaka anta tawwaabur rahim, wa ja'alna syaakiriin, lini'matika mutsniin bihaa qaabiliha wa atimmaha alainaa (Ya Allah, jinakkanlah antara hati kami, perbaikilah hubungan di antara kami, tunjukilah kami jalan yang lurus, selamatkanlah kami dari kegelapan menuju cahaya, hindarkanlah kami dari perbuatan keji baik yang nampak maupun yang tersembunyi, berkahilah kami pada pendengaran kami, penglihatan kami, hati kami, isteri-isteri kami dan anak cucu kami, terimalah taubat kami karena Engkau adalah dzat yang Maha penerima taubat dan Maha penyayang, jadikanlah kami dalam kelompok yang pandai bersyukur, terhadap nikmat-nikmat-Mu kami bersyukur, terimalah dan sempurnakanlah atas kami." Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad An Nufaili telah menceritakan kepada kami Zuhair telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Al Hurr dari Al Qasim bin Mukhaimirah dia berkata; 'Alqamah memegang tanganku, lalu menceritakan kepadaku bahwa Abdullah bin Mas'ud pernah memegang tangannya, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga pernah memegang tangan Abdullah bin Mas'ud, lalu beliau mengajarinya tasyahud dalam shalat…" kemudian dia menyebutkan seperti do'a dalam haditsnya Al A'masy, (sabdanya): "Apabila kamu telah mengucapkan do'a tersebut atau memenuhi do'a ini, maka kamu benar-benar telah memenuhi shalatmu, jika kamu hendak berdiri, berdirilah dan jika hendak duduk, maka duduklah."
Pertemuan 5
PAI 6
حَدَّثَنَا ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَزْرَةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ { وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ } قَالَ كَانَتْ رُخْصَةً لِلشَّيْخِ الْكَبِيرِ وَالْمَرْأَةِ الْكَبِيرَةِ وَهُمَا يُطِيقَانِ الصِّيَامَ أَنْ يُفْطِرَا وَيُطْعِمَا مَكَانَ كُلِّ يَوْمٍ مِسْكِينًا وَالْحُبْلَى وَالْمُرْضِعُ إِذَا خَافَتَا قَالَ أَبُو دَاوُد يَعْنِي عَلَى أَوْلَادِهِمَا أَفْطَرَتَا وَأَطْعَمَتَا
(ABUDAUD - 1974) : Telah menceritakan kepada kami Ibnu Al Mutsanna, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Sa'id dari Qatadah, dari 'Azrah dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas: WA 'ALALLADZII YUTHIIQUUNAHU FIDYATUN THA'AAMU MISKIIN (dan bagi orang yang berat menjalankanya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin), ia berkata; hal tersebut merupakan keringanan bagi laki-laki tua dan wanita tua, dan mereka -sementara kedua mampu melakukan puasa- agar berbuka dan memberi makan setiap hari satu orang miskin, dan keringanan bagi orang yang hamil dan menyusui apabila merasa khawatir. Abu Daud berkata; yaitu khawatir kepada anak mereka berdua, maka mereka berbuka dan memberi makan.
PAI 7
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى أَبُو مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْحَسَنِ أَخْبَرَنِي الْحُسَيْنُ بْنُ وَاقِدٍ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ يَعْنِي ابْنَ سَالِمٍ الْمُقَفَّعَ قَالَ رَأَيْتُ ابْنَ عُمَرَ يَقْبِضُ عَلَى لِحْيَتِهِ فَيَقْطَعُ مَا زَادَ عَلَى الْكَفِّ وَقَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
(ABUDAUD - 2010) : Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad bin Yahya Abu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Ali bin Al Hasan, telah mengabarkan kepadaku Al Husain bin Waqid, telah menceritakan kepada kami Marwan bin Salim Al Muqaffa', ia berkata; saya melihat Ibnu Umar menggenggam jenggotnya dan memotong jenggot yang melebihi telapak tangan. Dan ia berkata; dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila berbuka beliau mengucapkan: dzahabazh zhamaa`u wabtallatil 'uruuqu wa tsabatil ajru in syaa-allaah (Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah tetap pahala insya Allah).
PAI 8
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
PAI 9
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَاللَّفْظُ لِابْنِ الْمُثَنَّى قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ غَيْلَانَ بْنِ جَرِيرٍ سَمِعَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَعْبَدٍ الزِّمَّانِيَّ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِهِ قَالَ فَغَضِبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ رَضِينَا بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا وَبِبَيْعَتِنَا بَيْعَةً قَالَ فَسُئِلَ عَنْ صِيَامِ الدَّهْرِ فَقَالَ لَا صَامَ وَلَا أَفْطَرَ أَوْ مَا صَامَ وَمَا أَفْطَرَ قَالَ فَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمَيْنِ وَإِفْطَارِ يَوْمٍ قَالَ وَمَنْ يُطِيقُ ذَلِكَ قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمٍ وَإِفْطَارِ يَوْمَيْنِ قَالَ لَيْتَ أَنَّ اللَّهَ قَوَّانَا لِذَلِكَ قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمٍ وَإِفْطَارِ يَوْمٍ قَالَ ذَاكَ صَوْمُ أَخِي دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ قَالَ فَقَالَ صَوْمُ ثَلَاثَةٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَمَضَانَ إِلَى رَمَضَانَ صَوْمُ الدَّهْرِ قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ مِنْ رِوَايَةِ شُعْبَةَ قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَسَكَتْنَا عَنْ ذِكْرِ الْخَمِيسِ لَمَّا نُرَاهُ وَهْمًا و حَدَّثَنَاه عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا شَبَابَةُ ح و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا النَّضْرُ بْنُ شُمَيْلٍ كُلُّهُمْ عَنْ شُعْبَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ و حَدَّثَنِي أَحْمَدُ بْنُ سَعِيدٍ الدَّارِمِيُّ حَدَّثَنَا حَبَّانُ بْنُ هِلَالٍ حَدَّثَنَا أَبَانُ الْعَطَّارُ حَدَّثَنَا غَيْلَانُ بْنُ جَرِيرٍ فِي هَذَا الْإِسْنَادِ بِمِثْلِ حَدِيثِ شُعْبَةَ غَيْرَ أَنَّهُ ذَكَرَ فِيهِ الِاثْنَيْنِ وَلَمْ يَذْكُرْ الْخَمِيسَ
(MUSLIM - 1977) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Muhammad bin Basysyar -lafazhnya dari Ibnul Mutsanna- keduanya berkata, Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ghailan bin Jarir bahwa mendengar Abdullah bin Ma'bad Az Zimani dari Abu Qatadah Al Anshari radliallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasanya, maka serta merta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam marah, lalu umar pun mengucapkan, "Kami rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai Rasul. Kami berlindung kepada Allah, dari murka Allah dan Rasul-Nya dan Bai'at kami sebagai suatu Bai'at." kemudian beliau ditanya tentang puasa sepanjang masa, maka beliau menjawab: "Sebenarnya, ia tidak berpuasa dan tidak pula berbuka." Kemudian beliau ditanya lagi mengenai puasa sehari dan berbuka dua hari, beliau menjawab: "Semoga Allah memberikan kekuatan pada kita untuk melakukannya." Lalu beliau ditanya mengenai puasa pada hari senin, beliau menjawab: "Itu adalah hari, ketika aku dilahirkan dan aku diutus (sebagai Rasul) atau pada hari itulah wahyu diturunkan atasku." Kemudian beliau bersabda: “Puasa tiga hari pada setiap bulan dan ramadan hingga ramadan berikutnya adalah puasa dahr.” Kemudian beliau ditanya tentang puasa pada Arafah, maka beliau menjawab: "Puasa itu akan menghapus dosa-dosa satu tahun yang lalu dan yang akan datang." Kemudian beliau ditanya tentang puasa pada hari 'Asyura`, beliau menjawab: "Ia akan menghapus dosa-dosa sepanjang tahun yang telah berlalu." Dan di dalam hadits ini, yakni dari riwayat Syu'bah, ia berkata; "Dan beliau ditanya tentang puasa hari senin dan kamis." Namun kami tidak menyebutkan puasa kamis, karena menurut kami padanya terdapat Wahm (kekurang akuratan berita). Dan Telah meceritakannya kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami bapakku -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Syababah -dalam riwayat lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim telah mengabarkan kepada kami An Nadlr bin Syumail semuanya dari Syu'bah dengan isnad ini. Dan Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Sa'id Ad Darimi telah menceritakan kepada kami Habban bin Hilal telah menceritakan kepada kami Aban Al 'Aththar telah menceritakan kepada kami Ghailan bin Jarir dalam isnad ini, sebagaimana haditsnya Syu'bah, hanya saja ia menyebutkan hari Senin, namun tidak menyebutkan hari kamis.
Catatan
1. Khusus PAI 6, yang sudah terlanjur mengerjakan tugas pertemuan ke 3, lanjutkan saja hadisnya. Jika belum kerjakan hadis yang dikirim ini
2. Selamat mengerjakan tugas jadi lapnagn amalibadah
3. Materi selanjutnya menyusul ya
Pertemuan 6
PAI 6
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا هُشَيْمٌ عَنْ دَاوُدَ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ أَنَّ خَالَهُ أَبَا بُرْدَةَ بْنَ نِيَارٍ ذَبَحَ قَبْلَ أَنْ يَذْبَحَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ هَذَا يَوْمٌ اللَّحْمُ فِيهِ مَكْرُوهٌ وَإِنِّي عَجَّلْتُ نَسِيكَتِي لِأُطْعِمَ أَهْلِي وَجِيرَانِي وَأَهْلَ دَارِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعِدْ نُسُكًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ عِنْدِي عَنَاقَ لَبَنٍ هِيَ خَيْرٌ مِنْ شَاتَيْ لَحْمٍ فَقَالَ هِيَ خَيْرُ نَسِيكَتَيْكَ وَلَا تَجْزِي جَذَعَةٌ عَنْ أَحَدٍ بَعْدَكَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ دَاوُدَ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ النَّحْرِ فَقَالَ لَا يَذْبَحَنَّ أَحَدٌ حَتَّى يُصَلِّيَ قَالَ فَقَالَ خَالِي يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ هَذَا يَوْمٌ اللَّحْمُ فِيهِ مَكْرُوهٌ ثُمَّ ذَكَرَ بِمَعْنَى حَدِيثِ هُشَيْمٍ
(MUSLIM - 3625) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya telah mengabarkan kepada kami Husyaim dari Daud dari Asy Sya'bi dari Al Barra` bin 'Azib, bahwa pamannya, Abu Burdah bin Niyar, telah menyembelih hewan kurban sebelum Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkurban, maka dia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ini adalah hari dibagikannya daging (kurban), dan hari makan-makan. Oleh karena itu, saya berkeinginan untuk berkurban lebih dahulu supaya saya dapat memberi makan keluarga dan para tetanggaku." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ulangilah kurbanmu." Dia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya memiliki kambing yang belum cukup umur, dan dia lebih baik daripada dua ekor kambing." Beliau menjawab: "Itu adalah sebaik-baik kurban yang kamu lakukan, dan jangan sampai ada lagi orang yang berkurban dengan Jad'ah setelah kamu." Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna telah menceritakan kepada kami Ibn Abu 'Adi dari Daud dari As Sya'bi dari Al Barra` bin 'Azib dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berkhutbah pada hari raya Qurban, lalu beliau bersabda: "Janganlah salah seorang dari kalian berkurban hingga selesai shalat." Barra` berkata, "Lantas pamanku berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ini adalah hari dibagikannya daging kurban, dan hari makan-makan…, kemudian dia menyebutkan hadits yang serupa dengan hadits Husyaim."
PAI 7
PAI 7 أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ غَزْوَانَ قَالَ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى عَنْ حُسَيْنٍ يَعْنِي ابْنَ وَاقِدٍ عَنْ عِلْبَاءَ بْنِ أَحْمَرَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَحَضَرَ النَّحْرُ فَاشْتَرَكْنَا فِي الْبَعِيرِ عَنْ عَشْرَةٍ وَالْبَقَرَةِ عَنْ سَبْعَةٍ
(NASAI - 4316) : Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Abdul 'aziz bin Ghazwn, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Fadhl bin Musa dari Husain yaitu Ibnu Waqid dari 'Ilba` bin Ahmar dari Ikrimah dari Ibnu Abbas ia berkata; kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika melakukan safar lalu datang hari Qurban, kemudian kami menyembelih seekor unta dari sepuluh orang dan seekor sapi dari tujuh orang.
PAI 8
حَدَّثَنَا زَكَرِيَّا بْنُ عَدِيٍّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ يَعْنِي ابْنَ عَمْرٍو عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ قَالَ فَسَأَلْتُ عَلِيَّ بْنَ الْحُسَيْنِ فَحَدَّثَنِي عَنْ أَبِي رَافِعٍ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ الْحَسَنَ بْنَ عَلِيٍّ لَمَّا وُلِدَ أَرَادَتْ أُمُّهُ فَاطِمَةُ أَنْ تَعُقَّ عَنْهُ بِكَبْشَيْنِ فَقَالَ لَا تَعُقِّي عَنْهُ وَلَكِنْ احْلِقِي شَعْرَ رَأْسِهِ ثُمَّ تَصَدَّقِي بِوَزْنِهِ مِنْ الْوَرِقِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ وُلِدَ حُسَيْنٌ بَعْدَ ذَلِكَ فَصَنَعَتْ مِثْلَ ذَلِكَ
(AHMAD - 25941) : Telah menceritakan kepada kami Zakaria bin 'Adi berkata, telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah -yakni Ibnu 'Amru- dari 'Abdullah bin Muhammad bin 'Aqil dia berkata; aku bertanya kepada 'Ali bin Husain kemudian dia menceritakan kepadaku dari Abu Rafi' bekas budak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa waktu Hasan bin 'Ali dilahirkan, maka ibunya, Fatimah hendak mengakikahinya dengan dua ekor domba, maka beliau bersabda: "Tidak usah kamu mengakikahinya, tetapi cukurlah rambutnya, kemudian bersedekahlah dengan perak di jalan Allah seberat rambut tersebut." Setelah Husain lahir maka Fatimah pun mengerjakan seperti itu."
PAI 9
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ حَبِيبَةَ بِنْتِ مَيْسَرَةَ عَنْ أُمِّ كُرْزٍ الْكَعْبِيَّةِ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ عَنْ الْغُلَامِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنْ الْجَارِيَةِ شَاةٌ قَالَ أَبُو دَاوُد سَمِعْت أَحْمَدَ قَالَ مُكَافِئَتَانِ أَيْ مُسْتَوِيَتَانِ أَوْ مُقَارِبَتَانِ
(ABUDAUD - 2451) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amr bin Dinar, dari 'Atho`, dari Habibah binti Maisarah, dari Ummu Kurz Al Ka'biyyah, ia berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Untuk anak laki-laki dua kambing yang sama dan untuk anak perempuan satu kambing." Abu Daud berkata; saya mendengar Ahmad, ia berkata; mukafiatani yaitu yang sama atau saling berdekatan.
Pertemuan 7
PAI 6
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ خِذَامٍ حَدَّثَنَا صَفْوَانُ بْنُ عِيسَى أَنْبَأَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ لَمَّا غَسَّلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَهَبَ يَلْتَمِسُ مِنْهُ مَا يَلْتَمِسُ مِنْ الْمَيِّتِ فَلَمْ يَجِدْهُ فَقَالَ بِأَبِي الطَّيِّبُ طِبْتَ حَيًّا وَطِبْتَ مَيِّتًا
(IBNUMAJAH - 1456) : Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Khidzam berkata, telah menceritakan kepada kami Shafwan bin Isa berkata, telah memberitakan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Sa'id bin Al Musayyab dari Ali bin Abu Thalib ia berkata, "Ketika Ali memandikan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia mencari sesuatu yang biasa di cari pada mayit yang lain (kotoran), tetapi ia tidak mendapatinya. Ia lantas berkata, "Demi ayahku, engkau baik dalam di masa hidup dan matimu. "
PAI 7
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ أَيُّوبَ السَّخْتِيَانِيِّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ الْأَنْصَارِيَّةِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ دَخَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ تُوُفِّيَتْ ابْنَتُهُ فَقَالَ اغْسِلْنَهَا ثَلَاثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ وَاجْعَلْنَ فِي الْآخِرَةِ كَافُورًا أَوْ شَيْئًا مِنْ كَافُورٍ فَإِذَا فَرَغْتُنَّ فَآذِنَّنِي فَلَمَّا فَرَغْنَا آذَنَّاهُ فَأَعْطَانَا حِقْوَهُ فَقَالَ أَشْعِرْنَهَا إِيَّاهُ تَعْنِي إِزَارَهُ[1]
(BUKHARI - 1175) : Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin 'Abdullah berkata, telah menceritakan kepada saya Malik dari Ayyub As-Sakhtiyaniy dari Muhammad bin Sirin dari Ummu 'Athiyyah seorang wanita Anshar radliallahu 'anha berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menemui kami saat kematian puteri kami, lalu bersabda: "Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kafur barus (wewangian) atau yang sejenis. Dan bila kalian telah selesai beritahu aku". Ketika kami telah selesai kami memberi tahu Beliau. Maka kemudian Beliau memberikan kain Beliau kepada kami seraya berkata: "Pakaikanlah ini kepadanya". Maksudnya pakaian Beliau".
PAI 8
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ هِشَامٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ عَطَاءٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِر عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يَدْخُلْ الْحَمَّامَ إِلَّا بِمِئْزَرٍ
(NASAI - 398) : Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Hisyam dia berkata; Telah menceritakan kepadaku Bapakku dari 'Atha' dari Abu Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah masuk kamar mandi kecuali memakai kain (menutup auratnya)."
PAI 9
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ أَبِي الْعَبَّاسِ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ يَزِيدَ الْأَصَمُّ قَالَ سَمِعْتُ السُّدِّيَّ إِسْمَاعِيلَ يَذْكُرُهُ عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا تُوُفِّيَ أَبُو طَالِبٍ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ إِنَّ عَمَّكَ الشَّيْخَ قَدْ مَاتَ قَالَ اذْهَبْ فَوَارِهِ ثُمَّ لَا تُحْدِثْ شَيْئًا حَتَّى تَأْتِيَنِي قَالَ فَوَارَيْتُهُ ثُمَّ أَتَيْتُهُ قَالَ اذْهَبْ فَاغْتَسِلْ ثُمَّ لَا تُحْدِثْ شَيْئًا حَتَّى تَأْتِيَنِي قَالَ فَاغْتَسَلْتُ ثُمَّ أَتَيْتُهُ قَالَ فَدَعَا لِي بِدَعَوَاتٍ مَا يَسُرُّنِي أَنَّ لِي بِهَا حُمْرَ النَّعَمِ وَسُودَهَا قَالَ وَكَانَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِذَا غَسَّلَ الْمَيِّتَ اغْتَسَلَ
(AHMAD - 766) : Telah menceritakan kepada kami Ibrahim Bin Abu Al Abbas Telah menceritakan kepada kami Al Hasan Bin Yazid Al Asham dia berkata; aku mendengar As Suddi Isma'il menyebutkannya dari Abu Abdurrahman As Sulami dari Ali, dia berkata; katika Abu Thalib meninggal dunia, aku datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian aku berkata; "Sesungguhnya pamanmu yang sudah tua telah meninggal." Beliau menjawab; "Pergilah dan makamkan dia kemudian jangan kamu berbicara sedikitpun sampai kamu datang kepadaku." Maka aku memakamkannya dan aku datang kepada Nabi, kemudian beliau bersabda; "Mandilah kemudian jangan kamu berbicara sedikitpun sampai kamu datang kepadaku." Maka aku mandi dan datang kepadanya, kemudian beliau mendo'akanku dengan doa yang lebih aku senangi ketimbang aku memiliki unta merah dan unta hitam." Abu Abdurrahman berkata; "Maka Ali apabila selesai memandikan mayit diapun mandi."
Pertemuan 8
PAI 6
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ حَدَّثَنَا نَافِعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
قَامَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَاذَا تَأْمُرُنَا أَنْ نَلْبَسَ مِنْ الثِّيَابِ فِي الْإِحْرَامِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَلْبَسُوا الْقَمِيصَ وَلَا السَّرَاوِيلَاتِ وَلَا الْعَمَائِمَ وَلَا الْبَرَانِسَ إِلَّا أَنْ يَكُونَ أَحَدٌ لَيْسَتْ لَهُ نَعْلَانِ فَلْيَلْبَسْ الْخُفَّيْنِ وَلْيَقْطَعْ أَسْفَلَ مِنْ الْكَعْبَيْنِ وَلَا تَلْبَسُوا شَيْئًا مَسَّهُ زَعْفَرَانٌ وَلَا الْوَرْسُ وَلَا تَنْتَقِبْ الْمَرْأَةُ الْمُحْرِمَةُ وَلَا تَلْبَسْ الْقُفَّازَيْنِ تَابَعَهُ مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ وَإِسْمَاعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عُقْبَةَ وَجُوَيْرِيَةُ وَابْنُ إِسْحَاقَ فِي النِّقَابِ وَالْقُفَّازَيْنِ وَقَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ وَلَا وَرْسٌ وَكَانَ يَقُولُ لَا تَتَنَقَّبْ الْمُحْرِمَةُ وَلَا تَلْبَسْ الْقُفَّازَيْنِ وَقَالَ مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ لَا تَتَنَقَّبْ الْمُحْرِمَةُ وَتَابَعَهُ لَيْثُ بْنُ أَبِي سُلَيْمٍ
(BUKHARI - 1707) : Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yazid telah mengabarkan kepada kami Al Laits telah menceritakan kepada kami Nafi' dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu berkata: Seorang laki-laki datang lalu berkata: "Wahai Rasulullah, pakaian apa yang baginda perintahkan untuk kami ketika ihram)?. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Janganlah kalian mengenakan baju, celana 3 lapis , sorban, mantel (pakaian yang menutupi kepala) kecuali seseorang yang tidak memiliki sandal, hendaklah dia mengenakan sapatu tapi dipotongnya hingga berada dibawah mata kaki dan jangan pula kalian memakai pakaian yang diberi minyak wangi atau wewangian dari daun tumbuhan. Dan wanita yang sedang ihram tidak boleh memakai cadar (penutup wajah) dan sarung tangan". Hadits ini dikuatkan pula oleh Musa bin 'Uqbah dan Isma'il bin Ibrahim bin 'Uqbah dan Juwairiyah dan Ibnu Ishaq tentang cadar (tutup muka) dan sarung tangan. Dan berkata, 'Ubaidullah; dan tidak pula wewangian dari daun tumbuhan yang wangi. Dan Beliau bersabda: "Dan wanita yang sedang ihram janganlah memakai cadar dan juga jangan memakai sarung tangan". Dan berkata, Malik dari Nafi' dari Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma: "Dan wanita yang sedang ihram janganlah memakai". Dan hadits ini dikuatkan pula oleh Laits bin Abu Salim.
PAI 7
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَامَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَهُ عَنْ الصَّلَاةِ فِي الثَّوْبِ الْوَاحِدِ فَقَالَ أَوَكُلُّكُمْ يَجِدُ ثَوْبَيْنِ ثُمَّ سَأَلَ رَجُلٌ عُمَرَ فَقَالَ إِذَا وَسَّعَ اللَّهُ فَأَوْسِعُوا جَمَعَ رَجُلٌ عَلَيْهِ ثِيَابَهُ صَلَّى رَجُلٌ فِي إِزَارٍ وَرِدَاءٍ فِي إِزَارٍ وَقَمِيصٍ فِي إِزَارٍ وَقَبَاءٍ فِي سَرَاوِيلَ وَرِدَاءٍ فِي سَرَاوِيلَ وَقَمِيصٍ فِي سَرَاوِيلَ وَقَبَاءٍ فِي تُبَّانٍ وَقَبَاءٍ فِي تُبَّانٍ وَقَمِيصٍ قَالَ وَأَحْسِبُهُ قَالَ فِي تُبَّانٍ وَرِدَاءٍ
(BUKHARI - 352) : Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Muhammad dari Abu Hurairah berkata, "Seorang laki-laki datang dan bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang shalat dengan menggunakan satu lembar baju. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Apakah setiap kalian memiliki dua helai baju?" Kemudian ada seseorang bertanya kepada 'Umar, lalu ia menjawab, "Jika Allah memberi kelapangan (kemudahan), maka pergunakanlah." Bila seseorang memiliki banyak pakaian, maka dia shalat dengan pakaiannya itu. Ada yang shalat dengan memakai kain dan rida (selendang besar), ada yang memakai kain dan gamis (baju panjang sampai kaki), ada yang memakai kain dan baju, ada yang memakai celana panjang (tambah celana pendek dan dalam) dan rida', ada yang memakai celana panjang (tambah celana pendek dan dalam) dan gamis, ada yang memakai celana panjang (tambah celana pendek dan dalam)dan baju, ada yang memakai celana pendek dan rida', ada yang memakai celana pendek dan gamis." Abu Hurairah berkata, "Menurutku 'Umar mengatakan, "Dan ada yang memakai celana pendek atau celana dalam dan rida'."
PAI 8
و حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ مُسْلِمِ بْنِ أَبِي مَرْيَمَ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلَاتٌ مُمِيلَاتٌ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَرِيحُهَا يُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ خَمْسِ مِائَةِ عَامٍ
(MALIK - 1421) : Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Muslim bin Abu Maryam dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata; "Wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, dan berjalan melenggak-lenggok tidak akan masuk surga atau pun mencium baunya, padahal bau surga tercium dari jarak perjalanan lima ratus tahun."
PAI 9
حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ سَأَلْتُ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ عَنْ الْإِزَارِ فَقَال عَلَى الْخَبِيرِ سَقَطْتَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِزْرَةُ الْمُسْلِمِ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ وَلَا حَرَجَ أَوْ لَا جُنَاحَ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَعْبَيْنِ مَا كَانَ أَسْفَلَ مِنْ الْكَعْبَيْنِ فَهُوَ فِي النَّارِ مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا لَمْ يَنْظُرْ اللَّهُ إِلَيْهِ
(ABUDAUD - 3570) : Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al 'Ala bin 'Abdurrahman dari Bapaknya ia berkata, "Aku bertanya kepada Abu Sa'id Al Khudri tentang kain sarung, lalu ia berkata, "Engkau bertanya kepada orang yang tepat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kain sarung seorang muslim sebatas setengah betis, dan tidak berdosa antara batas setengah betis hingga dua mata kaki. Adapun apa yang ada di bawah kedua mata kaki adalah di neraka. Dan barangsiapa menjulurkan kain sarungnya karena sombong, maka Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat."
Pertemuan 9
PAI 6
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ ذَرٍّ عَنْ ابْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى قَالَ قَالَ عَمَّارٌ لِعُمَرَ تَمَعَّكْتُ فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَكْفِيكَ الْوَجْهَ وَالْكَفَّيْنِ حَدَّثَنَا مُسْلِمٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ ذَرٍّ عَنْ ابْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبْزَى قَالَ شَهِدْتُ عُمَرَ فَقَالَ لَهُ عَمَّارٌ وَسَاقَ الْحَدِيثَ
(BUKHARI - 329) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam dari Dzar dari Ibnu 'Abdurrahman bin Abza dari 'Abdurrahman bin Abza ia berkata; Ammar berkata kepada Umar, "Aku bergulingan (di atas pasir) lalu menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau pun bersabda: "Cukup bagimu (mengusap debu) pada muka dan kedua telapak tangan." Telah menceritakan kepada kami Muslim telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Al Hakam dari Dzar dari Ibnu 'Abdurrahman dari 'Abdurrahman bin Abza ia berkata, "Aku melihat Umar ketika Ammar bertanya kepadanya….lalu ia menyebutkan hadits."
PAI 7
حَدَّثَنَا النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلَاءَ لَمْ يَنْظُرْ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ إِنَّ أَحَدَ جَانِبَيْ إِزَارِي يَسْتَرْخِي إِنِّي لَأَتَعَاهَدُ ذَلِكَ مِنْهُ قَالَ لَسْتَ مِمَّنْ يَفْعَلُهُ خُيَلَاءَ
(ABUDAUD - 3563) : Telah menceritakan kepada kami An Nufail berkata, telah menceritakan kepada kami Zuhair berkata, telah menceritakan kepada kami Musa bin Uqbah dari Salim bin Abdullah dari Bapaknya ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menjulurkan kainnya karena sombong, maka Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat." Abu Bakar berkata, "Sesungguhnya salah satu ujung pakaianku ada yang menjulur, padahal aku telah berjanji untuk tidak melakukannya!" beliau bersabda: " kamu bukan termasuk orang yang melakukannya karena sombong."
PAI 8
Pupuk
أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِسْحَقَ عَنْ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ الْوَلِيدِ بْنِ أَبِي الْوَلِيدِ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ قَالَ قَالَ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ يَغْفِرُ اللَّهُ لِرَافِعِ بْنِ خَدِيجٍ أَنَا وَاللَّهِ أَعْلَمُ بِالْحَدِيثِ مِنْهُ إِنَّمَا كَانَا رَجُلَيْنِ اقْتَتَلَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ كَانَ هَذَا شَأْنُكُمْ فَلَا تُكْرُوا الْمَزَارِعَ فَسَمِعَ قَوْلَهُ لَا تُكْرُوا الْمَزَارِعَ قَالَ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ كِتَابَةُ مُزَارَعَةٍ عَلَى أَنَّ الْبَذْرَ وَالنَّفَقَةَ عَلَى صَاحِبِ الْأَرْضِ وَلِلْمُزَارِعِ رُبُعُ مَا يُخْرِجُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْهَا هَذَا كِتَابٌ كَتَبَهُ فُلَانُ بْنُ فُلَانِ بْنِ فُلَانٍ فِي صِحَّةٍ مِنْهُ وَجَوَازِ أَمْرٍ لِفُلَانِ بْنِ فُلَانٍ إِنَّكَ دَفَعْتَ إِلَيَّ جَمِيعَ أَرْضِكَ الَّتِي بِمَوْضِعِ كَذَا فِي مَدِينَةِ كَذَا مُزَارَعَةً وَهِيَ الْأَرْضُ الَّتِي تُعْرَفُ بِكَذَا وَتَجْمَعُهَا حُدُودٌ أَرْبَعَةٌ يُحِيطُ بِهَا كُلِّهَا وَأَحَدُ تِلْكَ الْحُدُودِ بِأَسْرِهِ لَزِيقُ كَذَا وَالثَّانِي وَالثَّالِثُ وَالرَّابِعُ دَفَعْتَ إِلَيَّ جَمِيعَ أَرْضِكَ هَذِهِ الْمَحْدُودَةِ فِي هَذَا الْكِتَابِ بِحُدُودِهَا الْمُحِيطَةِ بِهَا وَجَمِيعِ حُقُوقِهَا وَشِرْبِهَا وَأَنْهَارِهَا وَسَوَاقِيهَا أَرْضًا بَيْضَاءَ فَارِغَةً لَا شَيْءَ فِيهَا مِنْ غَرْسٍ وَلَا زَرْعٍ سَنَةً تَامَّةً أَوَّلُهَا مُسْتَهَلَّ شَهْرِ كَذَا مِنْ سَنَةِ كَذَا وَآخِرُهَا انْسِلَاخُ شَهْرِ كَذَا مِنْ سَنَةِ كَذَا عَلَى أَنْ أَزْرَعَ جَمِيعَ هَذِهِ الْأَرْضِ الْمَحْدُودَةِ فِي هَذَا الْكِتَابِ الْمَوْصُوفُ مَوْضِعُهَا فِيهِ هَذِهِ السَّنَةَ الْمُؤَقَّتَةَ فِيهَا مِنْ أَوَّلِهَا إِلَى آخِرِهَا كُلَّ مَا أَرَدْتُ وَبَدَا لِي أَنْ أَزْرَعَ فِيهَا مِنْ حِنْطَةٍ وَشَعِيرٍ وَسَمَاسِمَ وَأُرْزٍ وَأَقْطَانٍ وَرِطَابٍ وَبَاقِلَّا وَحِمَّصٍ وَلُوبْيَا وَعَدَسٍ وَمَقَاثِي وَمَبَاطِيخَ وَجَزَرٍ وَشَلْجَمٍ وَفُجْلٍ وَبَصَلٍ وَثُومٍ وَبُقُولٍ وَرَيَاحِينَ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِنْ جَمِيعِ الْغَلَّاتِ شِتَاءً وَصَيْفًا بِبُزُورِكَ وَبَذْرِكَ وَجَمِيعُهُ عَلَيْكَ دُونِي عَلَى أَنْ أَتَوَلَّى ذَلِكَ بِيَدِي وَبِمَنْ أَرَدْتُ مِنْ أَعْوَانِي وَأُجَرَائِي وَبَقَرِي وَأَدَوَاتِي وَإِلَى زِرَاعَةِ ذَلِكَ وَعِمَارَتِهِ وَالْعَمَلِ بِمَا فِيهِ نَمَاؤُهُ وَمَصْلَحَتُهُ وَكِرَابُ أَرْضِهِ وَتَنْقِيَةُ حَشِيشِهَا وَسَقْيِ مَا يُحْتَاجُ إِلَى سَقْيِهِ مِمَّا زُرِعَ وَتَسْمِيدِ مَا يُحْتَاجُ إِلَى تَسْمِيدِهِ وَحَفْرِ سَوَاقِيهِ وَأَنْهَارِهِ وَاجْتِنَاءِ مَا يُجْتَنَى مِنْهُ وَالْقِيَامِ بِحَصَادِ مَا يُحْصَدُ مِنْهُ وَجَمْعِهِ وَدِيَاسَةِ مَا يُدَاسُ مِنْهُ وَتَذْرِيَتِهِ بِنَفَقَتِكَ عَلَى ذَلِكَ كُلِّهِ دُونِي وَأَعْمَلَ فِيهِ كُلِّهِ بِيَدِي وَأَعْوَانِي دُونَكَ عَلَى أَنَّ لَكَ مِنْ جَمِيعِ مَا يُخْرِجُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ ذَلِكَ كُلِّهِ فِي هَذِهِ الْمُدَّةِ الْمَوْصُوفَةِ فِي هَذَا الْكِتَابِ مِنْ أَوَّلِهَا إِلَى آخِرِهَا فَلَكَ ثَلَاثَةُ أَرْبَاعِهِ بِحَظِّ أَرْضِكَ وَشِرْبِكَ وَبَذْرِكَ وَنَفَقَاتِكَ وَلِي الرُّبُعُ الْبَاقِي مِنْ جَمِيعِ ذَلِكَ بِزِرَاعَتِي وَعَمَلِي وَقِيَامِي عَلَى ذَلِكَ بِيَدِي وَأَعْوَانِي وَدَفَعْتَ إِلَيَّ جَمِيعَ أَرْضِكَ هَذِهِ الْمَحْدُودَةِ فِي هَذَا الْكِتَابِ بِجَمِيعِ حُقُوقِهَا وَمَرَافِقِهَا وَقَبَضْتُ ذَلِكَ كُلَّهُ مِنْكَ يَوْمَ كَذَا مِنْ شَهْرِ كَذَا مِنْ سَنَةِ كَذَا فَصَارَ جَمِيعُ ذَلِكَ فِي يَدِي لَكَ لَا مِلْكَ لِي فِي شَيْءٍ مِنْهُ وَلَا دَعْوَى وَلَا طَلِبَةَ إِلَّا هَذِهِ الْمُزَارَعَةَ الْمَوْصُوفَةَ فِي هَذَا الْكِتَابِ فِي هَذِهِ السَّنَةِ الْمُسَمَّاةِ فِيهِ فَإِذَا انْقَضَتْ فَذَلِكَ كُلُّهُ مَرْدُودٌ إِلَيْكَ وَإِلَى يَدِكَ وَلَكَ أَنْ تُخْرِجَنِي بَعْدَ انْقِضَائِهَا مِنْهَا وَتُخْرِجَهَا مِنْ يَدِي وَيَدِ كُلِّ مَنْ صَارَتْ لَهُ فِيهَا يَدٌ بِسَبَبِي أَقَرَّ فُلَانٌ وَفُلَانٌ وَكُتِبَ هَذَا الْكِتَابُ نُسْخَتَيْنِ
(NASAI - 3866) : Telah mengabarkan kepada kami Al Husain bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman bin Ishaq dari Abu 'Ubaidah bin Muhammad dari Al Walid bin Abu Al Walid dari 'Urwah bin Az Zubair, dia berkata; telah berkata Zaid bin Tsabit; semoga Allah mengampuni Rafi' bin Khadij. Demi Allah, saya lebih mengetahui hadits dari pada dia. Sesungguhnya dahulu kami adalah dua orang yang berperang, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila hal ini keadaan kalian maka janganlah menyewakan sawah." Maka dia mendengar sabda beliau: "janganlah menyewakan sawah." Abu Abdur Rahman berkata; "Penulisan perjanjian muzara'ah adalah bahwa benih dan biaya ditanggung pemilik tanah dan untuk orang yang menanam seperempat dari apa yang Allah 'azza wajalla keluarkan dari tanah tersebut. Ini adalah perjanjian yang ditulis oleh Fulan bin Fulan bin Fulan dalam keadaan sehat. Dan persetujuan Fulan bin Fulan adalah; "Sesungguhnya engkau telah menyerahkan kepadaku seluruh tanahmu yang ada di tempat ini, di Kota ini, dengan sistem muzara'ah. Tanah tersebut adalah tanah yang dikenal dengan ini, dan dibatasi oleh empat batasan yang mengelilingi seluruhnya. Salah satu batasan tersebut seluruhnya menempel pada ini. Dan yang kedua dan ketiga serta keempat engkau telah menyerahkan seluruh tanahmu yang dibatasi ini dalam surat perjanjian ini dengan batas-batas yang mengelilinginya dan seluruh haknya, air minumnya, sungainya, dan pengairannya adalah tanah kosong yang tidak ada tanamannya satu tahun penuh, awalnya adalah permulaan bulan ini dari tahun ini, dan berakhir dengan berlalunya bulan ini dari tahun ini, agar saya menanami seluruh tanah yang dibatasi ini dalam surat ini yang telah disebutkan tempatnya pada surat tersebut pada tahun terbatas ini dari awal hingga akhir. Seluruh apa yang saya inginkan dan saya kehendaki untuk saya tanam padanya berupa gandum dan jewawut, bijan, padi, kapas, kurma, kacang baqil, kacang himmash, kubis, kacang adas, mentimun, semangka, wortel, syaljam, lobak, bawang merah, bawang putih, sayur-sayuran, kemangi dan yang lainnya dari seluruh hasil bumi pada musim dingin dan panas dengan benih dan bijianmu, semuanya adalah tanggunganmu, agar saya mengurusinya dengan tanganku dan orang-orang yang saya kehendaki dari para pembantuku dan orang-orang upahanku, sapiku, alat-alatku hingga menanam hal itu, memakmurkannya, mengerjakan apa yang bisa mengembangkan dan memberikan kemaslahatan kepadanya, mengolah tanah, membersihkan rumput, menyirami apa yang perlu disirami dari tanaman yang ditanam, memupuk apa yang perlu dipupuk, menggali pengairan serta sungainya, memetik yang dipetik darinya, melakukan pemanenan apa yang dipanen darinya, mengumpulkannya, menebah apa yang ditebah dan memotongnya dengan biaya darimu atas semua itu. Dan saya akan mengerjakannya dengan tanganku, dan pembantumu tanpa dirimu, dan engkau mendapatkan seluruh apa yang Allah 'azza wajalla keluarkan dari semua hal itu dalam waktu yang telah disebutkan dalam surat ini dari awal hingga akhir. Engkau mendapatkan tiga perempat dengan bagian tanahmu, air minummu, benihmu dan biayamu. Dan saya mendapatkan seperempat sisanya dari semua itu dengan penanamanku, pekerjaanku serta pelaksanaanku terhadap hal tersebut dengan tanganku, dan para pembantuku. Dan engkau menyerahkan kepadaku seluruh tanahmu yang terbatas ini yang terdapat dalam surat ini dengan seluruh hak-haknya dan pengawasannya. Dan saya mengambil seluruh hal tersebut darimu pada hari ini dari bulan ini dari tahun ini. Sehingga semua itu berada di tanganku untukmu, tidak saya miliki sedikitpun darinya dan tidak ada pengklaiman, serta pernuntutan kecuali muzara'ah yang tersebut dalam surat ini pada tahun ini yang telah disebutkan dalam surat. Kemudian apabila telah selesai maka semua itu dikembalikan kepadamu dan ketanganmu dan engkau berhak mengeluarkan saya setelah selesainya tahun tersebut dari muzara'ah dan engkau mengeluarkannya dari tanganku dan tangan setiap orang yang memiliki campur tangan dengan sebab diriku. Telah diikrarkan oleh Fulan dan Fulan. Dan surat tersebut ditulis sebanyak dua lembar."[2]
PAI 9
2017 Unta
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ أَسْلَمَ نَاسٌ مِنْ عُرَيْنَةَ فَاجْتَوَوْا الْمَدِينَةَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ خَرَجْتُمْ إِلَى ذَوْدٍ لَنَا فَشَرِبْتُمْ مِنْ أَلْبَانِهَا قَالَ حُمَيْدٌ وَقَالَ قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ وَأَبْوَالِهَا فَفَعَلُوا فَلَمَّا صَحُّوا كَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمْ وَقَتَلُوا رَاعِيَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُؤْمِنًا أَوْ مُسْلِمًا وَسَاقُوا ذَوْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهَرَبُوا مُحَارِبِينَ فَأَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي آثَارِهِمْ فَأُخِذُوا فَقَطَّعَ أَيْدِيَهُمْ وَأَرْجُلَهُمْ وَسَمَرَ أَعْيُنَهُمْ وَتَرَكَهُمْ فِي الْحَرَّةِ حَتَّى مَاتُوا
(AHMAD - 11600) : Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Humaid dari Anas ia berkata; "Beberapa orang dari Urainah masuk Islam, lalu mereka mengunjungi Madinah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata kepada mereka: "Sekiranya kalian pergi kepeternakan unta kami, hingga kalian dapat meminum susunya, " Humaid berkata; dan Qotadah menyebutkan dari Anas, "dan kencingnya, " Maka mereka pun melakukannya, namun ketika mereka sudah sehat mereka murtad dan kembali lagi kepada kekafiran. Mereka juga membunuh penggembala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, atau seorang muslim, kemudian mereka mencuri unta-unta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kabur sebagai seorang muharrib (penjegal). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus beberapa orang sahabat untuk mengejar mereka, hingga akhirnya mereka tertangkap, lalu tangan dan kaki-kaki mereka dipotong, mata mereka dicungkil dan mereka dibiarkan kehausan hingga mati."
Pertemuan 10
PAI 6
حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا يَحْيَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ الْكِنَانِيِّ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ بَعْضَ بَنِي مُدْلِجٍ أَخْبَرَهُ أَنَّهُمْ كَانُوا يَرْكَبُونَ الْأَرْمَاثَ فِي الْبَحْرِ لِلصَّيْدِ فَيَحْمِلُونَ مَعَهُمْ مَاءً لِلسَّفَرِ فَتُدْرِكُهُمْ الصَّلَاةُ وَهُمْ فِي الْبَحْرِ وَأَنَّهُمْ ذَكَرُوا ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا إِنْ نَتَوَضَّأْ بِمَائِنَا عَطِشْنَا وَإِنْ نَتَوَضَّأْ بِمَاءِ الْبَحْرِ وَجَدْنَا فِي أَنْفُسِنَا فَقَالَ لَهُمْ هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ الْحَلَالُ مَيْتَتُهُ
(AHMAD - 22017) : Telah menceritakan kepada kami Yazid telah mengabarkan kepada kami Yahya dari 'Abdullah bin Al Mughirah bin Abu Burdah Al Kinani bahwa ia memberitahu padanya bahwa salah seorang Bani Mudhij memberitahunya bahwa mereka naik rakit dilaut untuk memancing, mereka membawa air untuk perjalanan lalu waktu shalat tiba sementara mereka masih dilaut, mereka menceritakan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, mereka berkata; 'Bila kami berwudhu dengan air itu, kami akan kehausan dan bila kami wudhu dengan air laut kami akan celaka. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada mereka: "(Laut) itu bersih airnya, halal bangkainya
PAI 7
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ بْنُ أَيْمَنَ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ الْقَاسِمِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا خَرَجَ أَقْرَعَ بَيْنَ نِسَائِهِ فَطَارَتْ الْقُرْعَةُ لِعَائِشَةَ وَحَفْصَةَ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ بِاللَّيْلِ سَارَ مَعَ عَائِشَةَ يَتَحَدَّثُ فَقَالَتْ حَفْصَةُ أَلَا تَرْكَبِينَ اللَّيْلَةَ بَعِيرِي وَأَرْكَبُ بَعِيرَكِ تَنْظُرِينَ وَأَنْظُرُ فَقَالَتْ بَلَى فَرَكِبَتْ فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى جَمَلِ عَائِشَةَ وَعَلَيْهِ حَفْصَةُ فَسَلَّمَ عَلَيْهَا ثُمَّ سَارَ حَتَّى نَزَلُوا وَافْتَقَدَتْهُ عَائِشَةُ فَلَمَّا نَزَلُوا جَعَلَتْ رِجْلَيْهَا بَيْنَ الْإِذْخِرِ وَتَقُولُ يَا رَبِّ سَلِّطْ عَلَيَّ عَقْرَبًا أَوْ حَيَّةً تَلْدَغُنِي وَلَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقُولَ لَهُ شَيْئًا
(BUKHARI - 4810) : Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Aiman ia berkata; Telah menceritakan kepadaku Ibnu Abu Mulaikah dari Al Qasim dari Aisyah bahwasanya; Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak keluar mengadakan perjalanan, beliau mengadakan undian antara isteri-isterinya, lalu undian itu pun jatuh pada Aisyah dan Hafshah. Dan pada malam hari, biasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berjalan bersama Aisyah dan berbincang-bincang dengannya. Maka Hafshah berkata, "Maukah malam kamu menaiki kendaraanku dan aku menaiki kendaraanmu kemudian kamu melihat dan pun juga dapat melihat?" Aisyah menjawab, "Ya." Akhirnya ia pun menaikinya. Kemudian datanglah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada kendaraan Aisyah, sementara yang berada di atasnya adalah Hafshah. Beliau pun mengucapkan salam kepadanya, lalu beliau berjalan hingga mereka singgah disuatu tempat, dan ternyata ia kelihangan Aisyah. Saat singgah, Aisyah meletakkan kedua kakinya di antara semak-semak tumbuhan, lalu ia pun berkata, "Wahai Rabbi, binasakanlah kalajengking dan ular yang menyengatku." Maka aku tidak bisa berkata apa-apa pada beliau
PAI 8
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الشَّجَرِ شَجَرَةً لَا يَسْقُطُ وَرَقُهَا وَإِنَّهَا مَثَلُ الْمُسْلِمِ فَحَدِّثُونِي مَا هِيَ فَوَقَعَ النَّاسُ فِي شَجَرِ الْبَوَادِي قَالَ عَبْدُ اللَّهِ وَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ فَاسْتَحْيَيْتُ ثُمَّ قَالُوا حَدِّثْنَا مَا هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هِيَ النَّخْلَةُ
(BUKHARI - 59) : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ja'far dari Abdullah bin Dinar dari Ibnu Umar berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya diantara pohon ada suatu pohon yang tidak jatuh daunnya. Dan itu adalah perumpamaan bagi seorang muslim". Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Katakanlah kepadaku, pohon apakah itu?" Maka para sahabat beranggapan bahwa yang dimaksud adalah pohon yang berada di lembah. Abdullah berkata: "Aku berpikir dalam hati pohon itu adalah pohon kurma, tapi aku malu mengungkapkannya. Kemudian para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, pohon apakah itu?" Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Pohon kurma
PAI 9
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ أُسَامَةَ عَنْ بُرَيْدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ مِنْ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ الْغَيْثِ الْكَثِيرِ أَصَابَ أَرْضًا فَكَانَ مِنْهَا نَقِيَّةٌ قَبِلَتْ الْمَاءَ فَأَنْبَتَتْ الْكَلَأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ وَكَانَتْ مِنْهَا أَجَادِبُ أَمْسَكَتْ الْمَاءَ فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا النَّاسَ فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا وَأَصَابَتْ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى إِنَّمَا هِيَ قِيعَانٌ لَا تُمْسِكُ مَاءً وَلَا تُنْبِتُ كَلَأً فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقُهَ فِي دِينِ اللَّهِ وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ فَعَلِمَ وَعَلَّمَ وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللَّهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ قَالَ إِسْحَاقُ وَكَانَ مِنْهَا طَائِفَةٌ قَيَّلَتْ الْمَاءَ قَاعٌ يَعْلُوهُ الْمَاءُ وَالصَّفْصَفُ الْمُسْتَوِي مِنْ الْأَرْضِ
(BUKHARI - 77) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala` berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Usamah dari Buraid bin Abdullah dari Abu Burdah dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengan membawanya adalah seperti hujan yang lebat yang turun mengenai tanah. Diantara tanah itu ada jenis yang dapat menyerap air sehingga dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak. Dan di antaranya ada tanah yang keras lalu menahan air (tergenang) sehingga dapat diminum oleh manusia, memberi minum hewan ternak dan untuk menyiram tanaman. Dan yang lain ada permukaan tanah yang berbentuk lembah yang tidak dapat menahan air dan juga tidak dapat menumbuhkan tanaman. perumpamaan itu adalah seperti orang yang faham agama Allah dan dapat memanfa'atkan apa yang aku diutus dengannya, dia mempelajarinya dan mengajarkannya, dan juga perumpamaan orang yang tidak dapat mengangkat derajat dan tidak menerima hidayah Allah dengan apa yang aku diutus dengannya". Berkata Abu Abdullah; Ishaq berkata: "Dan diantara jenis tanah itu ada yang berbentuk lembah yang dapat menampung air hingga penuh dan diantaranya ada padang sahara yang datar".
Pertemuan 12
PAI 6
أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرٍو عَنْ صُهَيْبٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو يَرْفَعُهُ قَالَ مَنْ قَتَلَ عُصْفُورًا فَمَا فَوْقَهَا بِغَيْرِ حَقِّهَا سَأَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَمَا حَقُّهَا قَالَ حَقُّهَا أَنْ تَذْبَحَهَا فَتَأْكُلَهَا وَلَا تَقْطَعْ رَأْسَهَا فَيُرْمَى بِهَا
(NASAI - 4369) : Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah bin Sa'id, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari 'Amr dari Shuhaib dari Abdullah bin 'Amr dan ia memarfu'kannya: "Barang siapa yang membunuh burung pipit tanpa hak, maka Allah 'azza wajalla akan menanyakan mengenainya pada hari Kiamat." Dikatakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam; wahai Rasulullah, apakah haknya? Beliau bersabda: "Menyembelihnya dan memakannya serta tidak memotong kepalanya kemudia membuangnya."
PAI 7
حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ إِيَاسٍ قَالَ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَهْدَتْ أُمُّ حُفَيْدٍ خَالَةُ ابْنِ عَبَّاسٍ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقِطًا وَسَمْنًا وَأَضُبًّا فَأَكَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْأَقِطِ وَالسَّمْنِ وَتَرَكَ الضَّبَّ تَقَذُّرًا قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ فَأُكِلَ عَلَى مَائِدَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَوْ كَانَ حَرَامًا مَا أُكِلَ عَلَى مَائِدَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
(BUKHARI - 2387) : Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepada kami Ja'far bin Iyas berkata, aku mendengar Sa'id bin Jubair dari Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: "Ummu Hufaid, bibi dari Ibnu 'Abbas menghadiahkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keju, minyak samin dan daging biawak. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memakan keju dan minyak samin tapi membiarkan daging biawak karena tidak menyukainya". Ibnu 'Abbas berkata: "Semua itu dihidangkan pada makanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seandainya diharamkan tentu tidak akan dihidangkan pada makanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ".
PAI 8
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ هِشَامِ بْنِ زَيْدِ بْنِ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَنْفَجْنَا أَرْنَبًا بِمَرِّ الظَّهْرَانِ فَسَعَى الْقَوْمُ فَلَغَبُوا فَأَدْرَكْتُهَا فَأَخَذْتُهَا فَأَتَيْتُ بِهَا أَبَا طَلْحَةَ فَذَبَحَهَا وَبَعَثَ بِهَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِوَرِكِهَا أَوْ فَخِذَيْهَا قَالَ فَخِذَيْهَا لَا شَكَّ فِيهِ فَقَبِلَهُ قُلْتُ وَأَكَلَ مِنْهُ قَالَ وَأَكَلَ مِنْهُ ثُمَّ قَالَ بَعْدُ قَبِلَهُ
(BUKHARI - 2384) : Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Hisyam bin Zaid bin Anas bin Malik dari Anas radliallahu 'anhu berkata: "Kami pernah disibukkan untuk menangkap kelinci di lembah Marru Azh-Zhohran, orang-orang berusaha menangkapnya hingga mereka keletihan. Kemudian aku bisa menangkapnya lalu aku bawa menghadap Abu Tholhah. Maka dia menyembelihnya kemudian dikirim daging paha depannya atau paha belakangnya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dia (Anas) berkata: "Daging pahanya dan tidak diragukan lagi. Lalu Beliau menerimanya". Aku bertanya: "Apakah Beliau memakannya?". Dia berkata: "Ya Beliau memakannya". Kemudian dia sambung: "Setelah menerimanya".
PAI 9
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ أَكَلْنَا زَمَنَ خَيْبَرَ الْخَيْلَ وَحُمُرَ الْوَحْشِ وَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْحِمَارِ الْأَهْلِيِّ
(AHMAD - 13928) : Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Bakr telah menghabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menghabarkan kepadaku Abu Az Zubair sesungguhnya telah mendengar Jabir bin Abdullah berkata; Pada waktu Khoibar, kami memakan kuda dan zebra namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang memakan keledai piaraan.
Pertemuan13
PAI 6
حَدَّثَنِي هَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ وَأَحْمَدُ بْنُ عِيسَى قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي عَمْرٌو عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ أَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ جَعْفَرٍ حَدَّثَهُ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ كَانَ النَّاسُ يَنْتَابُونَ الْجُمُعَةَ مِنْ مَنَازِلِهِمْ مِنْ الْعَوَالِي فَيَأْتُونَ فِي الْعَبَاءِ وَيُصِيبُهُمْ الْغُبَارُ فَتَخْرُجُ مِنْهُمْ الرِّيحُ فَأَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْسَانٌ مِنْهُمْ وَهُوَ عِنْدِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ أَنَّكُمْ تَطَهَّرْتُمْ لِيَوْمِكُمْ هَذَا
(MUSLIM - 1398) : Telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili dan Ahmad bin Isa keduanya berkata. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Amru dari Ubaidullah bin Ja'far bahwa Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepadanya dari Urwah bin Zubair dari Aisyah bahwa ia berkata; "Ada orang-orang yang bergiliran datang untuk menunaikan shalat Jum'at dari rumah-rumah mereka di pegunungan. Mereka datang dengan memakai mantel lalu dipenuhi debu (hingga berbau tidak sedap). Beberapa orang di antara mereka mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang ketika itu beliau berada di dekatku. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda kepada mereka: "Alangkah baiknya, jika kalian pada hari ini mandi yang bersih."[3]
PAI 7
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ مَالِكِ بْنِ أَوْسٍ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ الْتَمَسَ صَرْفًا بِمِائَةِ دِينَارٍ فَدَعَانِي طَلْحَةُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ فَتَرَاوَضْنَا حَتَّى اصْطَرَفَ مِنِّي فَأَخَذَ الذَّهَبَ يُقَلِّبُهَا فِي يَدِهِ ثُمَّ قَالَ حَتَّى يَأْتِيَ خَازِنِي مِنْ الْغَابَةِ وَعُمَرُ يَسْمَعُ ذَلِكَ فَقَالَ وَاللَّهِ لَا تُفَارِقُهُ حَتَّى تَأْخُذَ مِنْهُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الذَّهَبُ بِالذَّهَبِ رِبًا إِلَّا هَاءَ وَهَاءَ وَالْبُرُّ بِالْبُرِّ رِبًا إِلَّا هَاءَ وَهَاءَ وَالشَّعِيرُ بِالشَّعِيرِ رِبًا إِلَّا هَاءَ وَهَاءَ وَالتَّمْرُ بِالتَّمْرِ رِبًا إِلَّا هَاءَ وَهَاءَ
(BUKHARI - 2028) : Telah menceritakan kepada saya 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Malik bin Aus mengabarkan kepadanya bahwa dia mencari sharf (barang dagangan) yang akan dibelinya dengan seratus dirham. Maka Tholhah bin 'Ubaidullah memanggilku lalu kami saling mengemukakan harga dia membeli dariku lalu dia mengambil emas sebagai ganti pembayarannya seraya berkata: "Hingga tukang gudang kami datang dari hutan". 'Umar mendengar perkataan itu lalu berkata: "Demi Allah, janganlah kamu meninggalkan dia hingga kamu ambil bayaran darinya karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jual beli emas dengan emas adalah riba' kecuali begini-begini (kontan, cash), beras dengan beras adalah riba' kecuali begini-begini (kontan, cash), gandum dengan gandum adalah riba' kecuali begini-begini (kontan, cash) dan kurma dengan kurma adalah riba' kecuali begini-begini (kontan, cash)."[4]
PAI 8
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي صَعْصَعَةَ الْأَنْصَارِيِّ ثُمَّ الْمَازِنِيِّ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ قَالَ لَهُ إِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ الْغَنَمَ وَالْبَادِيَةَ فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ أَوْ بَادِيَتِكَ فَأَذَّنْتَ بِالصَّلَاةِ فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءِ فَإِنَّهُ لَا يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلَا إِنْسٌ وَلَا شَيْءٌ إِلَّا شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ أَبُو سَعِيدٍ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
(BUKHARI - 574) : Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf berkata, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abdurrahman bin Abdullah bin 'Abdurrahman bin Abu Sha'sha'ah Al Anshari Al Mazini dari Bapaknya bahwa ia mengabarkan kepadanya, bahwa Abu Sa'id Al Khudri berkata kepadanya, "Aku lihat kamu suka kambing dan lembah (pengenmbalaan). Jika kamu sedang mengembala kambingmu atau berada di lembah, lalu kamu mengumandangkan adzan shalat, maka keraskanlah suaramu. Karena tidak ada yang mendengar suara mu'adzin, baik manusia, jin atau apapun dia, kecuali akan menjadi saksi pada hari kiamat." Abu Sa'id berkata, "Aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
PAI 9
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا أَبُو قُدَامَةَ عَنْ أَبِي عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ قَيْسٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ أَرْبَعٌ ثِنْتَانِ مِنْ ذَهَبٍ حِلْيَتُهُمَا وَآنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا وَثِنْتَانِ مِنْ فِضَّةٍ حِلْيَتُهُمَا وَآنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا وَلَيْسَ بَيْنَ الْقَوْمِ وَبَيْنَ أَنْ يَنْظُرُوا إِلَى رَبِّهِمْ إِلَّا رِدَاءُ الْكِبْرِيَاءِ عَلَى وَجْهِهِ فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ وَهَذِهِ الْأَنْهَارُ تَشْخُبُ مِنْ جَنَّاتِ عَدْنٍ فِي جَوْبَةٍ ثُمَّ تَصْعَدُ بَعْدُ أَنْهَارًا قَالَ عَبْد اللَّهِ جَوْبَةٌ مَا يُجَابُ عَنْهُ الْأَرْضُ
(DARIMI - 2701) : Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Abu Qudamah dari Abu Imran Al Jauni dari Abu Bakr bin Abdullah bin Qais dari ayahnya ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Surga Firdaus memiliki empat bagian; Dua bagian terbuat dari emas yaitu perhiasan, perabotan dan segala isi keduanya dan dua bagian yang terbuat dari perak, yaitu perhiasan, perabotan dan segala isinya. Tidak ada yang menghalangi suatu kaum untuk melihat Rabb mereka selain selendang keagungan yang ada di hadapan mereka di surga 'Adn. Sungai-sungai mengalir dari surga 'Adn itu menuju ke jaubah (semacam danau). Kemudian air itu naik ke sungai-sungai." Abdullah berkata; Jaubah adalah lubang bulat yang luas di bumi (semacam danau)
Pertemuan 14
PAI 6
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى الْعَنَزِيُّ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَوْنِ بْنِ أَبِي جُحَيْفَةَ عَنْ الْمُنْذِرِ بْنِ جَرِيرٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي صَدْرِ النَّهَارِ قَالَ فَجَاءَهُ قَوْمٌ حُفَاةٌ عُرَاةٌ مُجْتَابِي النِّمَارِ أَوْ الْعَبَاءِ مُتَقَلِّدِي السُّيُوفِ عَامَّتُهُمْ مِنْ مُضَرَ بَلْ كُلُّهُمْ مِنْ مُضَرَ فَتَمَعَّرَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَا رَأَى بِهِمْ مِنْ الْفَاقَةِ فَدَخَلَ ثُمَّ خَرَجَ فَأَمَرَ بِلَالًا فَأَذَّنَ وَأَقَامَ فَصَلَّى ثُمَّ خَطَبَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ إِلَى آخِرِ الْآيَةِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا }وَالْآيَةَ الَّتِي فِي الْحَشْرِ { اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ }تَصَدَّقَ رَجُلٌ مِنْ دِينَارِهِ مِنْ دِرْهَمِهِ مِنْ ثَوْبِهِ مِنْ صَاعِ بُرِّهِ مِنْ صَاعِ تَمْرِهِ حَتَّى قَالَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ قَالَ فَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ بِصُرَّةٍ كَادَتْ كَفُّهُ تَعْجِزُ عَنْهَا بَلْ قَدْ عَجَزَتْ قَالَ ثُمَّ تَتَابَعَ النَّاسُ حَتَّى رَأَيْتُ كَوْمَيْنِ مِنْ طَعَامٍ وَثِيَابٍ حَتَّى رَأَيْتُ وَجْهَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَهَلَّلُ كَأَنَّهُ مُذْهَبَةٌ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ ح و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَا جَمِيعًا حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنِي عَوْنُ بْنُ أَبِي جُحَيْفَةَ قَالَ سَمِعْتُ الْمُنْذِرَ بْنَ جَرِيرٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَدْرَ النَّهَارِ بِمِثْلِ حَدِيثِ ابْنِ جَعْفَرٍ وَفِي حَدِيثِ ابْنِ مُعَاذٍ مِنْ الزِّيَادَةِ قَالَ ثُمَّ صَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ خَطَبَ حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْقَوَارِيرِيُّ وَأَبُو كَامِلٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ الْأُمَوِيُّ قَالُوا حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ الْمُنْذِرِ بْنِ جَرِيرٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَاهُ قَوْمٌ مُجْتَابِي النِّمَارِ وَسَاقُوا الْحَدِيثَ بِقِصَّتِهِ وَفِيهِ فَصَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ صَعِدَ مِنْبَرًا صَغِيرًا فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ فِي كِتَابِهِ { يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ } الْآيَةَ و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُوسَى بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ وَأَبِي الضُّحَى عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ هِلَالٍ الْعَبْسِيِّ عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ جَاءَ نَاسٌ مِنْ الْأَعْرَابِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ الصُّوفُ فَرَأَى سُوءَ حَالِهِمْ قَدْ أَصَابَتْهُمْ حَاجَةٌ فَذَكَرَ بِمَعْنَى حَدِيثِهِمْ
(MUSLIM - 1691) : Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Al Mutsanna Al Anazi telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ja'far Telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Aun bin Abu Juhaifah dari Al Mundzir bin Jarir dari Jarir ia berkata; Pada suatu pagi, ketika kami berada dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba datang segerombongan orang tanpa sepatu, dan berpaiakan selembar kain yang diselimutkan ke badan mereka sambil menyandang pedang. Kebanyakan mereka, mungkin seluruhnya berasal dari suku Mudlar. Ketika melihat mereka, wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terharu lantaran kemiskinan mereka. Beliau masuk ke rumahnya dan keluar lagi. Maka disuruhnya Bilal adzan dan iqamah, sesudah itu beliau shalat. Sesudah shalat, beliau berpidato. Beliau membacakan firman Allah: "Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang Telah menciptakan kamu dari seorang diri…, " hingga akhir ayat, "Sesungguhnya Allah selalu mengawasi kalian." kemudian ayat yang terdapat dalam surat Al Hasyr: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah..., " Mendengar khutbah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam itu, serta merta seorang laki-laki menyedekahkan dinar dan dirhamnya, pakaiannya, satu sha' gandum, satu sha' kurma sehingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Meskipun hanya dengan setengah biji kurma." Maka datang pula seorang laki-laki Anshar membawa sekantong yang hampir tak tergenggam oleh tangannya, bahkan tidak terangkat. Demikianlah, akhirnya orang-orang lain pun mengikuti pula memberikan sedekah mereka, sehingga kelihatan olehku sudah terkumpul dua tumpuk makanan dan pakaian, sehingga kelihatan olehku wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berubah menjadi bersinar bagaikan emas. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Barangsiapa yang memulai mengerjakan perbuatan baik dalam Islam, maka dia akan memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mencontoh perbuatan itu, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang memulai buruk, maka dia akan mendapatkan dosanya, dan dosa orang yang mengikutinya dengan tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun." Dan Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah Telah menceritakan kepada kami Abu Usamah -dalam jalur lain- Dan Telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz Al Anbari Telah menceritakan kepada kami bapakku ia berkata, Telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan kepadaku Aun bin Abu Juhaifah ia berkata, saya mendengar Al Mundziri bin Jarir dari bapaknya ia berkata; Suatu hari, kami berada di dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Yakni sebagaimana hadits Ibnu Ja'far. Dan di dalam hadits Ibnu Mu'adz terdapat tambahan, yakni; Kemudian beliau shalat Zhuhur dan kemudian berkhutbah." Telah menceritakan kepadaku Ubaidullah bin Umar Al Qawariri dan Abu Kami dan Muhammad bin Abdul Malik Al Umawi mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Abdul Malik bin Umair dari Al Mundziri bin Jarir dari bapaknya ia berkata; Kami duduk di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu datanglah suatu rombongan yang tak beralas kaki. Ia pun menyebutkan hadits, dan didalamnya; Kemudian beliau shalat Zhuhur lalu naik mimbar kecil, memuji Allah dan menyanjung-Nya dan kemudian bersabda: "Amma Ba'du, sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah menurunkan di dalam kitab-Nya; 'Wahai sekalian manusia, bertakwalah kalian kepada Rabb kalian.." Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A'masy dari Musa bin Abdullah bin Yazid dan Abu Dluha dari Abdurrahman bin Hilal Al Absi dari Jarir bin Abdullah ia berkata; Sekelompok orang Arab pegunungan mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan mengenakan sehelai kain Shuf (wool), dan beliau melihat keadaan mereka yang memprihatinkan, bahwa mereka benar-benar membutuhkan bantuan. Ia pun menyebutkan hadits yang semakna dengan hadits mereka
PAI 7
حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ قَالَ أَخْبَرَنَا أَبُو ضَمْرَةَ أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ قَالَ حَدَّثَنَا شَرِيكُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي نَمِرٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَذْكُرُ أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مِنْ بَابٍ كَانَ وِجَاهَ الْمِنْبَرِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْمَوَاشِي وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُغِيثُنَا قَالَ فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ فَقَالَ اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا اللَّهُمَّ اسْقِنَا قَالَ أَنَسُ وَلَا وَاللَّهِ مَا نَرَى فِي السَّمَاءِ مِنْ سَحَابٍ وَلَا قَزَعَةً وَلَا شَيْئًا وَمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ سَلْعٍ مِنْ بَيْتٍ وَلَا دَارٍ قَالَ فَطَلَعَتْ مِنْ وَرَائِهِ سَحَابَةٌ مِثْلُ التُّرْسِ فَلَمَّا تَوَسَّطَتْ السَّمَاءَ انْتَشَرَتْ ثُمَّ أَمْطَرَتْ قَالَ وَاللَّهِ مَا رَأَيْنَا الشَّمْسَ سِتًّا ثُمَّ دَخَلَ رَجُلٌ مِنْ ذَلِكَ الْبَابِ فِي الْجُمُعَةِ الْمُقْبِلَةِ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ يَخْطُبُ فَاسْتَقْبَلَهُ قَائِمًا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكَتْ الْأَمْوَالُ وَانْقَطَعَتْ السُّبُلُ فَادْعُ اللَّهَ يُمْسِكْهَا قَالَ فَرَفَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالْآجَامِ وَالظِّرَابِ وَالْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ قَالَ فَانْقَطَعَتْ وَخَرَجْنَا نَمْشِي فِي الشَّمْسِ قَالَ شَرِيكٌ فَسَأَلْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ أَهُوَ الرَّجُلُ الْأَوَّلُ قَالَ لَا أَدْرِي
(BUKHARI - 957) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad berkata, telah mengabarkan kepada saya Abu Dlamrah Anas bin 'Iyadl berkata, telah menceritakan kepada kami Syarik bin 'Abdullah bin Abu Namir bahwa dia mendengar Anas bin Malik menceritakan, bahwa ada seorang laki-laki masuk ke dalam Masjid pada hari Jum'at dari pintu yang berhadapan dengan mimbar, sedangkan saat itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang menyampaikan khutbah. Orang itu kemudian menghadap ke arah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam serata berkata, "Wahai Rasulullah, harta benda telah habis dan jalan-jalan terputus. Maka mintalah kepada Allah agar menurunkan hujan buat kami!" Anas berkata, "Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya seraya berdoa: "Ya Allah berilah kami hujan, Ya Allah berilah kami hujan, Ya Allah berilah kami hujan." Anas melanjutkan kisahnya, "Demi Allah, sebelum itu kami tidak melihat sedikitpun awan baik yang tebal maupun yang tipis. Juga tidak ada antara tempat kami dan bukit itu rumah atau bangunan satupun. Tiba-tiba dari bukit itu tampaklah awan bagaikan perisai. Ketika sudah membubung sampai ke tengah langit, awan itupun menyebar dan hujan pun turun." Anas melanjutkan, "Demi Allah, sungguh kami tidak melihat matahari selama enam hari. Kemudian pada Jum'at berikutnya, orang itu masuk kembali dari pintu yang sama dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sedang berdiri menyampaikan khutbahnya. Kemudian orang itu menghadap beliau seraya berkata, "Wahai Rasulullah, harta benda telah binasa dan jalan-jalanpun terputus. Maka mintalah kepada Allah agar menahan hujan!" Anas berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lantas mengangkat kedua tangannya seraya berdoa: "Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja dan jangan membahayakan kami. Ya Allah turunkanlah di atas bukit-bukit, gunung-gunung, bendungan air (danau), dataran tinggi, jurang-jurang yang dalam serta pada tempat-tempat tumbuhnya pepohonan." Anas berkata, "Maka hujan berhenti. Kami lalu keluar berjalan-jalan di bawah sinar matahari." Syarik berkata, "Aku bertanya kepada Anas bin Malik, 'Apakah laki-laki itu adalah laki-laki yang pertama? ' Anas menjawab, 'Aku tak tahu'
PAI 8
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عُمَرَ الْعَدَنِيُّ حَدَّثَنَا فَرَجُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ عَلْقَمَةَ بْنِ سَعِيدِ بْنِ أَبْيَضَ بْنِ حَمَّالٍ حَدَّثَنِي عَمِّي ثَابِتُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ أَبْيَضَ بْنِ حَمَّالٍ عَنْ أَبِيهِ سَعِيدٍ عَنْ أَبِيهِ أَبْيَضَ بْنِ حَمَّالٍ أَنَّهُ اسْتَقْطَعَ الْمِلْحَ الَّذِي يُقَالُ لَهُ مِلْحُ سُدِّ مَأْرِبٍ فَأَقْطَعَهُ لَهُ ثُمَّ إِنَّ الْأَقْرَعَ بْنَ حَابِسٍ التَّمِيمِيَّ أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي قَدْ وَرَدْتُ الْمِلْحَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَهُوَ بِأَرْضٍ لَيْسَ بِهَا مَاءٌ وَمَنْ وَرَدَهُ أَخَذَهُ وَهُوَ مِثْلُ الْمَاءِ الْعِدِّ فَاسْتَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبْيَضَ بْنَ حَمَّالٍ فِي قَطِيعَتِهِ فِي الْمِلْحِ فَقَالَ قَدْ أَقَلْتُكَ مِنْهُ عَلَى أَنْ تَجْعَلَهُ مِنِّي صَدَقَةً فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ مِنْكَ صَدَقَةٌ وَهُوَ مِثْلُ الْمَاءِ الْعِدِّ مَنْ وَرَدَهُ أَخَذَهُ قَالَ فَرَجٌ وَهُوَ الْيَوْمَ عَلَى ذَلِكَ مَنْ وَرَدَهُ أَخَذَهُ قَالَ فَقَطَعَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْضًا وَنَخْلًا بِالْجَوْفِ جَوْفِ مُرَادٍ مَكَانَهُ حِينَ أَقَالَهُ مِنْهُ
(IBNUMAJAH - 2466) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Umar Al 'Adani berkata, telah menceritakan kepada kami Faraj bin Sa'id bin Alqamah bin Sa'id bin Abyadl bin Hammal berkata, telah menceritakan kepadaku pamanku Tsabit bin Sa'id bin Abyadl bin Hammal dari Bapaknya dari Abyadl bin Hammal bahwa ia pernah mengumpulkan garam yang disebut dengan garam bendungan Ma'rib, ia mengumpulkan untuk dirinya sendiri. Kemudian Al Aqra' bin Habis At Tamimi mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku pernah melewati (kumpulan) garam di masa jahiliyah, ia terdapat di suatu daerah yang tidak berair. Siapa saja yang mendatanginya ia bebas untuk mengambilnya, ia seperti air yang mengalir." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kemudian meminta pembatalan Abyadl bin Hammal dari garam yang dikumpulkan, Ia lalu berkata, "Aku telah merelakan pembatalan itu dengan syarat tuan jadikan sebagai (pahala) sedekah dariku." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ia adalah sedekah darimu, dan ia seperti air yang mengalir. Barangsiapa mendatanginya maka ia bebas mengambilnya." Faraj berkata, "Hari ini masih berlaku seperti dulu, siapa yang melewatinya bebas untuk mengambilnya." Ia (perawi) berkata, "Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memberikan bagian tanah dan pohon kurma di Jauf. Jauf adalah tempat saat ia memberi pembatalan kepada Rasulullah
PAI 9
حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ الْهَيْثَمِ الْأَيْلِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ بْنُ يَزِيدَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا سَقَتْ السَّمَاءُ وَالْأَنْهَارُ وَالْعُيُونُ أَوْ كَانَ بَعْلًا الْعُشْرُ وَفِيمَا سُقِيَ بِالسَّوَانِي أَوْ النَّضْحِ نِصْفُ الْعُشْرِ
(ABUDAUD - 1361) : Telah menceritakan kepada Kami Harun bin Sa'id bin Al Haitsam Al Aili, telah menceritakan kepada Kami Abdullah bin Wahb, telah mengabarkan kepadaku Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab dari Salim bin Abdullah dari ayahnya, ia berkata; Rasulullah shallla Allahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Pertanian yang diairi hujan, sungai dan mata air atau dibiarkan begitu saja maka zakatnya adalah sepersepuluh, dan pertanian yang diairi dengan menggunakan alat pengairan atau dengan ember maka zakatnya seperdua puluh
Pertemuan 15
PAI 6
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رُمْحِ بْنِ الْمُهَاجِرِ الْمِصْرِيُّ أَنْبَأَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ الزُّبَيْرِ حَدَّثَهُ أَنَّ رَجُلًا مِنْ الْأَنْصَارِ خَاصَمَ الزُّبَيْرَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شِرَاجِ الْحَرَّةِ الَّتِي يَسْقُونَ بِهَا النَّخْلَ فَقَالَ الْأَنْصَارِيُّ سَرِّحْ الْمَاءَ يَمُرُّ فَأَبَى عَلَيْهِ فَاخْتَصَمَا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْقِ يَا زُبَيْرُ ثُمَّ أَرْسِلْ الْمَاءَ إِلَى جَارِكَ فَغَضِبَ الْأَنْصَارِيُّ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنْ كَانَ ابْنَ عَمَّتِكَ فَتَلَوَّنَ وَجْهُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ يَا زُبَيْرُ اسْقِ ثُمَّ احْبِسْ الْمَاءَ حَتَّى يَرْجِعَ إِلَى الْجَدْرِ قَالَ فَقَالَ الزُّبَيْرُ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَحْسِبُ هَذِهِ الْآيَةَ نَزَلَتْ فِي ذَلِكَ { فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا }
(IBNUMAJAH - 15) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh bin Al Muhajir Al Mishri berkata, telah menceritakan kepada kami Al Laist bin Sa'd dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Az Zubair bahwasanya Abdullah bin Az Zubair menceritakan kepadanya, bahwa seorang laki-laki Anshar mendebat Az Zubair di samping Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang masalah pengairan yang biasa mereka gunakan untuk menyiram pohon kurma. Orang Anshar itu berkata; "Biarkan air itu lewat, " tetapi Az Zubair tidak mengindahkannya. Maka terjadilah perdebatan di antara keduanya di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: " Airilah (kebunmu) wahai Zubair, setelah itu Alirkan air tersebut untuk tetanggamu." Tetapi orang Anshar tersebut marah seraya berkata; "Ya Rasulullah, apakah karena dia anak pamanmu?" Maka berubahlah wajah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: "Hai Zubair, airilah (kebunmu), setelah itu tahan airnya agar ia kembali ke asalnya." Abdullah bin Zubair berkata; Maka Zubair berkata: "Demi Allah saya mengira bahwa ayat ini turun dalam kejadian tersebut: "Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya
PAI 7
حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى جَمِيعًا عَنْ يَحْيَى الْقَطَّانِ قَالَ زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ أَخْبَرَنِي خُبَيْبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللَّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ يَمِينُهُ مَا تُنْفِقُ شِمَالُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ و حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ خُبَيْبِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ حَفْصِ بْنِ عَاصِمٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ أَوْ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ حَدِيثِ عُبَيْدِ اللَّهِ وَقَالَ وَرَجُلٌ مُعَلَّقٌ بِالْمَسْجِدِ إِذَا خَرَجَ مِنْهُ حَتَّى يَعُودَ إِلَيْهِ
(MUSLIM - 1712) : Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Muhammad bin Al Mutsanna semuanya dari Yahya Al Qaththan - Zuhair berkata- Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Ubaidullah telah mengabarkan kepadaku Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh bin Ashim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah, pada hari dimana tidak ada naungan selain naungan-Nya. Yaitu; Seorang imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, seorang laki-laki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah yang mereka berkumpul karena-Nya dan juga berpisah karena-Nya, seorang laki-laki yang dirayu oleh wanita bangsawan lagi cantik untuk berbuat mesum lalu ia menolak seraya berkata, 'Aku takut kepada Allah.' Dan seorang yang bersedekah dengan diam-diam, sehingga tangan kanannya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kirinya. Dan yang terakhir adalah seorang yang menetes air matanya saat berdzikir, mengingat dan menyebut nama Allah dalam kesunyian." Dan telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan kepada Malik dari Khubaib bin Abdurrahman dari Hafsh bin Ashim dari Abu Sa'id Al Khudri atau dari Abu Hurairah bahwa ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; yakni serupa dengan hadits Ubaidullah, dan ia juga mengatakan; "Dan seorang laki-laki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, bila ia keluar darinya hingga ia kembali
PAI 8
حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ قَالَ حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي نَافِعٌ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَرَضَهُ يَوْمَ أُحُدٍ وَهُوَ ابْنُ أَرْبَعَ عَشْرَةَ سَنَةً فَلَمْ يُجِزْنِي ثُمَّ عَرَضَنِي يَوْمَ الْخَنْدَقِ وَأَنَا ابْنُ خَمْسَ عَشْرَةَ سَنَةً فَأَجَازَنِي قَالَ نَافِعٌ فَقَدِمْتُ عَلَى عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ وَهُوَ خَلِيفَةٌ فَحَدَّثْتُهُ هَذَا الْحَدِيثَ فَقَالَ إِنَّ هَذَا لَحَدٌّ بَيْنَ الصَّغِيرِ وَالْكَبِيرِ وَكَتَبَ إِلَى عُمَّالِهِ أَنْ يَفْرِضُوا لِمَنْ بَلَغَ خَمْسَ عَشْرَةَ
(BUKHARI - 2470) : Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu Usamah berkata, telah menceritakan kepadaku 'Ubaidullah berkata, telah menceritakan kepadaku Nafi' telah menceritakan kapadaku Ibnu'Umar radliallahu 'anhuma bahwa dia pernah menawarkan diri kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk ikut dalam perang Uhud, saat itu umurnya masih empat belas tahun namun Beliau tidak mengijinkannya. Kemudian ia menawarkan lagi pada perang Khandaq saat itu usiaku lima belas tahun dan Beliau mengijinkanku". Nafi' berkata; "Aku menemui 'Umar bin 'Abdul 'aziz saat itu dia adalah khalifah lalu aku menceritakan hadis ini, dia berkata: "Ini adalah batas antara anak kecil dan orang dewasa". Maka kemudian dia menetapkan pegawainya untuk mewajibkan kepada siapa saja yang telah berusia lima belas tahun
PAI 9
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ رَجُلٌ لَمْ يَعْمَلْ خَيْرًا قَطُّ فَإِذَا مَاتَ فَحَرِّقُوهُ وَاذْرُوا نِصْفَهُ فِي الْبَرِّ وَنِصْفَهُ فِي الْبَحْرِ فَوَاللَّهِ لَئِنْ قَدَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ لَيُعَذِّبَنَّهُ عَذَابًا لَا يُعَذِّبُهُ أَحَدًا مِنْ الْعَالَمِينَ فَأَمَرَ اللَّهُ الْبَحْرَ فَجَمَعَ مَا فِيهِ وَأَمَرَ الْبَرَّ فَجَمَعَ مَا فِيهِ ثُمَّ قَالَ لِمَ فَعَلْتَ قَالَ مِنْ خَشْيَتِكَ وَأَنْتَ أَعْلَمُ فَغَفَرَ لَهُ
(BUKHARI - 6952) : Telah menceritakan kepada kami Ismail telah menceritakan kepadaku Malik dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada seorang laki-laki yang sama sekali belum beramal, dan ia berpesan bahwa jika Ia mati, agar mereka (anak-anaknya) membakarnya kemudian membuang setengah dari abunya (jasadnya) ke bumi dan setengah lagi ke laut seraya berkata: “Sekiranya Allah mentakdirkan baginya, maka Allah tentu akan menyiksanya dengan siksaan yang belum pernah dilakukan-Nya kepada seorang pun.' Maka Allah pun menyuruh laut untuk mengumpulkan jasadnya, dan laut pun melakukannya, kemudian Allah juga menyuruh bumi untuk mengumpulkan jasadnya, dan bumipun pun melakukan. Setelah itu Allah bertanya kepada orang itu, apa yang mendorongmu melakukan yang kau lakukan? ' Ia menjawab, Ini karena takut kepada-Mu, maka Allah pun mengampuninya
Pertemuan 11
PAI 6
أخبرني أحمد بن سعيد قال ثنا عبد الرحمن بن عبد الله وهو بن سعد الدشتكي قال ثنا عمرو وهو بن قيس عن إبراهيم عن مجاهد عن محمد بن عبد الرحمن عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : لا يدخل ولد زنا ولا شيء من نسله إلى سبعة أبناء الجنة [5]
(an- Nasai :4928 ) Mengkhabarkan kepadaku Ahmad bin Sai’d ia berkata menceritakan kepada kami ‘Abdur Rohman bin ‘Abdullah bin Sa’d ad- Dastakiy ia berkata menceritakan kepada kami ‘Amru bin Qois dari Ibrahim dari Mujahid dari Muhammad bin ‘Abdur Rohman dari Abu Huroiroh ia berkata Rasulullah sollallohu ‘alahi wa sallam bwekata: Tidak masuk sorga anak zina dan keturunannya sampai 7 tingkat
PAI 7
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدِّمَشْقِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ إِسْمَعِيلَ عَنْ دَاوُدَ بْنِ الْحُصَيْنِ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ وَقَعَ عَلَى ذَاتِ مُحَرَّمٍ فَاقْتُلُوهُ وَمَنْ وَقَعَ عَلَى بَهِيمَةٍ فَاقْتُلُوهُ وَاقْتُلُوا الْبَهِيمَةَ
(IBNUMAJAH - 2554) : Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqi, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Fudaik dari Ibrahim bin Isma'il dari Dawud bin Hushain dari Ikrimah dari Ibnu Abbas, ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Barang siapa yang berzina dengan muharramnya maka bunuhlah ia. Dan barangsiapa berzina dengan seekor binatang, bunuhlah ia dan bunuhlah binatang tersebut
PAI 8
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي فُدَيْكٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ إِسْمَعِيلَ بْنِ أَبِي حَبِيبَةَ عَنْ دَاوُدَ بْنِ الْحُصَيْنِ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قَالَ الرَّجُلُ لِلرَّجُلِ يَا يَهُودِيُّ فَاضْرِبُوهُ عِشْرِينَ وَإِذَا قَالَ يَا مُخَنَّثُ فَاضْرِبُوهُ عِشْرِينَ وَمَنْ وَقَعَ عَلَى ذَاتِ مَحْرَمٍ فَاقْتُلُوهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَإِبْرَاهِيمُ بْنُ إِسْمَعِيلَ يُضَعَّفُ فِي الْحَدِيثِ وَقَدْ رُوِيَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ غَيْرِ وَجْهٍ رَوَاهُ الْبَرَاءُ بْنُ عَازِبٍ وَقُرَّةُ بْنُ إِيَاسٍ الْمُزَنِيُّ أَنَّ رَجُلًا تَزَوَّجَ امْرَأَةَ أَبِيهِ فَأَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَتْلِهِ وَالْعَمَلُ عَلَى هَذَا عِنْدَ أَصْحَابِنَا قَالُوا مَنْ أَتَى ذَاتَ مَحْرَمٍ وَهُوَ يَعْلَمُ فَعَلَيْهِ الْقَتْلُ و قَالَ أَحْمَدُ مَنْ تَزَوَّجَ أُمَّهُ قُتِلَ و قَالَ إِسْحَقُ مَنْ وَقَعَ عَلَى ذَاتِ مَحْرَمٍ قُتِلَ
(TIRMIDZI - 1382) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rafi', telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik dari Ibrahim bin Isma'il bin Abu Habibah dari Dawud bin Al Hushain dari Ikrimah dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Jika seseorang berkata kepada orang lain; Wahai orang Yahudi, maka pukullah ia dua puluh kali, jika ia berkata kepadanya; Wahai orang banci, maka pukullah ia dua puluh kali, dan barangsiapa yang menggauli mahramnya maka bunuhlah ia." Abu Isa berkata; Hadits ini tidak kami ketahui kecuali dari jalur ini sedangkan Ibrahim bin Isma'il didha'ifkan dalam periwayatan hadits. Diriwayatkan juga dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melalui jalur lain, Al Bara` bin Azib dan Qurrah bin Iyyas Al Muzani meriwayatkan bahwa ada seseorang menikahi isteri ayahnya lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintah untuk membunuhnya. Hadits ini menjadi pedoman amal menurut sahabat kami, mereka berpendapat; Barangsiapa menggauli mahramnya sedangkan ia mengetahuinya maka ia harus dibunuh. Sedangkan Ahmad berkata; Barangsiapa menikahi ibunya ia harus dibunuh. Ishaq berkata; Barangsiapa menggauli mahramnya, ia harus dibunuh
PAI 9
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا عَبَّادُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا الْقَاسِمُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَال سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ الصَّدَقَةَ وَيَأْخُذُهَا بِيَمِينِهِ فَيُرَبِّيهَا لِأَحَدِكُمْ كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ مُهْرَهُ حَتَّى إِنَّ اللُّقْمَةَ لَتَصِيرُ مِثْلَ أُحُدٍ وَتَصْدِيقُ ذَلِكَ فِي كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ { أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ }وَ { يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ } قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَقَدْ رُوِيَ عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ هَذَا وَقَدْ قَالَ غَيْرُ وَاحِدٍ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ فِي هَذَا الْحَدِيثِ وَمَا يُشْبِهُ هَذَا مِنْ الرِّوَايَاتِ مِنْ الصِّفَاتِ وَنُزُولِ الرَّبِّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا قَالُوا قَدْ تَثْبُتُ الرِّوَايَاتُ فِي هَذَا وَيُؤْمَنُ بِهَا وَلَا يُتَوَهَّمُ وَلَا يُقَالُ كَيْفَ هَكَذَا رُوِيَ عَنْ مَالِكٍ وَسُفْيَانَ بْنِ عُيَيْنَةَ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْمُبَارَكِ أَنَّهُمْ قَالُوا فِي هَذِهِ الْأَحَادِيثِ أَمِرُّوهَا بِلَا كَيْفٍ وَهَكَذَا قَوْلُ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ وَأَمَّا الْجَهْمِيَّةُ فَأَنْكَرَتْ هَذِهِ الرِّوَايَاتِ وَقَالُوا هَذَا تَشْبِيهٌ وَقَدْ ذَكَرَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي غَيْرِ مَوْضِعٍ مِنْ كِتَابهِ الْيَدَ وَالسَّمْعَ وَالْبَصَرَ فَتَأَوَّلَتْ الْجَهْمِيَّةُ هَذِهِ الْآيَاتِ فَفَسَّرُوهَا عَلَى غَيْرِ مَا فَسَّرَ أَهْلُ الْعِلْمِ وَقَالُوا إِنَّ اللَّهَ لَمْ يَخْلُقْ آدَمَ بِيَدِهِ وَقَالُوا إِنَّ مَعْنَى الْيَدِ هَاهُنَا الْقُوَّةُ و قَالَ إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ إِنَّمَا يَكُونُ التَّشْبِيهُ إِذَا قَالَ يَدٌ كَيَدٍ أَوْ مِثْلُ يَدٍ أَوْ سَمْعٌ كَسَمْعٍ أَوْ مِثْلُ سَمْعٍ فَإِذَا قَالَ سَمْعٌ كَسَمْعٍ أَوْ مِثْلُ سَمْعٍ فَهَذَا التَّشْبِيهُ وَأَمَّا إِذَا قَالَ كَمَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى يَدٌ وَسَمْعٌ وَبَصَرٌ وَلَا يَقُولُ كَيْفَ وَلَا يَقُولُ مِثْلُ سَمْعٍ وَلَا كَسَمْعٍ فَهَذَا لَا يَكُونُ تَشْبِيهًا وَهُوَ كَمَا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي كِتَابهِ { لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِير
(TIRMIDZI - 598) : Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin 'Ala' telah menceritakan kepada kami Waki' telah menceritakan kepada kami 'Abbad bin Manshur telah menceritakan kepada kami Al Qasim bin Muhammad dia berkata, saya mendengar Abu Hurairah, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala menerima sedekah dengan tangan kanan-Nya, lalu mengembangkannya untuk kalian sebagaimana kalian membesarkan anak kuda kalian, sampai-sampai sesuap makanan akan menjadi sebesar gunung Uhud, mengenai hal ini Allah Ta'ala berfirman: "Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang? (Al Taubah: 104)." Abu 'Isa berkata, ini adalah hadits hasan shahih, telah diriwayatkan dari 'Aisyah dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam seperti hadits diatas. Para ulama telah memberi penjelasan tentang hadits diatas dan hadits-hadits lain yang memuat sifat-sifat Rabb dan Nuzulnya setiap malam ke langit dunia, mereka berkata, riwayat-riwayat tersebut semuanya shahih dan wajib untuk diimani serta tidak boleh dipertanyakan bagaimana hakekat shifat tersebut. Diriwayatkan dari Malik bin Anas, Sufyan bin 'Uyainah, Abdullah bin Al Mubarak mereka semuanya berkata tentang sifat-sifat Allah, Imanilah sifat-sifat tersebut sebagaimana telah diriwayatkan tanpa mengatakan bagaimana hakekatnya, demikianlah perkataan para ulama Ahlussunnah wal jama'ah. Adapun golongan Jahmiyyah, mereka mengingkari riwayat-riwayat tersebut bahkan mengatakan bahwa menetapkan sifat untuk Allah merupakan tasybih (menyerupakan Allah dengan hambanya) kemudian mereka menta'wilkan ayat-ayat yang memuat shifat-shifat Allah seperti tangan, pendengaran, penglihatan dan menafsirkannya tidak seperti penafsiran para ulama, mereka berkata: Sesungguhnya Allah tidak menciptakan Adam dengan tangan-Nya dan arti dari tangan ialah kekuatan. Ishaq bin Ibrahim berkata, yang dinamakan dengan tasybih ialah jika dia mengatakan tangan Allah seperti tangan makhluq, pendengaran Allah seperti pendengaran makhluq dan jika terbukti dia mengatakannya maka itu merupakan tasybih, adapun jika dia mengatakan sebagaimana Allah berfirman: bahwa Allah memiliki tangan, pendengaran dan penglihatan tanpa menyatakan bagaimana hakekatnya serta tidak menyamakannya dengan sifat makhluk, maka hal ini tidak termasuk tasybih dan ini sesuai dengan firman Allah: "...tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Maha Melihat." (Asy Syuraa: 11)[6]
[1] Al-Bukhari, Op.Cit. hlm.101.
[2]
umber : Nasa'i
Kitab : Iman dan nadzar
Bab : Beberapa hadis larangan menyewakan tanah dengan sepertiga
No. Hadist : 3866, http://localhost:5000/perawi_open.php?imam=nasai&nohdt=3866
[3]
umber : Muslim Kitab : Jumat Bab : Wajib mandi di hari jumat bagi laki-laki
yang telah baligh
No. Hadist : 1398
[4] umber : Bukhari Kitab : Jual beli Bab : Menjual gandum dengan gandum No. Hadist : 2028
[5][ السنن الكبرى - النسائي ] الكتاب : سنن النسائي الكبرى المؤلف : أحمد بن شعيب أبو عبد الرحمن النسائي الناشر : دار الكتب العلمية – بيروت الطبعة الأولى ، 1411 – 1991 تحقيق : د.عبد الغفار سليمان البنداري , سيد كسروي حسن عدد الأجزاء : 6
[6] Sumber : Tirmidzi Kitab : Zakat Bab : Keutamaan sedekah No. Hadist : 598
916 comments:
«Oldest ‹Older 201 – 400 of 916 Newer› Newest»Nama : Rahma rahayu
Nim. : 1910300020
Kelas : HTN 1
Hari/tgl komentar : kamis 12 november 2020
Tempat : manunggang jae
No.HP:085262090293
Pertemuan ke : 9
Semester : 3
UTS
Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan 9.
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
Sanad :Amr dari Ali dari Abdurahman
Perawi : NASAI
Nama : Rahma rahayu
Nim. : 1910300020
Kelas : HTN 1
Hari/tgl komentar : kamis 12 november 2020
Tempat : manunggang jae
No.HP:085262090293
Pertemuan ke : 9
Semester : 3
UTS
Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan 9.
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
Sanad :Amr dari Ali dari Abdurahman
Perawi : NASAI
Nama : Rahma rahayu
Nim. : 1910300020
Kelas : HTN 1
Hari/tgl komentar : kamis 12 november 2020
Tempat : manunggang jae
No.HP:085262090293
Pertemuan ke: 9
Semester : 3
UTS
Matan : "puasa hari senin dan hari kamis, itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan kepada rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa".
PENGERTIAN EKONOMI
secara etimologi ekonomi berasal dari bahasa yunani, yaitu oikos yang berarti aturan dan nomos yang berarti rumah tangga.secara etimologi ekonomi merupakan aturan-aturan rumah tangga.
Dalil
قُلْ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ ۖ فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُم مَّا حُمِّلْتُمْ ۖ وَإِن تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا۟ ۚ وَمَا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلَّا ٱلْبَلَٰغُ ٱلْمُبِينُ
Katakanlah: "Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang".
Footnote: https://tafsirweb.com/6182-quran-surat-an-nur-ayat-54.htmlhtml
Nama : Rahma rahayu
Nim. : 1910300020
Kelas : HTN 1
Hari/tgl komentar : kamis 12 november 2020
Tempat : manunggang jae
No.HP:085262090293
Pertemuan ke : 9
Semester : 3
UTS
EKONOMI MENURUT TERMINOLOGI
Istilah ekonomi berasal dari kata “oikos” yang berarti rumah tangga atau keluarga. ... Ilmu ekonomi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang usaha manusia dalam mencapai kemakmuran. Untuk mencapai kemakmuran, manusia akan melakukan aktivitas ekonomi seperti konsumsi, produksi, dan distribusi.
Footnote: www.stiepasim.ac.id ›
Dalil
إِنَّ اللهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/82082/trilogi-usaha-doa-dan-tawakal
إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.” (QS al-Mu’min: 60)
Footnote: https://islam.nu.or.id/post/read/82082/trilogi-usaha-doa-dan-tawakal
فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Nama : Rahma rahayu
Nim. : 1910300020
Kelas : HTN 1
Hari/tgl komentar : kamis 12 november 2020
Tempat : manunggang jae
No.HP:085262090293
Pertemuan ke : 9
Semester : 3
UTS
Artinya: “Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertwakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang brtawakal pada-Nya.”
Footnote: https://islam.nu.or.id/post/read/82082/trilogi-usaha-doa-dan-tawaka
MANFAAT EKONOMI
Berikut ini manfaat dari penerapan prinsip ekonomi:
1. Mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk memperoleh keuntungan maksimal.
2. Bekerja hemat, cepat dan tepat untuk memperkecil risiko kerugian atau kerusakan.
3. Mencapai tujuan dengan tepat waktu dan berhasil untuk mencapai tingkat kemakmuran yang diinginkan.
4. Mencapai hasil kerja yang terjamin mutunya untuk memenuhi tingkat kepuasan pelaku ekonomi.
5. Hidup lebih maju dalam persaingan sehat.
Footnote: https://www.kompas.com/tag/manfaat-prinsip-ekonomi
Nama : Rahma rahayu
Nim. : 1910300020
Kelas : HTN 1
Hari/tgl komentar : kamis 12 november 2020
Tempat : manunggang jae
No.HP:085262090293
Pertemuan ke : 9
Semester : 3
UTS
Dalil
MANFAAT EKONOMI
QS. Al-Maidah: 8
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (٨)
Artinya:Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
QS. Al-Baqarah: 282
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ وَلا يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَ اللَّ فَلْيَكْتُبْ وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلا يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا فَإِنْ كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ ضَعِيفًا أَوْ لا يَسْتَطِيعُ أَنْ يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ بِالْعَدْلِ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِنْ رِجَالِكُمْ فَإِنْ لَمْ يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ الشُّهَدَاءِ أَنْ تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الأخْرَى وَلا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا وَلا تَسْأَمُوا أَنْ تَكْتُبُوهُ صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَى أَجَلِهِ ذَلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَى أَلا تَرْتَابُوا إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلا تَكْتُبُوهَا وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ وَلا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلا شَهِيدٌ وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (٢٨٢)
Nama : Rahma rahayu
Nim. : 1910300020
Kelas : HTN 1
Hari/tgl komentar : kamis 12 november 2020
Tempat : manunggang jae
No.HP:085262090293
Pertemuan ke : 9
Semester : 3
UTS
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu`amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikit pun daripada utangnya. Jika yang berutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakan, maka hendaklah walinya mengimlakan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis utang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah muamalahmu itu), kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Nama : Rahma rahayu
Nim. : 1910300020
Kelas : HTN 1
Hari/tgl komentar : kamis 12 november 2020
Tempat : manunggang jae
No.HP:085262090293
Pertemuan ke : 9
Semester : 3
UTS
QS. An-Nisaa’: 29
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا (٢٩)
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
Footnote : https://ourislamiceconomic.wordpress.com/2013/05/28/ayat-dan-hadis-ekonomi/
Koneksi hadits riwayat NASAI Nomor 2318 dengan ekonomi
Kata kunci dalam hadits diatas sebagai berikut:
puasa dua hari, hari senin dan hari kamis, dua hari itu amal diperlihatan kepada robnya, senang,
sedang puasa.
Assalamualaikum pak
Nama : Febriani
Nim : 1910300031
Sem : 3
Hari/TGL : kamis,12 November 2020
Pertemuan : 9
UTS
Nahwu (pengertian nahwu, manfaat Nahwu, dan mengi’robnya) Karena belajar bahasa Indonesia wajib belajar tata bahasanya, demikian juga bahsa Inggris dan bahasa lainnya
Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan 9
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "u bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
Sanad : Amr dari Ali dari Abdurrahman
Perawi : NASAI
Matan : “puasa hari senin dan hari kamis, Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
PENGERTIAN NAHWU
Nahwu menurut etimologi Pengertian Nahwu memiliki enam makna yaitu:Bermakna ألقَصْدُ(menyengaja),Bermakna الْجِهَةُ(arah),Bermaknaاَلْمِثْلُ(seperti),Bermakna,اَلْمِقْدَارُ(kira-kira), Bermakna اَلْقِسْم(bagian),Bermakna اَلْبَغْضُ(sebagian)[1]
Dalil :
الَّذِيۡنَ يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوۡدًا وَّعَلٰى جُنُوۡبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُوۡنَ فِىۡ خَلۡقِ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هٰذَا بَاطِلًا ۚ سُبۡحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.
Footnote :
[1] Hasyiyah Hudlori 1, Hal.10
Assalamualaikum pak
Nama : Febriani
Nim : 1910300031
Sem : 3
Hari/TGL : kamis,12 November 2020
Pertemuan : 9
UTS
Nahwu menurut terminologi
Nahwu menurut istilah diucapkan pada dua hal :
A. Diucapkan untuk istilah fan ilmu nahwu yang mencakup ilmu nahwu shorof atau juga disebut ilmu bahasa arab.Dalil :
عِلْمٌ بِاُصُوْلِ مُسْتَمْبَطَةٍ مِن كَلاَمِ الْعَرَبِ يُعْرَفُ بِهَا اَحْكَامُ الْكَلِمَاتِ الْعَرَبِيَةِ حَالَ اِفْرَدِهَا وَحَالَ تَرْكِبِهَا
Ilmu tentang Qoidah-qoidah (pokok-pokok) yang diambil dari kalam arab, untuk mengetahui hukum (Hukumnya Kalimat) kalimat arab yangtidak disusun (sepwrti panggilan, idghom, membuang dan mengganti huruf) dan keadaan kalimat ketika ditarkib (seperti I’robdan mabni).[2]
B. Istilah nahwu untuk fan ilmu yang menjadi perbandingan dari ilmu shorof.Dalil :
عِلْمٌ بِاُصُوْلٍ مُسْتَنْطَةِ مِنْ قَوَاعِدِ الْعَرَبِ يُعْرَفُ بِهَا اَحْوَالُ آَوَاخِرِ الْكَلِمِ إعْرَابًا وَبِنَاءٌ
Ilmu tentang pokok-pokok yang diambil dari qoidah-qoidah arab, untuk mengetahui keadaan akhirnya kalimat dari segi I’rob dan mabni.[3]
Dari dua definisi diatas, yang dikehendaki adalah definisi yang pertama, karena nahwu tidak hanya menjelaskan keadaan akhirnya kalimah dari segi I’rob dan mabninya tetapi menjelaskan keadaan kalimat ketika tidak ditarkib, yang berupa I’lal, idhom, pembuangan dan pergantian huruf, dan lain-lain.
Nahwu merupakan salah satu dari dua belas cabang ilmu Lughot Al-arobiyyah[4] menduduki posisi penting. Oleh karena itu, nahwu lebih layak untuk dipelajari mendahului pengkayaan kosakata dan ilmu-ilmu lughot yang lain. Sebab, nahwu merupakan instrument yang amat fital dalam memahami kalam allah, kalam rasul serta menjaga dari kesalahan terucap.[5]
Footnote :
[2] Ibid
[3] Taqrirot Al Fiyyah, Hal.02
[4] Muhammad bin ‘Ali As Shobban, Hasyi’ah As-Shobban (Haromain), 1;16
[5] Ibnu Wahid Alfat, Reaktualisasi Fan Nahwu, genesa product, Hal.19
MANFAAT NAHWU
1. Lebih mudah memahami dan menghapal Al-Quran dan bermunajat dengan Allah
Dalil :
وَلَقَدۡ يَسَّرۡنَا الۡقُرۡاٰنَ لِلذِّكۡرِ فَهَلۡ مِنۡ مُّدَّكِر
Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran Lebih mudah memahami dan menghapalkan hadits
Footnote : . https://muslim.or.id/51084-keutamaan-belajar-bahasa-arab-dan-ilmu-nahwu.html
2. Lebih mudah memahami dan menghapalkan hadits
Dalil :
Rasulullah SAW bersabda :
“Bacalah olehmu Al-Qur’an sesungguhnya ia akan menjadi
syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya
(penghafalnya).” (HR. Muslim dalam Abdul Daim Al Kahli,2010: 26)
Footnote : Muslim dalam Abdul Daim Al Kahli,2010: hal 26
3. lebih mudah memahami dan menghapalkan doa-doa serta fokus dan menjiwai makna doa
Dalil :
وذلك لأن لغة العرب أفصح اللغات وأبينها وأوسعها، وأكثرها تأدية للمعاني التي تقوم بالنفوس؛ فلهذا أنزل أشرف الكتب بأشرف اللغات، على أشرف الرسل، بسفارة (8) أشرف الملائكة، وكان ذلك في أشرف بقاع الأرض، وابتدئ إنزاله في أشرفشهور السنة وهو رمضان، فكمل من كل الوجوه
“Yang demikian itu (bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab) karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, jelas, luas, dan maknanya lebih mengena lagi cocok untuk jiwa manusia. Oleh karena itu kitab yang paling mulia diturunkan (Al-Qur’an) kepada rasul yang paling mulia (Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam), dengan bahasa yang termulia (bahasa Arab), melalui perantara malaikat yang paling mulia (Jibril), ditambah diturunkan pada dataran yang paling muia diatas muka bumi (tanah Arab), serta awal turunnya pun pada bulan yang paling mulia (Ramadhan), sehingga Al-Qur’an menjadi sempurna dari segala sisi.” [Tafsirul Qur’an Al-Adzim ]
Footnote : Tafsirul Qur’an Al-Adzim 4/366]
Assalamualaikum pak
Nama : Febriani
Nim : 1910300031
Sem : 3
Hari/TGL : kamis,12 November 2020
Pertemuan : 9
UTS
4. lebih mudah memahami ilmu agama karena banyak kaidah agama dibangun di atas ilmu nahwu dan bahasa Arab.
Dalil :
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ قُرْآناً عَرَبِيّاً لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”(yusuf:2)
Footnote : https://muslim.or.id/51084-keutamaan-belajar-bahasa-arab-dan-ilmu-nahwu.html
5. lebih khusyu’ ketika shalat dan membaca Al-Quran serta lebih merasakan kenikmatan dalam ibadah. Dalil :
تعلموا العربية فإنها من دينكم
“Pelajarilah bahasa Arab, sesungguhnya ia bagian dari agama kalian.” (Iqtidha’ shiratal mustaqim 527-528 jilid I, tahqiq syaikh Nashir Abdul karim Al–‘Aql]
Footnote : Iqtidha’ shiratal mustaqim 527-528 jilid I, tahqiq syaikh Nashir Abdul karim Al–‘Aql]
Koneksi hadits riwayat NASAI Nomor 2318 dengan Nahwu.
Kata kunci dalam hadits diatas sebagai berikut:
puasa dua hari, hari senin dan hari kamis, dua hari itu amal diperlihatan kepada robnya, senang,
sedang puasa
MENGI’ROB
Kata I’rab (إعراب) secara bahasa memiliki arti “baris” atau juga “harakat”, Kata i’rab ada juga yang mengatakan berasa dari bahasa arab yang mempunyai arti perubahan, sedangkan menurut professor doktor sarjana ahli nahwu yaitu perubahan yang terjadi pada ahir kata yang di sebabkan oleh perbedaan amil yang masuk, baik berupa lafadz atau taqdirnya. Sedangkan bina’ itu merupakan kebalikan dari i’rab yang masing-masing keduanya memiliki karekteristik yang sangat berbeda-beda.[2] Adapaun pengertian i’rab menurut ilmu nahwu yaitu :
تَغْيِيرُ اَوَاخِرِ الكَلِمِ لِاخْتِلَافِ العَوَامِلِ الدَّاخِلَةِ عَلَيهَا لَفْظًا اَوْ تَقْدِيرًا
Artinya: berubahnya (harokat) akhir suatu kalimat yang disebabkan adanya perbedaan ‘amil (yang memerintah) yang menempel pada kalimat tersebut, baik dalam segi lafadznya atau pun kira-kiranya.[3]
Adapun kalimat yang suka berubah-ubah akhirnya itu dinamakan “Mu’rab”. Kalimah mu’rab adalah kalimah yang akhirannya bisa berubah-ubah sesuai dengan ‘amil yang memasukinya.[4] Jadi jika suatu kalimah itu kemasukan ‘amil dan kalimah itu terjadi perubahan pada akhiran kalimah itu, maka kalimah itu di sebut kalimah mu’rab contohnya kalimah مِنَ الْمَسْجِدِ , disini terjadi perubahan harakat akhir pada kalimah isim الْمَسْجِدِ, karena pada awalnya kalimah itu harakat akhirnya di baca
dhommah tapi karena ke masukan ‘amil, yaitu huruf jer maka harakat akhir kalimah itu di baca kasrah atau majrur.
Assalamualaikum pak
Nama : Febriani
Nim : 1910300031
Sem : 3
Hari/TGL : kamis,12 November 2020
Pertemuan : 9
UTS
Penjelasan:
1. Pengertian lafadz Tagyir (تَغْيِيرُ )
Maksudnya berubah dalam I'rabnya, yaitu berubah dzat ataupun sifatnya
a. Perubahan Dzat, yaitu mengganti huruf dengan huruf yang lain
1) Perubahan dzat haqiqot
لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ . ... سورة الطَّلَاقِ:7
Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. (QS. at Thalaq: 7)
وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُواْ وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَى. ... سورة الأنعام: 152
Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu).(QS. al An'am: 152)
2) Perubahan dzat hukman (dalam hukumnya)
فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا النَّارَ . سورة البقرة: 24
Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) -- dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka. (QS. al Baqarah: 24)
Contoh ini dalam lafadznya tidak berubah namun dalam hukumnya berubah.
b. Perubahan sifat
Yaitu mengganti harokat dengan harokat yang lain. Perubahan ini dibagi dua, yaitu:
1) Perubahan sifat haqiqot
Seperti dalam jama' muannas salim yang rofa' dan nashob
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذا جاءَكُمُ الْمُؤْمِناتُ مُهاجِراتٍ. ... سورة الْمُمْتَحنَة: 10
Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman…(QS. al Mumtahanah: 10)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذا نَكَحْتُمُ الْمُؤْمِناتِ ثُمَّ طَلَّقْتُمُوهُنَّ مِنْ قَبْلِ أَنْ تَمَسُّوهُنَّ ... سورة الْأَحْزَابِ: 49
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan-perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya. …(QS. al Ahzab: 49)
2) Perubahan sifat hukman
Seperti dalam jama' muannas salim yang nashob dan jar
وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ مِنْكُمْ طَوْلًا أَنْ يَنْكِحَ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ فَمِنْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ مِنْ فَتَيَاتِكُمُ الْمُؤْمِنَاتِ... سورة النساء: 25
Dan barangsiapa diantara kamu (orang merdeka) yang tidak cukup perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka lagi beriman, ia boleh mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak yang kamu miliki.…(QS. an Nisa': 25)
Assalamualaikum pak
Nama : Febriani
Nim : 1910300031
Sem : 3
Hari/TGL : kamis,12 November 2020
Pertemuan : 9
UTS
. Pengertian akhir kalimah (أَوَاخِرِ الْكَلِمِ )
Dalam hal ini yang dimaksud akhir kalimat itu terbagi dua, yaitu:
a. Akhir kalimat haqiqot
وَإِن كَانَ رَجُلٌ يُورَثُ كَلاَلَةً... سورة النساء: 12
Jika seseorang laki-laki mati, dalam keadaan kalalah (tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak)… (QS. An Nisa': 12)
أَوَعَجِبْتُمْ أَنْ جاءَكُمْ ذِكْرٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَلى رَجُلٍ مِنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ... سورة الأعراف: 69
Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? (QS. al A'raf: 69)
b. Akhir kalimah yang hukman (dalam hukumnya)
Yaitu perubahan huruf yang menempati huruf akhir. Seperti dalam af'alul khomsah berikut ini
لَبِئْسَ مَا كانُوا يَفْعَلُونَ . سورة الْمَائِدَةِ: 79
Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. (QS. al Maidah:79)
لَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَفْرَحُونَ بِمَا أَتَوْا وَيُحِبُّونَ أَنْ يُحْمَدُوا بِمَا لَمْ يَفْعَلُوا فَلَا تَحْسَبَنَّهُمْ بِمَفَازَةٍ مِنَ الْعَذَابِ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ. سورة ال عمران: 188
Janganlah sekali-kali kamu menyangka, hahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa, dan bagi mereka siksa yang pedih. (QS. Ali Imran: 188)
Dalam contoh ini I'robnya adalah tetapnya nun atau membuangnya, sedang nun bukan akhir kalimah, tetapi huruf yang menempati akhir, dikarenakan fa'ilnya berupa dlomir, maka nun dianggap /dihukumi sebagai akhir kalimah.
3. pengertian amil (العَوَامِلِ )
Yaitu sesuatu (yang diucapkan, dikira-kirakan atau bersifat makna) yang bisa menghasilkan makna (seperti makna failiyah, maf uliyah dan idlofah) yang menuntut pada I'rob. Contoh:
وَقُلْ جَآءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا. سورة الإسراء: 81
Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS. al Isra': 81)
Lafadz جَآءَ dalam susunan جَآءَ الْحَقُّ bisa menghasilkan makna fa'iliyah, karena lafadz الْحَقُّ menjadi fail yang diisnadkan pada lafadz جَآءَ yang sekaligus menuntut pada failnya untuk dibaca Rofa'.
Asalnya amil adalah kalimah fiil, dikarenakan amil bisa beramal karena membutuhkan pada perkara lain, sedangkan fiil itu lebih membutuhkan pada yang lain, dikarenakan menunjukkan makna hadas (pekerjaan) yang membutuhkan pelaku, zaman, tempat dan sebab.
Assalamualaikum pak
Nama : Febriani
Nim : 1910300031
Sem : 3
Hari/TGL : kamis,12 November 2020
Pertemuan : 9
UTS
. Pengertian perubahan Lafdz atau Taqdir ( لَفْظًا أَوْ تَقْدِيْرًا )
a. Perubahan lafadz
Yaitu perubahan dalam ucapannya, bisa dirasakan, didengar dan dilihat dalam tulisannya.
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا. سورة الجن: 6
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan. (QS. al Jin: 6)
b. Perubahan taqdir
Yaitu perubahan yang dikira-kirakan, tidak bisa diucapkan, dirasakan, didengar, dan dilihat dalam tulisannya.
وَمَن يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ. ... سورة النساء: 115
Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin,… (QS. an Nisa': 115)
وَإِن تَدْعُوهُمْ إِلَى الْهُدَى لاَ يَتَّبِعُوكُمْ سَوَاء عَلَيْكُمْ أَدَعَوْتُمُوهُمْ أَمْ أَنتُمْ صَامِتُونَ. سورة الأعراف: 193
Dan jika kamu (hai orang-orang musyrik) menyerunya (berhala) untuk memberi petunjuk kepadamu, tidaklah berhala-berhala itu dapat memperkenankan seruanmu; sama saja (hasilnya) buat kamu menyeru mereka ataupun kamu herdiam diri. (QS al A'raf: 193)
Jadi, i’rab penekanannya adalah pada perubahan akhir kata dengan sebab masuknya amil-amil (bermacam-macam faktor) yang ikut mempengaruhinya
Footnote :
[1] Departemen Agama RI, Al-Hidayah Al-Qur’an Tafsir Perkata Tajwid Kode Angka, (Banten: Kalim), 405.
[2] Mohammad Nur Ichwan, Memahami Bahasa al-Qur’an (Yogyakarta: Celaban Timur, 2002),105.
[3] Abdurrohman bin Abdirrohman Syamilah, Syarah Matan al Jurumiyah, (Riyad: Daru Thibah, 1233), 24-25
[4] Ibnu Malik, Alfiyah Ibnu Malik, Ter, Ah. Syafi’ ‘Ali, Terjemah Alfiah Ibnu Malik, (Lamongan: Pon-Pes TABAHn 1999), 20
Assalamualaikum pak
Nama : Febriani
Nim : 1910300031
Sem : 3
Hari/TGL : kamis,12 November 2020
Pertemuan : 9
UTS
CONTOH MENGI’ROB HADITS
« لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ»
Tidak Beriman salah seorang diantara kalian sampai ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.
لَا :Huruf naafi (naafiyah), mabniy, sukun
يُؤْمِنُ :Fii mudhoori', marfuu', dhommah
أَحَدُ :Faa'il, marfuu', dhommah, mudhof
كُمْ :Dhomir Muttashil, mabniy, sukun, pada posisi jar sebagai mudhaf ilaih
حَتَّى :Huruf nashob, mabniy, sukun
NB : bila dijawab huruf ghooyah dan huruf jarr juga bisa dibenarkan, karena pada dasarnya penashobnya adalah huruf أَنْ setelahnya yang tidak tampak secara wajib
يُحِبَّ :Fiil mudhoori', manshub, fathah. Failnya dhomir mustatir jawaazan, yang taqdirnya "هُوَ" dan maknanya kembali kepada "أَحَدُ"
لِ :Huruf jar, mabniy, kasroh
أَخِيْ :Isim majrur (oleh huruf jar لِ), majrur, huruf ي (karena termasuk asmaaul khomsah), mudhof
هِ :Dhomir Muttashil, mabniy, kasroh, pada posisi jar sebagai Mudhaf ilaih
مَا :Isim maushul, mabniy , sukun, pada posisi nashab sebagai maf'ulbih
jika dijawab hanya sampai sukun saja tanpa keterangan sebagai maf'ul bih maka dibenarkan.
يُحِبُّ :Fiil mudhoori', marfuu', dhommah. Failnya dhomir mustatir jawaazan, yang taqdirnya "هُوَ" dan maknanya kembali kepada "أَحَدُ"
لِ :Huruf jar, mabniy, kasroh
نَفْسِ :Isim majrur (oleh huruf jar لِ), majrur, kasroh, mudhof
هِ :dhomir muttashil , mabniy, kasroh, pada posisi jar sebagai mudhaf ilaih
Footnote : http://satriarahman9.blogspot.com/2019/10/contoh-irob-hadits-nahwu.html?m=1
Nama : Dinda asyfah
Nim : 1910300016
Materi UTS : Ulumul hadis
* Pengertian ulumul hadis secara etimologi
Hadis Secara Etimologis
Menuru Ibn Manzhur, kata’hadis’ berasal dari bahasa Arab, yaitu al-hadis, jamaknya al-haditsan, dan al-hudtsan. Secara etimologis, kata ini memiliki banyak arti, diantaranya al-jadid (yang baru) lawan dari al-qadim (yang lama), dan al-khabar yang berarti kabar atau berita.
M.M Azami mendefinisikan kata ‘hadis’, secara etimologi (lughawiyah), berarti komunikasi, kisah, percakapan, religious atau sekular, historis atau kontemporer.dalam Al-Quran, kata hadis ini digunakan sebanyak 23 kali.
Hadis secara etomologis memiliki beberapa arti, diantaranya al-jadid yang berarti sesuatu yang baru, juga al-khabar yang yang berarti sesuatu kabar atau berita.
* Dalil mengenai hadis
Firman Allah SWT :
ﻔﻠﻌﻠﻚ ﺒﺎﺨﻊ ﻨﻔﺴﻚ ﻋﻠﻰ ﺁﺛﺎﺮﻫﻢ ﺇﻦ ﻠﻢ ﻴﺆﻤﻨﻮﺍ ﺒﻬﺫﺍ ﺍﻠﺤﺪﻴﺙ ﺃﺴﻔﺎ
“Maka (Apakah) barangkali kamu akan membunuh dirimu karena bersedih hati
sesudah mereka berpaling, sekiranya mereka tidak beriman kepada
keterangan ini (al-hadits)”. (Q.S. Al-Kahfi : 6).
Maksud kata Hadits dalam ayat tersebut adalah Al-Qur’an. Demikian pula firman Allah SWT :
ﻔﺄﻤﺎ ﺒﻨﻌﻤﺔ ﺮﺒﻚ ﻔﺤﺪﺙ
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya
(dengan bersyukur)”. (Q.S. Adh-Dhuha : 11)
Maksudnya, sampaikanlah risalah. Dengan demikian, secara etimologis kata Hadits sinonim dengan kata Khabar. (Al-Khatib, 1998 : 7-8)
* Footnote
https://sites.google.com/site/psikotauhid/ilmu-al-qur-an/ilmu-hadis?tmpl=%2Fsystem%2Fapp%2Ftemplates%2Fprint%2F&showPrintDialog=1
* Cara mengamalkannya, contoh nya adalah seorang yang bercadar
Memakai cadar, ini diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan, ulama 4 mazhab menganjurkan, sebagiannya mewajibkan. Namun, sekarang kembali mulai dicibir dan dilecehkan, serta dianggap ciri teroris.
Bahkan, rajin shalat ke masjid 5 waktu dan rajin datang pengajian pun sekarang kembali mulai dicibir dan dilecehkan, serta dianggap ciri teroris.
Yang bisa bersabar di masa itu, pahalanya besar karena menerapkan sunnah itu ibadah dan ibadah di masa sulit itu pahalanya besar.
Maka, bagi mereka yang mengamalkan ini semua, semoga tetap istiqamah dan harap mempertebal sabar. Ini masanya ujian kesabaran. Jika dicibir dan dilecehkan, bersabarlah!
Malu, canggung, dilihat orang-orang, jadi pembicaraan, jadi perhatian, bersabarlah!
Jika mesti digeledah dan diperiksa aparat keamanan, maka bersabarlah dan ikuti saja prosedur dengan baik dan kooperatif.
Bahkan, orang-orang yang istiqamah ketika itu dikatakan sebagai orang yang beruntung mendapatkan surga.
* Dalil nya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَأْتِي ْعَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابرُ فِيْهِمْ عَلَى دِيْنِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ
“Akan datang suatu masa, orang yang bersabar berpegang pada agamanya, seperti menggenggam bara api”. (HR. Tirmidzi no. 2260, di-shahih-kan al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْعِبَادَةُ فِي الْهَرْجِ كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ
“Beribadah di masa haraj (sulit), seperti berhijrah kepadaku”. (HR. Muslim no. 2948)
Imam an-Nawawi rahimahullah menjelaskan:
الْمُرَادُ بِالهَرْجِ هُنَا الفِتْنَةُ وَاخْتِلَاط ُأُمُوْرِ النَّاسِ
“Yang dimaksud dengan haraj adalah fitnah (kekacauan) dan kesemrawutan perkara di tengah manusia”. (Syarah Shahih Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيْبًا، وَسَيَعُوْدُ كَمَا بَدَأَ غَرِيْبًا، فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah ghuraba (orang-orang yang asing)”. (HR. Muslim no. 145)
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
قِيْلَ وَمَنِ الْغُرَبَاءُ قَالَ الَّذِيْنَ يَصْلُحُوْنَ إِذَا فَسَدَ النَّاسُ
“Ada yang bertanya: “siapa orang ghuraba (orang asing) itu?” Nabi menjawab:” Mereka adalah orang-orang yang mengadakan perbaikan ketika orang-orang umumnya rusak”.” (HR. ath- Thabrani dalam al-Wasith, 3/250)
* Footnote
https://muslimah.or.id/11342-bagi-yang-mengamalkan-sunnah-nabi-ini-masanya-ujian-kesabaran.html
* Cara mengamalkannya, contoh nya adalah seorang yang bercadar
Memakai cadar, ini diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan, ulama 4 mazhab menganjurkan, sebagiannya mewajibkan. Namun, sekarang kembali mulai dicibir dan dilecehkan, serta dianggap ciri teroris.
Bahkan, rajin shalat ke masjid 5 waktu dan rajin datang pengajian pun sekarang kembali mulai dicibir dan dilecehkan, serta dianggap ciri teroris.
Yang bisa bersabar di masa itu, pahalanya besar karena menerapkan sunnah itu ibadah dan ibadah di masa sulit itu pahalanya besar.
Maka, bagi mereka yang mengamalkan ini semua, semoga tetap istiqamah dan harap mempertebal sabar. Ini masanya ujian kesabaran. Jika dicibir dan dilecehkan, bersabarlah!
Malu, canggung, dilihat orang-orang, jadi pembicaraan, jadi perhatian, bersabarlah!
Jika mesti digeledah dan diperiksa aparat keamanan, maka bersabarlah dan ikuti saja prosedur dengan baik dan kooperatif.
Bahkan, orang-orang yang istiqamah ketika itu dikatakan sebagai orang yang beruntung mendapatkan surga.
* Dalil nya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَأْتِي ْعَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابرُ فِيْهِمْ عَلَى دِيْنِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ
“Akan datang suatu masa, orang yang bersabar berpegang pada agamanya, seperti menggenggam bara api”. (HR. Tirmidzi no. 2260, di-shahih-kan al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْعِبَادَةُ فِي الْهَرْجِ كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ
“Beribadah di masa haraj (sulit), seperti berhijrah kepadaku”. (HR. Muslim no. 2948)
Imam an-Nawawi rahimahullah menjelaskan:
الْمُرَادُ بِالهَرْجِ هُنَا الفِتْنَةُ وَاخْتِلَاط ُأُمُوْرِ النَّاسِ
“Yang dimaksud dengan haraj adalah fitnah (kekacauan) dan kesemrawutan perkara di tengah manusia”. (Syarah Shahih Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيْبًا، وَسَيَعُوْدُ كَمَا بَدَأَ غَرِيْبًا، فَطُوْبَى لِلْغُرَبَاءِ
“Islam muncul dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah ghuraba (orang-orang yang asing)”. (HR. Muslim no. 145)
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
قِيْلَ وَمَنِ الْغُرَبَاءُ قَالَ الَّذِيْنَ يَصْلُحُوْنَ إِذَا فَسَدَ النَّاسُ
“Ada yang bertanya: “siapa orang ghuraba (orang asing) itu?” Nabi menjawab:” Mereka adalah orang-orang yang mengadakan perbaikan ketika orang-orang umumnya rusak”.” (HR. ath- Thabrani dalam al-Wasith, 3/250)
* Footnote
https://muslimah.or.id/11342-bagi-yang-mengamalkan-sunnah-nabi-ini-masanya-ujian-kesabaran.html
Nama : Mufidah Nur Rangkuti
Nim : 1910300025
Kelas : HTN 1
Semester : 3
Hari/Tgl komentar : Kamis, 12 November 2020
Tempat : BARUS
No.HP : 082279340899
Tugas pertemuan : 9
UTS
DAKWAH
Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan
A.Dalil
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
Sanad :Amr dari Ali dari Abdurahman
Perawi : NASAI
Matan : "puasa hari senin dan hari kamis, itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan kepada rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa".
B.PENGERTIAN DAKWAH
Dakwah menurut etimologi (bahasa) berasal dari kata bahasa Arab : -عا َدَ
دعو ْدعوةَ – ي yang berarti mengajak, menyeru, dan memanggil seruan, permohonan,dan permintaan. Dalam pengertian lain menyebutkan dakwah merupakan bahasa Arab, berasal dari kata da’wah, yang bersumber pada kata: عو- عا َد َد ْدعوةَ – ي) da’a,yad’u, da’watan) yang bermakna seruan, pengilan, undangan atau do‟a.
Jadi, dapat disimpulkan dakwah secara bahasa berarti seruan atau panggilan.
Footnote :
1Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006 Ed.1
Cet. 1, h. 17.
Dakwah dalam pengertian tersebut, dapat dijumpai dalam
ayat-ayat Al-qur’an antara lain:
وَأَنذِرِ ٱلنَّاسَ يَوْمَ يَأْتِيهِمُ ٱلْعَذَابُ فَيَقُولُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ رَبَّنَآ أَخِّرْنَآ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ نُّجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ ٱلرُّسُلَ ۗ أَوَلَمْ تَكُونُوٓا۟ أَقْسَمْتُم مِّن قَبْلُ مَا لَكُم مِّن زَوَالٍ
Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: "Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul". (Kepada mereka dikatakan): "Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?. (Q.S. Ibrahim: 44).
Footnote :
https://tafsirweb.com/4090-quran-surat-ibrahim-ayat-44.html
Menurut Pengertian dakwah secara istilah yang diartikan oleh berbagai
ahli sebagai berikut:
1. Prof. Toha Yahya Oemar menyatakan bahwa dakwah Islam sebagai
upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar
sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia dan akhirat.
2. SyaikhAli Makhfudz, dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin memberikan
definisi dakwah sebagai berikut: dakwah Islam yaitu; mendorong
manusia agar berbuat kebaikan dan mengikuti petunjuk (hidayah),
menyeru mereka berbuat kebaikan dan mencegah dari kemungkaran,
agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Nama : Mufidah Nur Rangkuti
Nim : 1910300025
Kelas : HTN 1
Semester : 3
Hari/Tgl komentar : Kamis, 12 November 2020
Tempat : BARUS
No.HP : 082279340899
Tugas pertemuan : 9
manusia dengan hikmah (kebijaksanaan) untuk mengikuti petunjuk
Allah dan Rasul-Nya.
4. Menurut Prof Dr. Hamka dakwah adalah seruan panggilan untuk
menganut suatu pendirian yang ada dasarnya berkonotasi positif dengan
substansi terletak pada aktivitas yang memerintahkan amar ma‟ruf nahi
mungkar.
5. Syaikh Muhammad Abduh mengatakan bahwa dakwah adalah menyeru
kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran adalah fardlu yang
diwajibkan kepada setiap muslim.
Footnote :
Tata Sukayat, Quantum Dakwah. Jakarta: Rineka Cipta :2009, h. 1.
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen, h. 17
Dalilnya :
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S Al-Baqarah : 256).
Footnote :
https://m.tokopedia.com/s/quran/al-baqarah/ayat-256
C.MANFAAT DAKWAH
1.Agar mampu meningkatkan taraf kehidupan bermasyarakat, beragama yang dilandasi Akhlakul karimah.
Dalilnya, Sebagaimana dijelaskan sendiri oleh Nabi dalam suatu riwayat Hadis shahih :
اِنَّمَا بُعِثْتُ لِاُتَمِّمَ مَكَرِمَ الْاَخْلاَقِ
Artinya : Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.(H.R. Bukhari)
Nama : Aulia Arrasid
Nim : 1910300028
Mata kuliah : Hadis Siyasah
Dosen : Drs.H.Dame siregar,M.A
KONEKSI KIMIA
Hadist Pertemuan Ke 9
MID
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkatatelah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
Pengertian Kimia :
Kata alkimia berasal dari kata Arab al-kīmīā (الکیمیاء). Kata al-kimia diturunkan dari kata Yunani χημία (kemia) atau χημεία (kemeia).[ Al-kimia boleh jadi berasal dari Mesir Kuno karena kata al-kīmīā mungkin diturunkan dari kata Yunani χημία (kemia), yang juga diturunkan dari kata Kemi atau Kimi, yakni nama kuno negeri Mesir dalam bahasa Mesir.
•Kimia secara etimologis
Secara etimologis Kata kimia berasal dari alkimia, sebutan untuk serangkaian praktik pada masa-masa terdahulu yang meliputi unsur-unsur ilmu kimia, metalurgi, filsafat, astrologi, ilmu mistik, dan ilmu pengobatan. Alkimia sering kali dianggap berhubungan dengan usaha mengubah timbal atau bahan-bahan baku biasa lainnya menjadi emas, tetapi pada Zaman Kuno ilmu ini mengkaji banyak pokok persoalan ilmu kimia modern. Alkimia didefinisikan oleh alkemis Yunani-Mesir awal abad ke-4 M, Zosimos, sebagai ilmu yang mempelajari tentang komposisi air, pergerakan, pertumbuhan, mewujud, menghilang, mengeluarkan roh dari raga, dan mengikat roh di dalam raga.
•Kimia Secara Terminologi
Kimia adalah cabang dari ilmu fisik yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi.Ilmu kimia meliputi topik-topik seperti sifat-sifat atom, cara atom membentuk ikatan kimia untuk menghasilkan senyawa kimia, interaksi zat-zat melalui gaya antarmolekul yang menghasilkan sifat-sifat umum dari materi, dan interaksi antar zat melalui reaksi kimia untuk membentuk zat-zat yang berbeda.
Dalil tentang Kimia:
لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
"Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak mungkin mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya." (yaasin : 40)
-Footnote:https://pakbamsblog.wordpress.com/al-quran-dan-ilmu-kimia/
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
"Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan muatan yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan oleh Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan didalamnya bermacam macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, semua itu sungguh, merupakan tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang mengerti." (al-baqarah : 164)
-Footnote:https://pakbamsblog.wordpress.com/al-quran-dan-ilmu-kimia/
Koneksi Kimia dengan air
Wadi (bahasa Arab: وادي wādī) ialah palung sungai kering yang hanya mengandung air selama hujan lebat.
Istilah "wādī" banyak ditemui dalam toponim bahasa Arab. Wadi cenderung dihubungkan dengan pusat populasi manusia karena tersedianya air bawah tanah.
Footnote:https://id.m.wikipedia.org/wiki/Wadi
•Secara Etimologis
Secara Etimologis Air mempunyai banyak nama menurut bahasa, antara lain: 1) Bahasa Yunani : ν ρό (neró) 2) Bahasa Yunani Kuno : ὕ ωρ (hýdōr) 3) Bahasa Inggris : water atau liquid 1 ) م ي اه ( dan (mā ) dalam bentuk mufrod ماء : Arab 4) Bahasa (miyāahun) bentuk jamak. 2 5) Bahasa Indonesia : Air menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah a). Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yang diterdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan yang secara kimiawi mengandung unsur hidrogen dan oksigen.
Footnote:https://docplayer.info/31289495-Bab-ii-tinjauan-umum-tentang-air-a-pengertian-air-secara-etimologi-dan-terminologi-air-mempunyai-banyak-nama-menurut-bahasa-antara-lain.html
•Secara Terminilogis
Berikut terminologis air menurut para ahli diantaranya : 1) Sitanala Arsyad : Air adalah senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen menjadi H2O. 2) Effendi : Air adalah salah satu sumber energi gerak. 3) Robert J. Kodoatie : Air merupakan material yang membuat kehidupan terjadi di bumi.
Footnote:https://docplayer.info/31289495-Bab-ii-tinjauan-umum-tentang-air-a-pengertian-air-secara-etimologi-dan-terminologi-air-mempunyai-banyak-nama-menurut-bahasa-antara-lain.html
Salah satu tujuan air untuk kehidupan sehari-hari manusia,hewan,dan tumbuhan.
Dari 'Aisyah radhiyallahu'anha, Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,
"Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta'ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: "Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)"." (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858)
At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih (Muhammad Abduh Tuasikal, 2010).
Karena doa merupakan sesuatu kata-kata yang indah atau yang baik artinya maka dengan membaca doa sebelum makan/minum, makanan/air yang akan masuk kedalam tubuh membawa informasi positif yang akan menjadi energi positif pula bagi tubuh.
Footnote:https://www.kompasiana.com/aajengrj/5c24216512ae94193a1a0aa9/air-sumber-kehidupan-paling-penting?page=2
Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:
قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَصْبَحَ مَاۤؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَّأْتِيْكُمْ بِمَاۤءٍ مَّعِيْنٍ ٣٠
Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?” (QS. Al-Mulk: 30).
Ayat ini, jika diperhatikan secara seksama, sungguh membuat kita menjadi merinding. Kenapa juga Allah mengajukan pertanyaan itu kepada manusia? Memangnya manusia sanggup hidup tanpa air?
Bagaimanapun juga 70% dunia ini adalah air tapi hanya 2,5% saja dari seluruh air itu yang dapat dikonsumsi oleh manusia, hewan, dan tumbuhan. Dan lebih mengerikannya lagi, air yang dapat kita konsumsi, yang bersumber dari sungai-sungai, kini mulai banyak mengering di berbagai belahan dunia.
Dalam Al-Qur’an, kata air disebutkan beberapa kali. Allah mengkategorikan air dalam beberapa kriteria: Dia membedakan air hujan sebagai air yang disucikan, air dari mata air sebagai air yang manis, air laut sebagai air asin, dan Allah juga menyebutkan air-air yang mengalir dari bebatuan. Selain itu, Dia juga menyebut sesuatu yang membatasi antara air laut dan tawar (sungai bertemu).
Berikut ini fungsi air yang disebutkan dalam Al-Qur’an:
Air sebagai Bahan Baku Kehidupan
Allah menjelaskan bahwa air (maa’) adalah bahan baku kehidupan.
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ - ٣٠
dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman? (QS. Al-Anbiya’: 30).
Dalam ayat lain Allah juga menjelaskan bahwa Allah menghidupkan tanah-tanah tandus melalui air yang diturunkannya dari langit, dari sana berbagai jenis makhluk hidup dan tumbuh dengan indah (QS. Al-Hajj: 5). Allah pulalah dengan airnya menciptakan segala macam jenis hewan (QS. An-Nur: 45)
Selain itu, jika kita perhatikan struktur tubuh manusia, setidaknya 60%-70% terdiri dari air. Begitu vitalnya air bagi manusia sehingga manusia pada umumnya hanya mampu bertahan hidup tanpa air selama tiga sampai empat hari.
Air adalah cairan paling esensial bagi eksistensi manusia. Bahkan, lebih jauh lagi, air merupakan bahan baku penciptaan. Allah dengan bijaksana meminta manusia untuk mengingat awal mula penciptaannya yang berasal dari air mani. Allah menyebutkan hal ini secara gamblang di Al-Qur’an sebagai pengingat manusia yang senantiasa lalai dan sombong akan penciptaanya. Allah berfirman:
ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهٗ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ مَّاۤءٍ مَّهِيْنٍ ۚ - ٨
kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani) (QS. As-Sajdah: 8).
Hal yang sama juga ditegaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari air yang hina dan terpancar (mani) (QS. Al-Mursalat: 20 dan QS. At-Tariq: 6).
Nama : Mufidah Nur Rangkuti
Nim : 1910300025
Kelas : HTN 1
Semester : 3
Hari/Tgl komentar : Kamis, 12 November 2020
Tempat : BARUS
No.HP : 082279340899
Tugas pertemuan : 9
UTS
DAKWAH
Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan
A.Dalil
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
Sanad :Amr dari Ali dari Abdurahman
Perawi : NASAI
Matan : "puasa hari senin dan hari kamis, itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan kepada rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa".
B.PENGERTIAN DAKWAH
Dakwah menurut etimologi (bahasa) berasal dari kata bahasa Arab : -عا َدَ
Air Hujan sebagai Rezeki
Ini adalah tema yang sering diulang dan ditekankan oleh Allah dalam firmannya, bahwa air hujan adalah rahmat dan rezeki bagi makhluknya. Allah menekankan bahwa Dialah yang membuat curah hujan dan membuat tanah tandtandus menjadi subur yang menghasilkan makanan (QS. Al-Baqarah 22,QS. Al-An’am: 99, QS. Taha: 53, QS. Al-Hajj: 63, QS. An-Naml: 60, dan QS. Al-Qasas: 23).
Yang demikian itu adalah rahmat Allah di mana hujan turun untuk menyediakan air minum dan menumbuhkan padang rumput hijau bagi binatang ternak yang juga menjadi sumber makanan bagi manusia.
Allah berfirman:
هُوَ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً لَّكُمْ مِّنْهُ شَرَابٌ وَّمِنْهُ شَجَرٌ فِيْهِ تُسِيْمُوْنَ - ١٠
Dialah yang telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan, padanya kamu menggembalakan ternakmu (QS. An-Nahl: 10).
Tidak hanya itu, air hujan adalah air yang disucikan (murni), di mana sebelumnya angin membawa awan yang berisi air hujan sebagai kabar gembira (QS. Al-Furqan: 48). Dari air hujan itu Allah mengirimkan air yang murni dari pegunungan untuk manusia nikmati (QS. Al-Mursalat: 27).
Bahkan Allah mengingatkan bahwa tidak ada satu pun yang mampu membuat hujan seperti-Nya, serta Allah mampu untuk menghilangkan hujan itu dari muka bumi (QS. Al-Mu’minun: 18 dan QS. Al-Hijr: 22).
Penjelasan ayat-ayat di atas mengenai air hujan, angin, tumbuhan, buah-buahan, biji-bijian, padang rumput, dan binatang yang dihidupkan oleh Allah dari air hujan-Nya adalah agar kita menyadari bahwa betapa Allah-lah yang mampu melakukan itu semua dan hanya Dia-lah yang mampu menyediakan kehidupan bagi kita sehingga kita bisa merayakan dan menikmati kehidupan ini.
Footnote:https://kesan.id/feed/feed-air-dan-fungsinya-dalam-al-quran-1-db82
Nama : Mufidah Nur Rangkuti
Nim : 1910300025
Kelas : HTN 1
Semester : 3
Hari/Tgl komentar : Kamis, 12 November 2020
Tempat : BARUS
No.HP : 082279340899
Tugas pertemuan : 9
دعو دعوة yang berarti mengajak, menyeru, dan memanggil seruan, permohonan,dan permintaan. Dalam pengertian lain menyebutkan dakwah merupakan bahasa Arab, berasal dari kata da’wah, yang bersumber pada kata: عو- عا َد َد ْدعوةَ – ي) da’a,yad’u, da’watan) yang bermakna seruan, pengilan, undangan atau do‟a.
Jadi, dapat disimpulkan dakwah secara bahasa berarti seruan atau panggilan.
Footnote :
1Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006 Ed.1
Cet. 1, h. 17.
Dakwah dalam pengertian tersebut, dapat dijumpai dalam
ayat-ayat Al-qur’an antara lain:
وَأَنذِرِ ٱلنَّاسَ يَوْمَ يَأْتِيهِمُ ٱلْعَذَابُ فَيَقُولُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ رَبَّنَآ أَخِّرْنَآ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ نُّجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ ٱلرُّسُلَ ۗ أَوَلَمْ تَكُونُوٓا۟ أَقْسَمْتُم مِّن قَبْلُ مَا لَكُم مِّن زَوَالٍ
Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: "Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul". (Kepada mereka dikatakan): "Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?. (Q.S. Ibrahim: 44).
Footnote :
https://tafsirweb.com/4090-quran-surat-ibrahim-ayat-44.html
Menurut Pengertian dakwah secara istilah yang diartikan oleh berbagai
ahli sebagai berikut:
1. Prof. Toha Yahya Oemar menyatakan bahwa dakwah Islam sebagai
upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar
sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia dan akhirat.
2. SyaikhAli Makhfudz, dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin memberikan
definisi dakwah sebagai berikut: dakwah Islam yaitu; mendorong
manusia agar berbuat kebaikan dan mengikuti petunjuk (hidayah),
menyeru mereka berbuat kebaikan dan mencegah dari kemungkaran,
agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.
3. Hamzah Ya‟qub mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak umat
Nama : Mufidah Nur Rangkuti
Nim : 1910300025
Kelas : HTN 1
Semester : 3
Hari/Tgl komentar : Kamis, 12 November 2020
Tempat : BARUS
No.HP : 082279340899
Tugas pertemuan : 9
manusia dengan hikmah (kebijaksanaan) untuk mengikuti petunjuk
Allah dan Rasul-Nya.
4. Menurut Prof Dr. Hamka dakwah adalah seruan panggilan untuk
menganut suatu pendirian yang ada dasarnya berkonotasi positif dengan
substansi terletak pada aktivitas yang memerintahkan amar ma‟ruf nahi
mungkar.
5. Syaikh Muhammad Abduh mengatakan bahwa dakwah adalah menyeru
kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran adalah fardlu yang
diwajibkan kepada setiap muslim.
Footnote :
Tata Sukayat, Quantum Dakwah. Jakarta: Rineka Cipta :2009, h. 1.
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen, h. 17
Dalilnya :
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S Al-Baqarah : 256).
Footnote :
https://m.tokopedia.com/s/quran/al-baqarah/ayat-256
C.MANFAAT DAKWAH
1.Agar mampu meningkatkan taraf kehidupan bermasyarakat, beragama yang dilandasi Akhlakul karimah.
Dalilnya, Sebagaimana dijelaskan sendiri oleh Nabi dalam suatu riwayat Hadis shahih :
اِنَّمَا بُعِثْتُ لِاُتَمِّمَ مَكَرِمَ الْاَخْلاَقِ
Artinya : Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.(H.R. Bukhari)
Ada tujuh macam air berwudhu:
1. Air hujan
2. Air laut
3. Air sungai
4. Air sumur
5. Air mata air (sumber)
6. Air es (salju)
7. Air embun
Tentang air hujan berdasarkan firman Allah SWT: wa yunazzilu 'alaikum Minassamaai maa alliyuthahhirakum bihi".
Artinya: "Dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu". (QS. Al Anfal:11).
Adapun air laut itu suci berdasarkan sabda Nabi Muhammad Saw:
"Huwaththahuuru maauhu Al hillu maitatahu".
Artinya: Dia (air laut) suci airnya, halal bangkainya". Dishahihkan Ibnu hibban, Ibnu sakan, at turmuzi dan Al Bukhari.
Footnote:
Macam macam air:
Air dibagi menjadi empat macam:
1. Air mutlak yakni air yang suci lagi menyucikan dan tidak makruh untuk bersuci. Air mutlak ini bisa untuk menghilangkan hadas dan najis.
2. Air musyammas yakni air yang kena sinar matahari sampai panas. Air ini suci menyucikan, tapi makruh untuk dipakai bersuci.
3. Air musta'mal yakni, air yang telah dipakai untuk bersuci. Air ini suci tapi tidak menyucikan, tidak boleh dipakai untuk bersuci. Tetapi kalau belum berubah rasa dan baunya masih tetap suci.
4. Air najis yakni air yang sedikit atau banyak yang terkena najis sehingga berubah rasa atau baunya. Kalau air itu sedikit, menjadi najis sebab bercampur dengan najis baik keadaan berubah atau tidak. Tetapi kalau air itu banyak menjadi najis sebab bercampur dengan barang najis sampai berubah rasa atau baunya.
Footnote:https://jateng.inews.id/berita/pentingnya-thaharoh-ini-7-macam-air-yang-boleh-untuk-berwudhu
Nama : Mufidah Nur Rangkuti
Nim : 1910300025
Kelas : HTN 1
Semester : 3
Hari/Tgl komentar : Kamis, 12 November 2020
Tempat : BARUS
No.HP : 082279340899
Tugas pertemuan : 9
UTS
DAKWAH
Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan
A.Dalil
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
Sanad :Amr dari Ali dari Abdurahman
Perawi : NASAI
Matan : "puasa hari senin dan hari kamis, itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan kepada rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa".
B.PENGERTIAN DAKWAH
Dakwah menurut etimologi (bahasa) berasal dari kata bahasa Arab : -عا َدَ
Nama : Mufidah Nur Rangkuti
Nim : 1910300025
Kelas : HTN 1
Semester : 3
Hari/Tgl komentar : Kamis, 12 November 2020
Tempat : BARUS
No.HP : 082279340899
Tugas pertemuan : 9
دعو دعوة yang berarti mengajak, menyeru, dan memanggil seruan, permohonan,dan permintaan. Dalam pengertian lain menyebutkan dakwah merupakan bahasa Arab, berasal dari kata da’wah, yang bersumber pada kata: عو- عا َد َد ْدعوةَ – ي) da’a,yad’u, da’watan) yang bermakna seruan, pengilan, undangan atau do‟a.
Jadi, dapat disimpulkan dakwah secara bahasa berarti seruan atau panggilan.
Footnote :
1Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006 Ed.1
Cet. 1, h. 17.
Dakwah dalam pengertian tersebut, dapat dijumpai dalam
ayat-ayat Al-qur’an antara lain:
وَأَنذِرِ ٱلنَّاسَ يَوْمَ يَأْتِيهِمُ ٱلْعَذَابُ فَيَقُولُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ رَبَّنَآ أَخِّرْنَآ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ نُّجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ ٱلرُّسُلَ ۗ أَوَلَمْ تَكُونُوٓا۟ أَقْسَمْتُم مِّن قَبْلُ مَا لَكُم مِّن زَوَالٍ
Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: "Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul". (Kepada mereka dikatakan): "Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?. (Q.S. Ibrahim: 44).
Footnote :
https://tafsirweb.com/4090-quran-surat-ibrahim-ayat-44.html
Menurut Pengertian dakwah secara istilah yang diartikan oleh berbagai
ahli sebagai berikut:
1. Prof. Toha Yahya Oemar menyatakan bahwa dakwah Islam sebagai
upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar
sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia dan akhirat.
2. SyaikhAli Makhfudz, dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin memberikan
definisi dakwah sebagai berikut: dakwah Islam yaitu; mendorong
manusia agar berbuat kebaikan dan mengikuti petunjuk (hidayah),
menyeru mereka berbuat kebaikan dan mencegah dari kemungkaran,
agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.
3. Hamzah Ya‟qub mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak umat
Air najis yaitu
a. air kurang 2 qullah yang terkena najis atau,
b. air mencapai 2 qullah terkena najis dan berubah. Adapun ukuran dua qullah adalah 500 (lima ratus) kati baghdad menurut pendapat yang paling sahih
Konversi volume 2 qullah di zaman modern ini ada banyak versi.
Ada yang menyebut 216 liter (Dr. Syifa’ binti Hasan Hitou hal. 20).
Ada juga yang menyebut 270 liter. (Dr. Wahbah Az-zuhaili, AlFiqhul Islami wa Adillatuhu, jilid 1 hal. 75)
Footnote:https://www.majelisrasulullah.org/tujuh-macam-air-bersuci/
1.Air suci mensucikan dan tidak makruh. Digunakan, yaitu air yang masih asli (murni) yang turun dari langit atau keluar dari bumi dan belum berubah keadaannya. Air semacam ini juga dinamakan air mutlaq, dan jumlahnya ada tujuh macam, yaitu:
Air hujan. Firman Allah dalam QS Al Anfal ayat 11 :” Dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu”.
Air laut. Nabi Muhammad SAW, bersabda : ” Air laut itu suci, dan halal bangkainya ( HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Bukhori ).
Air sumur, ketika Nabi Muhammad SAW ditanya tentang sumur budho’ah, beliau menjawab :” Airnya tidak dinajisi sesuatu apapun “( HR. Tirmidzi ).
Air Salju / Es. Air Embun. ” Ya Allah bersihkanlah dosa – dosaku sebagaimana bersihnya pakaian putih dari kotoran. Ya Allah basuhlah kesalahan – kesalahanku (dosa – dosa) dengan air salju dan air embun” ( HR. Bukhori dan Muslim).
Nama : Mufidah Nur Rangkuti
Nim : 1910300025
Kelas : HTN 1
Semester : 3
Hari/Tgl komentar : Kamis, 12 November 2020
Tempat : BARUS
No.HP : 082279340899
Tugas pertemuan : 9
manusia dengan hikmah (kebijaksanaan) untuk mengikuti petunjuk
Allah dan Rasul-Nya.
4. Menurut Prof Dr. Hamka dakwah adalah seruan panggilan untuk
menganut suatu pendirian yang ada dasarnya berkonotasi positif dengan
substansi terletak pada aktivitas yang memerintahkan amar ma‟ruf nahi
mungkar.
5. Syaikh Muhammad Abduh mengatakan bahwa dakwah adalah menyeru
kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran adalah fardlu yang
diwajibkan kepada setiap muslim.
Footnote :
Tata Sukayat, Quantum Dakwah. Jakarta: Rineka Cipta :2009, h. 1.
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen, h. 17
Dalilnya :
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S Al-Baqarah : 256).
Footnote :
https://m.tokopedia.com/s/quran/al-baqarah/ayat-256
C.MANFAAT DAKWAH
1.Agar mampu meningkatkan taraf kehidupan bermasyarakat, beragama yang dilandasi Akhlakul karimah.
Dalilnya, Sebagaimana dijelaskan sendiri oleh Nabi dalam suatu riwayat Hadis shahih :
اِنَّمَا بُعِثْتُ لِاُتَمِّمَ مَكَرِمَ الْاَخْلاَقِ
Artinya : Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.(H.R. Bukhari)
Nama : Mufidah Nur Rangkuti
Nim : 1910300025
Kelas : HTN 1
Semester : 3
Hari/Tgl komentar : Kamis, 12 November 2020
Tempat : BARUS
No.HP : 082279340899
Tugas pertemuan : 9
Dalilnya :
اَلۡحَجُّ اَشۡهُرٌ مَّعۡلُوۡمٰتٌ ۚ فَمَنۡ فَرَضَ فِيۡهِنَّ الۡحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوۡقَۙ وَلَا جِدَالَ فِى الۡحَجِّ ؕ وَمَا تَفۡعَلُوۡا مِنۡ خَيۡرٍ يَّعۡلَمۡهُ اللّٰهُ ؕ وَتَزَوَّدُوۡا فَاِنَّ خَيۡرَ الزَّادِ التَّقۡوٰى ۚ وَاتَّقُوۡنِ يٰٓاُولِى الۡاَلۡبَابِ
(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat! (Q.S. Al- Baqarah : 197).
Footnote :
https://kalam.sindonews.com/ayat/197/2/al-baqarah-ayat-197
D. CARA MENGAMALKANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1. Sering mendengarkan dakwah dalam kehidupan sehari hari agar mendapat rahmat dan keberkahan.
Footnote :
https://abufawaz.wordpress.com/2012/12/30/cara-memahami-dan-mengamalkan-ajaran-islam-dengan-benar/l
2. Sering membaca Al – qur’an dan mengamalkannya kepada ummat manusia yang telah diturunkan oleh Allah SWT.
Footnote :
Nama : Mufidah Nur Rangkuti
Nim : 1910300025
Kelas : HTN 1
Semester : 3
Hari/Tgl komentar : Kamis, 12 November 2020
Tempat : BARUS
No.HP : 082279340899
Tugas pertemuan : 9
https://abufawaz.wordpress.com/2012/12/30/cara-memahami-dan-mengamalkan-ajaran-islam-dengan-benar/l
Dalilnya :
وَأَنزلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نزلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan Kami telah menurunkan Adz-Dzikr (Al-Quran) agar kamu (Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam) menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka, dan agar mereka memikirkannya”. (QS. An-Nahl: 44).
Footnote :
https://abufawaz.wordpress.com/2012/12/30/cara-memahami-dan-mengamalkan-ajaran-islam-dengan-benar/l
3. Meningkatkan interaksi atau bersosialisasi dengan semua orang
4. Menyerukan ajaran islam dengan bahasa yang mudah dipahami oleh semua orang.
5. Memberikan suatu pelajaran kepada mereka sesuai ajaran Al-Qur’an dan hadis.
Footnote :
https://abufawaz.wordpress.com/2012/12/30/cara-memahami-dan-mengamalkan-ajaran-islam-dengan-benar/l
E. KESIMPULAN :
Dakwah merupakan mengajak, menyeru, memanggil. Dakwah adalah sumber ajaran islam yang tertuang dalam Al – Qur’an dan as-sunnah, sedang pengembangannya mencakup kultur islam yang bersumber dari kedua sumber islam atau segala sesuatu yang harus disampaikan oleh subyek kepada obyek dakwah yaitu, keseluruhan ajaran islam yang ada terdapat dalam kitabullah maupun sunnah rasulullah.
Footnote :
Muliadi, S.Ag., M.Sos.i, Dakwah Inklusif, dalam buku Hafi Anshari, Pemahaman dan pengalaman ilmu Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), h. 140
Air Sumber ( mata air ). Air sungai, Firman Allah dalam Q.S Al Mursalat : 27 :”Dan kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan kami beri minum kamu dengan air tawar (air sungai, air sumur, mata air)”. Air dalam kemasan (air mineral) tergolong air yang suci dan mensucikan. Air yang di sediakan untuk diminum yang berada di masjid, di pinggir jalan atau di tempat-tempat umum maka hukumnya haram untuk digunakan bersuci, karena air itu di khususkan hanya untuk diminum.
2.Air suci mensucikan namun makruh digunakan
Yaitu air yang dipanaskan dengan sinar matahari ( ماءالمشمّش).
Air yang dipanaskan dengan sinar matahari dihukumi makruh apabila terdapat dua syarat. Pertama, air dipanaskan di tempat yang terbuat dari tembaga, besi dan timah, karena panasnya matahari maka tempat – tempat tersebut akan keluar karat (teyeng) dan bercampur dengan air yang akan menimbulkan penyakit sopak (penyakit kulit). Dalam hadits riwayat Baihaqi: ” Nabi SAW melarang Aisyah memanaskan air pada cahaya matahari dan beliau bersabda:”
Sesungguhnya air yang dijemur itu akan menimbulkan sopak”. Syarat yang kedua, air dipanaskan di daerah yang sangat panas, bukan di daerah yang dingin dan sedang, karena pengaruh sinar matahari di daerah seperti ini lemah."
3.Air suci namun tidak mensucikan
Air ini dikelompokkan menjadi 3: Pertama, Air yang bercampur dengan sesuatu yang suci seperti air teh, air kopi, dsb. Kedua, Air pohon – pohonan atau air buah – buahan seperti, air kelapa, air nira, air deresan dari pohon aren atau pohon kelapa, dsb. Ketiga, Air musta’mal, yaitu air yang kurang dari 2 kolah yang sudah digunakan untuk bersuci atau untuk menghilangkan najis dengan syarat salah satu dari ketiga sifatnya tidak berubah. Air musta`mal yang terkumpul dan telah mencapai ukuran 2 kolah atau lebih maka bisa digunakan untuk bersuci.
4.Air yang terkena najis
Yaitu air yang terkena najis yang ukurannya kurang dua kolah atau air yang sudah mencapai dua kolah yang terkena najis dan salah satu dari ketiga sifatnya ada yang berubah. Rosullullah SAW, bersabda :” Air itu tidak dinajisi sesuatu, kecuali apabila berubah rasa, warna atau baunya” (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi). Dalam hadits lain :” Apabila air mencapai dua kolah, maka sesuatu apapun tidak bisa menajiskannya”. (HR. Ibnu Majah).
Footnote:
https://radarsemarang.jawapos.com/advertorial/service/2020/07/13/tak-semua-air-suci-mensucikan/
•Manfaat Air
Abu Hurairah RA berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, ketika melihatmu, aku merasakan kebahagiaan dan kepuasan di dalam diriku. Beri tahu aku tentang segala sesuatu.” Rasulullah SAW bersabda, “Segala sesuatu diciptakan dari air.” Abu Hurairah berkata lagi, “Beri tahu aku tentang amalan yang bila aku kerjakan, aku akan masuk surga.” Rasulullah SAW bersabda, “Tebarkan salam, beri makan orang miskin, sambung silaturrahim, bangun malam dan shalatlah, engkau akan masuk surga dengan selamat,” (HR. Ahmad).
Dalam Tafsir al-Jalalain disebutkan, “Kami jadikan dari air” yang turun dari langit dan yang keluar dari dalam tanah, “Segala sesuatu yang hidup,” air membuat tanaman-tanaman yang tumbuh bisa tetap hidup, “Maka mengapakah mereka tidak beriman” meyakini keesaan-Ku?
Sayyid Quthb, dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an mengatakan bahwa kalimat “dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup” membuat fakta penting bahwa para ilmuwan harus mempertimbangkan konsekuensi yang besar ini; faktanya adalah air merupakan sumber kehidupan. Sebab, meskipun tidak ada teori-teori ilmu pengetahuan tentang itu, ayat-ayat al-Qur’an tetaplah benar. Selama lebih dari 13 abad al-Qur’an berusaha membimbing orang-orang kafir pada keajaiban ciptaan Allah SWT di alam semesta. Lalu mengapa mereka tidak beriman? Padahal, segala sesuatu yang ada di sekeliling mereka membuktikan keberadaan Sang Pencipta.
Footnote:https://www.islampos.com/dahsyatnya-pengaruh-air-dalam-al-quran-50465/
Cara mengamalkan air dalam kehidupan sehari-hari:
Air adalah sumber kehidupan dan tidak akan ada kehidupan tanpa air.
Air menjadi sumber kehidupan paling penting.
Pada konsep terbentuknya manusia, telur yang dibuahi mengandung 96 persen air.
Senawi menjelaskan, setelah lahir, 80 persen tubuh seorang bayi adalah air.
Semakin tubuh manusia berkembang, persentase air berkurang dan menetap sampai batas 70 persen, terutama ketika manusia mencapai usia dewasa.Air sebagai sumber kehidupan manusia, tidak hanya sebagai elemen penting pembentuk tubuh.
Proses pergerakan dianalogikan sebagai perjalanan hidup manusia.
Begitu juga dengan sifat dan perilakunya, serta nilai peran air tersebut.
Ada beberapa pelajaran penting dari fenomena air menurut Senawi bagi kehidupan.maka kita harus bersyukur kepada Allah SWT jika tidak adanya air seluruh makhluk hidup di dunia ini pasti akan mati,karna.manfaat air itu sangat penting dalam kehidupan.
Kesimpulan:
Allah menciptakan segala sesuatu dengan kemaha besaranNya dan juga maha Rahman dan RahimNya, terhadap segala sesuatu yang di ciptakanNya. Ar-rahman yang merupakan nama dan sifat Allah yang tidak disandang oleh selainNya antara lain bermakan pelimpah rahmat yang menyeluruh bagi seluruh makhluk dalam kehidupan dunia ini, dan diantara tanda kekuasaannya adalah terciptanya air yang banyak memberi manfaat bagi kehidupan makhluk hidup di muka bumi ini. Yang air dalam baha arab disebut “al-maa”.
Tiada celah lagi untuk kita tidak bersyukur atas segala nikmat yang Allah limpahkan kepada kita semua, yaitu dengan harapan manusia dapat memanfaatkan rahmat Allah dengan penuh rasa syukur agar manusia selalu menggunakan air dengan sebaik mungkin.
Nama : Tanti mardia harahap
Nim: 1910300032
Jurusan: HTN 1
Semester:3
MID
4. Ushul fiqh (pengertian, dalil, manfaat, buatkan contoh ushul fiqh, buatkan contoh qowai’d fiqhiyyah, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan)
Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya:
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
Sanad : Amr bin ' Ali dari Abdurrahman
Perawi: Nasai
Matan: Hari Senin dan hari Kamis itu adalah dua hari yg dalam keduanya amal perbuatan di perlihatkan kepada Robb semesta alam , aku senang amal Ku di perlihatkan ketika aku sedang puasa
Nama : Mufidah Nur Rangkuti
Nim : 1910300025
Kelas : HTN 1
Semester : 3
Hari/Tgl komentar : Kamis, 12 November 2020
Tempat : BARUS
No.HP : 082279340899
Tugas pertemuan : 9
UTS
DAKWAH
Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan
A.Dalil
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
Sanad :Amr dari Ali dari Abdurahman
Perawi : NASAI
Matan : "puasa hari senin dan hari kamis, itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan kepada rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa".
B.PENGERTIAN DAKWAH
Dakwah menurut etimologi (bahasa) berasal dari kata bahasa Arab : -عا َدَ
Nama : Mufidah Nur Rangkuti
Nim : 1910300025
Kelas : HTN 1
Semester : 3
Hari/Tgl komentar : Kamis, 12 November 2020
Tempat : BARUS
No.HP : 082279340899
Tugas pertemuan : 9
دعو دعوة yang berarti mengajak, menyeru, dan memanggil seruan, permohonan,dan permintaan. Dalam pengertian lain menyebutkan dakwah merupakan bahasa Arab, berasal dari kata da’wah, yang bersumber pada kata: عو- عا َد َد ْدعوةَ – ي) da’a,yad’u, da’watan) yang bermakna seruan, pengilan, undangan atau do‟a.
Jadi, dapat disimpulkan dakwah secara bahasa berarti seruan atau panggilan.
Footnote :
1Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006 Ed.1
Cet. 1, h. 17.
Dakwah dalam pengertian tersebut, dapat dijumpai dalam
ayat-ayat Al-qur’an antara lain:
وَأَنذِرِ ٱلنَّاسَ يَوْمَ يَأْتِيهِمُ ٱلْعَذَابُ فَيَقُولُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ رَبَّنَآ أَخِّرْنَآ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ نُّجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ ٱلرُّسُلَ ۗ أَوَلَمْ تَكُونُوٓا۟ أَقْسَمْتُم مِّن قَبْلُ مَا لَكُم مِّن زَوَالٍ
Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: "Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul". (Kepada mereka dikatakan): "Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?. (Q.S. Ibrahim: 44).
Footnote :
https://tafsirweb.com/4090-quran-surat-ibrahim-ayat-44.html
Menurut Pengertian dakwah secara istilah yang diartikan oleh berbagai
ahli sebagai berikut:
1. Prof. Toha Yahya Oemar menyatakan bahwa dakwah Islam sebagai
upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar
sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia dan akhirat.
2. SyaikhAli Makhfudz, dalam kitabnya Hidayatul Mursyidin memberikan
definisi dakwah sebagai berikut: dakwah Islam yaitu; mendorong
manusia agar berbuat kebaikan dan mengikuti petunjuk (hidayah),
menyeru mereka berbuat kebaikan dan mencegah dari kemungkaran,
agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.
3. Hamzah Ya‟qub mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak umat
Nama : Mufidah Nur Rangkuti
Nim : 1910300025
Kelas : HTN 1
Semester : 3
Hari/Tgl komentar : Kamis, 12 November 2020
Tempat : BARUS
No.HP : 082279340899
Tugas pertemuan : 9
manusia dengan hikmah (kebijaksanaan) untuk mengikuti petunjuk
Allah dan Rasul-Nya.
4. Menurut Prof Dr. Hamka dakwah adalah seruan panggilan untuk
menganut suatu pendirian yang ada dasarnya berkonotasi positif dengan
substansi terletak pada aktivitas yang memerintahkan amar ma‟ruf nahi
mungkar.
5. Syaikh Muhammad Abduh mengatakan bahwa dakwah adalah menyeru
kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran adalah fardlu yang
diwajibkan kepada setiap muslim.
Footnote :
Tata Sukayat, Quantum Dakwah. Jakarta: Rineka Cipta :2009, h. 1.
Muhammad Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen, h. 17
Dalilnya :
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S Al-Baqarah : 256).
Footnote :
https://m.tokopedia.com/s/quran/al-baqarah/ayat-256
C.MANFAAT DAKWAH
1.Agar mampu meningkatkan taraf kehidupan bermasyarakat, beragama yang dilandasi Akhlakul karimah.
Dalilnya, Sebagaimana dijelaskan sendiri oleh Nabi dalam suatu riwayat Hadis shahih :
اِنَّمَا بُعِثْتُ لِاُتَمِّمَ مَكَرِمَ الْاَخْلاَقِ
Artinya : Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.(H.R. Bukhari)
Nama : Mufidah Nur Rangkuti
Nim : 1910300025
Kelas : HTN 1
Semester : 3
Hari/Tgl komentar : Kamis, 12 November 2020
Tempat : BARUS
No.HP : 082279340899
Tugas pertemuan : 9
Dalilnya :
اَلۡحَجُّ اَشۡهُرٌ مَّعۡلُوۡمٰتٌ ۚ فَمَنۡ فَرَضَ فِيۡهِنَّ الۡحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوۡقَۙ وَلَا جِدَالَ فِى الۡحَجِّ ؕ وَمَا تَفۡعَلُوۡا مِنۡ خَيۡرٍ يَّعۡلَمۡهُ اللّٰهُ ؕ وَتَزَوَّدُوۡا فَاِنَّ خَيۡرَ الزَّادِ التَّقۡوٰى ۚ وَاتَّقُوۡنِ يٰٓاُولِى الۡاَلۡبَابِ
(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat! (Q.S. Al- Baqarah : 197).
Footnote :
https://kalam.sindonews.com/ayat/197/2/al-baqarah-ayat-197
D. CARA MENGAMALKANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1. Sering mendengarkan dakwah dalam kehidupan sehari hari agar mendapat rahmat dan keberkahan.
Footnote :
https://abufawaz.wordpress.com/2012/12/30/cara-memahami-dan-mengamalkan-ajaran-islam-dengan-benar/l
2. Sering membaca Al – qur’an dan mengamalkannya kepada ummat manusia yang telah diturunkan oleh Allah SWT.
Footnote :
Nama : Mufidah Nur Rangkuti
Nim : 1910300025
Kelas : HTN 1
Semester : 3
Hari/Tgl komentar : Kamis, 12 November 2020
Tempat : BARUS
No.HP : 082279340899
Tugas pertemuan : 9
https://abufawaz.wordpress.com/2012/12/30/cara-memahami-dan-mengamalkan-ajaran-islam-dengan-benar/l
Dalilnya :
وَأَنزلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نزلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan Kami telah menurunkan Adz-Dzikr (Al-Quran) agar kamu (Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam) menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka, dan agar mereka memikirkannya”. (QS. An-Nahl: 44).
Footnote :
https://abufawaz.wordpress.com/2012/12/30/cara-memahami-dan-mengamalkan-ajaran-islam-dengan-benar/l
3. Meningkatkan interaksi atau bersosialisasi dengan semua orang
4. Menyerukan ajaran islam dengan bahasa yang mudah dipahami oleh semua orang.
5. Memberikan suatu pelajaran kepada mereka sesuai ajaran Al-Qur’an dan hadis.
Footnote :
https://abufawaz.wordpress.com/2012/12/30/cara-memahami-dan-mengamalkan-ajaran-islam-dengan-benar/l
E. KESIMPULAN :
Dakwah merupakan mengajak, menyeru, memanggil. Dakwah adalah sumber ajaran islam yang tertuang dalam Al – Qur’an dan as-sunnah, sedang pengembangannya mencakup kultur islam yang bersumber dari kedua sumber islam atau segala sesuatu yang harus disampaikan oleh subyek kepada obyek dakwah yaitu, keseluruhan ajaran islam yang ada terdapat dalam kitabullah maupun sunnah rasulullah.
Footnote :
Muliadi, S.Ag., M.Sos.i, Dakwah Inklusif, dalam buku Hafi Anshari, Pemahaman dan pengalaman ilmu Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), h. 140
Nama : Tanti mardia harahap
Nim: 1910300032
Jurusan: HTN 1
Semester:3
MID
Ushul fiqh (pengertian, dalil, manfaat, buatkan contoh ushul fiqh, buatkan contoh qowai’d fiqhiyyah, cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari, dan kesimpulan)
Tuliskan sanad, matan dan perowi hadis pertemuan… ke tugas anda, jangan lupa ya contohnya:
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
Sanad : Amr bin ' Ali dari Abdurrahman
Perawi: Nasai
Matan: Hari Senin dan hari Kamis itu adalah dua hari yg dalam keduanya amal perbuatan di perlihatkan kepada Robb semesta alam , aku senang amal Ku di perlihatkan ketika aku sedang puasa
Nama : Tanti mardia harahap
Nim : 1910300032
Jurusan: HTN 1
Semester : 3
Pertemuan :9
UTS
USHUL FIQIH
A.Pengertian Ushul Fiqih
Ushul fiqih terdiri atas dua kata yang masing-masing mempunyai arti cukup luas, yaitu ushul dan fiqih. Dalam bahasa arab kata ushul merupakan jama’ dari Ashal yang artinya fondasi sesuatu.Sedangkan fiqih berarti pemahaman secara mendalam yang membutuhkan pergerakan potensi akal atau ilmu yang menjelaskan tentang hukum syar’iyah yang berhubungan dengan segala tindakan manusia, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang diambil dari nash-nash yang ada, atau dari mengistinbath dalil-dalil syariat Islam .
Secara termonologi, kata Ashl mempunyai beberapa pengertian sebagai berikut:
1. Dalil (landasan hukum) seperti ungkapan para ulama ushul fiqih: “ Ashl dari wajibnya shalat adalah firman Allah dan Sunnah Rasul.” Maksudnya. Yang menjadi dalil kewajiban shalat adalah ayat Al-qur’an dan Sunnah.
2. Qaidah (dasar fondasi) seperti sabda Rasul saw.
Artinya :
“Islam itu didirikan atas lima ushul (dasar atau fondasi).”
3. Rajah (yang terkuat) seperti ungkapan para ahli ushul fiqih :
Artinya :
“Yang terkuat dari (kandungan) suatu ungkapan adalah arti hakikatnya.”
Maksudnya setiap perkataan yang didengar/dibaca yang menjadi patokan adalah makna hakikat dari perkataan itu.
4. Far’un (cabang) seperti ungkapan para ahli ushul fiqih:
Artinya :
“Anak adalah cabang dari ayah.”
5. Kaidah lainnya :
Artinya :
“Larangan itu mengandung keharaman.”
Definisi ushul fiqih :
Menggambarkan bahwa yang menjadi objek kajian para ulama ushul fiqih adalah dalil-dalil yang bersifat ijmali (global) seperti kehujjahan ijma’ dan qiyas. ushul fiqh adalah pengertian tentang kaidah-kaidah yang dijadikan sarana (alat) untuk menggali hukum-hukum fiqih”. Ushul fiqih juga membahas bagaimana cara mengistinbathkan hukum dari dalil-dali, seperti kaidah mendahulukan hadits mutawatir dari hadits ahad dan mendahulukan nash dari zhahir.
Footnote: Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Dep.Agama R.I.,Pengantar ilmu fiqih, Jakarta 1981,hlm. 19.
Nama: Tanti mardia harahap
Nim: 1910300032
Jurusan: HTN 1
Semester : 3
B. Dalil tentang Ushu fiqih
Ilmu ushul fiqih adalah ilmu alat-alat yang menyediakan bermacam-macam ketentuan dan kaidah, sehingga diperoleh ketetapan hukum syara’ yang harus diamalkan manusia.Untuk memudahkan pemahaman masalah ini, kami kemukakan seperti contoh tentang perintah mengerjakan sholat berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW.
Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 78 sebagai berikut:
أقم الصلاة لدلوك الشمش إلى غسق اليل وقرآن الفجر إن قرآن الفجر مشهودا
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula) shalat subuh, Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)”.[2]
Sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :
صلوا كما رأيتموني أصلي
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat”.( H.R. Muttafaqun alaihi )[3]
Dari firman Allah dan hadits Nabi diatas belum dapat diketahui, apakah hukumnya mengerjakan shalat itu, wajib, sunat, atau harus. Dalam masalah ini ushul fiqih memberikan dalil bahwa hukum perintah atau suruhan itu asalnya wajib, terkecuali adanya dalil lain yang memalingkannya dari hukumnya yang asli itu. Hal ini dapat dilihat dari kalimat perintah atau amar mengenai mengerjakan shalat bagi penganut agama islam.
الأصل فى الأمر للوجوب
“Pokok dalam perintah ( amar ) menunjukkan ( yaitu wajib perbuatan yang diperintahkan )
Berdasarkan kaidah Ushul Fiqih di atas jelaslah bahwa hokum shalat lima waktu adalah wajib.
Footnote : H.S.A.Al-Hamdani, Shifatu Shalati Rasulillahi SAW., Alih Bahasa H. AM. Bakri, Al-Maarif Bandung, cet ke 4, 1978, hlm. 7.
Nama: Tanti mardia harahap
Nim: 1910300032
Jurusan : HTN 1
Semester:3
C. Tujuan dan manfaat Ushul fiqh
Tujuan yang hendak dicapai dari ilmu ushul fiqh adalah ialah untuk dapat menerapkan kaidah-kaidah terhadap dalil-dalil syara’ yang terinci agar sampai kepada hukum-hukum syara’ yang bersifat ‘amali yang ditunjuk oleh dalil-dalil itu. Dengan kaidah ushul serta bahasannya itu dapat dipahami nash-nash syara’ dan hukum yang terkandung didalamnya.Demikian pula dapat dipahami secara baik dan tepat apa-apa yang dirumuskan ulama mujtahid dan bagaimana mereka sampai kepada rumusan tersebut.
Memang dengan metode tersebut para ulama telah berhasil merumuskan hukum syara dan telah terjabar secara rinci dalam kitab-kitab fiqh. Lantas untuk apa lagi, ushul fiqh itu bagi umat yang datang kemudian ? dalam hal ini adadua maksud mengetahui ushul fiqh itu.
Pertama, bila kita sudah mengetahui metode ushul fiqh yang dirumuskan ulama terdahulu, maka bila suatu ketika kita menghadapi masalah baru yang tidak mungkin ditemukan hukumnya dalam kitab-kitab fiqh terdahulu,maka kita dapat mencari jawaban hukum terhadap masalah baru itu dengan cara menerapkan kaidah-kaidah hasil rumusan ulama terdahulu itu.
Kedua, bila kita mengadapi masalah hukum fiqh yang terurai dalam kitab-kitab fiqh,tetapi mengalami kesukaran dalam penerapannya karena sudah begitu jauhnya perubahan yang terjadi, dan kita ingin mengkaji ulang rumusan fuqaha lama itu atau ingin merumuskan hukum yang sesuai dengan kemaslahatan dan tuntutan kondisi yang menghendakinya, maka usaha yang harus ditempuh adalah merumuskan kaidah baru yang memungkinkan timbulnya rumusan baru dalam fiqh. Kaji ulang terhadap suatu kaidah ataumenetukan kaidah baru itu tidak mungkin dapat dilakukan bila tidak mengetahui secara baik usaha dan cara ulama lama dalam merumuskan kaidahnya. Hal itu akan diketahui secara baik dalam ilmu ushul fiqh.
Footnote : Dep. Agama R.I., Al-Qur’an dan Terjemahannya, 1971, hlm. 19.
Nama: Tanti mardia harahap
Nim: 1910300032
Jurusan: HTN 1
Semester:3
D.Contoh Ushul fiqih
* Mengenai najis baik ringan atau besar.
* Adab-adab dalam wudhu,buang air DLL.
* Tata cara sholat baik wajib ataupun sunnah.
* Azan&Iqomah.
* Puasa wajib atau sunnah
Nama: Tanti mardia harahap
Nim: 1910300032
Jurusan: HTN 1
Semester:3
E. CONTOH QOWA’ID AL-FIQH 31-40
Kaidah ke-31
الرخصة لاتناط بالشكّ
Keringanan hukum tidak bisa dikaitkan dengan keraguan.
Contoh kaidah:
Dalam perjalanan pulang ke Grabag Magelang, Abdul Aziz merasa ragu mengenai jauh jarak
yang ditempuh dalam perjalan tersebut, apakah sudah memenuhi syarat untuk meng-
qashar shalat atau belum. Dalam kondisi semacam ini, kang Aziz tidak boleh meng-qashar
shalat.
Seorang yang bimbang apakah dirinya hadats pada waktu dhuhur atau ashar, maka yang
harus diyakini adalah hadats pada waktu dhuhur.
Link:
QOWA'ID AL - FIQIH 1-10
Nama: Tanti mardia harahap
Nim: 1910300032
Jurusan: HTN 1
Semester:3
F. Cara mengamalkan Ushul fikih dalam kehidupa sehari hari
1. Memperkuat ketaqwaan
2. Menyampaikan pendapat dengan benar
3. Membantu untuk berceramah sesuai agama
4. Melindungi diri dari perbuatan dosa
5. Meluruskan penyimpangan penyimpangan dalam masyarakat
Dengan terpeliharanya kebersihan badan, niscaya hal itu akan berimbas pada kebersihan rohani. Orang yang senantiasa memelihara lahirnya, maka dia juga akan memelihara batinnya. Barangsiapa yang bersih lahir dan batinnya, bersih jiwa dan raganya, niscaya ilmu yang dicarinya pun akan semakin mudah melekat.
Mengutip hadis Nabi SAW, dijelaskan, ''Sesungguhnya pada setiap diri manusia itu, terdapat segumpal daging. Bila daging itu baik, maka akan baiklah seluruh badannya. Ketahuilah, hal itu adalah hati.'' Maksudnya adalah, hati yang bersih, maka akan bersih juga amal perbuatannya. Begitu juga dengan orang yang menuntut ilmu. ''Orang yang bertambah ilmunya, namun tidak bertambah hidayah dan ketaatannya kepada Allah, sesungguhnya dia akan semakin jauh dari rahmat Allah.''
Karena itulah, Rasul SAW senantiasa memohon doa kepada Allah, agar ilmu yang didapatkan bermanfaat. ''Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang kaku, amal yang tidak diterima, dan doa yang tidak didengar.''
Dalam riwayat lain dikatakan; ''Sesungguhnya ilmu yang tidak diamalkan laksana pohon yang tidak berbuah.'' Jadinya sia-sia belaka. ''Manusia yang paling keras siksanya pada hari kiamat, ialah orang yang berilmu yang ilmunya tidak diberikan manfaat oleh Allah.''
Syekh Nawawi menambahkan, dengan membersihkan diri melalui wudlu sebelum menghadap Allah, hal itu menunjukkan iktikad baik untuk mencari sesuatu berdasarkan hati nurani. Dengan jiwa dan hati yang bersih, maka akan memudahkan dirinya dalam menggapai ridla Allah. Ibaratnya, dalam berwudlu, hendaknya diniatkan tidak semata-mata membersihkan diri dari kotoran, tetapi juga ditujukan guna membersihkan diri dan anggota wudlu dari perbuatan maksiat.
Kitab ini selesai ditulis oleh Syekh Nawawi al-Bantani pada 1 Jumadil Awwal 1309 H, sekitar lima tahun sebelum wafatnya (25 Syawal 1314 H). Wa Allahu A'lam.
Nama: Tanti mardia harahap
Nim: 1910300032
Jurusan: HTN 1
Semester:3
G.Kesimpulan
Ushul fiqih mempunyai pengertian al-ushul berarti dalil-dalil fiqih, seperti Al-Qur’an, Sunnah Rasulullah, Ijma’, Qiyas, dan lain-lain.Al-Fiqih berarti pemahaman yang mendalam yang membutuhkan pengarahan potensi akal.
Objek Kajian Ushul Fiqih menurut Al-Ghazali membahas tentang hukum syara’, tentang sumber-sumber dalil hukum, tentang cara mengistinbatkan hukum dan sumber-sumber dalil itu serta pembahasan tentang ijtihad.
Ruang lingkup ushul fiqih secara global adalah sumber dan dalil hukum dengan berbagai permasalahannya, bagaimana memanfaatkan sumber dan dalil hukum tersebut dan lain-lain.
Sejarah perkembangan ushul fiqih terlihat pada masa ushul fiqih sebelum dibukukan dan ushul fiqih sesudah dibukukan dan ushul fiqih pasca Syafi’i.
Tujuan dan urgensi ushul fiqih adalah mengemukakan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seseorang mujtahid, agar mampu menggali hukum syara’ secara tepat dan lain-lain.
Footnote : H.S.A.Al-Hamdani, Shifatu Shalati Rasulillahi SAW., Alih Bahasa H. AM. Bakri, Al-Maarif Bandung, cet ke 4, 1978, hlm
Assalamualaikum pak
Nama : Yuni Santri
NIM : 1910300030
Matkul : Ulumul Hadits
Dosen : Drs.H.Dame Siregar,M.A.
KONEKSI FARMASI
Hadits Pertemuan ke 9
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ أَسْلَمَ نَاسٌ مِنْ عُرَيْنَةَ فَاجْتَوَوْا الْمَدِينَةَ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ خَرَجْتُمْ إِلَى ذَوْدٍ لَنَا فَشَرِبْتُمْ مِنْ أَلْبَانِهَا قَالَ حُمَيْدٌ وَقَالَ قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ وَأَبْوَالِهَا فَفَعَلُوا فَلَمَّا صَحُّوا كَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمْ وَقَتَلُوا رَاعِيَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُؤْمِنًا أَوْ مُسْلِمًا وَسَاقُوا ذَوْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهَرَبُوا مُحَارِبِينَ فَأَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي آثَارِهِمْ فَأُخِذُوا فَقَطَّعَ أَيْدِيَهُمْ وَأَرْجُلَهُمْ وَسَمَرَ أَعْيُنَهُمْ وَتَرَكَهُمْ فِي الْحَرَّةِ حَتَّى مَاتُوا
(AHMAD - 11600) : Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Adi dari Humaid dari Anas ia berkata; "Beberapa orang dari Urainah masuk Islam, lalu mereka mengunjungi Madinah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata kepada mereka: "Sekiranya kalian pergi kepeternakan unta kami, hingga kalian dapat meminum susunya, " Humaid berkata; dan Qotadah menyebutkan dari Anas, "dan kencingnya, " Maka mereka pun melakukannya, namun ketika mereka sudah sehat mereka murtad dan kembali lagi kepada kekafiran. Mereka juga membunuh penggembala Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, atau seorang muslim, kemudian mereka mencuri unta-unta Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kabur sebagai seorang muharrib (penjegal). Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus beberapa orang sahabat untuk mengejar mereka, hingga akhirnya mereka tertangkap, lalu tangan dan kaki-kaki mereka dipotong, mata mereka dicungkil dan mereka dibiarkan kehausan hingga mati."
Sanad dari hadits diatas : Ibnu Abu Adi dari Humaid
Perawi : Ahmad
Matan : Mereka pun melakukannya,namun ketika mereka sudah sehat mereka murtad dan kembali lagi kepada kekafiran. Mereka juga membunuh pengembala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,atau seorang muslim,kemudian mereka mencuri unta-unta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan kabur sebagai seorang muharrib (penjegal). Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus beberapa orang sahabat untuk mengejar mereka,hingga akhirnya mereka tertangkap,lalu tangan dan kaki-kaki mereka dipotong,mata mereka dicungkil dan mereka dibiarkan kehausan hingga mati.
PENGERTIAN FARMASI
Farmasi (bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti: obat) adalah salah satu ilmu kombinasi antara ilmu kesehatan dan ilmu kimia yang mempelajari tata cara penyediaan obat menjadi bentuk tertentu sehingga siap untuk dijadikan obat untuk suatu penyakit. Selain itu, farmasi juga mempelajari pengembangan ilmu dan teknologi pembuatan obat dalam bentuk sediaan yang dapat digunakan untuk menyembuhkan kondisi pasien.[1] Orang yang ahli dalam bidang farmasi disebut apoteker. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat.[2]
Farmasi secara etimologi adalah
bahasa Inggris: pharmacy
bahasa Yunani: pharmacon = obat
Farmasi secara terminologi adalah
suatu displin ilmu yang mempelajari tentang cara membuat, mencampur, meracik, memformulasi, mengidentifikasi, mengombinasi, menganalisis, serta menstandarkan obat dan pengobatan juga sifat-sifat obat beserta pendistribusian dan penggunaannya secara aman.
Footnote :
[1] ^ Inggriani, Rini (2016-02-20). Kuliah Jurusan Apa? Jurusan Farmasi. Gramedia Pustaka Utama. hlm. 30. ISBN 978-602-03-2609-2.
[2] ^ Farmasetika Dasar & Hitungan Farmasi. EGC. ISBN 978-979-448-777-8.
MANFAAT MEMPELAJARI FARMASI
1.Kita dapat menemukan berbagai jenis obat-obatan
رَبِّكِ فَاسْلُكِي سُبُلَ لثَّمَرَاتِمِنْ كُلِّ اثُمَّ كُلِي (68) يَعْرِشُونَ وَمِمَّا الشَّجَرِ بُيُوتًا وَمِنَ مِنَ الْجِبَالِ اتَّخِذِي أَنِالنَّحْلِ إِلَىرَبُّكَ وَأَوْحَى
(69) لآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ إِنَّ فِي ذَلِكَ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ أَلْوَانُهُ فِيهِ شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ مِنْ بُطُونِهَا يَخْرُجُ ذُلُلا
"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan ditempat yang dibuat manusia, kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang dimudahkan bagimu. Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia." (QS. An-Nahl ayat 68-69).
Footnote : https://tafsirweb.com/4417-quran-surat-an-nahl-ayat-69.html
2.Kita dapat mengetahui berbagai macam cara pengobatan baik pengobatan medis ataupun pengobatan alternatif
لِّلْمُؤْمِنِينَ وَرَحْمَةٌ وَهُدًى ٱلصُّدُورِ فِى لِّمَا وَشِفَآءٌ مِّن رَّبِّكُمْ مَّوْعِظَةٌ جَآءَتْكُم قَدْ ٱلنَّاسُ يَٰٓأَيُّهَا
“ Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus : 57).
Footnote : https://tafsirweb.com/3331-quran-surat-yunus-ayat-57.html
3.Kita dapat mempelajari bahan-bahan dan jenis-jenis obat bedasarkan kegunaannya masing-masing
شَجَرَةٍ مِن يُوقَدُ دُرِّىٌّ كَوْكَبٌ كَأَنَّهَا ٱلزُّجَاجَةُ زُجَاجَةٍ فِى ٱلْمِصْبَاحُ مِصْبَاحٌ ةٍ فِيهَا كَمِشْكَوٰةٍ نُورِهِۦ مَثَلُ وَٱلْأَرْضِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ نُورُ ٱللَّهُ
ٱلْأَمْثَٰلَ ٱللَّهُ وَيَضْرِبُ يَشَآءُ مَن نُورِهِۦ ٱللَّهُ يَهْدِى نُورٍ عَلَىٰ نُّورٌ نَارٌ تَمْسَسْهُ لَمْ وَلَوْ يُضِىٓءُ زَيْتُهَا يَكَادُ غَرْبِيَّةٍ وَ لَّا شَرْقِيَّةٍ لَّا زَيْتُونَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ
عَلِيمٌ شَىْءٍ بِكُلِّ وَٱللَّهُ لِلنَّاسِ
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS . An-Nur : 35).
Footnote : https://tafsirweb.com/6163-quran-surat-an-nur-ayat-35.html
KONEKSI FARMASI DENGAN SEHAT
Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap dan bukan sekadar tidak adanya penyakit atau kelemahan.[1] Pemahaman tentang kesehatan telah bergeser seiring dengan waktu. Berkembangnya teknologi kesehatan berbasis digital telah memungkinkan setiap orang untuk mempelajari dan menilai diri mereka sendiri, dan berpartisipasi aktif dalam gerakan promosi kesehatan. Berbagai faktor sosial berpengaruh terhadap kondisi kesehatan, seperti perilaku individu, kondisi sosial, genetik dan biologi, perawatan kesehatan, dan lingkungan fisik.
Footnote : [1] ^ Organisasi Kesehatan Dunia (2020). "Constitution of the World Health Organization". Basic Documents (PDF) (edisi ke-49). Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia. hlm. 1. ISBN 978-92-4-000051-3.
Kesehatan lembaga sosial yang bergerak di bidang pengusahaan jaminan pelayanan kesehatan dan mengatur hak dan kewajiban peserta.
Footnote : https://kbbi.web.id/kesehatan
1. Tentang Kebersihan Diri
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Maidah : 6)
2.Tentang Manajemen Stres
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ
وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
الَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ فِى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالۡكٰظِمِيۡنَ الۡغَيۡظَ
وَالۡعَافِيۡنَ عَنِ النَّاسِؕ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الۡمُحۡسِنِيۡ
bersegeralah menuju ampunan dari Tuhan kalian dan surga yang lebarnya (seluas) langit dan bumi yang disediakan bagi orang yang bertakwa, yaitu orang yang menginfakkan (hartanya) di waktu lapang atau susah, dan orang-orang yang menahan amarah, dan bersikap pemaaf kepada manusia, dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik". (Q.S Ali Imran:133-134)
.
3.Tentang Pola Makan Sehat
وَٱلْوَٰلِدَٰتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَٰدَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَن يُتِمَّ ٱلرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى ٱلْمَوْلُودِ لَهُۥ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَآرَّ وَٰلِدَةٌۢ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَّهُۥ بِوَلَدِهِۦ ۚ وَعَلَى ٱلْوَارِثِ مِثْلُ ذَٰلِكَ ۗ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَن تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدتُّمْ أَن تَسْتَرْضِعُوٓا۟ أَوْلَٰدَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُم مَّآ ءَاتَيْتُم بِٱلْمَعْرُوفِ ۗ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (Al-Baqarah : 233)
4. Tidak Boleh Berlebih-lebihan
يٰبَنِىۡۤ اٰدَمَ خُذُوۡا زِيۡنَتَكُمۡ عِنۡدَ كُلِّ مَسۡجِدٍ وَّكُلُوۡا وَاشۡرَبُوۡا وَلَا تُسۡرِفُوۡا ۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الۡمُسۡرِفِيۡنَ
Makan dan minumlah kalian, namun jangan berlebih-lebihan (boros) karena Allah tidak mencintai orang-orang yang berlebih-lebihan." (Al-A'raf:31).
5. Tidak Boleh Melampaui Batas
كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَلَا تَطْغَوْا۟ فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِى ۖ وَمَن يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِى فَقَدْ هَوَىٰ
Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barang siapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia." (Thoha: 81)
Tentang Pentingnya Kesehatan
"Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang". (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu 'Abbas)
Dari Usamah bin Syarik radhiallahu'anhu, bahwa beliau berkata:
"Aku pernah berada di samping Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu datanglah serombongan Arab dusun. Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat?" Beliau menjawab: "Iya, wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab Allah Subhanahu wa Ta'ala tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit." Mereka bertanya: "Penyakit apa itu?" Beliau menjawab: "Penyakit tua." (HR. Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi, beliau berkata bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikhuna Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i menshahihkan hadits ini dalam kitabnya Al-Jami' Ash-Shahih mimma Laisa fish Shahihain, 4/486)
Dari Jabir bin 'Abdullah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta'ala." (HR. Muslim)
Dari Ibnu Mas'ud radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala tidaklah menurunkan sebuah penyakit melainkan menurunkan pula obatnya. Obat itu diketahui oleh orang yang bisa mengetahuinya dan tidak diketahui oleh orang yang tidak bisa mengetahuinya." (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Al-Hakim, beliau menshahihkannya dan disepakati oleh Adz-Dzahabi. Al-Bushiri menshahihkan hadits ini dalam Zawa`id-nya. Lihat takhrij Al-Arnauth atas Zadul Ma'ad, 4/12-13)
"Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, demikian pula Allah menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan janganlah berobat dengan yang haram." (HR. Abu Dawud dari Abud Darda` radhiallahu 'anhu)
Hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya, dan hendaklah manusia melakukan perawatan sakitnya atau berobat kepada yang mengetahuaninya atau ahlinya. Tetapi obat dan dokter hanyalah cara kesembuhan, sedangkan kesembuhan hanya datang dari Allah. Karena Allah menyatakan, "Dialah yang menciptakan segala sesuatu." Semujarab apapun obat dan sehebat apapun dokternya, namun jika Allah tidak menghendaki kesembuhan, maka kesembuhan itu tidak akan didapat. Bahkan jika meyakini bahwa kesembuhan itu datang dari selain-Nya, berarti ia telah rela keluar dari agama dan neraka sebagai tempat tinggalnya kelak jika tidak juga bertaubat.
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS Al Baqarah :195)
Ayat di atas menjelaskan larangan memakai dan mengkonsumsi zat-zat yang berbahaya seperti khamr, rokok, maupun narkoba.
Hasil penelitian para pakar kesehatan, hampir semua menyatakan alkohol dapat mempengaruhi kerja tubuh dan otak, serta mampu mengubah tingkah laku seseorang ke arah negatif. Hingga jika sudah menjadi suatu ketagihan yang akut, sistim hormon manusia (terutama pancreatic endocrine system) menjadi terhambat, fungsi hati pun menjadi terganggu. Selain itu juga mempengaruhi hormon kesuburan dan bayi yang dilahirkannya. Alkohol pun dapat menghambat sistim kerja syaraf pusat, sehingga hilang kesadarannya, bahkan dalam kasus yang lebih akut, mampu menjadikan seseorang dalam keadaan koma, akhirnya binasa.
Footnote :
1. Kalra S, Magon N, Malik S. Patient-centered care and therapeutic patient education: Vedic inspiration. J Midlife Health. 2012;3:59--60.
2. http://www.bacaanmadani.com/2017/02/
3. https://rumaysho.com/634-nikmat-sehat-dan-waktu-luang-yang-membuat-manusia-tertipu.html
4. https://muslim.or.id/10924-dan-jika-aku-sakit-dialah-yang-menyembuhkanku.html
5. https://bersamadakwah.net
MANFAAT HIDUP SEHAT
Terhindar dari Berbagai Macam Penyakit
Dengan rutin mengonsumsi makanan sehat setiap hari, badan akan dipenuhi lebih banyak nutrisi dan dapat meningkatkan metabolisme serta memperkuat imun.Ketika kita menerapkan pola hidup sehat dengan melakukan hal-hal yang baik untuk tubuh, kemungkinan terkena penyakit ringan dan berat secara otomatis akan berkurang.Beberapa penyakit yang bisa kamu hindari antara lain adalah maag dan obesitas karena makan tidak teratur, migrain karena terlalu banyak begadang, dan bahkan penyakit berat seperti jantung, diabetes, dan juga kanker.
Lebih Banyak Energi
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ketika kamu menjalani pola hidup sehat dan memperhatikan apa yang kamu masukkan ke dalam badan, maka metabolisme dapat meningkat.Ketika metabolisme bekerja lebih cepat, badan akan memiliki lebih banyak energi alami yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas seperti menyelesaikan pekerjaan dan mungkin berolahraga.
Produktivitas Meningkat
Karena kesehatan badan terjaga dan memiliki banyak energi, otomatis produktivitas juga akan meningkat. Kamu bisa melakukan kegiatan sehari-hari dan bahkan mewujudkan impianmu tanpa hambatan.Memakan makanan yang bernutrisi juga ternyata berpengaruh terhadap fungsi otak, lho! Selain menyehatkan badan, otak juga dapat berfungsi lebih optimal dan kamu pun bisa melakukan aktivitas secara lebih produktif lagi.
Menjaga Berat Badan
Menjaga makan dan rutin berolahraga dapat memberi manfaat yang biasanya paling pertama terlihat, yaitu berat badan turun atau terjaga di batas normal.Ketika berat badan terjaga, badan akan terasa lebih ringan dan kamu tidak akan mudah lelah ketika melakukan banyak aktivitas.Manfaat lain dari berolahraga secara rutin dan menjaga makan adalah meningkatkan kekebalan tubuh serta kesehatan jantung.
Menjaga Kesehatan Mental
Dengan melakukan rutinitas yang baik untuk jiwa dan raga, kesehatan mental akan terjaga dan cenderung menjadi lebih stabil. Sebagai contoh, beberapa orang depresi yang pergi ke psikolog biasanya disarankan untuk mencari rutinitas baru yang tidak melibatkan substansi apa pun.Salah satu rutinitas yang biasa disarankan antara lain adalah olahraga dan mencoba berbagai hal baru yang bisa menambah pengalaman dan pengetahuan.
Mempercantik Kulit
Perpaduan antara olahraga rutin dan konsumsi makanan bernutrisi dapat menghasilkan kulit yang sehat dan membuat kamu terlihat glowing secara alami.Selain itu, berhenti melakukan hal-hal merugikan seperti merokok dan minum minuman beralkohol secara berlebihan juga dapat mempercantik kulit.
Bersikap Lebih Positif
Setelah menjalani pola hidup sehat, tubuh pasti akan terasa lebih sehat. Seperti contohnya ketika berolahraga, tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin yang dapat memicu perasaan tenang dan bahagia.Dengan terpicunya hormon ini, kamu pun otomatis akan merasa lebih positif dalam menjalani hidup dan memandang berbagai hal.
Meningkatkan Kepercayaan Diri
Manfaat ini berhubungan dengan beberapa poin yang sudah disampaikan sebelumnya. Ketika kulit bersinar secara alami, berat badan terjaga, dan kamu produktif dalam melakukan kegiatan, kepercayaan diri kamu akan meningkat secara otomatis.
Hidup Teratur
Beberapa contohnya adalah rutin berolahraga, menyiapkan menu makanan sehat di rumah untuk dibawa ke kantor, dan mungkin juga hal sederhana seperti selalu merapikan kamar sehingga berpengaruh ke hal yang dilakukan lainnya.
Footnote : https://www.popmama.com/life/health/fx-dimas-prasetyo/manfaat-menjaga-pola-hidup-sehat
Membiasakan hidup sehat dalam sehari-hari
Mendapatkan Asupan Makanan Yang Tepat
memilih dan mengkonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang tepat sangat baik dilakukan untuk menjaga kesehatan. Secara tidak langsung, makanan yang kita konsumsi dan memili kandungan nutrisi yang tepat dapat menjaga tubuh kita dari serangan berbagai penyakit.
Membiasakan hidup sehat dalam sehari-hari
1.Mendapatkan Asupan Makanan Yang Tepat
memilih dan mengkonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang tepat sangat baik dilakukan untuk menjaga kesehatan. Secara tidak langsung, makanan yang kita konsumsi dan memili kandungan nutrisi yang tepat dapat menjaga tubuh kita dari serangan berbagai penyakit.
2.Jauhi dan Hindari Rokok
Merokok adalah suatu kebiasaan yang sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Indonesia. Memang sulit untuk menghindari kebiasaan buruk ini. Namun, jika sudah terlanjur menjadi perokok, ada baiknya untuk menghentikan kebiasaan buruk ini. Mengapa? Seperti yang kita ketahui bersama, di bungkus rokok versi lama, kita akan menemukan bahwa rokok mengandung zat berbahaya yang bisa mengganggu kesehatan kita. Di bungkus rokok yang terbaru ada slogan yang mengatakan bahwa ‘Merokok Membunuhmu’. Hal ini memang benar adanya. Banyak sekali penyakit yang ditimbulkan oleh rokok. Mulai dari penyakit ringan sampai dengan penyakit yang berat.
Hindari Mengkonsumsi Alkohol
3.Pecandu alcohol sama dengan pecandu rokok. Jika sudah terbiasa untuk mengkonsumsi alcohol akan sulit untuk menjauhinya. Banyak pecandu alcohol berasumsi bahwa dengan alcohol mereka bisa merasa tenang. Memang benar jika pengaruh alcohol masih menempel pada diri kita. Namun apa yang terjadi setelah itu? Masalah yang ada sebelumnya mungkin saja bertambah berat setelah pengaruh alkohol hilang. Tidak hanya itu, timbunan alkohol berlebih yang mengendap dalam tubuh bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Seperti contohnya hilangnya kontrol terhadap pergerakan otot dan alkohol bisa menyebabkan berkurangnya daya ingat seseorang. Beberapa penyakit parah juga bisa diakibatkan oleh alkohol bahkan dalam beberapa kasus alkohol bisa mengakibatkan nyawa seseorang melayang.
4.Olahraga Secara Teratur
Olahraga adalah salah satu syarat untuk hidup sehat. Banyak orang yang enggan untuk berolahraga dengan berbagai alas an mulai dari kesibukan sampai memang malas untuk berolahraga. Ini adalah jalan yang salah. Sebenarnya olahraga tidak perlu memakan waktu yang lama. Jika dilakukan secara teratur dan rutin, olahraga selama 25-30 menit setiap harinya sudah bisa dibilang cukup. Berolahraga juga bergantung pada frekuensi umur. Seperti contohnya, orang yang berusia dibawah 5 tahun direkomendasikan untuk beraktivitas fisik selama 180 menit dalam 1 hari, usia 5-18 tahun selama 160 menit setiap hari, usia 19-64 tahun 150 menit setiap minggu, dan usia di atas 65 tahun 150 menit setiap minggunya.
5.Memperbaiki Kualitas Tidur
Setelah melakukan banyak aktivitas tentunya seseorang akan merasakan kelelahan. Hal ini juga dapat mempengaruhi kualitas kesehatan manusia. Pola hidup yang sehat sebenarnya juga harus diimbangi dengan pola istirahat yang cukup. Istirahat yang bagus adalah dilakukan dengan cara tidur. Kekurangan tidur bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Pada saat tidur, jaringan, dan sel-sel yang ada di dalm tubuh akan memperbaiki dirinya sendiri setelah digunakan untuk beraktivitas. Faktor umur juga mempengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Misalnya, kebutuhan tidur anak-anak akan berbeda denga orang dewasa. Demikian pula jika dibandingkan dengan kebutuhan tidur para lansia, tentunya akan membutuhkan tidur yang lebih banyak.
Footnote : https://www.dosenpendidikan.co.id/pola-hidup-sehat/
KESIMPULAN
Tubuh sehat adalah aset penting. Dengan tubuh yang sehat memungkinkan kita untuk berpartisipasi secara penuh dalam semua kegiatan di tempat kerja dan aktivitas sosial. Kemampuan kita tersebut akan rusak ketika penyakit memasuki kehidupan, entah itu penyakit jangka pendek ataupun untuk waktu yang tidak terbatas.Sebelum penyakit memasuki kehidupan kita, ada baiknya kita mengubah gaya hidup yang selama ini dijalani. Syukur-syukur kita sudah menjalani hidup sehat selama ini.
Footnote :
• http://bisnis-jabar.com/index.php/2011/02/botak-muda-indikasi-kanker-prostat/
• www.sehatnews.com
Nama:Nurbayni Sihombing
Nim:1910300002
Tgl:13 November 2020
Tugas UTS
PSIKOLOGI
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ
قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amal ku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa"
Pengertian Psikologi
Secara terminologi (menurut istilah pengetahuannya) Psikologi adalah “Ilmu yang mempelajari tentang segala hal yang berhubungan dengan jiwa, hakekatnya, asal usulnya, proses bekerjanya dan akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Dalil :
(7). وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)
Footnote:Reprensi,Prof aftur T.jersild dalam bukunya chil pcyhology.1662
Koneksi Tauhid dengan Sombong
Kesombongan, berasal dari kata sombong (bahasa Inggris: pride; bahasa Latin: superbia; bahasa Arab: فخر, fakhar), juga angkuh, takabur, arogan, congkak, dan tinggi hati merupakan suatu perasaan atau emosi dalam hati yang dapat mengacu pada dua makna umum.
-footnote: https://id.wikipedia.org/wiki/Kesombongan#:~:text=Kesombongan
• Secara etimologi, istilah sombong dalam bahasa Arabnya adalah kibr. Dalam kitab Lisan al-Arab, disebutkan, al-Takabbur dan al-Istikbar berarti al-Taazhum (mengagungkan diri sendiri, merasa benar), sedangkan dalam Kamus al-Munawwir, berarti kesombongan, kecongkakan. Dalam konteks ketuhanan, al-Mutakabbir mengandung arti yang memiliki keagungan dan kekuasaan.
-footnote:https://www.referensimakalah.com/2013/02/sombong-menurut-bahasa-dan-istilah.html
• Secara terminologi, al-Raghib al-Isfahani, sebagaimana dikutip Harifuddin Cawidu mengartikan kibr dan takabbur dengan keadaan atau sifat yang menjadikan seseorang bersikap eksklusif karena merasa bangga dengan dirinya dan memandang dirinya lebih hebat dari orang lain. Menurut Fachruddin, sombong adalah suatu sifat yang buruk, tersembunyi dalam hati, yaitu merasa diri lebih dari orang lain dan tidak ada orang yang melebihinya. Kemudian terbukti dari sikap dan tindakan lahir, yaitu membanggakan dan menyombongkan diri dihadapan orang lain, bahkan memandang orang-orang lain itu rendah semuanya. Lawan dari sombong ialah rendah hati dan ramah tamah. Yang menimbulkan sifat sombong ini biasanya karena merasa diri mempunyai sesuatu yang tidak dipunyai orang lain atau apa yang dipunyainya jauh melebihi dari apa yang dipunyai orang lain dan tidak ada orang yang lebih daripadanya. Karena itu dia menyombongkan diri terhadap orang lain.
-footnote:https://www.referensimakalah.com/2013/02/sombong-menurut-bahasa-dan-istilah.html
Salah satu tujuan diutusnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang baik.” (HR. Ahmad 2/381. Syaikh Syu’aib Al Arnauth menyatakan bahwa hadits ini shahih)
Islam adalah agama yang mengajarkan akhlak yang luhur dan mulia. Oleh karena itu, banyak dalil al Quran dan as Sunnah yang memerintahkan kita untuk memiliki akhlak yang mulia dan menjauhi akhlak yang tercela. Demikian pula banyak dalil yang menunjukkan pujian bagi pemilik akhlak baik dan celaan bagi pemilik akhlak yang buruk. Salah satu akhlak buruk yang harus dihindari oleh setiap muslim adalah sikap sombong.
Sikap sombong adalah memandang dirinya berada di atas kebenaran dan merasa lebih di atas orang lain. Orang yang sombong merasa dirinya sempurna dan memandang dirinya berada di atas orang lain. (Bahjatun Nadzirin, I/664, Syaikh Salim al Hilali, cet. Daar Ibnu Jauzi)
Islam Melarang dan Mencela Sikap Sombong
Allah Ta’ala berfirman,
وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِي اللأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَجُوْرٍ {18}
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ
“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl: 23)
Haritsah bin Wahb Al Khuzai’i berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ قَالُوا بَلَى قَالَ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ
“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur(sombong).“ (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853).
Dosa Pertama Iblis
Sebagian salaf menjelaskan bahwa dosa pertama kali yang muncul kepada Allah adalah kesombongan
Ini sambungan nya pak
Koneksi Tauhid dengan Sombong
Kesombongan, berasal dari kata sombong (bahasa Inggris: pride; bahasa Latin: superbia; bahasa Arab: فخر, fakhar), juga angkuh, takabur, arogan, congkak, dan tinggi hati merupakan suatu perasaan atau emosi dalam hati yang dapat mengacu pada dua makna umum.
-footnote: https://id.wikipedia.org/wiki/Kesombongan#:~:text=Kesombongan
• Secara etimologi, istilah sombong dalam bahasa Arabnya adalah kibr. Dalam kitab Lisan al-Arab, disebutkan, al-Takabbur dan al-Istikbar berarti al-Taazhum (mengagungkan diri sendiri, merasa benar), sedangkan dalam Kamus al-Munawwir, berarti kesombongan, kecongkakan. Dalam konteks ketuhanan, al-Mutakabbir mengandung arti yang memiliki keagungan dan kekuasaan.
-footnote:https://www.referensimakalah.com/2013/02/sombong-menurut-bahasa-dan-istilah.html
• Secara terminologi, al-Raghib al-Isfahani, sebagaimana dikutip Harifuddin Cawidu mengartikan kibr dan takabbur dengan keadaan atau sifat yang menjadikan seseorang bersikap eksklusif karena merasa bangga dengan dirinya dan memandang dirinya lebih hebat dari orang lain. Menurut Fachruddin, sombong adalah suatu sifat yang buruk, tersembunyi dalam hati, yaitu merasa diri lebih dari orang lain dan tidak ada orang yang melebihinya. Kemudian terbukti dari sikap dan tindakan lahir, yaitu membanggakan dan menyombongkan diri dihadapan orang lain, bahkan memandang orang-orang lain itu rendah semuanya. Lawan dari sombong ialah rendah hati dan ramah tamah. Yang menimbulkan sifat sombong ini biasanya karena merasa diri mempunyai sesuatu yang tidak dipunyai orang lain atau apa yang dipunyainya jauh melebihi dari apa yang dipunyai orang lain dan tidak ada orang yang lebih daripadanya. Karena itu dia menyombongkan diri terhadap orang lain.
-footnote:https://www.referensimakalah.com/2013/02/sombong-menurut-bahasa-dan-istilah.html
Salah satu tujuan diutusnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah untuk memperbaiki akhlak manusia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang baik.” (HR. Ahmad 2/381. Syaikh Syu’aib Al Arnauth menyatakan bahwa hadits ini shahih)
Islam adalah agama yang mengajarkan akhlak yang luhur dan mulia. Oleh karena itu, banyak dalil al Quran dan as Sunnah yang memerintahkan kita untuk memiliki akhlak yang mulia dan menjauhi akhlak yang tercela. Demikian pula banyak dalil yang menunjukkan pujian bagi pemilik akhlak baik dan celaan bagi pemilik akhlak yang buruk. Salah satu akhlak buruk yang harus dihindari oleh setiap muslim adalah sikap sombong.
Sikap sombong adalah memandang dirinya berada di atas kebenaran dan merasa lebih di atas orang lain. Orang yang sombong merasa dirinya sempurna dan memandang dirinya berada di atas orang lain. (Bahjatun Nadzirin, I/664, Syaikh Salim al Hilali, cet. Daar Ibnu Jauzi)
Islam Melarang dan Mencela Sikap Sombong
Allah Ta’ala berfirman,
وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلاَ تَمْشِ فِي اللأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَجُوْرٍ {18}
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18)
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ
“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. An Nahl: 23)
Haritsah bin Wahb Al Khuzai’i berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ قَالُوا بَلَى قَالَ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ
“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur(sombong).“ (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853).
Dosa Pertama Iblis
Sebagian salaf menjelaskan bahwa dosa pertama kali yang muncul kepada Allah adalah kesombongan
Nama: Nurkholilah idhani
Nim: 1910300014
Materi uts: sejarah
Htn 1
Koneksi
Pertemuan 9
A. Pengertian Sejarah
Kata sejarah secara etimologi
Dapat diungkapkan dalam bahasa Arab yaitu Tarikh, sirah atau ilmu tarikh, yang maknanya ketentuan masa atau waktu, sedang ilmu tarikh berarti ilmu yang mengandung atau yang membahas penyebutan peristiwa dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut.atau asal katanya Sejarah diambil dari berbagai macam bahasa. Diantaranya:
üKata dalam bahasa Arab yaitu syajaratun artinya pohon.
üMereka mengenal juga kata syajarah annasab, artinya pohon silsilah.
üPohon dalam hal ini dihubungkan dengan keturunan atau asal usul keluarga raja/ dinasti tertentu. Hal ini dijadikan elemen utama dalam kisah sejarah pada masa awal. Dikatakan sebagai pohon sebab pohon akan terus tumbuh dan berkembang dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih komplek/ maju. Sejarah seperti pohon yang terus berkembang dari akar sampai ke ranting yang terkecil.
üDalam bahasa Jerman, yaitu Geschichte berarti sesuatu yang telah terjadi.
üDalam bahasa Belanda yaitu Geschiedenis, yang berarti terjadi.
üDalam bahasa Inggris yaitu History, artinya masa lampau umat manusia.
Kata History sebenarnya diturunkan dari bahasa latin dan Yunani yaitu Historia artinya informasi/pencarian, dapat pula diartikan Ilmu. Hal ini menunjukkan bahwa pengkajian sejarah sepenuhnya bergantung kepada penyelidikan terhadap perkara-perkara yang benar-benar pernah terjadi.
üIstor dalam bahasa Yunani artinya orang pandai Istoria artinya ilmu yang khusus untuk menelaah gejala-gejala dalam urutan kronologis.
üsejarah dalam bahasa Arab disebut Tarikh, yang bermakna ketentuan masa. Kata tarikh bermakna juga perhitungan tahun. Dalam Al-Qur’an sejarah disebut dengan qihash, sebagaimana
*Dalil sejarah
firman Allah SWT : “ maka bacalah kisah-kisah tersebut.” (Q.S. 6 :130).
Quran Surat Al-An’am Ayat 130
يَٰمَعْشَرَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِّنكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ ءَايَٰتِى وَيُنذِرُونَكُمْ لِقَآءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا ۚ قَالُوا۟ شَهِدْنَا عَلَىٰٓ أَنفُسِنَا ۖ وَغَرَّتْهُمُ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا وَشَهِدُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا۟ كَٰفِرِينَ
Terjemah Arti: Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.
mengandung nilai-nilai transhistoris artinya Al-Quran diturunkan dalamrealita sejarah. Sebab Al-Quran turun sebagai respon kongkrit terhadap sejarah kurun waktu, pristiwa tertentu, dan tempat tertentu. Literatur inggris menyebut sejarah dengan history, yang berarti pengalaman massa lampau dari umat manusia. (Ramayulis, 2011).
Footnote:https://www.kompasiana.com/amp/jakvarabdullah/pengertian-sejarah-dan-pendidikan-islam_55657863e122bd064fbbd98e
Nama:Nurbayni Sihombing
Nim:1910300002
Tgl:13 November 2020
Tugas UTS
PSIKOLOGI
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ
قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amal ku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa"
Pengertian Psikologi
Secara terminologi (menurut istilah pengetahuannya) Psikologi adalah “Ilmu yang mempelajari tentang segala hal yang berhubungan dengan jiwa, hakekatnya, asal usulnya, proses bekerjanya dan akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Dalil :
(7). وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)
Footnote:Reprensi,Prof aftur T.jersild dalam bukunya chil pcyhology.1662
Secara etimologi psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaini “psyche” yang berarti roh, jiwa, dan “logos” yang berarti ilmu, maka Psikologi berarti ilmu jiwa (Sri Rukmini, 1998:1). Sedangkan secara terminologi psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Tetapi perlu digarisbawahi bahwa psikologi tidak mempelajari jiwa/mental secara langsung karena jiwa sifatnya yang abstrak, psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspor dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses/kegiatannya. Sehingga psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan proses mental.
Psikologi menurut beberapa pakar diantaranya sebagai berikut:
Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun tidak langsung.
Pengertian Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Dalil:
(8). فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya
Footnote: Reperensi DRS.H.abu ahmadi
Pengertian sejarah Secara terminologi
Adapun secara terminologi berarti sejumlah keadaan dan peristiwa yang terjadi di masa lampau dan benar-benar terjadi pada diri individu dan masyarakat
berbagai macam istilah sebagai berikut:
üIstilah sejarah, dalam pengertian terminologis atau istilahi, juga memiliki beberapa variasi redaksi. R.G. Collingwood, misalnya mendefinisikan sejarah dengan ungkapan history is the history of thought (Sejarah adalah sejarah pemikiran); history is a kind of research or inquiry (Sejarah adalah sejenis penelitian atau penyelidikan). Pada kesempatan lain, Collingwood memaknakan sejarah (dalam artian penulisan sejarah atau historiografi), seperti membangun dunia fantasi (are peaple who bulid up a fantasy-word).
üNouruzzaman Shiddiqie mendifinisikan sejarah sebagai peristiwa masa lampau yang tidak hanya sekadar memberi informasi tentang terjadinya peristiwa itu, tetapi juga memberikan interpretasi atas peristiwa yang terjadi dengan melihat hukum sebab-akibat.( Nouruzzaman Shiddiqie, 1983)
üJauh sebelumnya, Ibn Khaldun (1332 – 1406), dalam kitabnya al-Muqaddimah, telah mendefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia; tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu, seperti kelahiran, keramah-tamahan, dan solidaritas golongan; tentang revolusi dan pemberontakan rakyat melawan golongan lain; akibat timbulnya kerajaan-kerajaan dan negara dengan tingkatan bermacam-macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai kemajuan kehidupannya, berbagai macam ilmu pengetahuan, dan pada umunya tentang segala macam perubahan yang terjadi di dalam masyarakat karena watak masyarakat itu sendiri (Abdurrahman Ibn Khaldun, 1986).
üSecara Terminologi sejarah berarti keterangan yang telah terjadi dikalangan masyarakat pada masa lampau atau masa sekarang. Pengertian sejarah selanjutnya adalah catatan yang berhubungan dengan kejadian yang masa lampau yang diabadikan dalam laporan-laporan tertulis dan ruang lingkup yang luas (Ramayulis, 2011).
Dalilnya
Q.S. Thaha: 99
كَذَٰلِكَ نَقُصُّ عَلَيۡكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ مَا قَدۡ سَبَقَۚ وَقَدۡ ءَاتَيۡنَٰكَ مِن لَّدُنَّا ذِكۡرٗا ٩٩
Artinya: Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al Quran) (Q.S. At-Thaha: 99)
Footnote:https://www.kompasiana.com/amp/jakvarabdullah/pengertian-sejarah-dan-pendidikan-islam_55657863e122bd064fbbd98e
https://tafsirweb.com/5341-quran-surat-thaha-ayat-99.html
Nama:Nurbayni Sihombing
Nim:1910300002
Tgl:13 November 2020
Tugas UTS
PSIKOLOGI
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ
قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amal ku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa"
Secara etimologis “Psikologi” berasal dari bahasa Yunani: Psyche dan logos. Psyche artinya jiwa dan logos berarti ilmu. Dalam bahasa arab psikologi disebut dengan “Ilmu an Nafsi”. Yang belakangan kemudian dikembangkan menjadi satu ilmu bernama “Nafsiologi”. Dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan “Ilmu Jiwa”
Dalil:
(8). فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Footnote: Reperensi DRS.H.abu ahmadi
B. Dalil Sejarah
Tafsir ayat-ayat tentang sejarah dan kisah
1. Q.S. Ali Imron : 137
قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلِكُمۡ سُنَنٞ فَسِيرُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَٱنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُكَذِّبِينَ ١٣٧
Artinya: Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul) (Q.S. Al-imran 137)
Tafsir Ayat
Ayat ini berisi tentang perintah untuk memperhatikan bagaimana keadaan orang-orang terdahulu dan kesudahan mereka. Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah, yakni hukum-hukum kemasyarakatan yang tidak mengalami perubahan. Sunnah tersebut antara lain adalah “yang melanggar perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya akan binasa, dan yang mengikuti-Nya akan berbahagia”. Yang menegakkan disiplin akan sukses. Hari-hari kekalahan dan kemenangan silih berganti dan lain-lain. Sunnah-sunnah itu ditetapkan Allah demi kemaslahatan manusia, dan itu semua dapat terlihat dengan jelas dalam sejarah dan peninggalan umat-umat terdahulu, melalui bacaan atau pelajaran sejarah, karna itu, berjalanlah kamu di bumi untuk melihat bukti-buktinya dan perhatikanlah untuk mengabil pelajaran bagaimana kesudahan buruk yang dialami orang-orang yang mendustakan pesan-pesan Allah. Ini, yakni pesan-pesan yang dikandung oleh semua ayat-ayat yang lalu atau Al-Qur’an secara keseluruhan adalah penerangan yang memberi keterangan dan menghilangkan kesangsian serta keraguan bagi seluruh manusia.[9]
Ayat ini mengingatkan tentang sunnatullah, yakni hukum-hukum kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Allah SWT dan yang telah berlaku terhadap umat-umat terdahulu, dan bahwa sunnatullah yang dijelaskan itu berlaku bagi semua umat manusia,tanpa membedakan suku, ras, dan agama.[10]
2. Q.S. Al- Isra’ : 77
سُنَّةَ مَن قَدۡ أَرۡسَلۡنَا قَبۡلَكَ مِن رُّسُلِنَاۖ وَلَا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحۡوِيلًا ٧٧
Artinya: (Kami menetapkan yang demikian) sebagai suatu ketetapan terhadap rasul-rasul Kami yang Kami utus sebelum kamu dan tidak akan kamu dapati perubahan bagi ketetapan Kami itu. (Q.S. Al-Isra’: 77)
Munasabah
Dalam ayat-ayat yang lalu, Allah SWT menjelaskan keingkaran manusia yang tidak mau beriman padahal nikmat Allah begitu besar, baik yang terdapat di alam raya maupun yang terdapat pada dirinya, padahal fitrah manusia itu beragama tauhid. Hal ini tampak ketika mereka ditimpa malapetaka yang dahsyat, mereka memohon perlindungan hanya kepada Allah. Akan tetapi, setelah terlepas dari malapetaka itu, mereka tidak mau berterimakasih pada Zat yang menolongnya, malah menyembah Tuhan-Tuhan yang lain yang mereka persekutukan dengan Allah. Dalam ayat-ayat ini, Allah SWT mengungkapkan bagaimana keingkaran kaum musyrikin Mekah kepada seruan Rasulullah. Mereka bukan hanya menolak diajak kembali kepada agama tauhid, bahkan memusuhi Nabi Muhammad dan kaum Muslimin[11]
Footnote:
http://makalah-uin.blogspot.com/2016/02/ayat-ayat-tentang-sejarah.html?m=1
[9] M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2003), hal 363
[10] M.Quraish Shihab, Al-Lubab Makna, Tujuan dan Pembelajaran dari surah-surah Al-Qur’an, (Jakarta: Lentera Hati, 2012), hal 135.
[11] Kemetrian Agama RI, Al-Qur’an & Tafsirnya Jilid V, (Jakarta: Penerbit Lentera Abadi, 2010), hal.521
Nama :Rangga Harahap
Nim. :1910300015
Jurusan. :Hukum Tata Negara
Hari /tgl komentar :kamis,12 November 2020
Tempat :Huristak
Tugas pertemuan: 9
Ruangan: 1
Uts
KONEKSI AKHLAK
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
Pengertian akhlak
AKHLAK Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa arab ( أخلاق ) dalam bentuk jama’, sedang mufradnya adalah khuluq ( خلق ), yang dalam Kamus Munjid berarti budi pekerti atau perangai atau tingkah laku (Ma’luf, t.t.: 194).
الخلق في اللغة
الأخلاق لغةً أ ـ الطبع: الصفة الراسخة التي جُبل عليها الإنسان، دون إرادةٍ منه [كالطابع والختم]. ب ـ العادة: الصفة الراسخة التي يكتسبها الإنسان بالمران والتدريب. ج ـ السجية: الصفة الدائمة، مكتسبة أو غير مكتسبة. [سجى: دامَ].
” حالٌ للنفس داعيةٌ لها إلى أفعالها، من غير فكرٍ ولا روية ” هـ ـ تعريف ابن مسكويه: ” حالٌ للنفس داعيةٌ لها إلى أفعالها، من غير فكرٍ ولا روية ” ثم بيَّن أن الحال ينقسم إلى قسمين:
Secara terminologis Budi pekerti merupakan perilaku manusia yang didasari oleh kesadaran berbuat baik yang didorong keinginan hati dan selaras dengan pertimbangan akal Al-Ghazali dalam Ihya ‘ulumuddinnya, yakni: فالخلق عبارة عن هيئة في النفس راسخة عن تصدرالأفعال بسهولة ويسرمن غيرحاجة إلى فكر ورؤية Artinya: “Khuluk yakni sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong lahirnya perbuatan dengan mudah dan ringan, tanpa pertimbangan dan pemikiran mendalam” (Al-Ghazali, 1994: 46)
IniDalil tentang akhlak
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ ﴿٤﴾
“Dan sesungguhnya engkau berada di atas akhlak yang agung.” (QS. Al-Qalam[68]: 4)
Dan dahulu Nabi kita ‘Alaihish Shalatu was Salam adalah manusia yang paling baik akhlaknya, paling sempurna adabnya, paling baik pergaulannya, paling indah muamalahnya, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada beliau. Beliau adalah contoh bagi seluruh hamba dalam segala akhlak yang baik, segala adab yang indah dan segala muamalah yang baik. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّـهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّـهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّـهَ كَثِيرًا ﴿٢١﴾
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah bagi kalian contoh yang baik bagi orang yang mengharap pertemuan dengan Allah dan hari akhir dan mengingat Allah dengan dzikir yang banyak.” (QS. Al-Ahzab[33]: 21)
C.Manfaat mempelajari sejarah
1).Sejarah berfungsi sebagai peneguh hati
QS an-Nûr ayat 55 sebagai berikut:
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ كَمَا ٱسْتَخْلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ ٱلَّذِى ٱرْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِى لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْـًٔا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
Arti: Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
Footnote: https://tafsirweb.com/6183-quran-surat-an-nur
https://www.kompasiana.com/amp/ghifariyuristiadhi/4-fungsi-sejarah-menurut-al-qur-an_550b3dfaa33311d01c2e3d73
2). Sejarah berfungsi sebagai pengajaran
Dalam surat al-A’râf ayat 176
وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَٰهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُۥٓ أَخْلَدَ إِلَى ٱلْأَرْضِ وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ ۚ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ ٱلْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَث ۚ ذَّٰلِكَ مَثَلُ ٱلْقَوْمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا ۚ فَٱقْصُصِ ٱلْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ Terjemah Arti: Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
Footnote: https://tafsirweb.com/2630-quran-surat-al-araf-ayat-176.html
3).Sejarah berfungsi sebagai peringatan
Quran Surat Al-A’raf Ayat 73 وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَٰلِحًا ۗ قَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۥ ۖ قَدْ جَآءَتْكُم بَيِّنَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ ۖ هَٰذِهِۦ نَاقَةُ ٱللَّهِ لَكُمْ ءَايَةً ۖ فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِىٓ أَرْضِ ٱللَّهِ ۖ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوٓءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Arti: Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih".
Footnote: https://tafsirweb.com/2630-quran-surat-al-araf-ayat-73.html
Nama :Rangga Harahap
Nim. :1910300015
Jurusan. :Hukum Tata Negara
Hari /tgl komentar :kamis,12 November 2020
Tempat :Huristak
Tugas pertemuan: 9
Ruangan: 1
Uts
KONEKSI AKHLAK
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
Pengertian akhlak
AKHLAK Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa arab ( أخلاق ) dalam bentuk jama’, sedang mufradnya adalah khuluq ( خلق ), yang dalam Kamus Munjid berarti budi pekerti atau perangai atau tingkah laku (Ma’luf, t.t.: 194).
الخلق في اللغة
الأخلاق لغةً أ ـ الطبع: الصفة الراسخة التي جُبل عليها الإنسان، دون إرادةٍ منه [كالطابع والختم]. ب ـ العادة: الصفة الراسخة التي يكتسبها الإنسان بالمران والتدريب. ج ـ السجية: الصفة الدائمة، مكتسبة أو غير مكتسبة. [سجى: دامَ].
” حالٌ للنفس داعيةٌ لها إلى أفعالها، من غير فكرٍ ولا روية ” هـ ـ تعريف ابن مسكويه: ” حالٌ للنفس داعيةٌ لها إلى أفعالها، من غير فكرٍ ولا روية ” ثم بيَّن أن الحال ينقسم إلى قسمين:
Secara terminologis Budi pekerti merupakan perilaku manusia yang didasari oleh kesadaran berbuat baik yang didorong keinginan hati dan selaras dengan pertimbangan akal Al-Ghazali dalam Ihya ‘ulumuddinnya, yakni: فالخلق عبارة عن هيئة في النفس راسخة عن تصدرالأفعال بسهولة ويسرمن غيرحاجة إلى فكر ورؤية Artinya: “Khuluk yakni sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong lahirnya perbuatan dengan mudah dan ringan, tanpa pertimbangan dan pemikiran mendalam” (Al-Ghazali, 1994: 46)
IniDalil tentang akhlak
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ ﴿٤﴾
“Dan sesungguhnya engkau berada di atas akhlak yang agung.” (QS. Al-Qalam[68]: 4)
Dan dahulu Nabi kita ‘Alaihish Shalatu was Salam adalah manusia yang paling baik akhlaknya, paling sempurna adabnya, paling baik pergaulannya, paling indah muamalahnya, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada beliau. Beliau adalah contoh bagi seluruh hamba dalam segala akhlak yang baik, segala adab yang indah dan segala muamalah yang baik. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّـهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّـهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّـهَ كَثِيرًا ﴿٢١﴾
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah bagi kalian contoh yang baik bagi orang yang mengharap pertemuan dengan Allah dan hari akhir dan mengingat Allah dengan dzikir yang banyak.” (QS. Al-Ahzab[33]: 21)
E.Cara mengamalkan dalam Kehidupan sehari-hari
Mengetauhi perkembangan teknologi pada masa lampau
Quran Surat Ali Imran Ayat 190-191
إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ
Terjemah Arti: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Ayat-ayat diatas menjelaskan bahwa semua yang ada dilangit dan bumi yang penuh misteri ini dapat kita mencari tahu kebenarannya dengan melakukan penelitian-penelitian yang kita lakukan. Dengan kita sebagai umat islam melakukan penenlitian tersebut diharapkan dapat membantu kita dalam mencari kemudahan hidup baik didunia maupun diakhirat dalam bidang apapun termasuk teknologi. Selain banyak memuat tentang pentingnya pengembangan sains, Alquran juga dapat dijadikan sebagai inspirasi ilmu dan pengembangan wawasan berpikir sehingga mampu menciptakan sesuatu yang baru dalam kehidupan. Hanya saja, untuk menemukan hal tersebut, dibutuhkan kemampuan untuk menggalinya secara lebih mendalam agar potensi alamiah yang diberikan Tuhan dapat memberikan kemaslahatan sepenuhnya bagi keselarasan alam dan manusia.
Kemajuan teknologi modern yang begitu pesat telah memasyarakatkan produk-produk teknologi canggih seperti radio, televisi, internet, alat-alat komunikasi dan barang-barang mewah lainnya serta menawarkan aneka jenis hiburan bagi tiap orang tua, kaum muda, atau anak-anak. Namun tentunya alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas apa yang diakibatkannya. Justru di atas pundak manusianyalah terletak semua tanggung jawab itu. Sebab adanya pelbagai media informasi dan alat-alat canggih yang dimiliki dunia saat ini dapat berbuat apa saja kiranya faktor manusianyalah yang menentukan operasionalnya. Adakalanya menjadi manfaat yaitu manakala manusia menggunakan dengan baik dan tepat. Tetapi dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka manakala manusia menggunakannya untuk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata. Maka dari itu, sains dan teknologi merupakan madaniyah 'am yaitu benda yang tidak ada sangkut pautnya dengan hadlarah. Sebagaimana Imam Taqiyuddin an-Nabhani dalam kitabnya Nizhamul Islammenyebutkan bahwa "Sedangkan bentuk-bentuk madaniyah yang menjadi produk kemajuan sains dan perkembangan teknologi/industri tergolong madaniyah yang bersifat umum, milik seluruh umat manusia". Madaniyah itu sendiri merupakan merupakan bentu-bentuk fisik berupa benda-benda yang terindera dan digunakan dalam kehidupan yang meliputi seluruh aktivitas kehidupan.Maka dengan hal ini jelaslah sudah bahwa produk dari sains dan teknologi dalam pandangan Islam boleh/mubah. Tetapi ingat bahwasannya ada juga madaniyah yang bersifat khas seperti patung, salib, bintang david, dll itu merupakan karya/hasil dari hadlarah selain Islam, maka menggunakannya adalah suatu kemaksiatan dan hukumnya haram.
Footnote:
https://tafsirweb.com/37646-quran-surat-ali-imran-ayat-190-191.html
https://www.kompasiana.com/amp/alfiubaidillah/5c1a316f43322f3547548463/pandangan-islam-terhadap-perkembangan-teknologi
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
NAMA : ILHAM AKBAR
NIM : 1910300021
KELAS : HTN 1
Matkul : HADIS SIYASAH
DOSEN : DRS.DAME SIREGAR MA.
FIKIH : 7 AMALAN PAHALANYA SETARA IBADAH HAJI DAN UMRAH
Dalam sebuah hadis shahih,di sebutkan bahwa janji pahala haji adalah surga sebagaimana hadis
عن ابي هريرةرضي الله عنه ان رسول الله اليه و سلم قل : ا لامرة الي المرة كفارة لما بيهما و الح المبر ور ليس له جز اء ا لا ا لجنة:
Dari abu hurairah radhiallah’anhu,rasulullah saw bersabda “ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya,dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya ) melainkan surga “ ( HR al-Bukhari dan muslim).
Ada tujuh amalan yang jika di amalkan bisa berpahala haji,amalan ini ada yang ringan bahkan kita bisa melakukanya setiap waktu . walau ringan namum pahalanya sangat luar biasa.
1. Umrah di bulan ramadhan
Dari ibnu ‘abbas radhiyallahu’anhuma,ia berkata bahwa rasullah saw pernah bertanya pada seorang wanita,
ما مدءك أن تححي مانا:
“apa alasanmu sehingga tidak ikut berhaji bersama kami?
Wanita itu menjawab ,”aku punya tugas untuk memberi minum pada seekor unta di mana unta tersebut di tunggangi oleh ayah fulan dan anaknya di tunggangi suami dan anaknya ia meninggalkan unta tadi tanpa di beri minum lantas kamilah yang bertugas membawakan air pada unta tersebut,lantas rasulullah saw bersabda :
فاإ ز ا كان ر مضا ن ا ءتمر ي فيه ءمرة في ر مضان حخة:
“jika Ramadhan tiba senilai dengan haji “(HR.Muslim).
Dalam lafazh bukhori lainnya di sebutkan,
فإن ءمر ة في ر مضان تقضي حجة
“sesungguhnya umrah di bulan ramadhan seperti berhaji bersamaku(HR.Bukhari)
Imam Nawawi rahimullah berkata : yang di maksud adalah ramadhan mendapati pahala haji.namun bukan berarti umrah ramadhan sama dengan haji secara keseluruhan.sehingga jika seseorang punya kewajiban haji,lalu ia berumrah di bulan ramadhan,maka umrah tersebut tidak bisa menggantikan haji tadi( Syarh shahih Muslim,9:2)
2.berbakti kepada kedua orang tua
Dari Anas bin malik radhiyallahu ‘anhu ia berkata :
ابي أ شتهاد ولا أقدر ءليه, قل : هل بقي من والديك أحد ؟ قل : أمي , قل : فأ بل الله في ير ها ، فإ ز ا فاءلت زلك فأنت حا ج. ومءتمر ومجا هد فإز ا رضيت ءنك ٱمك فا تق الله وير ها
“ada seseorang yang mendatangi rasullah saw dan ia ingin pergi berjihad namun tidak mampu rasulullah saw bertanya padanya apakah salah satu dari kedua orang tuanya masih hidup,ia jawab ibunya masih hidup.
Rasul pun berkata padanya : bertakwalah pada allah dengan berbuat baik pada ibumu ,jika engkau berbuat baik padanya maka statusnya adalah seperti berhaji,berumrah dan berjihad .( HR.ATH-Thabrani)
E. Kesimpulan
Secara bahasa kata siroh berasal dari kata سار يسير سيرا سيرة yang bemakna berjalan, menggerakkan, berproses.Qs. Al A’rof : 176
Allah Shubhanawata’ala berfirman :
فَٱقْصُصِ ٱلْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
artinya Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
Sejarah secara terminologi,
Adapun secara terminologi berarti sejumlah keadaan dan peristiwa yang terjadi di masa lampau dan benar-benar terjadi pada diri individu dan masyarakat
berbagai macam istilah sebagai berikut:
üIstilah sejarah, dalam pengertian terminologis atau istilahi, juga memiliki beberapa variasi redaksi. R.G. Collingwood, misalnya mendefinisikan sejarah dengan ungkapan history is the history of thought (Sejarah adalah sejarah pemikiran); history is a kind of research or inquiry (Sejarah adalah sejenis penelitian atau penyelidikan). Pada kesempatan lain, Collingwood memaknakan sejarah (dalam artian penulisan sejarah atau historiografi), seperti membangun dunia fantasi (are peaple who bulid up a fantasy-word).
üNouruzzaman Shiddiqie mendifinisikan sejarah sebagai peristiwa masa lampau yang tidak hanya sekadar memberi informasi tentang terjadinya peristiwa itu, tetapi juga memberikan interpretasi atas peristiwa yang terjadi dengan melihat hukum sebab-akibat.( Nouruzzaman Shiddiqie, 1983)
üJauh sebelumnya, Ibn Khaldun (1332 – 1406), dalam kitabnya al-Muqaddimah, telah mendefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia; tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu, seperti kelahiran, keramah-tamahan, dan solidaritas golongan; tentang revolusi dan pemberontakan rakyat melawan golongan lain; akibat timbulnya kerajaan-kerajaan dan negara dengan tingkatan bermacam-macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai kemajuan kehidupannya, berbagai macam ilmu pengetahuan, dan pada umunya tentang segala macam perubahan yang terjadi di dalam masyarakat karena watak masyarakat itu sendiri (Abdurrahman Ibn Khaldun, 1986).
üSecara Terminologi sejarah berarti keterangan yang telah terjadi dikalangan masyarakat pada masa lampau atau masa sekarang. Pengertian sejarah selanjutnya adalah catatan yang berhubungan dengan kejadian yang masa lampau yang diabadikan dalam laporan-laporan tertulis dan ruang lingkup yang luas (Ramayulis, 2011).
Q.S. Thaha: 99
كَذَٰلِكَ نَقُصُّ عَلَيۡكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ مَا قَدۡ سَبَقَۚ وَقَدۡ ءَاتَيۡنَٰكَ مِن لَّدُنَّا ذِكۡرٗا ٩٩
Artinya: Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al Quran) (Q.S. At-Thaha: 99)
Manfaat nya
Sejarah sebagai sumber kebenaran
Sejarah berfungsi sebagai peringatan
Sejarah berfungsi sebagai pengajaran
Sejarah berfungsi sebagai peneguh hati
Mempelajari sejarah bukan hanya bertujuan untuk mengetahui kejadian atau
peristiwa penting di masa lalu namun juga mengajarkan berbagai bentuk
pengalaman yang terjadi sepanjang sejarah manusia baik keberhasilan maupun
kegagalan. Sehingga mempelajari sejarah sangatlah penting bagi kita agar dapat
mengetahui dan mengenal akar sejarah diri kita, karena mau tidak mau, kita
adalah hasil dan pencapaian dari peristiwa sejarah tersebut.
Footnote:
Daliman. A. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak
http://dictionary.reference.com/browse/mail, diakses pada 23 Mei 2014
http://thenextweb.com/dd/2014/03/19/history-flat-design-efficiency-minimalism-
made-digital-world-flat/
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
NAMA Assalamualaikum : ILHAM AKBAR
NIM : 1910300021
KELAS : HTN 1
Matkul : HADIS SIYASAH
DOSEN : DRS.DAME SIREGAR MA.
FIKIH : 7 AMALAN PAHALANYA SETARA IBADAH HAJI DAN UMRAH
Dalam sebuah hadis shahih,di sebutkan bahwa janji pahala haji adalah surga sebagaimana hadis
عن ابي هريرةرضي الله عنه ان رسول الله اليه و سلم قل : ا لامرة الي المرة كفارة لما بيهما و الح المبر ور ليس له جز اء ا لا ا لجنة:
Dari abu hurairah radhiallah’anhu,rasulullah saw bersabda “ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya,dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya ) melainkan surga “ ( HR al-Bukhari dan muslim).
Ada tujuh amalan yang jika di amalkan bisa berpahala haji,amalan ini ada yang ringan bahkan kita bisa melakukanya setiap waktu . walau ringan namum pahalanya sangat luar biasa.
1. Umrah di bulan ramadhan
Dari ibnu ‘abbas radhiyallahu’anhuma,ia berkata bahwa rasullah saw pernah bertanya pada seorang wanita,
ما مدءك أن تححي مانا:
“apa alasanmu sehingga tidak ikut berhaji bersama kami?
Wanita itu menjawab ,”aku punya tugas untuk memberi minum pada seekor unta di mana unta tersebut di tunggangi oleh ayah fulan dan anaknya di tunggangi suami dan anaknya ia meninggalkan unta tadi tanpa di beri minum lantas kamilah yang bertugas membawakan air pada unta tersebut,lantas rasulullah saw bersabda :
فاإ ز ا كان ر مضا ن ا ءتمر ي فيه ءمرة في ر مضان حخة:
“jika Ramadhan tiba senilai dengan haji “(HR.Muslim).
Dalam lafazh bukhori lainnya di sebutkan,
فإن ءمر ة في ر مضان تقضي حجة
“sesungguhnya umrah di bulan ramadhan seperti berhaji bersamaku(HR.Bukhari)
Imam Nawawi rahimullah berkata : yang di maksud adalah ramadhan mendapati pahala haji.namun bukan berarti umrah ramadhan sama dengan haji secara keseluruhan.sehingga jika seseorang punya kewajiban haji,lalu ia berumrah di bulan ramadhan,maka umrah tersebut tidak bisa menggantikan haji tadi( Syarh shahih Muslim,9:2)
2.berbakti kepada kedua orang tua
Dari Anas bin malik radhiyallahu ‘anhu ia berkata :
ابي أ شتهاد ولا أقدر ءليه, قل : هل بقي من والديك أحد ؟ قل : أمي , قل : فأ بل الله في ير ها ، فإ ز ا فاءلت زلك فأنت حا ج. ومءتمر ومجا هد فإز ا رضيت ءنك ٱمك فا تق الله وير ها
“ada seseorang yang mendatangi rasullah saw dan ia ingin pergi berjihad namun tidak mampu rasulullah saw bertanya padanya apakah salah satu dari kedua orang tuanya masih hidup,ia jawab ibunya masih hidup.
Rasul pun berkata padanya : bertakwalah pada allah dengan berbuat baik pada ibumu ,jika engkau berbuat baik padanya maka statusnya adalah seperti berhaji,berumrah dan berjihad .( HR.ATH-Thabrani)
3.sholat fardhu jamaah di mesjid.
Dari abu umamah radhiyallahu anhu nabi saw bersabda :
من خز ج من بيته متطهر إلي صل ة مكتو بة فهي كحجة و من مشي إلي صل ة تطؤ ع فهي كءمر ة تا فلة.
“siapa yang berjalan menuju sholat wajib berjamaah maka ia seperti berhaji,siapa yang berjalan menuju shalat sunnah,maka ia seperti melakukan umrah yang sunnah “(HR.Thabrani dalam al mu’jam al kabir).
Dalam hadist lainnya Dari abu umamah radhiyallahu anhu nabi saw bersabda ;
من ج من بيته متطهر الي صل ة مكتو بة فأ جره كأ جر الحا ج المحرم ومن خز ج إلي تسييح الضحي لا يدصبه الا إيا ه فأجر المءتمر وصل ة لا ءلي اثر صل ة لا ل و بيدهما كتا ب في ءليين
“barang siapa keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci menuju sholat wajib,maka pahalanya seperti pahala orang yang berhaji.barang siapa keluar untuk sholat sunnah dhuha,yang tidak melakukanya kecuali karena itu,maka pahalanya seperti pahala orang yang berumroh.dan melakukan sholat setelah sholat lainnya.tidak melakukan perkara sia sia antara keduanya maka pahalanya di tulis di illiyin (kitab catatan amal orang orang shalih).( HR.abu daud.; Ahmad).
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
NAMA Assalamualaikum : ILHAM AKBAR
NIM : 1910300021
KELAS : HTN 1
Matkul : HADIS SIYASAH
DOSEN : DRS.DAME SIREGAR MA.
FIKIH : 7 AMALAN PAHALANYA SETARA IBADAH HAJI DAN UMRAH
Dalam sebuah hadis shahih,di sebutkan bahwa janji pahala haji adalah surga sebagaimana hadis
عن ابي هريرةرضي الله عنه ان رسول الله اليه و سلم قل : ا لامرة الي المرة كفارة لما بيهما و الح المبر ور ليس له جز اء ا لا ا لجنة:
Dari abu hurairah radhiallah’anhu,rasulullah saw bersabda “ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penggugur (dosa) di antara keduanya,dan haji yang mabrur tiada balasan (bagi pelakunya ) melainkan surga “ ( HR al-Bukhari dan muslim).
Ada tujuh amalan yang jika di amalkan bisa berpahala haji,amalan ini ada yang ringan bahkan kita bisa melakukanya setiap waktu . walau ringan namum pahalanya sangat luar biasa.
1. Umrah di bulan ramadhan
Dari ibnu ‘abbas radhiyallahu’anhuma,ia berkata bahwa rasullah saw pernah bertanya pada seorang wanita,
ما مدءك أن تححي مانا:
“apa alasanmu sehingga tidak ikut berhaji bersama kami?
Wanita itu menjawab ,”aku punya tugas untuk memberi minum pada seekor unta di mana unta tersebut di tunggangi oleh ayah fulan dan anaknya di tunggangi suami dan anaknya ia meninggalkan unta tadi tanpa di beri minum lantas kamilah yang bertugas membawakan air pada unta tersebut,lantas rasulullah saw bersabda :
فاإ ز ا كان ر مضا ن ا ءتمر ي فيه ءمرة في ر مضان حخة:
“jika Ramadhan tiba senilai dengan haji “(HR.Muslim).
Dalam lafazh bukhori lainnya di sebutkan,
فإن ءمر ة في ر مضان تقضي حجة
“sesungguhnya umrah di bulan ramadhan seperti berhaji bersamaku(HR.Bukhari)
Imam Nawawi rahimullah berkata : yang di maksud adalah ramadhan mendapati pahala haji.namun bukan berarti umrah ramadhan sama dengan haji secara keseluruhan.sehingga jika seseorang punya kewajiban haji,lalu ia berumrah di bulan ramadhan,maka umrah tersebut tidak bisa menggantikan haji tadi( Syarh shahih Muslim,9:2)
2.berbakti kepada kedua orang tua
Dari Anas bin malik radhiyallahu ‘anhu ia berkata :
ابي أ شتهاد ولا أقدر ءليه, قل : هل بقي من والديك أحد ؟ قل : أمي , قل : فأ بل الله في ير ها ، فإ ز ا فاءلت زلك فأنت حا ج. ومءتمر ومجا هد فإز ا رضيت ءنك ٱمك فا تق الله وير ها
“ada seseorang yang mendatangi rasullah saw dan ia ingin pergi berjihad namun tidak mampu rasulullah saw bertanya padanya apakah salah satu dari kedua orang tuanya masih hidup,ia jawab ibunya masih hidup.
Rasul pun berkata padanya : bertakwalah pada allah dengan berbuat baik pada ibumu ,jika engkau berbuat baik padanya maka statusnya adalah seperti berhaji,berumrah dan berjihad .( HR.ATH-Thabrani)
3.sholat fardhu jamaah di mesjid.
Dari abu umamah radhiyallahu anhu nabi saw bersabda :
من خز ج من بيته متطهر إلي صل ة مكتو بة فهي كحجة و من مشي إلي صل ة تطؤ ع فهي كءمر ة تا فلة.
“siapa yang berjalan menuju sholat wajib berjamaah maka ia seperti berhaji,siapa yang berjalan menuju shalat sunnah,maka ia seperti melakukan umrah yang sunnah “(HR.Thabrani dalam al mu’jam al kabir).
Dalam hadist lainnya Dari abu umamah radhiyallahu anhu nabi saw bersabda ;
من ج من بيته متطهر الي صل ة مكتو بة فأ جره كأ جر الحا ج المحرم ومن خز ج إلي تسييح الضحي لا يدصبه الا إيا ه فأجر المءتمر وصل ة لا ءلي اثر صل ة لا ل و بيدهما كتا ب في ءليين
“barang siapa keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci menuju sholat wajib,maka pahalanya seperti pahala orang yang berhaji.barang siapa keluar untuk sholat sunnah dhuha,yang tidak melakukanya kecuali karena itu,maka pahalanya seperti pahala orang yang berumroh.dan melakukan sholat setelah sholat lainnya.tidak melakukan perkara sia sia antara keduanya maka pahalanya di tulis di illiyin (kitab catatan amal orang orang shalih).( HR.abu daud.; Ahmad).
4. melakukan sholat dhuha /isyraq.
Dari hadist abu umamah radhiyallahu anhu rasullah saw bersabda :
من صلي صل ة الصبح في مسجد جما ءة يثبت قله حتي يصلي سبحة،كان كأ جر ، أو مغتمر تا ما حجته وغمرته:
“barang siapa yang mengerjakan shalat shubuh dengan berjamaah di mesjid,lalu dia tetap berdiam di mesjid sampai melaksanakan sholat sunnah dhuha,maka ia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau ber umroh secara sempurna ( HR.Thabrani).
Dari anas bin malik ra rasulullah saw bersabda :
من صلي الغد اة في جم غة ثم قغد يزكر الله حتي تطلغ الثس ثم صلي ر كغتين كا نت له كأجر حجة و غمرة قل قل رسو ل الله ءليه وسلم تا مة تا مة تا مة :
Barang siapa yang melaksanakan sholat shubuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berdzikir pada allah hingga matahari terbit,kemudian ia melaksanakan shalat dua rakaat,maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh”beliau pun bersabda pahala yang sempurna,sempurna dan sempurna ( HR.Tirmidzi )
5. menghadiri majelis ilmu di masjid
Dari Abu Umamah RA nabi SAW bersabda ;
من غدا إلي المسحد لا ۳يريد إلا أن يتءلم كان له كأجرحا ج تا ما حجته :
“siapa yang berangkat ke masjid yang ia inginkan hanyalah untuk belajar kebaikan atau mengajarkan kebaikan ,ia akan mendapatkan pahala haji yang sempurna hajinya,”(HR.Thabrani )
lanjutan
6. membaca tasbih,tahmid dan takbir setelah sholat
Dari Abu hurairah RA ia berkata ;
جا ء اللفقرا ء إلي – صلي الله عله وسلم – فقا لو اد هب اهل أهل الد ثو ر من الا مو ال با لد رجات النعيم المقيم يصلو ن
كما نصل ، ويصو مون كما نصوم ، ولهم فضل من امو ال يحجو ن بها ، ويعتمر ون ، ويجا هد ون ، ويتصد قون قل : ألا احد ثكم بأمرإن أخذ تم به ادر ازر كنتم من سبقكم ولم يدر ككم احد بعد كم وكنتم خير من انتم بين ظهر انيه، إلا من عمل مثله تسبحون وتحمدون ، وتكبرون خلف كل صل ة ثل ثين فا ختلفنا بيننا فقال بغضنا نسبه ثل ثين ، ونخمد ثل ثا وثل ثين ، ونكبر أر بعا وثل ثين فر جعت إليه فقا ل سبان الله ، ولحمدالله، ولحمد الله ، والله أكبر ، حتي يكو ن منهن كلهن ثل ثا و ثل ثين .
“ada orang orang miskin datang menghadap nabi SAW.mereka berkata,orang orang kaya itu pergi membawa derajat yang tinggi dan kenikmatan yang kekal.mereka shalat sebagaimana kami shalat.mereka berpuasa sebagaimana kami puasa.namun,mereka memiliki kelebihan harta sehingga bisa berhaji berumroh,berjihad serta bersedekah.nabi SAW lantas bersabda maukah kalian aku ajarkan suatu amalan yang dengan amalan tersebut kalian akan mengejar orang yang mendahului kalian akan mengejar orang yang mendahului kalian dan dengannya dapat terdepan dari orang yang setelah kalian dan tidak ada seorang pun yang lebih utama daripada kalian,kecuali orang yang melakukan hal yang sama seperti yang kalian lakukan.kalian bertasbih,bertahmid dan bertakbir di setiap akhir shalat sebanyak tiga kali”
7. bertekad untuk berhaji
ان جا بر قل كنا مع النبي صل الله عليه وسلم في غز اة فق ل : ان با لمد ينة لر جا لا ما سر ثم مسير ا ولا قطعتم واد يا الا كانو ا معكم حبسهم المرض .
“dari jabir RA,ia berkata,dalam suatu peperangan (perang tabuk) kami pernah bersama nabi SAW ,lalu beliau bersabda ,sesungguhnya di madinah ada beberapa orang yang tidak ikut melakukan perjalanan perang,juga tidak menyebrangi suatu lembah,namun mereka bersama kalian (dalam pahala).padahal mereka tidak ikut berperang karena mendapat uzur sakit (HR.muslim)”.
Dari anas RA bahwa nabi SAW dalam suatu peperangan berkata :
“sesungguhnya ada beberapa orang di madinah yang di tinggalkan tidak ikut peperangan.namun mereka bersama kita ketika melewati suatu lereng dan lembah.padahal mereka terhalang uzur sakit ketika itu” (HR bukhori).
Sebagaimana nabi SAW bersabda ;
إذ مر ض العبد أوسا فر، كتب له مثل م كان يغمل مقيما صحيحا
“jika salah seorang sakit atau bersafar,maka ia di catat mendapat pahala seperti ketika ia dalam keadaan mukim ( tidak bersafar) atau ketika sehat “( HR.Bukhori).
Sekian terimakasih.... ILHAM AKBAR
Wassallamualaikum warahmatullah wabarakatuh
1910300021
Nama :Rangga Harahap
Nim. :1910300015
Jurusan. :Hukum Tata Negara
Hari /tgl komentar :kamis,12 November 2020
Tempat :Huristak
Tugas pertemuan: 9
Ruangan: 1
Uts
KONEKSI AKHLAK
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
Pengertian akhlak
AKHLAK Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa arab ( أخلاق ) dalam bentuk jama’, sedang mufradnya adalah khuluq ( خلق ), yang dalam Kamus Munjid berarti budi pekerti atau perangai atau tingkah laku (Ma’luf, t.t.: 194).
الخلق في اللغة
الأخلاق لغةً أ ـ الطبع: الصفة الراسخة التي جُبل عليها الإنسان، دون إرادةٍ منه [كالطابع والختم]. ب ـ العادة: الصفة الراسخة التي يكتسبها الإنسان بالمران والتدريب. ج ـ السجية: الصفة الدائمة، مكتسبة أو غير مكتسبة. [سجى: دامَ].
” حالٌ للنفس داعيةٌ لها إلى أفعالها، من غير فكرٍ ولا روية ” هـ ـ تعريف ابن مسكويه: ” حالٌ للنفس داعيةٌ لها إلى أفعالها، من غير فكرٍ ولا روية ” ثم بيَّن أن الحال ينقسم إلى قسمين:
NAMA. : MUTIAH GURDANI SIREGAR
NIM. :1910300019
DOSEN. :Drs.H.DAME SIREGAR.M.Ag
MATKUL. :HADIS SIYASAH
KONEKSI :ULUMUL QUR'AN
Pengertian Ulumul Qur'an secara etimologi dan Terminologi
Ulumul Qur'an Secara etimologi, kata Ulumul Qur’an berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu “ulum” dan “Al-Qur’an”. Kata ulum adalah bentuk jama’ dari kata “ilmu” yang berarti ilmu-ilmu. Kata ulum yang disandarkan kepada kata Al-Qur’an telah memberikan pengertian bahwa ilmu ini merupakan kumpulan sejumlah ilmu yang berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari segi keberadaanya sebagai Al-Qur’an maupun dari segi pemahaman terhadap petunjuk yang terkandung di dalamnaya. Dengan demikian, ilmu tafsir, ilmu qira’at, ilmu rasmil Qur’an, ilmu I’jazil Qur’an, ilmu asbabun nuzul, dan ilmu-ilmu yang ada kaitanya dengan Al-Qur’an menjadi bagian dari ulumul Qur’an.
Footnote:https//sakit wordpress.com/2009/03/1/pengertian ulumul qur'an 109
Sedangkan menurut terminologi terdapat berbagai definisi yang dimaksud dengan ulumul Qur’an diantara lain :
Assuyuthi dalam kitab itmamu al-Dirayah mengatakan :
علم يبحث فيه عن احوال الكتاب العزيز من جهة نزوله وسنده وادابهوالفاظه ومعانيه المتعلقة بالاحكام وغير ذالكّ.
“Ilmu yang membahas tentang keadaan Al-Qur’an dari segi turunya, sanadnya, adabnya makna-maknanya, baik yang berhubungan lafadz-lafadznya maupun yang berhubungan dengan hukum-hukumnya, dan sebagainya”.
Al-Zarqany memberikan definisi sebagai berikut:
مباحث تتعلّق بالقران الكريم من ناحية نزوله وترتيبه وجمعه وكابته وقراءته وتفسيره واعجازه وناسخه ومنسوخه ودفع الشّبه عنه ونحو ذالك.
“Beberapa pembahasan yang berhubungan dengan Al-Qur’an Al-Karim dari segi turunya, urutanya, pengumpulanya, penulisanya, bacaanya, penafsiranya, kemu’jizatanya, nasikh mansukhnya, penolakan hal-hal yang bisa menimbulkan keraguan terhadapnya, dan sebagainya”.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ulumul qur’an adalah ilmu yang membahas hal-hal yang berhubungan dengan Al-Qur’an, baik dari aspek keberadaanya sebagai Al-Qur’an maupun aspek pemahaman kandunganya sebagai pedoman dan petunjuk bagi manusia atau ilmu-ilmu yang berhubungan dengan berbagai aspek yang terkait dengan keperluan membahas al-Qur’an.
Footnote:https//sakit.wordpress.com/2009/03/1/pengertian ulumul qur'an 109.
-- Ruang Lingkup Pembahasan Al-Qur’an
Ulumul Qur’an merupakan suatu ilmu yang mempunyai ruang lingkup pembahasan yang luas. Ulumul Qur’an meliputi semua ilmu yang ada kaitanya dengan Al-Qur’an, baik berupa ilmu-ilmu agama, seperti ilmu tafsir maupun ilmu-ilmu bahasa Arab, seperti ilmu balaghah dan ilmu I’rab al-Qur’an. Disamping itu, masih banyak lagi ilmu-ilmu yang tercakup di dalamnya. Dalam kitab Al- Itqan, Assyuyuthi menguraikan sebanyak 80 cabang ilmu. Dari tiap-tiap cabang terdapat beberapa macam cabang ilmu lagi. Kemudian dia mengutip Abu Bakar Ibnu al_Araby yang mengatakan bahwa ulumul qur’an terdiri dari 77450 ilmu. Hal ini didasarkan kepada jumlah kata yang terdapat dalam al-qur’an dengan dikalikan empat. Sebab, setiap kata dalam al-Qur’an mengandung makna Dzohir, batin, terbatas, dan tidak terbatas. Perhitungan ini masih dilihat dari sudut mufrodatnya. Adapun jika dilihat dari sudut hubungan kalimat-kalimatnya, maka jumlahnya menjadi tidak terhitung. Firman Allah :
قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَاداً لِّكَلِمَـتِ رَبِّى لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَـتُ رَبِّى وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَداً
Artinya :Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).(Q.S. Al-Kahfi 109).
---Pokok Pembahasan
Secara garis besar Ilmu alQur’an terbagi dua pokok bahasan yaitu :
1. Ilmu yang berhubungan dengan riwayat semata-mata, seperti ilmu yang membahas tentang macam-macam qira’at, tempat turun ayat-ayat Al-Qur’an, waktu-waktu turunnya dan sebab-sebabnya.
2. Ilmu yang berhubungan dengan dirayah, yakni ilmu yang diperoleh dengan jalan penelaahan secara mendalam seperti memahami lafadz yang ghorib (asing) serta mengetahui makna ayat-ayat yang berhubungan dengan hukum.
Namun, Ash-Shidiqie memandang segala macam pembahasan ulumul Qur’an itu kembali kepada beberapa pokok pembahasan saja seperti :
Nuzul. Permbahasan ini menyangkut dengan ayat-ayat yang menunjukan tempat dan waktu turunya ayat Al-Qur’an misalnya : makkiyah, madaniyah, hadhariah, safariyah, nahariyah, lailiyah, syita’iyah, shaifiyah, dan firasyiah. Pembahasan ini juga meliputi hal yang menyangkut asbabun nuzul dan sebagainya.
Sanad. Pembahasan ini meliputi hal-hal yang menyangkut sanad yang mutawattir, ahad, syadz, bentuk-bentuk qira’at nabi, para periwayat dan para penghapal Al-Qur’an Al-Qur’an, dan Cara Tahammul (penerimaan riwayat).
Ada’ al-Qira’ah. Pembahasan ini menyangkut waqof, ibtida’, imalah, madd, takhfif hamzah, idghom.
Pembahasan yang menyangkut lafadz Al-Qur’an, yaitu tentang gharib, mu,rab, majaz, musytarak, muradif, isti’arah, dan tasybih.
Pembahasan makna Al-Qur’an yang berhubungan dengan hukum, yaitu ayat yang bermakna Amm dan tetap dalam keumumanya, Amm yang dimaksudkan khusus, Amm yang dikhususkan oleh sunnah, nash, dhahir, mujmal, mufashal, manthuq, mafhum, mutlaq, muqayyad, muhkam, mutasyabih, musykil, nasikh mansukh, muqaddam, mu’akhar, ma’mul pada waktu tertentu, dan ma’mul oleh seorang saja.
Pembahasan makna Al-Qur’anyang berhubungan dengan lafadz, yaitu fashl, washl, ijaz, ithnab, musawah.
Footnote:http://belajarulumulqur'an.blogspot.com/2008/02/ruang-lingkup-pembahasaan-ulumul-qur'an.html?m=1
Nama. :Marzuki darusman nasution
Nim :191030011
Matkul :ulumu hadist
Dosen :Drs.H.dame siregar,M.A.
KONEKSI SAINS
hadist pertemuan ke 9 MID
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ بْنُ أَسْمَاءَ عَنْ
نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَأَعْطَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْبَرَ الْيَهُودَ أَنْ يَعْمَلُوهَا وَيَزْرَعُوهَا وَلَهُمْ شَطْرُ مَا يَخْرُجُ مِنْهَاوَأَنَّ ابْنَ عُمَرَ حَدَّثَهُ أَنَّ الْمَزَارِعَ كَانَتْ تُكْرَى عَلَى شَيْءٍ سَمَّاهُ نَافِعٌ لَا أَحْفَظُهُ وَأَنَّ رَافِعَ بْنَ خَدِيجٍ حَدَّثَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ كِرَاءِ الْمَزَارِعِ وَقَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ حَتَّى أَجْلَاهُمْ عُمَرُ (BUKHARI – 2124)
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami Juwairiyah bin Asma’ dari Nafi’ dari ‘Abdullah radliallahu ‘anhu berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengadakan kerjasama kepada orang Yahudi dari tanah khaibar agar dimanfaatkan dan dijadikan ladang pertanian dan mereka mendapat separuh hasilnya. Dan bahwa Ibnu’Umar radliallahu ‘anhuma menceritakan kepadanya bahwa ladang pertanian tersebut disewakan untuk sesuatu yang lain, yang disebutkan oleh Nafi’, tapi aku lupa. Dan bahwa Rafi’ bin Khadij menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang menyewakan ladang pertanian (untuk usaha selaian bercocok tanam). Dan berkata, ‘Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu’Umar radliallahu ‘anhuma; Hingga akhirnya ‘Umar mengusir mereka (orang Yahudi).
Sanad : Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il; telah menceritakan kepada kami Juwairiyah bin Asma’; dari Nafi’ dari ‘Abdullah radliallahu ‘anhu;
Matan : ladang pertanian (untuk usaha selaian bercocok tanam)
BUKHARI No. 2153 BERCOCOK TANAM
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَالِمٍ الْحِمْصِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ زِيَادٍ الْأَلْهَانِيُّ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ وَرَأَى سِكَّةً وَشَيْئًا مِنْ آلَةِ الْحَرْثِ فَقَالَسَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ هَذَا بَيْتَ قَوْمٍ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ الذُّلَّقَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ وَاسْمُ أَبِي أُمَامَةَ صُدَيُّ بْنُ عَجْلَانَ (BUKHARI – 2153)
Artinya : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada saya ‘Abdullah bin Salim Al Himshiy telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Zaiyad Al Alhaniy dari Abu Umamah Al Bahiliy berkata, ketika ia melihat cangkul atau sesuatu dari alat bercocok tanam, lalu ia berkata, aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang seperti ini tidak masuk kerumah suatu kaum kecuali Allah akan memberikan kehinaan padanya”. Abu Abdullah Al Bukhariy berkata: “Dan nama Abu Umamah adalah Shuday bin ‘Ajlan”.
Sanad : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf; telah menceritakan kepada saya ‘Abdullah bin Salim Al Himshiy; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Zaiyad Al Alhaniy dari Abu Umamah Al Bahiliy;
Matan : ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melihat cangkul atau sesuatu dari alat bercocok tanam
BUKHARI No.
Nama. :Marzuki darusman nasution
Nim :191030011
Matkul :ulumu hadist
Dosen :Drs.H.dame siregar,M.A.
KONEKSI SAINS
hadist pertemuan ke 9 MID
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ بْنُ أَسْمَاءَ عَنْ
نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَأَعْطَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْبَرَ الْيَهُودَ أَنْ يَعْمَلُوهَا وَيَزْرَعُوهَا وَلَهُمْ شَطْرُ مَا يَخْرُجُ مِنْهَاوَأَنَّ ابْنَ عُمَرَ حَدَّثَهُ أَنَّ الْمَزَارِعَ كَانَتْ تُكْرَى عَلَى شَيْءٍ سَمَّاهُ نَافِعٌ لَا أَحْفَظُهُ وَأَنَّ رَافِعَ بْنَ خَدِيجٍ حَدَّثَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ كِرَاءِ الْمَزَارِعِ وَقَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ حَتَّى أَجْلَاهُمْ عُمَرُ (BUKHARI – 2124)
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami Juwairiyah bin Asma’ dari Nafi’ dari ‘Abdullah radliallahu ‘anhu berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengadakan kerjasama kepada orang Yahudi dari tanah khaibar agar dimanfaatkan dan dijadikan ladang pertanian dan mereka mendapat separuh hasilnya. Dan bahwa Ibnu’Umar radliallahu ‘anhuma menceritakan kepadanya bahwa ladang pertanian tersebut disewakan untuk sesuatu yang lain, yang disebutkan oleh Nafi’, tapi aku lupa. Dan bahwa Rafi’ bin Khadij menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang menyewakan ladang pertanian (untuk usaha selaian bercocok tanam). Dan berkata, ‘Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu’Umar radliallahu ‘anhuma; Hingga akhirnya ‘Umar mengusir mereka (orang Yahudi).
Sanad : Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il; telah menceritakan kepada kami Juwairiyah bin Asma’; dari Nafi’ dari ‘Abdullah radliallahu ‘anhu;
Matan : ladang pertanian (untuk usaha selaian bercocok tanam)
BUKHARI No. 2153 BERCOCOK TANAM
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَالِمٍ الْحِمْصِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ زِيَادٍ الْأَلْهَانِيُّ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ وَرَأَى سِكَّةً وَشَيْئًا مِنْ آلَةِ الْحَرْثِ فَقَالَسَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ هَذَا بَيْتَ قَوْمٍ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ الذُّلَّقَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ وَاسْمُ أَبِي أُمَامَةَ صُدَيُّ بْنُ عَجْلَانَ (BUKHARI – 2153)
Artinya : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada saya ‘Abdullah bin Salim Al Himshiy telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Zaiyad Al Alhaniy dari Abu Umamah Al Bahiliy berkata, ketika ia melihat cangkul atau sesuatu dari alat bercocok tanam, lalu ia berkata, aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang seperti ini tidak masuk kerumah suatu kaum kecuali Allah akan memberikan kehinaan padanya”. Abu Abdullah Al Bukhariy berkata: “Dan nama Abu Umamah adalah Shuday bin ‘Ajlan”.
Sanad : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf; telah menceritakan kepada saya ‘Abdullah bin Salim Al Himshiy; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Zaiyad Al Alhaniy dari Abu Umamah Al Bahiliy;
Matan : ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melihat cangkul atau sesuatu dari alat bercocok tanam
BUKHARI No.
Nama :Rangga Harahap
Nim. :1910300015
Jurusan. :Hukum Tata Negara
Hari /tgl komentar :kamis,12 November 2020
Tempat :Huristak
Tugas pertemuan: 9
Ruangan: 1
Uts
KONEKSI AKHLAK
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
Pengertian akhlak
AKHLAK Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa arab ( أخلاق ) dalam bentuk jama’, sedang mufradnya adalah khuluq ( خلق ), yang dalam Kamus Munjid berarti budi pekerti atau perangai atau tingkah laku (Ma’luf, t.t.: 194).
Kata kunci dalam hadis diatas adalah mencuri.
Koneksi Ulumul Qur'an dengan mencuri,yaitu:
Mencuri menurut bahasa adalah mengambil milik orang lain tanpa izin atau dengan tidak sah. Sedangkan menurut istilah mencuri adalah perbuatan orang mukallaf (baligh dan berakal) mengambil harta orang lain secara sembunyi-sembunyi, mencapai jumlah satu nisab dari tempat simpanannya, dan orang yang mengambil itu tidak mempunyai andil kepemilikan terhadap barang yang diambil.
Mencuri hukumnya haram karena mengambil harta milik orang lain tanpa seizin pemiliknya dan menggunakan cara memiliki harta dengan batil.
Dalil Naqli Tentang Mencuri.
Dasar hukum dilarangnya mencuri adalah Firman Allah Swt.
وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya : "Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui." (QS.al-Baqarah: 188)
Allah Swt menetapkan hukuman bagi pencuri yang termaktub dalam QS. Al- Maidah : 38 ;
وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا جَزَاءً بِمَا كَسَبَا نَكَالًا مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya : "Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Al-Maidah :38)
Bentuk dan Contoh Mencuri.
Adapun bentuk-bentuk dan contoh mencuri ;
a. Mencopet, mengutil, membajak adalah perbuatan orang mukallaf, baligh, dan berakal sehat secara sembunyi-sembunyi mengambil harta orang lain dengan ukuran satu nisab.
b. Mengambil benda, ide/gagasan (plagiat) orang lain tanpa seizin pemiliknya.
c. Merampok, adalah perbuatan orang mukallaf, baligh, dan berakal sehat mengambil harta orang lain dengan jalan dipaksa, diancam dengan senjata, atau penganiayaan.
d. Menyamun, adalah perbuatan orang mukallaf, baligh, dan berakal sehat mengambil harta orang lain dengan jalan dipaksa, dianiaya dilakukan ditempat sunyi dan tidak banyak orang.
e. Korupsi merupakan tindakan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri/orang lain (perseorangan atau sebuah korporasi), yang secara langsung maupun tidak langsung merugikan keuangan atau perekonomian negara, yang dari segi materiil perbuatan itu dipandang sebagai perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai keadilan masyarakat. Korupsi sama dengan Pencurian Penggelapan.
Adapun pencuri, maka wajib untuk dipotong tangan kanannya berdasarkan Al-Kitab (Al-Qur’an), As-Sunnah, dan ijma’. Allah ta’ala telah berfirman :
وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا جَزَاءً بِمَا كَسَبَا نَكَالا مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ * فَمَنْ تَابَ مِنْ بَعْدِ ظُلْمِهِ وَأَصْلَحَ فَإِنَّ اللَّهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِي.
Artinya:Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Maka barang siapa bertobat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [QS. Al-Maaidah : 38-39].
Footnote://muslim.or.ud/43057-mencuri-adah-dosa-besar.html
Nama:Nita anisyah Fitri
Nim:1910300005
Matkul:ulumul hadist
Dosen:Drs.H.Dame Siregar,M.A
Koneksi undang-undang
Hadist pertemuan ke 9
MID
حَدَّثَنَا النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلَاءَ لَمْ يَنْظُرْ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ إِنَّ أَحَدَ جَانِبَيْ إِزَارِي يَسْتَرْخِي إِنِّي لَأَتَعَاهَدُ ذَلِكَ مِنْهُ قَالَ لَسْتَ مِمَّنْ يَفْعَلُهُ خُيَلَاءَ
Telah menceritakan kepada kami [An Nufail] berkata, telah menceritakan kepada kami [Zuhair] berkata, telah menceritakan kepada kami [Musa bin Uqbah] dari [Salim bin Abdullah] dari [Bapaknya] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa menjulurkan kainnya karena sombong, maka Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat." Abu Bakar berkata, "Sesungguhnya salah satu ujung pakaianku ada yang menjulur, padahal aku telah berjanji untuk tidak melakukannya!" beliau bersabda: " kamu bukan termasuk orang yang melakukannya karena sombong."
Pengertian undang-undang:
Undang-undang secara etimologis undang-undang adalah hukum yang telah disahkan oleh badan legislatif atau unsur ketahanan yang lainnya. Undang-undang diadakan untuk faedah masyarakat.Dengan perkataan lain, adanya undang-undang dapat menjamin ketertiban masyarakat.
Undang-undang secara terminologi yaitu peraturan yang dibuat untuk mengatur kehidupan bersama dalam rangka mewujudkan tujuan dalam bentuk negara.undang-undang dapat pula dikatakan sebagai kumpulan-kumpulan prinsip yang mengatur kekuasaan pemerintah, hak rakyat, dan hubungan di antara keduanya.
Undang-undang Islam yang adil dapat ditemukan dalam al-Quran dan Sunnah. Undang-undang ini mengatur seluruh dimensi kehidupan manusia. Dengan kata lain, dengan melaksanakan undang-undang ilahi, maka keadilan akan tercipta di segala bidang. Pemerintah yang berdasarkan undang-undang Islam akan berlaku adil, pengadilan menjadi tempat orang-orang lemah mendapatkan hak-haknya, penyusunan undang-undangpun dilakukan berdasarkan keadilan. Setiap orang sama di hadapan hukum dan semua memiliki hak yang sama. Keadilan sosial dan ekonomi juga akan tercipta.
Dalil mengenai undang-undang
إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًا
Terjemah Arti: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Dalam hadist Rasulullah
إذا حكمتُمْ فاعْدِلُوا، وإذا قَتَلتُم فأَحْسِنُوا، فإنَّ الله مُحْسِنٌ يُحِبُّ المحسنين
“Apabila kalian memutuskan hukum, lakukanlah dengan adil. Dan apabila kalian membunuh lakukanlah dengan ihsan, karena Allah itu Maha Ihsan dan menyukai orang-orang yang berbuat ihsan.” (HR Ath-Thabrani)
Kata kunci
Adil
العَدْلُ وَاجِبٌ فِي كُلِّ شَيْءِ وَالْفَضْلُ مَسْنُوْنٌ
Secara terminologi Al-‘Adl (Keadilan) Itu Wajib Atas Segala Sesuatu Dan Al-Fadhl (Tambahan) Itu Sunnah Sebelum membahas implementasi dan contoh penerapan kaidah ini, kita perlu memahami tentang makna al-‘adl dan al-fadhl.
• Yang dimaksud dengan al-‘adl ialah jika seseorang menunaikan apa yang seharusnya ia tunaikan sebagaimana ia menuntut apa yang menjadi haknya.
• Sedangkan al-fadhl maknanya ialah seseorang berbuat ihsân sejak awal atau memberikan tambahan dari yang wajib ia tunaikan. Allah Azza wa Jalla berfirman
: وَأَقْسِطُواْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
Mencuri menurut bahasa adalah mengambil milik orang lain tanpa izin atau dengan tidak sah. Sedangkan menurut istilah mencuri adalah perbuatan orang mukallaf (baligh dan berakal) mengambil harta orang
Setelah adanya ketetapan hukum hadd - baik dengan adanya bukti atau dengan adanya ikrar pengakuan - tidak boleh untuk mengakhirkan pelaksanaan hukumannya; baik dengan dipenjara, uang tebusan, atau yang lainnya. Akan tetapi ia harus dipotong tangannya pada waktu-waktu yang diagungkan dan selainnya. Hal itu dikarenakan penegakan hukuman hadd termasuk ibadah, seperti halnya jihad fii sabiililah. Maka, sudah sepantasnyalah untuk diketahui menegakkan huduud merupakan rahmat dari Allah bagi hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus bersikap tegas dalam penegakan hukum hadd. Tidak boleh ada rasa kasihan dalam menegakkan agama Allah hingga ia kemudian meniadakannya.
Pak sambungan nya,Pertama Iblis
Sebagian salaf menjelaskan bahwa dosa pertama kali yang muncul kepada Allah adalah kesombongan. Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لأَدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الكَافِرِينَ {34}
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kalian kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur (sombong) dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir“ (QS. Al Baqarah:34)
Qotadah berkata tentang ayat ini, “Iblis hasad kepada Adam ‘alaihis salaam dengan kemuliaan yang Allah berikan kepada Adam. Iblis mengatakan, “Saya diciptakan dari api sementara Adam diciptakan dari tanah”. Kesombongan inilah dosa yang pertama kali terjadi . Iblis sombong dengan tidak mau sujud kepada Adam” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/114, cet al Maktabah at Tauqifiyah)
Hakekat Kesombongan
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91)
An Nawawi rahimahullah berkata, “Hadist ini berisi larangan dari sifat sombong yaitu menyombongkan diri kepada manusia, merendahkan mereka, serta menolak kebenaran” (Syarah Shahih Muslim Imam Nawawi, II/163, cet. Daar Ibnu Haitsam)
Kesombongan ada dua macam, yaitu sombong terhadap al haq dan sombong terhadap makhluk. Hal ini diterangkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hadist di atas dalam sabda beliau, “sombong adalah menolak kebenaran dan suka meremehkan orang lain”. Menolak kebenaran adalah dengan menolak dan berpaling darinya serta tidak mau menerimanya. Sedangkan meremehkan manusia yakni merendahkan dan meremehkan orang lain, memandang orang lain tidak ada apa-apanya dan melihat dirinya lebih dibandingkan orang lain. (Syarh Riyadus Shaalihin, II/301, Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin, cet Daar Ibnu Haitsam)
Sombong Terhadap al Haq (Kebenaran)
Sombong terhadap al haq adalah sombong terhadap kebenaran, yakni dengan tidak menerimanya. Setiap orang yang menolak kebenaran maka dia telah sombong disebabkan penolakannya tersebut. Oleh karena itu wajib bagi setiap hamba untuk menerima kebenaran yang ada dalam Kitabullah dan ajaran para rasul ‘alaihimus salaam.
Orang yang sombong terhadap ajaran rasul secara keseluruhan maka dia telah kafir dan akan kekal di neraka. Ketika datang kebenaran yang dibawa oleh rasul dan dikuatkan dengan ayat dan burhan, dia bersikap sombong dan hatinya menentang sehingga dia menolak kebenaran tersebut. Hal ini seperti yang Allah terangkan dalam firman-Nya,
إِنَّ الَّذِينَ يُجَادِلُونَ فِي ءَايَاتِ اللهِ بِغَيْرِ سًلْطَانٍ أَتَاهُمْ إِن فِي صُدُورِهِمْ إِلاَّ كِبْرٌ مَّاهُم بِبَالِغِيهِ فَاسْتَعِذْ بِاللهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ {56}
“Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah tanpa lasan yang sampai pada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah (keinginan akan) kesombongan yang mereka sekali-klai tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mnedengar lagi Maha Melihat” (QS. Ghafir:56)
Adapun orang yang sombong dengan menolak sebagian al haq yang tidak sesuai dengan hawa nafsu dan akalnya –tidak termasuk kekafiran- maka dia berhak mendapat hukuman (adzab) karena sifat sombongnya tersebut.
Maka wajib bagi para penuntut ilmu untuk memiliki tekad yang kuat mendahulukan perkataan Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam di atas perkataan siapa pun.
Nama :Rangga Harahap
Nim. :1910300015
Jurusan. :Hukum Tata Negara
Hari /tgl komentar :kamis,12 November 2020
Tempat :Huristak
Tugas pertemuan: 9
Ruangan: 1
Uts
KONEKSI AKHLAK
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
Pengertian akhlak
AKHLAK Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa arab ( أخلاق ) dalam bentuk jama’, sedang mufradnya adalah khuluq ( خلق ), yang dalam Kamus Munjid berarti budi pekerti atau perangai atau tingkah laku (Ma’luf, t.t.: 194).
الخلق في اللغة
الأخلاق لغةً أ ـ الطبع: الصفة الراسخة التي جُبل عليها الإنسان، دون إرادةٍ منه [كالطابع والختم]. ب ـ العادة: الصفة الراسخة التي يكتسبها الإنسان بالمران والتدريب. ج ـ السجية: الصفة الدائمة، مكتسبة أو غير مكتسبة. [سجى: دامَ].
” حالٌ للنفس داعيةٌ لها إلى أفعالها، من غير فكرٍ ولا روية ” هـ ـ تعريف ابن مسكويه: ” حالٌ للنفس داعيةٌ لها إلى أفعالها، من غير فكرٍ ولا روية ” ثم بيَّن أن الحال ينقسم إلى قسمين:
Secara terminologis Budi pekerti merupakan perilaku manusia yang didasari oleh kesadaran berbuat baik yang didorong keinginan hati dan selaras dengan pertimbangan akal Al-Ghazali dalam Ihya ‘ulumuddinnya, yakni: فالخلق عبارة عن هيئة في النفس راسخة عن تصدرالأفعال بسهولة ويسرمن غيرحاجة إلى فكر ورؤية Artinya: “Khuluk yakni sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong lahirnya perbuatan dengan mudah dan ringan, tanpa pertimbangan dan pemikiran mendalam” (Al-Ghazali, 1994: 46)
IniDalil tentang akhlak
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ ﴿٤﴾
“Dan sesungguhnya engkau berada di atas akhlak yang agung.” (QS. Al-Qalam[68]: 4)
Dan dahulu Nabi kita ‘Alaihish Shalatu was Salam adalah manusia yang paling baik akhlaknya, paling sempurna adabnya, paling baik pergaulannya, paling indah muamalahnya, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada beliau. Beliau adalah contoh bagi seluruh hamba dalam segala akhlak yang baik, segala adab yang indah dan segala muamalah yang baik. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّـهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّـهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّـهَ كَثِيرًا ﴿٢١﴾
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah bagi kalian contoh yang baik bagi orang yang mengharap pertemuan dengan Allah dan hari akhir dan mengingat Allah dengan dzikir yang banyak.” (QS. Al-Ahzab[33]: 21)
Nama :Rangga Harahap
Nim. :1910300015
Jurusan. :Hukum Tata Negara
Hari /tgl komentar :kamis,12 November 2020
Tempat :Huristak
Tugas pertemuan: 9
Ruangan: 1
Uts
KONEKSI AKHLAK
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
Pengertian akhlak
AKHLAK Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa arab ( أخلاق ) dalam bentuk jama’, sedang mufradnya adalah khuluq ( خلق ), yang dalam Kamus Munjid berarti budi pekerti atau perangai atau tingkah laku (Ma’luf, t.t.: 194).
الخلق في اللغة
الأخلاق لغةً أ ـ الطبع: الصفة الراسخة التي جُبل عليها الإنسان، دون إرادةٍ منه [كالطابع والختم]. ب ـ العادة: الصفة الراسخة التي يكتسبها الإنسان بالمران والتدريب. ج ـ السجية: الصفة الدائمة، مكتسبة أو غير مكتسبة. [سجى: دامَ].
” حالٌ للنفس داعيةٌ لها إلى أفعالها، من غير فكرٍ ولا روية ” هـ ـ تعريف ابن مسكويه: ” حالٌ للنفس داعيةٌ لها إلى أفعالها، من غير فكرٍ ولا روية ” ثم بيَّن أن الحال ينقسم إلى قسمين:
Secara terminologis Budi pekerti merupakan perilaku manusia yang didasari oleh kesadaran berbuat baik yang didorong keinginan hati dan selaras dengan pertimbangan akal Al-Ghazali dalam Ihya ‘ulumuddinnya, yakni: فالخلق عبارة عن هيئة في النفس راسخة عن تصدرالأفعال بسهولة ويسرمن غيرحاجة إلى فكر ورؤية Artinya: “Khuluk yakni sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorong lahirnya perbuatan dengan mudah dan ringan, tanpa pertimbangan dan pemikiran mendalam” (Al-Ghazali, 1994: 46)
IniDalil tentang akhlak
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ ﴿٤﴾
“Dan sesungguhnya engkau berada di atas akhlak yang agung.” (QS. Al-Qalam[68]: 4)
Dan dahulu Nabi kita ‘Alaihish Shalatu was Salam adalah manusia yang paling baik akhlaknya, paling sempurna adabnya, paling baik pergaulannya, paling indah muamalahnya, semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada beliau. Beliau adalah contoh bagi seluruh hamba dalam segala akhlak yang baik, segala adab yang indah dan segala muamalah yang baik. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّـهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّـهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّـهَ كَثِيرًا ﴿٢١﴾
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah bagi kalian contoh yang baik bagi orang yang mengharap pertemuan dengan Allah dan hari akhir dan mengingat Allah dengan dzikir yang banyak.” (QS. Al-Ahzab[33]: 21)
Tauhid sahrijal,
Karena pokok kebenaran adalah kembali kepadanya dan pondasi kebenaran dibangun di atasnya, yakni dengan petunjuk Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam. Kita berusaha untuk mengetahui maksudnya, dan mengikutinya secara lahir dan batin. (Lihat Bahjatu Qulubil Abrar, hal 194-195, Syaikh Nashir as Sa’di, cet Daarul Kutub ‘Ilmiyah)
Sikap seorang muslim terhadap setiap kebenaran adalah menerimanya secara penuh sebagaimana firman Allah ‘Azza wa Jalla,
وَمَاكَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلاَمُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُولَهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةَ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَن يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُّبِينًا {36}
“Dan tidaklah patut bagi mukmin laki-laki dan mukmin perempuan, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.” (QS. Al-Ahzab: 36)
فَلاَ وَرَبِّكَ لاَيُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُواْ فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا {65}
“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima d engan sepenuhnya” (QS. An Nisaa’: 65)
Sombong Terhadap Makhluk
Bentuk kesombongan yang kedua adalah sombong terhadap makhluk, yakni dengan meremehkan dan merendahkannya. Hal ini muncul karena seseorang bangga dengan dirinya sendiri dan menganggap dirinya lebih mulia dari orang lain. Kebanggaaan terhadap diri sendiri membawanya sombong terhadap orang lain, meremehkan dan menghina mereka, serta merendahkan mereka baik dengan perbuatan maupun perkataan. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ
“Cukuplah seseorang dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim” (H.R. Muslim 2564). (Bahjatu Qulubill Abrar, hal 195)
Di antara bentuk kesombongan terhadap manusia di antaranya adalah sombong dengan pangkat dan kedudukannya, sombong dengan harta, sombong dengan kekuatan dan kesehatan, sombong dengan ilmu dan kecerdasan, sombong dengan bentuk tubuh, dan kelebihan-kelebihan lainnya. Dia merasa lebih dibandingkan orang lain dengan kelebihan-kelebihan tersebut. Padahal kalau kita renungkan, siapa yang memberikan harta, kecerdasan, pangkat, kesehatan, bentuk tubuh yang indah? Semua murni hanyalah nikmat dari Allah Ta’ala. Jika Allah berkehendak, sangat mudah bagi Allah untuk mencabut kelebihan-kelebihan tersebut. Pada hakekatnya manusia tidak memiliki apa-apa, lantas mengapa dia harus sombong terhadap orang lain? Wallahul musta’an.
Hukuman Pelaku Sombong di Dunia
Dalam sebuah hadist yang shahih dikisahkan sebagai berikut ,
أَنَّ رَجُلاً أَكَلَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِشِمَالِهِ فَقَالَ « كُلْ بِيَمِينِكَ ». قَالَ لاَ أَسْتَطِيعُ قَالَ « لاَ اسْتَطَعْتَ ». مَا مَنَعَهُ إِلاَّ الْكِبْرُ. قَالَ فَمَا رَفَعَهَا إِلَى فِيهِ.
“Ada seorang laki-laki makan di samping Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tangan kirinya. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu!” Orang tersebut malah menjawab, “Aku tidak bisa.” Beliau bersabda, “Apakah kamu tidak bisa?” -dia menolaknya karena sombong-. Setelah itu tangannya tidak bisa sampai ke mulutnya” (H.R. Muslim no. 3766).
Orang tersebut mendapat hukum di dunia disebabkan perbuatannya menolak perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia dihukum karena kesombongannya. Akhirnya dia tidak bisa mengangkat tangan kanannya disebabkan sikap sombongnya terhadap perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah di antara bentuk hukuman di dunia bagi orang yang sombong.
Sahrijal tauhid,Mengganti Sikap Sombong dengan Tawadhu’
Kebalikan dari sikap sombong adalah sikap tawadhu’ (rendah hati). Sikap inilah yang merupakan sikap terpuji, yang merupakan salah satu sifat ‘ibaadur Rahman yang Allah terangkan dalam firman-Nya,
وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
“Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih adalah orang-orang yang berjalan di atas muka bumi dengan rendah hati (tawadhu’) dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.” (QS. Al Furqaan: 63)
Diriwayatkan dari Iyadh bin Himar radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
وَإِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ وَلَا يَبْغِ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
‘Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap rendah hati hingga tidak seorang pun yang bangga atas yang lain dan tidak ada yang berbuat aniaya terhadap yang lain” (HR Muslim no. 2865).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ.
“Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaan untuknya. Dan tidak ada orang yang tawadhu’ (merendahkan diri) karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim no. 2588)
Sikap tawadhu’ inilah yang akan mengangkat derajat seorang hamba, sebagaimana Allah berfirman,
دَرَجَاتٍ الْعِلْمَ أُوتُوا وَالَّذِينَ مِنكُمْ آمَنُوا الَّذِينَ اللَّهُ يَرْفَعِ
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat “ (QS. Al Mujadilah: 11).
Termasuk buah dari lmu yang paling agung adalah sikap tawadhu’. Tawadhu’ adalah ketundukan secara total terhadap kebenaran, dan tunduk terhadap perintah Allah dan rasul-Nya dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan disertai sikap tawdahu’ terhadap manusia dengan bersikap merenadahkan hati, memperhatikan mereka baik yang tua maupun muda, dan memuliakan mereka. Kebalikannya adalah sikap sombong yaitu menolak kebenaran dan rendahkan manusia. (Bahjatu Qulubil Abrar, hal 110)
Tidak Termasuk Kesombongan
Tatkala Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan bahwa orang yang memiliki sikap sombong tidak akan masuk surga, ada sahabat yang bertanya tentang orang yang suka memakai pakaian dan sandal yang bagus. Dia khawatir hal itu termasuk kesombongan yang diancam dalam hadits. Maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan bahwasanya hal itu tidak termasuk kesombongan selama orang tersebut tunduk kepada kebenaran dan bersikap tawadhu’ kepada manusia. Bahkan hal itu termasuk bentuk keindahan yang dicintai oleh Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Indah dalam dzat-Nya, nama-nama dan sifat-sifat-Nya, serta perbuatan-Nya. Allah mencintai keindahan lahir dan batin .( Bahjatu Qulubil Abrar , hal 195)
Kesombongan yang Paling Buruk
Al Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata, “Kesombongan yang paling buruk adalah orang yang menyombongkan diri di hadapan manusia dengan ilmunya, merasa dirinya besar dengan kemuliaan yang dia miliki. Bagi orang tersebut tidak bermanfaat ilmunya untuk dirinya. Barangsiapa yang menuntut ilmu demi akhirat maka ilmunya itu akan menimbulkan hati yang khusyuk serta jiwa yang tenang. Dia akan terus mengawasi dirinya dan tidak bosan untuk terus memperhatikannya, bahkan setiap saat dia selalu introspeksi dan meluruskannya. Apabila dia lalai dari hal itu, dia akan menyimpang dari jalan yang lurus dan akan binasa. Barangsiapa yang menuntut ilmu untuk membanggakan diri dan meraih kedudukan, memandang remeh kaum muslimin yang lainnya serta membodoh-bodohi dan merendahkan mereka, maka hal ini merupakan kesombongan yang paling besar. Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sebesar dzarrah (biji sawi). Laa haula wa laa quwwata illaa billah .
Sahrijal tauhid(Al Kabaa’ir ma’a Syarh li Ibni al ‘Utsaimin hal. 75-76, cet. Daarul Kutub ‘Ilmiyah.) .
Kita bisa mengambil Hikmah sifat sombong dari cerita Qarun :
Dalam surah al-Qashash ayat 76 dikisahkan bahwa Qarun pernah pamer kekayaannya. Saat itu, dia keluar dengan pakaian yang sangat mewah didampingi oleh 600 orang pelayan terdiri atas 300 laki-laki dan 300 lagi pelayan perempuan. Bukan hanya itu, ia juga dikelilingi oleh 4.000 pengawal dan diiringi 4.000 binatang ternak yang sehat, plus 60 ekor unta yang membawa kunci-kunci gudang kekayaannya.
Namun sayang, setelah keinginannya menjadi kaya raya terwujud, Qarun mempergunakan hartanya dalam kesesatan, kezaliman, dan permusuhan, sehingga membuatnya menjadi orang yang sombong. Qarun mabuk dan terlena dengan kekayaannya.
Janji Qarun untuk lebih khusyuk beribadah dan membantu sesama setelah menjadi kaya, kandas. Dia mendurhakai Allah dan memilih untuk menyembah Sobek, dewa berkepala buaya, serta dewa-dewa lainnya.
Qarun tidak mengindahkan nasihat para mukmin yang memintanya untuk bersyukur kepada Allah atas segala nikmat harta kekayaan yang diberikan. Selain itu, memanfaatkan hartanya dalam hal yang bermanfaat, kebaikan, dan kegiatan lainnya yang halal karena semua itu adalah harta Allah. Tapi, ia menolak dan berkata dengan po ngah, seperti dikutip dari surah alQashash ayat 78. Sesungguhnya, aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku.
Tak hanya durhaka pada Allah, dia pun kemudian mengkhianati Nabi Musa. Alquran menyejajarkan peng khianatan Qarun ini dengan pe nolakan Firaun Ramses II atas ajaran tauhid yang dibawa Musa. Seperti disebut dalam surah al-Mukmin ayat 23-24, Dan sesungguhnya telah Kami utus Mu sa dengan memba wa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata kepada Fir 'aun, Haman, dan Qarun, maka mereka berkata, `(Ia) adalah seorang ahli sihir yang pendusta. '
Suatu hari, Nabi Musa diperitahkan oleh Allah untuk mengerjakan zakat. Nabi Musa lalu mengutus salah seorang pengikut nya untuk mengambil zakat dari Qarun. Begitu sampai, Qarun langsung marah dan tidak mau memberikan sedikit pun dari kekayaannya. Karena, menurut Qarun, kekayaannya itu adalah hasil kerja keras dan usaha sendiri, tidak ada kaitan de ngan siapa pun, tidak ada kaitan dengan Allah atau dewa mana pun.
Sombong merupakan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Bahkan sikap sombong juga dapat memicu seseorang dijauhi oleh manusia lain.
Beberapa orang juga akan membenci sikap sombong yang ditunjukkan. Mungkin setiap manusia pernah menunjukkan kesombongan atas dirinya, namun secara tidak sadar.
Terkadang, sikap sombong juga dapat menyakiti hati dan perasaan orang lain. Hal ini yang kemudian menjadi alasan mengapa sikap sombong sangat dibenci oleh Allah SWT.
Pada dasarnya, tidak aka nada mahluk yang sempurna melainkan Zat yang Maha Sempurna yanki Allah SWT. Untuk itu, mengapa manusia harus bersombong.
Akan tetapi, sebenarnya ada beberpa sikap sombong yang perlu kita ketahui dan ternyata diperbolehkan dalam islam :
Pertama, sombong pada saat perang untuk membela agama Allah.
Bentuk sombong yang seperti ini dimaksudkan memberikan percaya diri kepada kaum muslimin, dan memberikan semangat.
Kedua, sombong pada saat sedekah, maksudnya tidak lantas berbangga diri dengan sedekahnya kemudian untuk dipamerkan untuk orang lain.
Maksudnya dari bentuk sombong yang seperti ini adalah menunjukkan bahwa ia bangga atas harta yang ia keluarkan karena menganggap harta itu adalah sesuatu yang kecil dan tidak berarti dalam hidup, ia meremehkan hartanya dan menghinakan hartanya.
Ketiga, yaitu sombong dengan orang sombong, tujuannya adalah untuk mengingatkan orang sombong tersebut bahwa diatas langit masih ada langit, bahwa Allah menciptakan manusia dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Kendati demikian, sikap kesombong hanya bersifat kesombongan lahiriyah saja, dalam hatinya seharusnya tetap bertawadhu’ kepada Allah SWT.
Sahrijal tauhid ,adapun dalil-daliltentang diperbolehkannya sombong antara lain:
سَأَصْرِفُ عَنْ آيَاتِيَ الَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ} [الأعراف: 146
Artinya: “Aku (Allah) akan memalingkan ayat-ayat-Ku dari orang-orang yang sombong di muka bumi tanpa haqq.” (Al-A’rof; 146)
Dalam ayat di atas, Allah menyebut sombong tanpa haqq. Hal ini menunjukkan ada kesombongan yang haqq atau bisa dibenarkan.
Tafsir yang sama juga dikemukakan Al-Khothib Asy-Syirbini dalam “As-Siroj Al-Munir” dan An-Naisaburi dalam “Ghoro-ib Al-Quran”. Sombong ini hanya dilakukan untuk mengingatkan orang-orang yang batil, sehingga hal itu dapat mengingatkannya kepada Allah.
Kemudian ada dasar dari diperbolehkannya kesombongan pada saat berperang riwayat hadis yang menerangkan Shahabat Nabi yang bernama Abu Dujanah yang berjalan dengan angkuh, melagak nan sombong pada saat perang Uhud sambil memakai ikat kepala merah.
Kemudian Rasulullah SAW berkomentar,
إِنَّهَا مِشْيَةٌ يُبْغِضُهَا اللَّهُ إِلا فِي هَذَا الْمَوْضِعِ
Artinya: “..cara berjalan seperti itu dibenci Allah kecuali dalam situasi semacam ini (jihad)..” (H.R.Ath-Thobaroni)
Dalam hadits lain juga disabdakan oleh Rasulullah tentang diperbolehkannya sombong pada saat jihad berperang fi sabilillah. Bahkan hal demikian dicintai oelh Allah SWT.
فَأَمَّا الْخُيَلاَءُ الَّتِى يُحِبُّ اللَّهُ فَاخْتِيَالُ الرَّجُلِ نَفْسَهُ عِنْدَ الْقِتَالِ
Artinya : “Adapun kesombongan yang dicintai Allah adalah kesombongan seorang lelaki pada saat perang…” (H.R. Abu Dawud).
Itulah jenis dan sikap sombong yang diperbolehkan oleh Allah SWT.
Manfaat Dari Sifat Sombong
”Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya ada sifat sombong, walaupun hanya seberat biji sawi.” (H. R. Muslim).Jelas sudah, jika Allah tidak menyukai sifat sombong yang artinya sombong itu dilarang dan harus dihindari oleh manusia agar tidak mendapat murka Allah Subhanahu wata’ala. Dari makna hadits diatas dapat kita simpulkan bahwa todak ada manfaat yang kita peroleh dari sifat sombong .
Layaknya sebuah penyakit yang menyerang fisik manusia, sombong yang merupakan penyakit hati tentu akan memberikan banyak gangguan pada penderitanya. Diantara bahaya akibat memiliki sifat sombong adalah sebagai berikut:
1. Dibenci Allah dan Rasulullah
Di dalam Al-Qur’an surah Luqman ayat 18, Allah Subhanahu wata’ala berfirman yang artinya:
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
2. Diabaikan Allah Subhanahu wata’ala
Dalam sebuah hadist, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya;
“Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak disucikan oleh-Nya, dan baginya adzab yang pedih; (yaitu) Orang yang sudah tua berzina, penguasa pendusta dan orang miskin yang sombong.” (H. R. Muslim)
3. Merupakan Makhluk yang Hina
Allah Subhanahu wata’ala berfirman yang artinya;
“Orang-orang yang bersikap sombong dimuka bumi tanpa alasan yang benar, mereka akan Aku palingkan dari kebenaran sehingga mereka tidak dapat memahami bukti-bukti kekuasaan-Ku. Sekalipun orang-orang yang sombong itu menyaksikan bukti-bukti kekuasaan-Ku, mereka tetap tidak mau beriman. Jika mereka melihat jalan sesat justru mereka mau mengikutinya. Begitulah karakter orang-orang yang sombong, mereka telah mendustakan agama Kami, dan mereka telah melalaikan bukti-bukti kekuasan Kami. (Q.S.Al-A’raf, ayat 146).
4. Hatinya Terkunci
Allah Subhanahu wata’ala akan menutup rapat pintu hati seseorang yang bersikap sombong sehingga ia tidak akan bisa menerima kebenaran.
“…….Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang” (Q.S Al-Mukmin ayat 35)
5. Menjadi Pengikut Iblis
Allah berfirman yang artinya;
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Q. S. Al-Baqarah, ayat 34).
6. Menjadi Penghuni Neraka
Sahrijal tauhid pak sambungan yang terahir
Orang yang memiliki sifat sombong akan dibenci dan ditutup hatinya oleh Allah Subhanahu wata’ala. Maka jadilah mereka pengikut iblis yang senang berbuat sekehendak hati dan tidak akan pernah taat terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya.
Cara Mengamalkannya Dalam Kehidupan Sehari – hari
Sombong pada saat perang untuk membela agama Allah.
Bentuk sombong yang seperti ini dimaksudkan memberikan percaya diri kepada kaum muslimin, dan memberikan semangat.
Sombong pada saat sedekah, maksudnya tidak lantas berbangga diri dengan sedekahnya kemudian untuk dipamerkan untuk orang lain.
Maksudnya dari bentuk sombong yang seperti ini adalah menunjukkan bahwa ia bangga atas harta yang ia keluarkan karena menganggap harta itu adalah sesuatu yang kecil dan tidak berarti dalam hidup, ia meremehkan hartanya dan menghinakan hartanya.
Sombong dengan orang sombong,, tujuannya adalah untuk mengingatkan orang sombong tersebut bahwa diatas langit masih ada langit, bahwa Allah menciptakan manusia dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Kesimpulan
Sombong adalah salah satu bentuk gangguan mental yang mana hal ini termasuk dalam nafsio ataksia, yang masuk dalam ragam nafsiah yaitu kibr, yakni sifat menyombongkan diri di hadapan orang lain, merasa lebih tinggi (kedudukannya), lebih pandai, lebih kaya, lebih berharga atau lebih mulia daripada orang lain. Sebab timbulnya sifat sombong ada 7 macam diantaranya: karena ilmu, karena amal dan ibadah, karena garis keturunan (nasab), karena kecantikan, karena harta, karena kekuatan, karena pengikut, pendukung, anak, serta keluarga. Jenis-jenis sombong dalam penelitian ini ada 3 macam yaitu, sombong kepada Allah, sombong kepada Rasul, dan Sombong kepada manusia. Dampak yang terjadi akibat melakukan prilaku sombong, menimbulkan dampak bagi pelaku tersebut, menimbulkan dampak bagi orang lain, serta menimbulkan dampak bagi dakwah Islam
Bab akhlak dalam syariat Islam adalah bab yang sangat luas, tidak khusus dalam pergaulan sesama makhluk. Akan tetapi akhlak dan adab juga antara seorang hamba dan Tuhannya. Juga dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan akhlak juga di antara sesama manusia.
Maka dari itu seluruh orang yang beribadah menyembah kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, berarti dia adalah orang yang paling buruk akhlaknya. Dimana akhlak orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala ciptakan, Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan dia rizki, Allah karuniakan kepadanya begitu banyak nikmat, kemudian dia berdo’a kepada selain Allah, memalingkan ibadah kepada selain Allah. Maka orang musyrik adalah orang yang paling buruk akhlaknya, karena kesyirikan adalah bagian dari akhlak yang buruk. Bahkan kesyirikan adalah seburuk-buruknya akhlak. Maka seseorang tidak boleh tertipu dengan pergaulan baik yang dilakukan oleh sebagian orang kafir. Karena hal itu mereka lakukan demi maslahat dunia dan tujuan-tujuan dunia. Mereka sama sekali tidak mengharapkan sesuatu di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan pahala pada hari pertemuan denganNya.
Akhlak yang bermanfaat adalah akhlak yang dilakukan seseorang dengan mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala agar ia mendapatkan surga dan derajat yang tinggi di akhirat nanti. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّـهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا ﴿٩﴾
“Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.” (QS. Al-Insan[76]: 9)
https://m.merdeka.com/jateng/macam-macam-akhlak-dalam-islam-beserta-pengertian-contoh-dan-manfaatnya-kln.html
Koneksi Akhlak dengan puasa Senin dan kamis
a. Pengertian Puasa Senin Kamis
1) Pengertian Puasa Secara Etimologi
Puasa secara bahasa artinya mencegah.Secara istilah artinya mencegah dari hal yang membatalkan sesuai dengan syarat dan ketentuan. Puasa berasal dari bahasaarabyaitu “saumu”artinya menahan dari segala sesuatu, seperti menahan makan, minum, nafsu, menahan berbicara yang tidak bermanfaat. Pengertian puasa menurut bahasa artinya mencegah dari sesuatu.
Puasa dalam Al-Qur’an disebut dengan istilah shiyaam dan shaum secara etimologi berarti menahan dari sesuatu baik dalam bentuk perkataan perbuatan, seperti menahan makan, minum, berbicara atau perbuatan lain.
Kesimpulan dari pengertian puasa secara etimologi atau bahasa adalah mencegah dari segala sesuatu dari segala sesuatu yang membatalkan puasa baik berupa makan, minum, berbicara atau segala sesuatu yang tidak bermanfaat dalam menjalankan puasa.
http://eprints.walisongo.ac.id/10454/1/sKRIPSI%20FULL.pdf
2) Pengertian Puasa Secara Terminilogi
a) Abi Abdillah Muhammad bin Qasimasy-Syafi’i
وهو والصوم مصد ران معنا هما لغة الامساك وشرعا امساك عن مفطر بنية مخصوصة جميع نهار قابل للصوم من مسلم عا قل طا هر من حيض ونفاس
Lafadz“shiyam dan shaum”keduanya adalah masdar. Dari segi bahasa puasa itu artinya menahan diri. Sedangkan secara istilah artinya menahan diri dari hal-hal yang membatalkan dengan niat yang tertentu pada hari yang diperbolehkan untuk menjalankan puasa bagi orang muslim berakal suci dari haid dan nifas.
b) Imam Taqiyyudin Abu Bakar bin Muhammad AlHusaini
الصوم في اللغة : الامساك عن الشئ قال الله تعالى اى امساكا
وهو فى الشرع امسا ك مخصوص من شخض مخصوص فى وقت مخصوص بشرائطْ
Puasa menurut syara’ adalah menahan diri dari segala sesuatu yang telah ditentukan bagi seseorang yang telah ditentukan pula pada waktu tertentu dengan beberapa syarat.
c) Imam Muhammad bin Ismail al-Kahlaniالامساك عن الا اكل والشرب والاجماع وغيرها مما ورد به الشرع فى انهار على الوحد المشرع ويتبع ذالك المساك عن اللغو والرفث وغيرها من اكلام والمحرم والمكره نورودالاحاديث باالنهي فى الصوم زيادة على غيره فى وقت مخصوص بشروط مخصوصة
Menahan diri dari makan minum dan hubungan seksual dan lain-lain yang di perintahkan menahan diri dari padanya sepanjang hari menurut cara yang telah disyariatkan. Disertai menahan diri dari perkataan sia-sia (membuat) perkataan yang merangsang (porno). Perkataan-perkataan lainnya yang haram maupun yang makruh pada waktu yang telah disyariatkan, disertai pula memohon diri dari perkataan-perkataan lainnya baik yang haram maupun yang makruh pada waktu yang telah ditetapkan dan menurut syarat yang ditentukan.
d) Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz
هو : لغة الامساك او شرعا امساك عن مفطر بشروطه
Menurut bahasa, kata ini mempunyai arti menahan, sedangkan menurut syara’ adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dengan syarat-syarat.
e) Menurut Abu Bakar Jabir puasa adalah tidak makan, tidak minum, tidak menggauli istri dan menjauhi dari segala rupa yang boleh dimakan semenjak fajar sampai terbenamnya matahari.
Dalam istilah syariat Islam, puasa atau shaum berarti suatu bentuk ibadah berupa menahan diri dari makan, minum, hubungan seks dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai waktu maghrib dengan niat mencari ridha Allah. Dalam penggunaan istilah puasa selanjutnya tidak boleh diartikan secara harfiah yaitu menahan diri. Sama seperti shalat secara harfiah adalah doa.
f) Abdurrahmad Shad dalambukunya yang berjudul The Rights of Allah and Human Rights mengatakan :
“fasting is a noble act of high merict because who so ever observes it, supperses his carnal lust,abjures his pleasures and abstain from eating and drinking for his sake”
Puasa adalah perilaku mulia yang mengandung manfaat besar bagi siapasaja yang melaksanakannya yaitu dengan menahan hawa nafsu, meninggalkan kesenangan, dan menahan makan dan minum yang dilakukan semata-mata karena Allah.
g) Menurut aspek etimologis dan terminologis, puasa dipahami sebagai aturan yang menuntut keteguhan, kesabaran, keyakinan dan penuh perhitungan dalam pelaksanaannya. Dua aspek dalam diri manusia yang tidak pernah lepas dari pelaksanaan puasa adalah aspekfisikaldanpsikologikal . Pada aspek fisikal seorang muslim yang berpuasa dari menahan dari makan dan minum. Sedangkan aspek psikologis, seorang muslim yang berpuasa mematuhi peraturan dan perintah yang berhubungan dengan sifat tercela seperti dusta, takabur, mengumpat, hasad, iri hati, riya.
Dari beberapa definisi diatas maka dapat ditarik pengertian bahwa puasa (shiyam) adalah suatu substansi ibadah kepada Allah dengan syarat dan rukun tertentu dengan jalan menahan diri dari segala keinginan syahwat, perut dan segala sesuatu yang masuk ke dalam kerongkongan baik berupa makan, minum, atau apa saja yang membatalkannya sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari yang dilakukan oleh muslim yang berakal, tidak haid, tidak pula nifas yang tidak dilakukan dengan yakin dan disertai dengan niat.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Akhlak#:~:text=Akhlak%20secara%20terminologi%20berarti%20tingkah,%2C%20tingkah%20laku%2C%20atau%20tabiat
3.Akhlak Sabar
a. Pengertian Sabar
Sabar dalam KBBI artinya tahan, menghadapi cobaan, tenang, tidak tergesa-gesa, tidak terburu oleh nafsu. Sabar berarti menahan dan mencegah.Kesabaran merupakan sikap pencegahan jiwa untuk melakukan sesuatu. Sabar adalah menahan diri dari dorongan hawanafsu demi menggapai keridhoan Allah swt dengan bersungguh-sungguh menjalani cobaan berupa kesulitan yang dihadapinya untuk mendapatkan keridhaan Allah swt. Sabar menurut AlGhazali adalah kesanggupan mengendalikan diri hawa nafsu bergejolak. Sabar menurut Syaikh Utsman sabar adalah mencegah diri dalam menjalankan ketaatan, menahan dari perbuatan maksiat kepada Allah serta menjaga perasaan marah dalam menghadapi takdir. Achmad Mubarok mendefinisikan sabar sebagai tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi cobaan dan rintangan dalam jangka waktu tertentu dalam mencapai tujuan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka sabar adalah kemampuan seseorang dalam menahan dari segala perkara yang dilarang dan menjalankan untuk mendapat keridhaan Allah swt dalam bentuk ketaatan tanpa adanya rasa marahkepada Allah swt.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sabar#:~:text=Sabar%20adalah%20suatu%20sikap%20menahan,kekokohan%20jiwa%20orang%20yang%20memilikinya
b. Macam-macam Sabar
Menurut Syaikh Muhamad bin Shalih Al-Utsmain, sabar dibagi menjadi tiga yaitu :
1) Sabar menjalankan ketaatan.
Sabar dilakukan ketika taat kepada Allah swt dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah. Ibadah yang tidak dibarengi dengan kesabaran maka kurang memberikan makna dalam menjalankan.Menurut Al-Qarny, tingkatkesabaran paling tinggi adalah sabar atas ketaatan. Sabar dalam ketaatan merupakan kesabaran berat karena tabiat jiwa tidak suka ubudiyah (penghambaan), danmenyenangi (rububiyah) ketuhanan.Seperti ibadah yang malas dilakukan adalah shalat.
2) Sabar dari perkara yang diharamkan Allah swt.
Mengerjakan semua perintah dan menjauhi larangan Allah, pada dasarnya adalah kewajiban. Karena itu, tidak
salah jika seseorang merasa berat sehingga memerlukanusaha yang gigih agar bias mengalahkan musuhnya yang nyata, baik musuh berupa hawa nafsu maupun syaitan. Maka dari itu, untuk menghadapi semua ini diperlukan kesungguhan yang luar biasa dari manusia sehingga kokoh dalam pendirian dan menjadikan nafsunya mengikuti syariat Allah. Kesungguhan tersebut merupakan kesabaran, pengorbanan dan usaha yang gigih.
3) Sabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah swt.
Sabar dari berbagai musibah yangmenimpa diri , baik yang terkait dengan nyawa,anak,harta dan lain sebagainya yang merupakan takdir yang berjalan menurut ketentuan Allah di alam semesta.
Sedangkan menurut Yatimin Abdullah dalam buku
Studi Akhlak dalam perspektif Al-Qur’an ada empat yaitu:
1) Sabar melaksanakan kewajiban.
Kewajiban berasal dari kata wajib berarti sesuatu yang harus dilakukan.Maka kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan. Kewajiban seperti menjalankan perintah Allah swt seperti shalat lima
waktu, membayar zakat ,haji jika mampu. Orang sabar melaksanakan kewajiban berarti mendapat taufik dan hidayah Allah.
2) Sabar menahan musibah.
Musibah adalah peristiwa yang menyediakan. Contoh musibah yaitu kematian pada keluarga, kelaparan dan penyakit. Apapun yang terjadi diperlukan kesabaran dalam menghadapi musibah, karena dapat mengganggu konsentrasi dalam beribadah. 3) Sabar menahan penganiayaan dari orang.
Banyak terjadi kasus penganiayaan terutama menimpa orang yang menegakkan keadilan dan kebenaran. Tetapi bagi orang sabar menahan penganiayaan demi tegaknya keadilan dan kebenaran, maka akan dicintai Allah swt.
4) Sabar menanggung kemiskinan dan keputusasaan.
Banyak orang yang hidupnya selalu miskin akhirnya putus asa.Seperti menjadi pengemis, perampok, pencopet dan pembegal. Sebaliknya jika orang sabar menanggung kemiskinan dan keputusasaan maka
hidupnya akan selalu dilimpahi kemuliaan Allah swt.67
Sedangkan konse psabar menurut al-Maraghi ada 4 macam yaitu sebagai berikut :
1) Sabar dalam ketakwaan (Taat Beragama)
Sabar dalam menerima cobaan dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah swt artinya agar manusia selalu bersabar dalam melaksanakan perintah Allah swt. Apabila manusia tidak sabar atas godaan yang menimpa manusia, maka akan lemah imannya.
2) Sabar dalam menanggung Cobaan (menanggung musibah)
Allah swt adalah dzat yang paling berkuasa dan paling berkuasa. Sehingga Allah swt dalam melakukan apa saja yang dikehendaki untuk menguji umatnya dan para rasulnya. Jika umat dan rasul mampu sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan maka Allah akan memberikan balasan yang setimpal dengan apa yang telah dikerjakan.
3) Sabar terhadap hawa nafsu dan hal-hal yang tidak disukai
Manusia mempunyai hawa nafsuatau kemauan
yangtinggi. Terkadang manusia diuji oleh Allah agar tidak selalu mengikuti hawa nafsu.Seperti keinginan duniawi dalam hal materi.Tetapi yakinlah karena Allah menguji umatnyasesuai dengan kemampuan batasnya .
4) Sabar dalam menghadapi musuh
Salah satu sabar adalah sabar dalam menghadapi musuh. Hal ini merupakan satu cara agar manusia selalu sabar dalam menghadapi musuh. Jika pada zaman dahulu musuh adalah perang, tetapi jika padazaman sekarang musuh adalah apa yangselalu menghalangi kita untuk melakukan kebaikan. Seperti menolong seseorang yang kesulitan, tetapi ada hal lain yang menghalangi, makakita wajib menyerang dan sabar aka godaan tersebut.
Berdasarkan pemaparan teori sabar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sabar ada yaitu Pertama, sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah swt.Bentuk ketaatan seperti menjalankan shalat, sedekah, haji dan sebagainya.Ketaatan.Kedua,sabar terhadap takdir-takdir Allah swt.Takdir Allah swt dapat berupa perkara yang baik dan buruk. Takdir yang baik seperti cantik dan orang kaya dan lain sebagainya. Takdir yang buruk seperti pendek dan orang miskin.Ketiga,sabar dalam menghadapi musibah seperti kelaparan dan penyakit.
https://akurat.co/news/id-1072732-read-empat-jenis-kesabaran-menurut-rasulullah-di-tingkat-manakah-kita
c. – Unsur Sabar
1) Ilmu adalah pengetahuan atau kesadaran manusia. Sabar mengandung kemaslahatan agama dan memberi manfaat menghadapi masalah kehidupan.
2) Hal (keadaan hati atau sikap). Menurut pandangan Ibnu
‘Ajibah, haladalah gerak hati bersabar dalam menghadapi ketentuan Allah swt. Hal adalah keadaan hati yang memiliki pengetahuan. Hal terwujud dalam tingkah laku. .
3) Amal (perbuatan) adalah terwujudnya hal (sabar) dalam tingkah laku.
d. Faktor – Faktor Sabar
Faktor sabar menurut Yatimin Abdullah dalamstudi akhlak dalam perspektif Al-Qur’an adalah sebagai berikut :
1) Syajaah atau keberanian yaitu seseorang dapat bersabar terhadap sesuatu jika dalam jiwanya ada keberanian menerima musibah atau keberanian mengerjakan sesuatu.
2) Al-Quwwah atau kekuatan yaitu seseorang dapat bersabar terhadap segala sesuatu jika dalam dirinya tersimpan sejumlah kekuatan.
3) Sadar dalam mengerjakan sesuatu. Jika seseorang tahu dan sadar apa yang dilakukan, maka ia aka dapat manfaatnya.
Sedangkan dalam buku The Power of. Sabar karya Mohammad Sholihin ada 6 faktor penunjang kesabaran yaitu:
1) Mengenal karakteristik dan fitrah kehidupan dunia yang didalamnya penuh dengan penderitaan dan susah payah.
2) Harus beriman bahwa dunia seluruhnya adalah milik Allah swt.
3) Mengenal imbalan dan pahala dari sikap sabar.
4) Percaya akan mendapatkan kemudahan
5) Meminta pertolongan kepada Allah dan berlindung di bawah naungan Allah swt serta meminta bantuan kepada Allah swt.
6) Iman kepada qadha dan qadar termasuk sarana paling besar yang dapat membantu terciptanya kesabaran.
e. Indikator Sabar
حد ثنا يحي بن يحي التميمي وابو بكر شيبة ومحمد بن العلاء المهداني جميعا عن ابي معاوية واللفظ ليحي اخبرنا ابو معوية عن الاعمش عن ابراهيم عن علقمة قال كنت امشى مع عبد الله بمنى فلقيه عثمان فقال معه يحد ثه فقال له عثمان يا ابا عبد الرحمن الا نزوجك جارية شابة لعلها تذ كرك بعض ما مضى من زمانك قال فقال رسول الله لئن
قلت ذاك لقد قال لنا رسول الله صلى الله صلى الله عليه وسلم يا معشر الشبا ب من استطاع منكم الباءة فليتزوج فانه اغض للبصر واحصن للفرج ومن لم يستطع فعليه بالصوم فانه له وجاء
Muhammad bin Yahya at-Tamimi, Abu Bakar bin Abu Syaibah bin
Muhammad bin Al-‘Ala Al Hamdani telah memberitahukan kepada kami, semua riwayatnya berasal dari Abu Muawiyah lafadz hadits dari Yahya, Abu Muawiyah tidak mengabarkan kepada kami, dari
Al-A’masy,dari Ibrahim, dari Alqamah, ia berkata, aku pernah berjalan bersama Abdullah di Mina, lalu ia ditemui oleh Utsman Ra, maka terjadilah dialog diantara keduanya. Utsman bertanya kepada Abdullah,Wahai Abdurrahman! Tidakkah engkau ingin kami nikahkan dengan seorang perempuan yang masih muda agar perempuan tersebut bias mengingatkanmu akan sebagian dari masa lalumu ? Alqamah berkata, Abdullah menjawab, jika kamu mengatakan demikian, maka sungguh Rasulullah saw pernah bersabda kepada kami, ”Wahai para pemuda, barang siapa diantara kamu sekalian yang sudah mampu, memberikan nafkah,maka hendaklah ia menikah, karena ia lebih baik dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu,maka hendaklah ia berpuasa,sebab itu bias menjadi perisa baginya.
Indikator sabar menurut Al-Ghozali adalah sebagai berikkut :
1) Kesabaran dalam menjalani ketaatan. Seperti menjalankan kewajiban shalat dan puasa.
2) Sabar dalam menjauhi larangan. Seperti melakukan maksiat.
3) Sabar dalam menerima ujian.78
f. Hikmah Sabar
1) Mendidikjiwadanmenyucikannyadaridosadan kemaksiatan.
Seseorang yang bersabar berarti meninggalkan dari segala sesuatu yang dilarang agama dan melaksanakan kewajibannya sehingga menjadikan jiwanya terdidik menjadi baik dan menyucikannya dari segaladosa dan kemaksiatan.
2) Mendapat kebahagiaan (pahala) di akhirat.
Pahala merupakan balasan musibah yang diderita seorang hamba sewaktu di dunia,sebab kegetiran hidup yang dirasakan seorang hamba akan berubah di dunia menjadi kenikm
Nama: Nur Hamidah Lubis
Nim: 1910300008
Jur: htn 1 (3)
KONEKSI IBADAH
إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُوْلُ : يَا ابْنَ آدَمَ! تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِيْ، أَمْلأْ صَدْ رَكَ غِنًى، وَأَسُدَّ فَقْرَكَ، وَإِنْ لاَ تَفْعَلْ مَلأْتُ يَدَكَ شُغْلاً، وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكْ
Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan.
1. Pengertian ibadah
Ibadah secara etimologis berasal dari bahasa arab yaitu عبادة يعبد عبدyang
artinya melayani, patuh, tunduk. Sedangkan menurut terminologis adalah sebutan
yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai allah azza wa jalla, baik berupa
ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin.
-Footnote: Amin syukur,pengantar studi islam,(Semarang:CV.Bima Sakti,3003).hlm.80
Ibadah pada hakekatnya adalah sikap tunduk semata-mata mengagungkan Dzat
yang disembah.Abu A‟la Al-Maududi menyatakan bahwa ibadah dari akar kata“Abd”
yang artinya pelayan dan budak.Jadi hakekat ibadah adalah penghambaan dan
perbudakan. Sedangkan dalam arti etimologi adalah penghambaan dan perbudakan,
dan arti terminologinya adalah usaha mengikuti hukum-hukum dan aturan-aturan
Allah dalam menjalankan kehidupan yang sesuai dengan perintah-perinyah-Nya,
mulai akil baligh sampai meninggal dunia. Indikasi ibadah adalah kesetiaan,
kepatuhan dan penghormatan serta penghargaan kepada Allah SWT serta dilakukan
tanpa adanya batasan waktu.
- Footnote : Muhaimin,Tajbad, Dimensi dimensi studi Islam,(Surabaya,karya ab ditama,1994),jln 256.
Ibadah merupakan bentuk integral dari syari‟at, sehingga apapun ibadah yang
dilakukan oleh manusia harus bersumber dari syari‟at Allah SWT, semua tindakan
ibadah yang tidak didasari oleh syari‟at islam maka hukumnya bid‟ah. dan ibadah
tidak hanya sebatas menjalankan rukun islam saja, tetapi ibadah juga berlaku bagi
semua aktivitas duniawi yang didasari dengan rasa ikhlas untuk mencapai ridho Allah
SWT.
Ibadah adalah buah dari keimanan kepada Allah, dengan segala sifat-sifat
kesempurnaan-Nya. Seseorang yang menyakini adanya segala sifat-sifat.
2.Dalil tentang ibadah
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Tuhan kalian berfirman : Berdo’alah kalian kepada-Ku niscaya akan Ku-perkenankan bagi kalian. Sesungguhnya, orang-orang yang enggan untuk beribadah kepada-Ku (pastilah) akan masuk neraka dalam keadaan hina-dina” (QS. Ghaafir: 60).
3.Tujuan ibadah
Firman Allah SWT dalam QS.Al-Baqarah:21
يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اعۡبُدُوۡا رَبَّكُمُ الَّذِىۡ خَلَقَكُمۡ وَالَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَ ۙ
Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.
Orang yang bertakwa akan selalu menjalankan perintah Allah SWT, serta
menjauhi semua larangan-Nya, dan selalu ingat kepada Allah SWT dimanapun ia
berada, baik dalam keadaan senang maupun susah, baik dalam keadaan sendiri
maupun ramai. Dan Allah akan selalu bersama orang yang bertakwa.
4.Macam-macam ibadah
Praktek ibadah sangatlah beragam, tergantung dari sudut mana kita
meninjaunya,kalau penulis perhatikanjenis ibadah,maka penulis dapat
mengklasifikasikannya dalam beberapa bagian, yang dilihat dari beberapa sudut
pandang.
Ditinjau dari jenisnya, ibadah dalam Islam terbagi menjadi dua jenis, dengan
bentuk dan sifat yang berbeda antara satu dengan lainnya.
- Footnote: Muhammad Alim, Pendidikan agama islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2006),hlm.144.
Nama :Rizky alinafiah mtd
Nim :1910300017
Tanggal komentar :13-11-2020
Tampat:sihitang
Tugas pertemuan ke:9
Ruang:1
Uts
Koneksi puasa Sunnah
puasa adalah amalan yang sangat utama. Di antara ganjaran puasa disebutkan dalam hadits berikut,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Muslim no. 1151).
Nama : Yahya Amirul Haz Nasution
Nim : 19103000003
Matkul : Hadist Siyasah
Dosen : Drs.H.Dame Siregar,M,A
A. Pengertian Fiqh Siyasah
Fiqh Siyasah merupakan tarkib idhofi yang tersusun dari dua kata berbahasa Arab, yaitu kata fiqh dan kata siyasah. Agar diperoleh pemahaman yang benar tentang apa yang dimaksud dengan Fiqh Siyasah, maka perlu dijelaskan pengertian masing–masing kata dari segi bahasa dan istilah.
Secara etimologi (bahasa) fiqh adalah pemahaman. Sedangkan fiqh secara terminologi (istilah) adalah pengetahuan tentang hukum syar'i mengenai amal perbuatan (praktis) yang diperoleh dari dalil tafshili (terinci), yakni hukum-hukum khusus yang diambil dari al-Qur'an dan as-Sunnah. Jadi fiqh adalah pengetahuan mengenai hukum islam yang bersumber dari al-Qur'an dan asSunnah yang disusun oleh mujtahid melalui jalan penalaran dan ijtihad.
Kata siyasah berasal dari kata sasa. Kata ini dalam kamus Lisan al-Arab berarti mengatur, mengurus dan memerintah. Jadi siyasah menurut bahasa mengandung beberapa arti, yaitu mengatur, mengurus, memerintah, memimpin, membuat kebijaksanan, pemerintahan dan politik. Secara terminologis dalam kitab Lisan al-Arab, yang dimaksud dengan kata siyasah adalah mengatur atau memimpin sesuatu dengan cara yang membawa kepada kemaslahatan.
B. Fiqh Siyasah Perspektif al-Qur'an
Al-Qur'an merupakan pedoman utama umat Islam dalam segala urusannya. Al-Qur'an tidak hanya sebagai penunjuk jalan bagi seorang muslim guna merengkuh kebahagiaan di dunia dan akhirat, namun juga sebagai obat yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit Di dalamnya terkandung banyak hukum yang sengaja didesain oleh Tuhan demi kemaslahatan umatnya. Mulai dari akhlak, hukum, sosial budaya, tatanegara hingga masalah politik. Secara implisit di dalam alQur'an memang tidak terdapat kata politik, namun hal-hal yang terkait dengannya terdapat banyak ayat yang mengupasnya, terutama yang terkait dengan Khilafah, Imamah, Wilayah dan lain sebagainya. Hal itu tak lain dimaksudkan demi terciptanya keadilan dan tegaknya undang-undang yang mengarah kepada kemaslahatan sesuai dengan kehendak Allah swt.
3) parameter seorang hamba.
Adanya ujian maka akan tampak keutamaan sabar sehingga menimbulkan kebaikan.. Oleh karena itu , dengan ujian digunakan untuk menguji kesabaran seorang hamba.
4) Sebagai Dapat memurnikan tauhid dan menautkan hati kepada Allah swt.
Musibah dapat menyebabkan seorang hamba untuk tawakal, sungguh-sungguh dan ikhlas dalam memohon. Dengan memohon kepada Allah maka seorang hamba akan merasakan manisnya keimanan.
5) Munculnya berbagai macam ibadah yang menyertainya.
Melalui Hati Menjumpai Ilahi Menelursuri Wisata Sp1iritual AlGhazali,(Hikmah:Jakarta),hlm 10.
Perasaan takut kepada Allah menjadikan keistiqomahan dalam beragama yaitu menjalankan kewajiban dan meninggalkan larangan Allah swt.
6) Menghilangkan sombong, ujub dan besar kepala.
Adanya musibah akan menghilangkan akhlak tercela karena sikap kehati-hatian dalam berperilaku.
7) Memperkuat harapan kepada Allah swt
Mengharapkan Allah merupakan ibadah yang utama karena mengutamakan segala sesuatu hanya kepada Allah.
8) Indikasi bahwa Allah swt menghendaki kebaikan
Musibah adalah peristiwa buruk. Namun setiap peristiwa yang dikehendaki Allah pasti mempunyai hikmah atau kebaikan.
9) Allah swt menulis pahala kebaikan yang dilakukan oleh orang sakit
Orang sakit tidak akan mampu melakukan aktivitasnya baik aktivitas baik maupun buruk. Oleh karena itu, Allah memberikan pahala kepada orang sakit karena tidak akan mampu melakukan akhlak buruk.
10). Mengetahui besarnya nikmat keselamatan dan a’fiyah.
Musibah yang terjadi pada manusia mempunyai memiliki perbedaan sesuai dengan kemampuan masingmasing.79
79Fariqbn Qaasim Anuz, Hikmah Dibalik Musibah, (Islamhouse.com.
2009), hlm 1-6.
4. Pengaruh Intensitas Puasa Senin Kamis Terhadap Akhlak Sabar
حد ثنا هناد ابو الاحوص عن ابي اسحاق عن جري النهدي عن رجل من بني سليم قال عد هن رسول الله صلى الله عليه وسل في يدي او في يديه التسبيح نصف الميزان والحمد لله يملؤه والتكبر يملاء ما بين الساء والارض والصوم نصف الصبر والطهور نصف الايمان قا ل ابو عيسى هدا حديث حسن وقد رواه شعيبة و السفيان الثوري عن ابي اسحاق
Telah menceritakan kepada kami,Hahad telah menceritakan kepada kami Abu Nawas dari Abi IshaqdariJuray An-Nudhi dari seorang lelaki dari banu Sulaim berkata, berdoa kepada kita semua, Rasulullah saw ditanganku dan ditangan-Nya tasbih itu separuh pahala dan alhamdulilahmemenuhinya dan takbir memenuhi apa yang ada diantara langit dan bumi dan puasa separuh sabar dan bersuci separuh iman. Berkata dariAbu Isa hadits inihasan dan sungguhtelah diriwayatkan oleh Syu’bah dan Sufyan at-Sauri dari Abu Ishaq.
Salah satu hikmah perilaku mulia puasa adalah kekuatan tekad sebagai landasan penting dalam etika ilmu, kesabaran, syukur, kasihsayangdanmuraqabah.Allah swt dalam kesendirian maupun di tengah keramaian.
Puasa menduduki peringkat ketiga dari penyucian jiwa.Sebabnya adalah karena syahwat perut dan kemaluan termasuk syahwat besar yang dapat menjadikan seseorang menyimpang. Puasa dapat menyucikan dan membeningkan hati dan pandangannya sehingga daya pandang lebih jauh dan lebih tajam. Semakin sempurna tingkatan puasa kita, semakin cemerlang hati kita dan semakin baik mata batin kita..
Dari penjelasan mengenai puasa tersebut, memiliki hubungan dengan akhlak. Salah satunya yaitu akhlak sabar. Menurut hadits riwayat Bukhori, akhlak adalah tindak tanduk manusia yang tindak tanduk yang tidak dibuat buat dan itu adalah gambaran dari sifatsifatnya yang tertanam dalam jiwa, jahat atau baiknya. Akhlak adalah kebiasaan. Akhlak sifat Rasulullah saw adalah tercermin di dalam Al-Qur’an, kesabarannya, kesantunannya, sifatmulianya, suka memberi maaf, keikhlasan dan keberanian, keadilan dan kebijaksanaan dan seterusnya. Diantara hikmah akhlak dunia adalah tercapainya apa yang diinginkan, kecintaan, pujian dan pertolongan dari Nabi Muhammad saw, menjauhkan diri dari perkara penyakit hati, sedikit kesulitannya di dalam hidupnya, tercapainya keinginan, kecintaan dalam hidup, tentram jiwa, mendapat ridha Tuhannya.
Ibadah sunnah adalah segala sesuatu pengabdian kepada Rabb berdasarkan kebiasaan Rasulullah saw, baik dari perbuatan, ucapan, maupun pengakuan beliau. Dengan tujuan mengharapkan ridha Allah swt. Puasa sunnah yang diturunkan oleh Rasulullah ada beberapa macam, diantaranya adalah puasa senin kamis. Oleh karena namanya puasa senin kamis maka puasa ini hanya dikerjakan pada hari senin kamis saja. Hukum puasa senin kamis adalah sunnah. Rasulullah biasa mengerjakan puasa senin kamis karena hari tersebut amal-amal perbuatan yang dilakukan manusia dilaporkan oleh malaikat kepada Allah. Maka akan menjadi kesenangan pada Nabi saw apabila saat amal itu di laporkan ia dalam keadaan berpuasa.
Sebagai umat muslim yang baik, sebaiknya kita meneladani segala perilaku, perbuatan dan ketetapan Rasulullah. Salah satunya adalah puasa senin kamis.Puasa senin kamis sangat dianjurkan
Rasulullah baik dalam Al-Qur’an dan hadits serta memiliki dampak positif untuk umat manusia.Semakinkitamendawamkanpuasaseninkamis, maka kita akan semakin bertakwa dan mendekatkan diri kepada Allah swt. Puasa senin kamis memiliki banyak manfaat baik dari segi ibadah dan segi kesehatan jasmani dan kesehatan rohani.
Cara Pengamalan puasa Senin Kamis dalam kehidupan sehari hari
Puasa Senin Kamis memiliki keutamaan istimewa dan manfaat luar biasa. Bagaimana tata cara dan niat serta apa saja keutamaan dan manfaatnya? Berikut ini pembahasannya.
Puasa Senin Kamis hukumnya sunnah. Syaikh Musthafa Al Bugha dalam Fikih Manhaji menegaskan, dalil sunnahnya puasa ini adalah berdasarkan hadits riwayat Aisyah radhiyallahu ‘anha. Ia berkata: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu menjaga Puasa Senin dan Kamis. (HR. Tirmidzi dan Ahmad; shahih lighairihi)
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu memasukkan puasa ini dalam kategori puasa sunnah yang para ulama bersepakat atas kesunnahannya (ijma’).
Daftar Isi
Keutamaan Puasa Senin Kamis
1. Rasulullah selalu mengerjakannya
2. Hari Senin adalah hari istimewa
3. Amal diperlihatkan pada Senin dan Kamis
4. Pintu surga dibuka
Tata Cara Puasa Senin Kamis
1. Niat
2. Makan Sahur
3. Menghindari hal yang membatalkan
4. Berbuka
Niat Puasa Senin Kamis
Manfaat Puasa Senin Kamis
1. Meningkatkan metabolisme
2. Meningkatkan kesehatan jantung
3. Mengontrol gula darah
4. Meningkatkan kekebalan tubuh
Keutamaan Puasa Senin Kamis
Puasa Senin Kamis memiliki sejumlah keutamaan yang semestinya membuat kita lebih bersemangat untuk mengamalkannya. Berikut ini keutamaannya:
Nama:Nurbayni Sihombing
Nim:1910300002
Tgl:13 November 2020
Tugas UTS
PSIKOLOGI
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ
قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amal ku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa"
Pengertian Psikologi
Secara terminologi (menurut istilah pengetahuannya) Psikologi adalah “Ilmu yang mempelajari tentang segala hal yang berhubungan dengan jiwa, hakekatnya, asal usulnya, proses bekerjanya dan akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Dalil :
(7). وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)
Footnote:Reprensi,Prof aftur T.jersild dalam bukunya chil pcyhology.1662
Nama :Rizky alinafiah mtd
Nim :1910300017
Tanggal komentar :13-11-2020
Tampat:sihitang
Tugas pertemuan ke:9
Ruang:1
Uts
Koneksi puasa Sunnah
puasa adalah amalan yang sangat utama. Di antara ganjaran puasa disebutkan dalam hadits berikut,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Muslim no. 1151).
Nama:Noriana Siregar
Nim:1910300007
Ruang:HTN1 Semester3
Koneksi:Biologi
A.Pengertian Biologi
Mempelajari tentang Biologi yang harus diketahui pertama kali adalah pengertian Biologi. Secara etimologis, Biologi merupakan kata yang berasal dari Bahasa Yunani ‘Bios’ yang memiliki arti hidup serta ‘logos’ yang memiliki arti hidup. Jika diartikan, Biologi bisa diartikan sebagai ilmu tentang kehidupan, termasuk di dalamnya mempelajari tentang makhluk hidup, hubungan antar makhluk hidup dan hubungan dengan lingkungannya.
Berdasarkan definisi tersebut, Biologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari segala hal tentang kehidupan di bumi, mulai dari manusia, tumbuhan, hewan serta lingkungan tempat hidupnya. Biologi juga mempelajari tentang organisme hidup lain, termasuk mempelajari tentang struktur, evolusi, persebaran, pertumbuhan dan taksonominya. Para ahli juga memiliki definisi berbeda-beda tentang ilmu Biologi. Bagod Sudjudi dan Laila mendefinisikan Biologi sebagai cabang dari ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup, dimana dalam proses mempelajarinya dibutuhkan langkah eksperimen dan kajian ilmiah yang terstruktur.
B.Hadist
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS Ali Imran ayat 190-191 :
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْباب(190). الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّار(191)
“ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal {190} (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. {191}”
Nama:Nurbayni Sihombing
Nim:1910300002
Tgl:13 November 2020
Tugas UTS
PSIKOLOGI
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ
قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amal ku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa"
Pengertian Psikologi
Secara terminologi (menurut istilah pengetahuannya) Psikologi adalah “Ilmu yang mempelajari tentang segala hal yang berhubungan dengan jiwa, hakekatnya, asal usulnya, proses bekerjanya dan akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Dalil :
(7). وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)
Footnote:Reprensi,Prof aftur T.jersild dalam bukunya chil pcyhology.1662
Adapun puasa sunnah adalah amalan yang dapat melengkapi kekurangan amalan wajib. Selain itu pula puasa sunnah dapat meningkatkan derajat seseorang menjadi wali Allah yang terdepan (as saabiqun al muqorrobun).[1] Lewat amalan sunnah inilah seseorang akan mudah mendapatkan cinta Allah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi,
وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا ، وَإِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيذَنَّهُ
“Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan melindunginya” (HR. Bukhari no. 2506).
Nama:Yahya Amirul Haz Nasution
Nim:1910300003
Matkul:Hadis Siyasah
Dosen:DRS.H.Dame siregar M.A
Dimana seorang kholifah pasti membutuhkan skill khusus untuk menopang tugas yang di embanya ini. Skill ini lah yang kemudian kita kenal dengan istilas siyasah. Namun dalam ayat ini Allah SWT. Belum menjalaskan nilai-nilai terkait siyasah yang seharusnya diterapkan oleh seorang kholifah. Nilai nilai ini diterangkan pada Ayat lain, yakni pada surat an-Nisa ayat 59,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الأمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلا (٥٩)
59. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Dalam ayat ini Allah SWT. Menjelaskan kepada kita semua bahwa seluruh kebijakan yang dibuat oleh manusia dimuka bumi ini sebagai seorang kholifah harus berorientasi kepada nilai nilai ketaatan dan kepatuhan kepada Allah dan Rosulnya. Jika terdapat suatu aturan yang sesuai dengan aturan Allah dan Rosulnya maka wajib ditaati dan dipatuhi namun sebaliknya jika aturan atau kebijakn tersebut tidak sesuai dengan Allah
dan rosulnya maka tidak perlu ditaati dan dipatuhi. Bahkan dalam ayat ini juga Allah memberikan ketegasan kepada kaum muslimin jika benar benar mengaku beriman maka apabila ada perdebatan terhadap persoalan tertentu maka penyelesainnya harus dikembalikan kepada Allah dan Rosulnya. Hal ini penting sekali dilakukan, karena setiap kebijakan yang berorientasi pada nilai nilai ketaatan dan ketakwaan kepada Allah akan menjadikan kebijakan tersebut membawa kebaikan dan keberkahan kepada masyarakat secara luas, hal ini sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah dalam firmanya surat al A’rof ayat 96,
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (٩٦)
96. Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya
1. Rasulullah selalu mengerjakannya
Sebagaimana hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha tersebut, Rasulullah senantiasa mengerjakan puasa ini. Beliau senantiasa menjaganya.
كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu menjaga Puasa Senin Kamis. (HR. Tirmidzi dan Ahmad; shahih lighairihi)
2. Hari Senin adalah hari istimewa
Salah satu keutamaan puasa pada hari Senin adalah karena hari itu istimewa. Rasulullah lahir pada hari Senin, Rasulullah mendapatkan wahyu juga pada hari Senin.
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
Nabi ditanya tentang puasa pada hari Senin, maka beliau bersabda, “Itu adalah hari kelahiranku dan pada hari itu wahyu diturunkan kepadaku.” (HR. Muslim)
3. Amal diperlihatkan pada Senin dan Kamis
Pada hari Senin dan Kamis, amal-amal diperlihatkan/dilaporkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka betapa beruntungnya ketika saat itu seorang hamba sedang berpuasa.
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
“Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diperlihatkan saat aku berpuasa.” (HR. Tirmidzi; shahih lighairihi)
Diperlihatkan amal-amal pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka Allah Azza wa Jalla pada hari itu mengampuni setiap orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, kecuali orang yang bermusuhan dengan saudaranya. Maka dikatakan, “Biarkan keduanya hingga berdamai, biarkan keduanya hingga berdamai.” (HR. Muslim)
4. Pintu surga dibuka
Pada hari Senin dan Kamis pula, pintu surga dibuka. Ini menunjukkan betapa mulianya hari itu dan betapa beruntungnya orang-orang yang berpuasa pada hari itu.
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ
“Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu diampuni kecuali seseorang yang antara dirinya dengan saudaranya terdapat permusuhan.” (HR. Muslim)
Nama : Noriana Siregar
Nim : 1910300007
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ (12) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (13) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ(14)
Artinya: Dan sungguh kami telah menciptakan manusia dari saripati (yang berasal) dari tanah (12) Kemudian kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim) (13) Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik (14)
C.Dalil-dalil Terkait Dengan Biologi
وَاْلاَنْعَامَ خَلَقَهَا لَكُمْ فِيْهَادِفْءٌوَّمَنَافِعُ وَمِنْهَاتَأكُلُوْنَ.
Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan.(Qs: AN NAHL [5] )
هُوَالَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءًلَّكُمْ مِّنْهُ شَرَابٌ وَّمِنْهُ شَجَرٌفِيهِ تُسِيمُوْنَ.
Dia lah yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya), kamu mengembalakan ternakmu.(Qs: AN NAHL [10] )
وَّاْلخَيْلَ وَالْبِغَالَ وَالْحَمِيْرَلِتَرْكَبُوْهَاوَزِيْنَةً وَيَخْلُقُ مَالاَتَعْلَمُوْنَ
Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal, keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. (Qs: AN NAHL [8] )
َNama : Noriana Siregar
Nim : 1910300007
هُوَالَّذِي سَخَّرَالْبَحْرَلِتَأكُلُوَامِنْهُ لَحْمًاطَرِيًّا وَّتَسْتَخْرِجُوامِنْهُ حِلْيَةً تَلبَسُوْنَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَفِيهِ وَلِتَبْتَغُوْامِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Dan dia-lah,Allah yang menundukkan lautan (untukmu),agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kami mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera daripadanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karuniaNya, dan supaya kamu bersyukur. (Qs: AN NAHL [14])
الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ اْلاَرْضَ فِرَاشًاوَّالسَّمَاٙءَبِنَاٙءً وَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاٙءِمَاٙءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًالَّكُمْ فَلاَ تَجْعَلوُاْ لِلّهِ اَنْدَادًاوَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Dialah yang menjdaikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahui. (Qs: AL BAQARAH [22])
وَمَايَسْتَوِى اْلبَحْرٰنِ هٰذَاعَذْبٌ فُرَاتٌ سَاٙٮِٕغٌ شَرَابُهُ وَهٰذَامِلْحٌ اُجَاجٌ وَمِنْ كُلٍّ تَأكُلُوْنَ لَحْمًا طَرِيًّاوَّتَسْتَخْرِجُوْنَ حِلْيَةً تَلْبَسُوْنَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ فِيْهِ مَوَاخِرَلِتَبْتَغُوْامِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Dan tiada sama(antara) dua laut, yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakannya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur. (Qs FAATHIR [12] )
حَدَّثَنَاقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيْدٍ حَدَّثَنَا أَبُوعَوَانَةَ ح و حَدَّثَنِي عَبْدُالرَّحْمَنِ بْنُ الْمُبَرَكِ حَدَّثَنَا أَبُوعَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكِ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ قَالَ,قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْيَزْرَعُ زَرْعًافَيَأكُلُ مِنْهُ طَيْرٌأَوْإِنْسَانٌ أَوْبَهِمَةٌ إَلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ وَقَالَ لَنَا مُسْلِمٌ حَدَّثَنَا أَبَانُ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ حَدَّثَنَاأَنَسٌ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin sa’id telah menceritakan kepada kami Abu ‘awanah. Dan diriwayatkan pula telah menceritakan kepada saya ‘abdurrahman bin al mubarak telah menceritakan kepada kami abu ‘awanah dari kutabah dari anas bin malik radiallahu’anhu berkata, Rasulullah shalallahu’alaihi wasalam bersabda: “tidaklah seorang muslimpun yang
Nama:Sarida Aini
Nim:1910300027
Jurusan: hukum tata negara
Hari/tgl komentar: Kamis,12 November 2020
Tugas pertemuan: 9
Ruang; 1
Uts
Dalil tentang pertanian
Allah swt di dalam al-Qur’an menyebutkan anugerah-anugerah yang Ia karuniakan agar seseorang mau untuk bercocok tanam. Di dalam kitab al-Halal wa al-Haram fi al-Islam, Syekh Yusuf Qaradhawi menyebutkan bahwa Allah telah menyiapkan bumi untuk tumbuh-tumbuhan dan penghasilan.
Oleh karena itu Allah menjadikan bumi itu dzalul (mudah dijelajajahi) dan bisath (hamparan) di mana hal tersebut merupakan nikmat yang harus diingat dan disyukuri. Allah swt berfirman;
وَاللهُ جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ بِسَاطًا (19) لِتَسْلُكُوا مِنْهَا سُبُلًا فِجَاجًا 20
“Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan. Agar kamu dapat pergi kian kemari di jalan-jalan yang luas. (QS. Nuh [71]: 19-20)
وَالْأَرْضَ وَضَعَهَا لِلْأَنَامِ (10) فِيهَا فَاكِهَةٌ وَالنَّخْلُ ذَاتُ الْأَكْمَامِ (11) وَالْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَالرَّيْحَانُ (12) فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (13)
“Dan bumi telah dibentangkan-Nya untuk makhluk(-Nya). Di dalamnya ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar-Rahman [55]: 10-13)
Nama : Noriana Siregar
Lanjutan nya Pak.
bercocok tanam atau menanam satu tanaman lalu tanaman itu dimakan oleh burung atau manusia atau hewan melainkan itu menjadi shadaqah baginya”. Dan berkata, kepada kami muslim telah menceritakan kepada saya Aban telah menceritakan kepada kami Qatadah telah menceritakan kepada kami. Anas dari Nabi shalallahu’alaihi wasallam. (SHAHIH BUKHARI : 2152)
حَدَّثَنَايَحْيَ بْنُ مَعِيْنٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُبْنُ خَالِدٍ الْخَيَّاطُ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرِبْنِ نُفَيْرٍعَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي ثَعْلَبَةَ الْخُشَنِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ قَالَ إِذَا رَمَيْتَ الصَّيْدَ فَأَدْرَكْتَهُ بَعْدَ ثَلَاثِ لَيَالٍ وَسَهْمُكَ فِيْهِ فَكُلْهُ مَالَمْ يُنْتِنْ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin ma’in, telah menceritaka kepada kami Hammad bin Khalid Al Khayyath, dari Mu’awiyah bin Shalih dari Abdurrahman bin Jubair bin Nufair, dari ayahnya, dari Tsa’labah Al Khusyani, dari Nabi shalallahu’alaihi wasallam, beliau berasbda: “apabila engkau memanah hewan buruan kemudian engkau mendapatinya setelah tiga malam dan anak panahmu ada adanya, maka makanlah” selama belum membusuk! (Sunan abu daud : 2477)
Kata kunci : Al-Qur’an Hadist, Biologi, Majalah Bio
https://doi.org/10.22437/bio.v5i2.6432
D.Manfaat
1.Memahami diri sendiri dan kehidupan disekitarnya
2.Meningkatkan kualitas hidup
3.meningkatkan pengaruh positif terhadap lingkungan
E.Cara mengamalkannya dala kehidupan sehari-hari
1.Menggunakan media yang benar
2.Membuat konsep umum sebelum menggali hal-
hal yanglYang spesifik
3.Menggali lebih dalam informasi dari
istilah yang kita temui
Nama:Yahya Amirul Haz Nasution
Nim:1910300003
Matkul:hadis siyasah
Dosen:DRS.H.Dame Siregar.M.A
Nilai nilai selanjutnya yang harus ada dalam fiqh siyasah adalah nilai amanah dan keadilan. Setiap kebijakan atau aturan yang dibuat harus bernafaskan dengan nilai nilai keadilan dan dilaksanakan dengan penuh amanah. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT. dalam surat an-Nisa ayat 58) itu
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الأمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا (٥٨)
.
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.
C. Fiqh Siyasah Perspektif al-Hadist
Al-Hads adalah segala sesuatu yang berasal dari Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan maupun ketetapan. Hadis Nabi SAW. sendiri menjadi sumber kedua setelah al-Qur'an. Persolan persoalan yang belum dijelaskan secara detail biasanya oleh hadis akan dijelaskan lebih detail lagi kecuali pada persoalan persoalan yang memang dan seharusnya bersifat umum. Persoalan fiqh siyasah memang tidak pernah diungkap dengan detail. Namun, prinsipprinsip umum dalam berpolitik sudah tertera secara ekplisit. Satu contoh tentang kepemimpinan dalam Islam, di mana asSunnah secara jelas menganjurkan untuk senantiasa amanah dalam menjalankan kepemimpinannya.
Berikut ini beberapa hadits yang menyinggung permasalahan siyasah, antara lain:
Artinya “Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Muhammad Al Marwazi berkata, telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah berkata, telah mengabarkan kepada kami Yunus dari Az Zuhri berkata, telah mengabarkan kepada kami Salim bin 'Abdullah dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap kalian adalah pemimpin." Al Laits menambahkan; Yunus berkata; Ruzaiq bin Hukaim menulis surat kepada Ibnu Syihab, dan pada saat itu aku bersamanya di Wadi Qura (pinggiran kota), "Apa pendapatmu jika aku mengumpulkan orang untuk shalat Jum'at?" -Saat itu Ruzaiq bertugas di suatu tempat dimana banyak jama'ah dari negeri Sudan dan yang lainnya, yaitu di negeri Ailah. Maka Ibnu Syihab membalasnya dan aku mendengar dia memerintahkan (Ruzaiq) untuk mendirikan shalat Jum'at. Lalu mengabarkan bahwa Salim telah menceritakan kepadanya, bahwa 'Abdullah bin 'Umar berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung
jawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut.
Nama:Nita anisyah Fitri
Nim:1910300005
Matkul:ulumul hadist
Dosen:Drs.H.Dame Siregar,M.A
Koneksi undang-undang
Hadist pertemuan ke 9
MID
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa."
Pengertian undang-undang:
Undang-undang secara etimologis undang-undang adalah hukum yang telah disahkan oleh badan legislatif atau unsur ketahanan yang lainnya. Undang-undang diadakan untuk faedah masyarakat.Dengan perkataan lain, adanya undang-undang dapat menjamin ketertiban masyarakat.
Undang-undang secara terminologi yaitu peraturan yang dibuat untuk mengatur kehidupan bersama dalam rangka mewujudkan tujuan dalam bentuk negara.undang-undang dapat pula dikatakan sebagai kumpulan-kumpulan prinsip yang mengatur kekuasaan pemerintah, hak rakyat, dan hubungan di antara keduanya.
Nama. :Mariana Lubis
Nim :191030018
Matkul :ulumu hadist
Dosen :Drs.H.dame siregar,M.A.
KONEKSI KONSELING
hadist pertemuan ke 9 MID
A. Pengertian Hadits-Hadits Tentang Azas-Azas Bimbingan Konseling Islami
Azas-azas adalah prinsip-prinsip yang dijadikan rujukan dalam penyelenggaraan konseling islami dan sebagai akidah, ketentuan yang diterapkan serta dijadikan landasan dan pedoman penyelenggarannya konseling islami. Karena islam adalah agama sempurna yang menjadi “ way of life “ dalam menggapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Dengan demikian, ada beberapa asas-asas bimbingan konseling islami sebagai berikut:
1. Asas saling menghargai dan menghormati
Proses layanan bimbingan dan konseling adanya hubungan yang terjalin antara klien dan konselor, dimana antara klien dan konselor saling menghormati dan saling menghargai.Klien menghormati konselor karena konselor membantu klien dalam mengentaskan masalah yang dihadapinya, begitupun sebaliknya konselor menghargai klien dengan membantu mencarikan solusi pada masalah yang dihadapi oleh klien tersebut.
Prinsip saling menghargai ini telah diajarkan oleh tuhan, hal ini terdapat pada hadist rasulullah yaitu:
عَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ الْمُجَاشِعِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ذَاتَ يَوْمٍ فِي خُطْبَتِهِ أَلَا إِنَّ رَبِّي أَمَرَنِي أَنْ أُعَلِّمَكُمْ مَا جَهِلْتُمْ مِمَّا عَلَّمَنِي يَوْمِي هَذَا كُلُّ مَالٍ نَحَلْتُهُ عَبْدًا حَلَالٌ وَإِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ وَإِنَّهُمْ أَتَتْهُمْ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ وَحَرَّمَتْ عَلَيْهِمْ مَا أَحْلَلْتُ لَهُمْ وَأَمَرَتْهُمْ أَنْ يُشْرِكُوا بِي مَا لَمْ أُنْزِلْ بِهِ سُلْطَانًا وَإِنَّ اللَّهَ نَظَرَ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ فَمَقَتَهُمْ عَرَبَهُمْ وَعَجَمَهُمْ إِلَّا بَقَايَا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَقَالَ إِنَّمَا بَعَثْتُكَ لِأَبْتَلِيَكَ وَأَبْتَلِيَ بِكَ وَأَنْزَلْتُ عَلَيْكَ كِتَابًا لَا يَغْسِلُهُ الْمَاءُ تَقْرَؤُهُ نَائِمًا وَيَقْظَانَ وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَنِي أَنْ أُحَرِّقَ قُرَيْشًا فَقُلْتُ رَبِّ إِذًا يَثْلَغُوا رَأْسِي فَيَدَعُوهُ خُبْزَةً قَالَ اسْتَخْرِجْهُمْ كَمَا اسْتَخْرَجُوكَ وَاغْزُهُمْ نُغْزِكَ وَأَنْفِقْ فَسَنُنْفِقَ عَلَيْكَ وَابْعَثْ جَيْشًا نَبْعَثْ خَمْسَةً مِثْلَهُ وَقَاتِلْ بِمَنْ أَطَاعَكَ مَنْ عَصَاكَ قَالَ وَأَهْلُ الْجَنَّةِ ثَلَاثَةٌ ذُو سُلْطَانٍ مُقْسِطٌ مُتَصَدِّقٌ مُوَفَّقٌ وَرَجُلٌ رَحِيمٌ رَقِيقُ الْقَلْبِ لِكُلِّ ذِي قُرْبَى وَمُسْلِمٍ وَعَفِيفٌ مُتَعَفِّفٌ ذُو [رواه مسلم]
“Dari Iyadh bin Himar Al Mujasyi'i Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda pada suatu hari dalam khutbah beliau: "Sesungguhnya Rabbku memerintahkanku untuk mengajarkan yang tidak kalian ketahui yang Ia ajarkan padaku pada hari ini: 'Semua harta yang Aku berikan pada hamba itu halal, sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hambaKu dalam keadaan lurus semuanya, mereka didatangi oleh setan lalu dijauhkan dari agama mereka, setan mengharamkan yang Aku halalkan pada mereka dan memerintahkan mereka agar menyekutukanKu yang tidak Aku turunkan kuasanya.' Sesungguhnya Allah memandang penduduk bumi lalu Allah membenci mereka, arab maupun ajam, kecuali sisa-sisa dari ahli kitab, Ia berfirman: 'Sesungguhnya aku mengutusmu untuk mengujiMu dan denganMu Aku menguji, Aku menurunkan kitab padamu yang tidak basah oleh air, kau membacanya dalam keadaan tidur dan terjaga.' Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk membakar kaum Quraisy lalu aku berkata: 'Wahai Rabb, kalau begitu mereka akan memecahkan kepalaku lalu mereka membiarkannya menjamur.' Ia berfirman: 'Usirlah mereka sebagaimana mereka mengusirmu, perangilah mereka niscaya Kami akan membantumu, berinfaklah niscaya Kami akan menggantinya, utuslah bala tentara niscaya Kami akan mengirim lima kali sepertinya, perangilah orang yang mendurhakaimu bersama orang yang menaatimu." Beliau meneruskan: "Penghuni surga itu ada tiga; pemilik kekuasaan yang sederhana, derma dan penolong, seorang yang berbelas kasih, berhati lunak kepada setiap kerabat dan orang muslim yang sangat menjaga diri dan memiliki tanggung
Nama. :Marzuki darusman nasution
Nim :191030011
Matkul :ulumu hadist
Dosen :Drs.H.dame siregar,M.A.
KONEKSI SAINS
hadist pertemuan ke 9 MID
حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ بْنُ أَسْمَاءَ عَنْ
نَافِعٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَأَعْطَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْبَرَ الْيَهُودَ أَنْ يَعْمَلُوهَا وَيَزْرَعُوهَا وَلَهُمْ شَطْرُ مَا يَخْرُجُ مِنْهَاوَأَنَّ ابْنَ عُمَرَ حَدَّثَهُ أَنَّ الْمَزَارِعَ كَانَتْ تُكْرَى عَلَى شَيْءٍ سَمَّاهُ نَافِعٌ لَا أَحْفَظُهُ وَأَنَّ رَافِعَ بْنَ خَدِيجٍ حَدَّثَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ كِرَاءِ الْمَزَارِعِ وَقَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ حَتَّى أَجْلَاهُمْ عُمَرُ (BUKHARI – 2124)
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il telah menceritakan kepada kami Juwairiyah bin Asma’ dari Nafi’ dari ‘Abdullah radliallahu ‘anhu berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengadakan kerjasama kepada orang Yahudi dari tanah khaibar agar dimanfaatkan dan dijadikan ladang pertanian dan mereka mendapat separuh hasilnya. Dan bahwa Ibnu’Umar radliallahu ‘anhuma menceritakan kepadanya bahwa ladang pertanian tersebut disewakan untuk sesuatu yang lain, yang disebutkan oleh Nafi’, tapi aku lupa. Dan bahwa Rafi’ bin Khadij menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melarang menyewakan ladang pertanian (untuk usaha selaian bercocok tanam). Dan berkata, ‘Ubaidullah dari Nafi’ dari Ibnu’Umar radliallahu ‘anhuma; Hingga akhirnya ‘Umar mengusir mereka (orang Yahudi).
Sanad : Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il; telah menceritakan kepada kami Juwairiyah bin Asma’; dari Nafi’ dari ‘Abdullah radliallahu ‘anhu;
Matan : ladang pertanian (untuk usaha selaian bercocok tanam)
BUKHARI No. 2153 BERCOCOK TANAM
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَالِمٍ الْحِمْصِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ زِيَادٍ الْأَلْهَانِيُّ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ وَرَأَى سِكَّةً وَشَيْئًا مِنْ آلَةِ الْحَرْثِ فَقَالَسَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ هَذَا بَيْتَ قَوْمٍ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ الذُّلَّقَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ وَاسْمُ أَبِي أُمَامَةَ صُدَيُّ بْنُ عَجْلَانَ (BUKHARI – 2153)
Artinya : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada saya ‘Abdullah bin Salim Al Himshiy telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Zaiyad Al Alhaniy dari Abu Umamah Al Bahiliy berkata, ketika ia melihat cangkul atau sesuatu dari alat bercocok tanam, lalu ia berkata, aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang seperti ini tidak masuk kerumah suatu kaum kecuali Allah akan memberikan kehinaan padanya”. Abu Abdullah Al Bukhariy berkata: “Dan nama Abu Umamah adalah Shuday bin ‘Ajlan”.
Sanad : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf; telah menceritakan kepada saya ‘Abdullah bin Salim Al Himshiy; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Zaiyad
(2)
Undang-undang Islam yang adil dapat ditemukan dalam al-Quran dan Sunnah. Undang-undang ini mengatur seluruh dimensi kehidupan manusia. Dengan kata lain, dengan melaksanakan undang-undang ilahi, maka keadilan akan tercipta di segala bidang. Pemerintah yang berdasarkan undang-undang Islam akan berlaku adil, pengadilan menjadi tempat orang-orang lemah mendapatkan hak-haknya, penyusunan undang-undangpun dilakukan berdasarkan keadilan. Setiap orang sama di hadapan hukum dan semua memiliki hak yang sama. Keadilan sosial dan ekonomi juga akan tercipta.
Dalil mengenai undang-undang
إِنَّ ٱللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلْأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحْكُمُوا۟ بِٱلْعَدْلِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِيعًۢا بَصِيرًا
Terjemah Arti: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Dalam hadist Rasulullah
إذا حكمتُمْ فاعْدِلُوا، وإذا قَتَلتُم فأَحْسِنُوا، فإنَّ الله مُحْسِنٌ يُحِبُّ المحسنين
“Apabila kalian memutuskan hukum, lakukanlah dengan adil. Dan apabila kalian membunuh lakukanlah dengan ihsan, karena Allah itu Maha Ihsan dan menyukai orang-orang yang berbuat ihsan.” (HR Ath-Thabrani)
Kata kunci
Adil
العَدْلُ وَاجِبٌ فِي كُلِّ شَيْءِ وَالْفَضْلُ مَسْنُوْنٌ
Secara terminologi Al-‘Adl (Keadilan) Itu Wajib Atas Segala Sesuatu Dan Al-Fadhl (Tambahan) Itu Sunnah Sebelum membahas implementasi dan contoh penerapan kaidah ini, kita perlu memahami tentang makna al-‘adl dan al-fadhl.
Nama : Noriana Siregar
Lanjutannya pak.
Kesimpulan
ruang lingkup biologi adalah kajian berbagai persoalandengan fenomena kehidupan makhluk hidup pada berbagai tingkat organisasi kehidupan dan interaksinya dengan faktor lingkungan.Walaupun biologi modern merupakan perkembangan yang relatif baru, ilmu yang terkait sudah dipelajari dari masa lampau. Filsafat alam dapat ditemui di peradaban Mesopotamia, Mesir, India, dan Tiongkok. Namun, asal usul, dan pendekatan biologi modern berasal dari masa Yunani Kuno.
Masalah dalam penelitian ini adalah belum adanya bahan ajar yang berkaitan dengan Al-Qur’an hadist disekolah yang buansa islam. Bahan ajar yang digunakan lebih banyak menyajikan berupa materi dan minim gambar sebagai pembantu dari materi tersebut. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran majalah, kelayakan, kemenarikan dalam ranah kognitif peserta didik Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Reseaarch and Developmwnt) dengan menggunakan prosedur pengembangan Borg and Gall sampai dengan langkah 7, data yang diperoleh akan dianalisis dengan deksriptif persentase dan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran majalah biologi berbasis Alquran hadist sangat layak digunakan media pembelajaran peerta didik kelas X. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase validasi ahli media sebesar 82,8%, validasi ahli materi sebesar 90,45%, ahli bahasa diperoleh 83%, ahli agama sebesar 87,5%, respon pendidik sebesar 84,56%, meunjukkan kriteria sangat menarik, dan respn peserta didik sebesar 81,8%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media pembelajarn majalah biologi berbasis Alquran hadis
dari Abu Umamah Al Bahiliy;
Matan : ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melihat cangkul atau sesuatu dari alat bercocok tanam
BUKHARI No.
* Pengertian sains menurut etimologi
Pengertian secara Bahasa dan Istilah
Kata Sains diambil dari bahasa latin yaitu “Scientia“, secara etimologi (bahasa) kata sains memiliki arti “Pengetahuan“.
lalu muncul kembali pertanyaan ” pengetahuan apa?
Secara terminologi (istilah) kata “Sains” memiliki beberapa pengertian, diantaranya :
“Suatu cara yang digunakan untuk mempelajari berbagai aspek-aspek tertentu yang berasal dari alam secara terstruktur, sistematik, dan sesuai dengan metode saintifik yang telah dibakukan“.
dikutip dari sciencecouncil.org (salah satu organisasi terkemuka yang fokus membahas seputar dunia sains) bahwa sains memiliki pengertian :
“Suatu usaha pengejaran, penerapan, dan pemahaman pengetahuan tentang dunia sosial dan alam sesuai dengan metodologi yang sistematis berdasarkan bukti “
Ruang Lingkup Sains
Ruang lingkup sains sendiri haya terbatas pada berbagai hal yang dapat dipahami oleh indera (penglihatan, pendengaran, sentuhan, rabaan, dan dan pengecapan), singkatnya sains adalah suatu pengetahuan yang diperoleh melalui suatu pembelajaran dan pembuktian berdasarkan metode saintifik yang telah di bakukan.
Pengertian sains secara etimologi diatas merupakan definisi secara murni dari hakikat sains itu sendiri, sedangkan sains sendiri memiliki jenis lain yaitu “sains terapan”,
” Apa yang dimaksud dengan Sains Terapan? “
Sains terapan adalah suatu peng-aplikasian yang bertujuan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia
(3)
Yang dimaksud dengan al-‘adl ialah jika seseorang menunaikan apa yang seharusnya ia tunaikan sebagaimana ia menuntut apa yang menjadi haknya.
• Sedangkan al-fadhl maknanya ialah seseorang berbuat ihsân sejak awal atau memberikan tambahan dari yang wajib ia tunaikan. Allah Azza wa Jalla berfirman
: وَأَقْسِطُواْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
Dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. [al-Hujurât/49:9]
Demikian pula Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوْا بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ
لِلصَّابِرِينَ
Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. [an-Nahl/16:126]
lBeliau berbicara tentang masalah keadilan dalam melaksanakan undang-undang dan bersabda, "Umat-umat terdahulu mengalami kemunduran dan bahkan kehancuran dikarenakan melakukan diskriminasi dalam melaksanakan hukum. Bila ada satu dari kalangan priyayi melakukan kesalahan, mereka tidak menghukuminya, tapi bila orang tidak mampu melakukan kesalahan yang sama, mereka langsung menghukumnya. Demi Allah yang jiwaku berada di tangannya! Saya akan tegar dan tegas dalam melaksanakan keadilan, sekalipun pelaku kejahatan itu adalah dari keluargaku."
Fungsi Undang-Undang adalah:
1. Menyelenggarakan pengaturan lebih lanjut ketentuan dalam Undang-Undang Dasar 1945
2. Pengaturan lebih lanjut secara umum aturan dasar lainnya dalam Batang Tubuh UUD 1945
3. Pengaturan lebih lanjut dalam ketetapan MPR yang tegas-tegas menyebutnya
Adapun manfaat perundang-undangan adalah
•memberikan hak dan kewajiban suatu warga negara berdasarkan peraturan tertulis.
Klasifikasi
Sains memiliki klasifikasinya tersendiri diantaranya adalah:
Natural Sains (Ilmu Pengetahuan Alam)
Natural sains merupakan suatu rumpun ilmu pengetahuan dalam sains yang memiliki fokus pada objek pembelajaran benda-benda alam dengan berbagai hukum-hukum yang pasti dan bersifat umum (berlaku kapanpun dan di mana pun), orang yang menekuni bidang ilmu pengetahuan ini disebut saintis.
Social Sains (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Sosial sains adalah suatu kelompok disiplin ilmu akademis yang fokus mempelajari seputar manusia dan lingkungan sosialnya berdasarkan aspek-aspek yang berhubungan didalamnya.
Baca Juga: Ruang Lingkup Biologi | Klasifikasi Makhluk Hidup Lengkap dan Mudah!
Tujuan dari Sains
Secara umum muncul pertanyaan oleh mayoritas orang yang hendak memahami lebih jauh seputar sains, yaitu: ” apakah tujuan sains? “
Tujuan dari sains adalah sebagai sarana yang digunakan untuk mengungkapkan suatu fakta berdasarkan realita yang ada.
Cara-cara yang digunakan untuk mengungkapkan fakta dalam sains adalah dengan menggunakan metode ilmiah, berikut adalah metode ilmiah yang digunakan untuk mengungkapkan fakta dalam sains :
Ciri-ciri Sains
Untuk dapat mengenali serta memahami sains, maka ada beberapa ciri-ciri yang harus kita ketahui agar dijadikan sebagai acuan dalam mempelajari ilmu sains, berikut ciri-cirinya:
Bersifat Logis dan Rasional (Masuk akal)
Berdasarkan bukti rasional yang dapat dibuktikan keakuratannya
Relevan dengan berbagai situasi dan kondisi
Bersifat objektif
Terbuka dan apa adanya
Tanpa keraguan
*Pengertian sains menurut para ahli
Pengertian Sains Menurut Para Ahli
(4)
•manfaat peraturan perundang-undang yang diterima secara wajar bagi masyarakat yaitu menjaga ketertiban di tengah masyarakat, menjamin hak-hak warga memberikan petunjuk, dan batasan bagi lembaga lembaga negara di kalangan masyarakat, mengamankan wilayah negara republik Indonesia.
Sistematisasi materi pokok dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan adalah:
•asas pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
•jenis, hierarki, dan materi muatan Peraturan Perundang-undangan;
•perencanaan Peraturan Perundang-undangan;
•penyusunan Peraturan Perundang-undangan;
•teknik penyusunan Peraturan Perundang-undangan; pembahasan dan pengesahan Rancangan Undang-Undang;
•pembahasan dan penetapan Rancangan Peraturan Daerah Provinsi dan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota;
•pengundangan Peraturan Perundang-undangan;
penyebarluasan;
•partisipasi masyarakat dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
•Dan ketentuan lain-lain yang memuat mengenai pembentukan Keputusan Presiden dan lembaga negara serta pemerintah lainnya.
1. Hardy dan Fleer
Sains yaitu
Sains sebagai kumpulan pengetahuan
Sains sebagai suatu proses
Sains sebagai kumpulan nilai
Sains sebagai suatu cara untuk mengenal dunia
2. Doran R.et al.
Sains ialah segala sesuatu yang dilakukan seluruh murid mulai dari aktivitas, ataupun bukan yang sudah mereka lalukan.
3. Sund
Sains yakni
Scientific Attitudes (Sikap Ilmiah) yaitu misalnya sebuah keyakinan nilai, gagasan, objektif, jujur, menghargai pendapat orang lian, dan sebagainya.
Scientific Processes or Methods (Metode Ilmiah) yakni segala cara khusus dalam memecahkan problem misalnya seperti mengamati fakta, membuat hipotesis, merancang dan melaksanakan eksperimen, mengumpulkan, dan menyusun data, mengevaluasi data, menafsirkan, dan menyimpulkan data, serta membuat teori dan mengkomunikasikannya.
Scientific Products atau Produk Ilmiah ialah yang terdapat fakta, konsep, prinsip, hukum, teori tentang fenomena alam dan juga sebagainya.
4. Webster’s New Collegiate Dictionary
Sains merupakan semua pengetahuan yang dicapai melalui studi atau praktek atau pengetahuan yang memiliki kebenaran dari pengoperasian ilmu misalnya yang diperoleh dan diuji melalui metode ilmiah.
5. Einstein
Sains adalah berbagai bentuk upaya atau kegiatan yang memungkinkan dari berbagai variasi atau engalaman inderawi mampu membentuk sebuah sistem pemikiran atau pola pikir yang secara rasional seragam.
Baca Juga : Struktur Otot
6. UU No. 2 Tahun 2003
Sains sebagai mata pelajaran yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan manusia, yang dalam Undang-Undang dijelaskan bahwa pembelajaran Sains (Ilmu Pengetahuan Alam) diberikan pada jenjang pendidikan yang terdapat di Indonesia (SD/MI,SMP/MTS, maupun SMK) baik negeri maupun swasta.
7. Wigner
Sains yaitu gudang atau penyimpanan pengetahuan tentang gejala-gejala alam yang mencakup pengetahuan tentang dunia alamiah yang diperoleh dari interaksi indra dengan dunia tersebut.
8. Romano Harre
Sains ialah sekumpulan teori-teori yang telah diuji kebenarannya, menjelaskan tentang pola pola dan keteraturan maupun ketidakteraturan dari gejala yang diamati dengan seksama.
9. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Sains merupakan salah satu ilmu pengetahuan pada umumnya, pengetahuan sistematis tentang alam dan dunia fisik termasuk di dalamnya botani, fisika, kimia, geologi, zoologi, dan sebagainya serta pengetahuan sistematis yang diperoleh dari sesuatu observasi, penelitian, dan uji coba yang mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu yang sedang diselidiki, dipelajari dan sebagainya.
Dan menurut ilmuan
Para ilmuwan muslim memiliki perspektif yang berbeda-beda dalam merespon sains modern: Pertama, kelompok yang menganggap bahwa sains modern bersifat universal dan netral dan semua sains tersebut dapat diketemukan dalam al-Qur’an. Kelompok ini disebut kelompok Bucaillian, pengikut Maurice Bucaille, seorang ahli bedah Perancis dengan bukunya yang sangat populer, The Bible, the Q
Nama:Sarida Aini
Nim:1910300027
Jurusan: hukum tata negara
Hari/tgl komentar: Kamis,12 November 2020
Tugas pertemuan: 9
Ruang; 1
Uts
Selain bumi, Allah juga memudahkan adanya baik baik dari langit maupun bumi. Dari langit Allah turunkan hujan sedang dari bumi Allah alirkan sungai-sungai yang kemudian bisa menghidupkan bumi.
وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا
“Dan Dialah yang menurunkan air dan langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak. (QS. Al-An’am [6]: 99)
Lalu Allah meniupkan angin sebagai kabar gembira yang mampu menggiring awan dan mengawinkan tumbuh-tumbuhan. Dalam hal ini Allah berfirman;
وَالْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْزُونٍ (19) وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ وَمَنْ لَسْتُمْ لَهُ بِرَازِقِينَ (20) وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ (21) وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ (22)
“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan Kami pancangkan padanya gunung-gunung serta Kami tumbuhkan di sana segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan padanya sumber-sumber kehiudupan untuk keperluanmu, dan (Kami ciptakan pula) makhluk-makhluk yang bukan kamu pemberi rexekinya. Dan tidak ada sesuatu pun, melainkan pada sisi Kamilah khazanahnya; Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu. Dan kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan (air) itu, dan bukanlah kamu yang menyimpannya (QS. Al-hijr [5]: 19-22)
Ayat-ayat di atas merupakan peringatan dari Allah untuk manusia atas nikmat bercocok tanam dan Allah telah mudahkan alat-alat atau keperluannya.
Quran and Science; Kedua, kelompok yang berusaha untuk memunculkan persemakmuran sains di negara-negara Islam, karena kelompok ini berpendapat, bahwa ketika sains berada dalam masyarakat Islam, maka fungsinya akan termodifikasi sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan cita-cita Islam (lihat Sardar, 1988:167-171). Tokop-tokoh seperti Ismail Raji Al-Farauqi, Naquib Al-Attas, Abdussalam dan kawan-kawan bisa diklasifikasikan dalam kelompok ini, dengan konsep Islamisasi-nya. Ketiga, kelompok yang ingin membangun paradigma baru (epistemologi) Islam, yaitu paradigma pengetahuan dan paradigma perilaku. Paradigma pengetahuan memusatkan perhatian pada prinsip, konsep dan nilai utama Islam yang menyangkut pencarian bidang tertentu; dan paradigma perilaku menentukan batasan-batasan etika di mana para ilmuwan dapat dengan bebas bekerja (Sardar, 1988:102). Paradigma ini berangkat dari al-Qur’an, bukan berakhir dengan al-Qur’an sebagaiman yang diterapkan oleh Bucaillisme (lihat, Sardar:169). Kelompok ini diwakili oleh Fazlurrahman, Ziauddin Sardar dan kawan-kawan.
Upaya pencarian ilmu pengetahuan dalam Islam memang bukan hal baru, melainkan sudah dilakukan oleh ulama-ulama sejak dahulu. Persoalan ini bermula dari perspektif mereka mengenai ”apakah al-Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan atau hanya sebagai petunjuk agama saja?” Dari sini lantas muncul dua kelompok. Kelompok pertama misalnya seperti yang dikatakan Al-Ghazali (lihat Ihya’ Ulumuddin, jilid V : 1). Beliau mengatakan, bahwa seluruh ilmu tercakup dalam karya-karya dan sifat-sifat Allah, dan al-Qur’an adalah penjelasan esensi-esensi, sifat–sifat dan perbuatan-Nya. al-Qur’an itu laksana lautan yang tak bertepi, dan jika sekiranya lautan itu menjadi tinta untuk menjelaskan kata-kata Tuhanku, niscaya lautan itu akan habis sebelum kata-kata Tuhan itu berakhir (lihat Al-Ghazali, 11329 H: 9, 32).
As-Suyuti memiliki pandangan yang sama dengan mengatakan, bahwa al-Qur’an itu mengandung seluruh ilmu-ilmu klasik dan modern. Kitab Allah itu mencakup segala sesuatunya. Tidak ada bagian atau problem dasar suatu ilmu pun yang tidak ditunjukkan di dalam al-Qur’an (As-Suyuthi, 1979, I: 1).
Kelompok kedua, seperti yang diwakili oleh As-Syatibi mengatakan, bahwa orang-orang salih zaman dulu (para sahabat) tidak berbicara tentang bentuk-bentuk ilmu, padahal mereka lebih memahami al-Qur’an (lihat Az-Zahabi, 1987: 485, 489, Quraish Shihab, 1992: 41).
Ulama’ masa kini yang tidak setuju dengan adanya konsep sains dalam al-Qur’an berpendapat, bahwa al-Qur’an itu kitab petunjuk di dunia maupun di akhirat
*SEJARAH SAINS
Sejarah sains adalah studi tentang sejarah perkembangan sains dan pengetahuan ilmiah, termasuk ilmu alam dan ilmu sosial. (sejarah seni dan humaniora disebut sebagai sejarah filologi) Dari abad ke-18 sampai akhir abad ke-20, sejarah sains, khususnya ilmu fisika dan biologi, sering disajikan dalam narasi progresif yang mana teori yang benar menggantikan keyakinan yang salah. [1] Interpr
Interpretasi sejarah yang lebih baru, seperti dari Thomas Kuhn, menggambarkan sejarah sains dalam istilah yang lebih bernuansa, seperti paradigma-paradigma yang saling bersaing atau sistem konseptual dalam matriks yang lebih luas yang mencakup tema intelektual, budaya, ekonomi dan politik di luar sains. [2]
Sains adalah sekumpulan pengetahuan empiris, teoretis, dan pengetahuan praktis tentang dunia alam, yang dihasilkan oleh para ilmuwan yang menekankan pengamatan, penjelasan, dan prediksi dari fenomena di dunia nyata. Historiografi dari sains, sebaliknya, sering kali mengacu pada metode historis dari sejarah intelektual dan sejarah sosial. Namun, kata scientist dalam bahasa Inggris relatif baru—pertama kali diciptakan oleh William Whewell pada abad ke-19. Sebelumnya, orang yang menyelidiki alam menyebut diri mereka sendiri sebagai filsuf alam.
Sementara investigasi empiris dari dunia alam telah diuraikan sejak Era Klasik (misalnya, oleh Thales, Aristoteles, dan lain-lain), dan metode ilmiah telah digunakan sejak Abad Pertengahan (misalnya, oleh Ibn al-Haytham, dan Roger Bacon ), munculnya sains modern terkadang ditelusuri kembali ke periode modern awal, selama masa yang dikenal sebagai Revolusi Ilmiah yang terjadi pada abad ke-16 dan ke-17 di Eropa. Metode ilmiah dianggap begitu mendasar bagi sains modern sehingga beberapa orang menganggap penyelidikan-penyelidikan alam sebelumnya sebagai pra-ilmiah. [3] Secara tradisional, sejarawan sains telah mendefinisikan sains cukup luas untuk mencakup penyelidikan-penyelidikan tersebut.
Maratun Sholehah, “10 Hadist tentang sains dan teknologi”, https://ratumaratun.wordpress.com/2015/06/01/10-hadist-tentang-sains-dan-teknologi/(diakses pada 01 Juni 2015).https://ratumaratun.wordpress.com/2015/06/01/10-hadist-tentang-sains-dan-teknologi/
Nama:Sarida Aini
Nim:1910300027
Jurusan: hukum tata negara
Hari/tgl komentar: Kamis,12 November 2020
Tugas pertemuan: 9
Ruang; 1
Uts
Rasulullah saw pun bersabda;
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ رواه البخاري
“Tidaklah seorang muslim yang menanam tanaman atau bertani kemudian burung, manusia atau pun binatang ternak memakan hasilnya, kecuali semua itu merupakan sedekah baginya. (HR. Bukhari)
Hadis tersebut menjelaskan bahwa selama hasil tanamannya dimakan oleh burung atau hewan ternak atau dimanfaatkan oleh manusia maka pahala tersebut tetap terus mengalir kepada pemiliknya meskipun ia telah meninggal atau tanamannya berpindah kepemilikan. Wallahualam.
Foodnote
https://bincangsyariah.com/kalam/bukti-bukti-keesaan-allah-menurut-ar-razi/https://bincangsyariah.com/kalam/tafsir-surat-al-waqiah-ayat-7-9-manusia-ada-golongan-kanan-dan-golongan-kiri-apa-maksudnya/https://bincangsyariah.com/kalam/bukti-bukti-keesaan-allah-menurut-ar-razi/
1.Pengertian pertanian
Definisi pertanian
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.
Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa difahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam (bahasa Inggris: crop cultivation) serta pembesaran hewan ternak (raising), meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan mikroorganisme dan bioenzim dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe, atau sekedar ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُ [رواه مسلم]
“Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Barang siapa membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat. Barang siapa memberi kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya sesama muslim. Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya. Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk membaca Al Qur'an, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka pada malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya. Barang siapa yang ketinggalan amalnya, maka nasabnya tidak juga meninggikannya”.
Hadits diatas menerangkan bahwa sesama muslim harus saling menolong dalam kesulitan, menjaga dan menutup aib sesama muslim maka allah juga akan menolong dan menjaga aib di dunia dan akhirat.Implikasi dengan bimbingan dan konseling yaitu bagaimana seorang konselor membantu klien dalam menghadapi dan mengentaskan masalah yang dihadapi oleh klien, dan konselor juga menjaga semua rahasia dan aib dari klien.
Menjaga rahasia klien merupakan kunci dalam pelaksanaan bimbingan konseling. Sebagaimana janji seorang konselor yaitu ; “ saya…menyatakan bahwa saya sanggup dan bersedia menerima, menyimpan, memelihara, menjaga, dan merahasiakan segala data dan atau keterangan yang saya terima, baik dari klien saya atau dari siapapun juga, yaiu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain.
4. Asas kemandirian dan kenormatifan
Asas kenormatifan yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku.
Asas kemandirian asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ[رواه مسلم]
“Dari Abu Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta 'ala daripada orang mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu mengatakan; 'Seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi begini dan begitu'. Tetapi katakanlah; 'lni sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan dilaksanakan-Nya. Karena sesungguhnya ungkapan kata 'law' (seandainya) akan membukakan jalan bagi godaan syetan.”
Hadits diatas rasullullah mengatakan allah mencintai mukmin yang kuat dari pada mukmin yang lemah
Nama:Sarida Aini
Nim:1910300027
Jurusan: hukum tata negara
Hari/tgl komentar: Kamis,12 November 2020
Tugas pertemuan: 9
Ruang; 1
Uts
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia.
Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor – sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
2.Contoh pertanian
Hortikultura
Organik
Hydroponik
Peranian Hortikultura
Pengertian Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus, yang berarti tanaman kebun dan cultura/colere, berarti budidaya, sehingga dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun.
Istilah hortikultura digunakan pada jenis tanaman yang dibudidayakan.
Bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, produksi tanaman, hama dan penyakit, panen, pengemasan dan distribusi. Hortikultura merupakan salah satu metode budidaya pertanian modern.
Hortikultura merupakan cabang dari ilmu agronomi. Berbeda dengan agronomi, hortikultura memfokuskan pada budidaya tanaman buah (pomologi/frutikultur), tanaman bunga (florikultura), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman herbal (biofarmaka), dan taman (lansekap). Salah satu ciri khas produk hortikultura adalah perisabel atau mudah rusak karena segar.
Hortikultura merupakan perpaduan antara ilmu, teknologi, seni, dan ekonomi. Praktek pertanian hortikultura modern berkembang berdasarkan pengembangan ilmu yang menghasilkan teknologi untuk memproduksi dan menangani komoditas hortikultura yang ditujukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi maupun kesenangan pribadi.
Sistem Pertanian organik
Indonesia pertanian organik mulai populer di era 80-an. Dimana gerakan revolusi hijau yang digagas pemerintah pada akhir tahun 70-an mulai menunjukkan dampak negatifnya.
Nama:Sarida Aini
Nim:1910300027
Jurusan: hukum tata negara
Hari/tgl komentar: Kamis,12 November 2020
Tugas pertemuan: 9
Ruang; 1
Uts
Hydroponik
Kata Hidroponik sendiri diambil dari bahasa Yunani yaitu Hydro yang artinya air dan ponos yang artinya daya. Sehingga ketika dua kata tersebut disatukan akan membentuk pengertian budidaya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam (soiless).
Teknik penanaman sistem hidroponik ini sudah mulai diteliti sejak puluhan tahun lalu, atau kurang lebih sejak tahun 1672. Hal ini dibuktikan dengan adanya buku yang menuliskan tentang teknik penanaman hidroponik, yaitu buku karya Francis Bacom.
Penggunaan pupuk dan obat-obatan kimia dituduh sebagai pemicu kerusakan lingkungan pertanian dan kesehatan manusia.
Ada banyak dasar pemikiran yang memotivasi seorang petani mempraktekkan pertanian organik. Praktek yang paling ekstrim bahkan sangat meminimalkan intervensi manusia.
Petani hanya bertugas sebagai penebar benih dan pemetik hasil saja. Ada juga yang sangat longgar, masih mentoleransi penggunaan bahan-bahan kimia sintetis tertentu apabila diperlukan.
Foodnote
https://www.seputarpengetahuan.co.id/tag/bentuk-atau-jenis-pertanian
3.Manfaat Pertanian
1. Mendukung Kedaulatan Pangan
Pertanian sumber utama pangan dalam suatu negara. Jika pertanian dalam sebuah negara tidak mampu memenuhi kebutuhan warganya, maka negara akan mengimpor bahan pangan dari negara lain.
2. Mengurangi Pengangguran
Pertanian juga bermanfaat mengurangi pengangguran. Saat ini memang para pemuda di desa enggan untuk mengelola ladang atau kebun mereka dan memilih menjadi pekerja yang diupah.
Nama:Sarida Aini
Nim:1910300027
Jurusan: hukum tata negara
Hari/tgl komentar: Kamis,12 November 2020
Tugas pertemuan: 9
Ruang; 1
Uts
Namun pada dasarnya jika mereka mau mengelola pertanian sendiri, maka pengangguran justru akan berkurang.
3. Menjaga Lingkungan
Pertanian lainnya adalah dapat terjaganya kualitas lingkungan. Terdapat rantai makanan yang selalu membuat ekologi dalam keadaan seimbang.
4.Jenis Pertanian
1. Pertanian Modern
Pertanian modern merupakan proses dalam arti budidaya pertanian yang menggunakan peralatan canggih untuk memudahkan proses produksi dan meningkatkan hasil pertanian dalam kurun waktu yang efektif dan efisien.
Dunia pertanian modern merupakan dunia mitos keberhasilan modernitas dimana keberhasilan diukur dari besaran hasil panen yang diproduksi sehingga semakin banyak hasil yang diperoleh maka sistem tersebut semakin dianggap maju.
Beberapa manfaat pertanian modern adalah untuk meningkatkan nilai ekspor, memutakhirkan metode yang sudah ada, berkembangnya sistem agribisnis yang menguntungkan dan lainnya.
2. Pertanian Organik
Pertanian organik adalah suatu rangkaian dalam sistem produksi pertanaman yang berdasarkan daur ulang hara secara hayati, terutama mempergunakan strategi pemindahan hara secara cepat dari sisa tanaman, pupuk kompos menjadi biomassa tanah yang selanjutnya akan mengalami proses mineralisasi dan berakhir menjadi hara dalam tanah.
Dengan kata lain dalam pertanian organik terjadi daur ulang unsur hara melalui satu atau lebih tahapan bentuk senyawa organik sebelum diserap tanaman.
Adapun tujuan dari pertanian organik adalah menghasilkan pangan berkualitas lebih sehat dan bebas bahan kimia.
Tujuan lainnya adalah melestarikan lingkungan. Landasan pertanian organik adalah ekologi dan pelestarian lingkungan.
Kemudian tujuan lainnya adalah meningkatkan pendapatan petani karena biasanya produk organik itu harganya lebih tinggi.
Masyarakat modern pun kini mulai banyak yang menyadari pentingnya menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan organik.
Foodnote
https://www.seputarpengetahuan.co.id/tag/bentuk-atau-jenis-pertanian
5.Menurut para ahli pertanian
Van Aarsten (1953)
Pertanian merupakan kegiatan manusia yang dilakukan untuk memeproleh hasil yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan yang apda mulanya dicapai dengan jalan sengaja untuk menyempurnakan segala kemungkinan yang telah diberikan oleh alam guna mengembangbiakan tumbuhan dan hewan tersebut.
(5)
Penerapan undang undang dalam kehidupan sehari-hari
-memberikan motivasi antar teman
-hidup bernasionalisme
-adil dalam menegakkan hukum
-mempeejuangkan kebenaran
-bersatu dalam berkelompok
-berusaha mencapai tujuan
-selalu berdoa jika menghadapi masalah
-betaqwa kepada tuhan yang maha esa
-beriman kepada tuhan yang maha esa
-melindungi segenap bangsa
-menjadikan negara indonesia negara yang berdaulat
Kesimpulan
undang-undang adalah hukum yang telah disahkan oleh badan legislatif atau unsur ketahanan yang lainnya. Undang-undang diadakan untuk faedah masyarakat.Dengan perkataan lain, adanya undang-undang dapat menjamin ketertiban masyarakat.
Undang-undang Islam yang adil dapat ditemukan dalam al-Quran dan Sunnah. Undang-undang ini mengatur seluruh dimensi kehidupan manusia. Dengan kata lain, dengan melaksanakan undang-undang ilahi, maka keadilan akan tercipta di segala bidang. Pemerintah yang berdasarkan undang-undang Islam akan berlaku adil, pengadilan menjadi tempat orang-orang lemah mendapatkan hak-haknya, penyusunan undang-undangpun dilakukan berdasarkan keadilan. Setiap orang sama di hadapan hukum dan semua memiliki hak yang sama. Keadilan sosial dan ekonomi juga akan tercipta.
Fungsi Undang-Undang adalah:
1. Menyelenggarakan pengaturan lebih lanjut ketentuan dalam Undang-Undang Dasar 1945
2. Pengaturan lebih lanjut secara umum aturan dasar lainnya dalam Batang Tubuh UUD 1945
3. Pengaturan lebih lanjut dalam ketetapan MPR yang tegas-tegas menyebutnya
Nama:Sarida Aini
Nim:1910300027
Jurusan: hukum tata negara
Hari/tgl komentar: Kamis,12 November 2020
Tugas pertemuan: 9
Ruang; 1
Uts
Mosher (1966)
Pertanian merupakan bentuk produksi yang khas didasarkan pada proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Petani mengelola dan merangsang pertumbuhan tanaman dan hewan dalam suatu usaha tani dimana kegiatan produksi merupakan bisnis sehingga pengeluaran dan pendapatan mempunyai arti yang sangat penting.
Pantjar Simatupang (2003)
Pertanian bukan sekedar sebuah aktivitas ekonomi untuk menghasilkan pendapatan bagi petani saja. Lebih dari itu pertanian dapat menjadi sebuah cara hidup atau way of life sebagian besar petani. Oleh karena itu sistem dan sektor pertanian harus menempatkan subjek petani sebagai pelaku sektor pertanian secara utuh.
Konsekuensi pandangan ini adalah dikaitkannya unsur-unsur nilai sosial dan budaya lokal yang memuat aturan dan pola hubungan sosial, politik, ekonomi dan budaya kedalam kerangka paradigma pembangunan sistem pertanian secara menyeluruh.
Karwan A. Salikin
Pertanian adalah salah satu bagian dari agroekosistem yang tidak dapat dipisahkan dengan subsistem kesehatan dan lingkungan alam, manusia dan budaya saling mengait dalam suatu proses produksi demi kelangsungan hidup bersama.
Y.W Wartaya Winangun
Pertanian adalah hal yang memiliki sifat substansial dalam hal pembangunan karena dapat berlaku sebagai pemenuhan kebutuhan pangan, penyedia bahan mentah untuk industri, penyumbang devisa negara dan penyedia lapangan pekerjaan.
Dwi Haryanti
Pertanian memiliki pengertian sebagai suatu usaha manusia dalam bercocok tanam dimana objeknya merupakan sebuah lahan kosong.
Sri Sulestari
Pertanian merupakan jenis usaha yang bertumpu pada pengolahan tanah dan tanaman yang ditanam berupa tanaman pangan.
6.Sejarah Pertanian
Sejarah pertanian merupakan bagian dari sejarah kebudayaan manusia. Pertanian mulai muncul ketika suatu masyarakat mampu untuk menjaga ketersediaan pangan bagi kehidupannya. Pertanian seolah memaksa suatu kelompok manusia uuntuk menetap dan dengan demikian dapat mendorong munculnya peradaban.
Nama:Mariana Lubis
Nim :1910300018
Sambunganya pak
Hadist diatas menerangkan bahwa manusia itu diciptakan dalam keadaan yang lurus, namun setanlah yang menyesatkan manusia untuk melakukan tindakan yang diharamkan oleh allah, dan rasulullah juga mengatakan bahwa salah satu orang yang akan menghuni syurga itu adalah seorang yang berbelas kasih, berhati lunak kepada setiap kerabat dan orang muslim yang sangat menjaga diri dan memiliki tanggungan. Implikasi pada bimbingan dan konseling yaitu proses konseling seorang konselor menghargai dan menghormati klien dengan berempati atau berbelas kasih setiap permasalahan yang dihadapinya. Dan membantu klin untuk mengentaskan masalah yang dihadapinya.
2. Azas keahlian (Professional)
Pelaksanaan layanan bimbingan konseling dilaksanankan oleh tenaga-tenaga ahli (konselor) yang telah dididik untuk menyelenggarakan kegiatan koseling. Asas keahlian secara teratur dan sistematik dengan menggunakan prosedur, teknik dan alat (instrumentasi bimbingan dan konseling). Keberhasilan suatu perkerjaan akan banyak tergantung pada keahlian orang yang dilakukannya. Konseling islami pelaksanaannya tidak akan membuahkan hasil jika para konselor tidak memiliki keahlian khusus.
Hal ini juga dijelaskan dalam bimbingan konseling Islam sebagaimana tertera dalam hadits Rasulullah di bawah ini:
نْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَال بَيْنَمَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَجْلِسٍ يُحَدِّثُ الْقَوْمَ جَاءَهُ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ مَتَى السَّاعَةُ فَمَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَدِّثُ فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ سَمِعَ مَا قَالَ فَكَرِهَ مَا قَالَ وَقَالَ بَعْضُهُمْ بَلْ لَمْ يَسْمَعْ حَتَّى إِذَا قَضَى حَدِيثَهُ قَالَ أَيْنَ أُرَاهُ السَّائِلُ عَنْ السَّاعَةِ قَالَ هَا أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِذَا ضُيِّعَتْ الْأَمَانَةُ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ قَالَ كَيْفَ إِضَاعَتُهَا قَالَ إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَةَ
“Dari Abu Hurairah berkata: Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berada dalam suatu majelis membicarakan suatu kaum, tiba-tiba datanglah seorang Arab Badui lalu bertanya: "Kapan datangnya hari kiamat?" Namun Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tetap melanjutkan pembicaraannya. Sementara itu sebagian kaum ada yang berkata; "beliau mendengar perkataannya akan tetapi beliau tidak menyukai apa yang dikatakannya itu, " dan ada pula sebagian yang mengatakan; "bahwa beliau tidak mendengar perkataannya." Hingga akhirnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyelesaikan pembicaraannya, seraya berkata: "Mana orang yang bertanya tentang hari kiamat tadi?" Orang itu berkata: "saya wahai Rasulullah!". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila sudah hilang amanah maka tunggulah terjadinya kiamat". Orang itu bertanya: "Bagaimana hilangnya amanat itu?" Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka akan tunggulah terjadinya kiamat".”(Hr. Bukhori)
Nama:Mariana Lubis
Nim:1910300018
Sambungannya pak
Impikan antara hadist dengan bimbingan dan konseling yaitu, pelaksanaan bimbingan dan konseling tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang, pelaksanaan bimbingan konseling harus dilakukan oleh tenaga ahli. Sesuai dengan pernyataan Prayitno dalam bukunya”usaha bimbingan konseling harus dilakukan azas keahlian secara teratur dan sistematik, dengan menggunakan prosedur dan alat memadai”.
3. Azas kerahasiaan
proses konseling harus menyentuh jati diri seorang klien bersangkutan dan yang paling mengetahui keadannya adalah dirinya sendiri. Sedangkan seorang klien merasa sebuah masalahnya dipandang sebagai suatu hal yang sifatnya rahasia. Sementara ia tidak dapat menyelesaikannya secara mandiri, sehingga ia harus memerlukan bantuan orang yang lebih mampu.
Maka seorang klien menghadapi dua masalah yakni masalah sebelum masalah proses konseling dan masalah yang berkenaan dengan penyelesaiannya. Pandangan konseling yang menganggap baahwa masalah merupakan aib.
Sehubungan dengan masalah ini, islam member tekanan pada penjagaan rahasia dalam pergaulan hidup sehari-hari. Untuk itu Islam menjadikan pahala bagi orang yang dapat menjaga rahasia saudaranya dan mencela seseorang karena tidak mau menjaga rahasia atau membeberkan aib saudaranya.
Hal ini juga dijelaskan dalam bimbingan konseling Islam sebagaimana tertera dalam hadits Rasulullah di bawah ini:
عَن أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُ [رواه مسلم]
Nama:Mariana Lubis
Nim:1910300018
Sambungan dari koneksi konseling pak
“Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Barang siapa membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat. Barang siapa memberi kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya sesama muslim. Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya. Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk membaca Al Qur'an, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka pada malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya. Barang siapa yang ketinggalan amalnya, maka nasabnya tidak juga meninggikannya”.
Hadits diatas menerangkan bahwa sesama muslim harus saling menolong dalam kesulitan, menjaga dan menutup aib sesama muslim maka allah juga akan menolong dan menjaga aib di dunia dan akhirat.Implikasi dengan bimbingan dan konseling yaitu bagaimana seorang konselor membantu klien dalam menghadapi dan mengentaskan masalah yang dihadapi oleh klien, dan konselor juga menjaga semua rahasia dan aib dari klien.
Menjaga rahasia klien merupakan kunci dalam pelaksanaan bimbingan konseling. Sebagaimana janji seorang konselor yaitu ; “ saya…menyatakan bahwa saya sanggup dan bersedia menerima, menyimpan, memelihara, menjaga, dan merahasiakan segala data dan atau keterangan yang saya terima, baik dari klien saya atau dari siapapun juga, yaiu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain.
4. Asas kemandirian dan kenormatifan
Asas kenormatifan yaitu asas yang menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma-norma, baik norma agama, hukum, peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan – kebiasaan yang berlaku.
Asas kemandirian asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling yaitu peserta didik (klien) sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ[رواه مسلم]
Nama: Nur Hamidah Lubis
Nim:1910300008
Jurusan: HTN 1(3)
Koneksi ibadah
Macam-macam ibadah
Praktek ibadah sangatlah beragam, tergantung dari sudut mana kita
meninjaunya,kalau penulis perhatikanjenis ibadah,maka penulis dapat
mengklasifikasikannya dalam beberapa bagian, yang dilihat dari beberapa sudut
pandang.
Ditinjau dari jenisnya, ibadah dalam Islam terbagi menjadi dua jenis, dengan
bentuk dan sifat yang berbeda antara satu dengan lainnya.
1. Ibadah Mahdloh
Ibadah mahdloh atau ibadah khusus ialah ibadah yang telah ditetapkan Allah akan
tingkat, tata cara dan perincian-perinciannya. Adapun jenis ibadah yang termasuk
ibadah mahdloh adalah: wudhu, tayammum, mandi hadats, shalat, shiyam ( Puasa ),
haji, umrah. Ibadah bentuk ini memiliki 4 prinsip:
a. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah, baik dari Al-
Qur‟an maupun Al-Sunnah, jadi merupakan otoritas wahyu, dan keberadaannya tidak boleh ditetapkan oleh akal atau logika. Seperti Firman Allah SWT Qs Annisa ayat 77
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّوا أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ إِذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللَّهِ أَوْ أَشَدَّ خَشْيَةً ۚ وَقَالُوا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَ لَوْلَا أَخَّرْتَنَا إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ ۗ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَىٰ وَلَا تُظْلَمُونَ فَتِيلًا
"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun."
Nama:Mariana Lubis
Nim:1910300018
Sambungan dari konseling pak
"dari Abu Hurairah dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta 'ala daripada orang mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah Azza wa Jalla dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu mengatakan; 'Seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi begini dan begitu'. Tetapi katakanlah; 'lni sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan dilaksanakan-Nya. Karena sesungguhnya ungkapan kata 'law' (seandainya) akan membukakan jalan bagi godaan syetan.”
Hadits diatas rasullullah mengatakan allah mencintai mukmin yang kuat dari pada mukmin yang lemah. Seorang mukmin itu tidak boleh lemah, dan minta pertolongan pada allah. Dan jika mengalami suatu cobaan janagnlah menyesalinya. Implikasi dengan bimbingan dan konseling yaitu seorang konselor harus mampu menjadikan klien mandiri dan menjadikan klien itu kuat terhadap masalah yang dihadapinya.
-[][][\]=-pl,
عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَكُونُوا إِمَّعَةً تَقُولُونَ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ َحْسَنَّا وَإِنْ ظَلَمُوا ظَلَمْنَا وَلَكِنْ وَطِّنُوا أَنْفُسَكُمْ إِنْ أَحْسَنَ النَّاسُ أَنْ تُحْسِنُوا وَإِنْ أَسَاءُوا فَلَا تَظْلِمُوا قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيث حَسَنٌ غَرِيبٌ [رواه الترمذي]
“Dari Hudzaifah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian menjadi orang yang suka mengekor orang lain. Jika manusia menjadi baik, maka kami juga akan berbuat baik. Dan jika mereka berbuat zhalim, maka kami juga akan berbuat zhalim.' Akan tetapi mantapkanlah hati kalian, jika manusia berbuat baik kalian juga berbuat baik, namun jika mereka berlaku buruk, janganlah kalian berbuat zhalim." Berkata Abu Isa: Ini merupakan hadits hasan gharib tidak kami ketahui kecuali melalui jalur ini.”
Hadits diatas menjelaskan bahwa janaglah menjadi manusia yang mengekor, maksudnya ketika orang lain baik, maka menjadi baik, dan ketika manusia menjadi buruk, maka menjadi buruk. Implikasi dengan konseling yaitu seorang konselor berusaha mengubah tingkah laku klien yang sebelumnya buruk menjadi baik, dan yang awalnya baik dipertahankan. Konselor mampu untuk memandirikan klien untuk mengambil keputusan dalam tindakannya dan meneguhkan hasrat seorang klien untuk senantiasa percaya pada diri sendiri dan tidak menjadi seseorang yang bimbang.
5. Azas keterbukaan dan kejujuran
Azas keterbukaan dan kejujuran merupakan azas penting bagi konselor atau guru pembimbing karena hubungan tatap muka antara konselor dengan klien merupakan pertemuan batin tanpa ada yang ditutup-tutupi. dengan adanya keterbukaan ini dapat ditumbuhkan kecendrungan pada klien untuk membuka dirinya, untuk membuka kedok hidupnya yang menjadi penghalang bagi perkembangan psikisnya.
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ [رواه أبو داود]
“Dari Abu Umamah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku akan menjamin rumah di tepi surga bagi seseorang yang meninggalkan perdebatan meskipun benar. Aku juga menjamin rumah di tengah surga bagi seseorang yang meninggalkan kedustaan meskipun bershifat gurau, Dan aku juga menjamin rumah di syurga yang paling tinggi bagi seseorang yang berakhlak baik.”
Nama:Nurbayni Sihombing
Nim:1910300002
Tgl:13 November 2020
Tugas UTS
PSIKOLOGI
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ثَابِتُ بْنُ
قَيْسٍ أَبُو الْغُصْنِ شَيْخٌ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ حَتَّى لَا تَكَادَ تُفْطِرُ وَتُفْطِرُ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قُلْتُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
(NASAI - 2318) : Telah mengabarkan kepada kami 'Amr bin 'Ali dari 'Abdurrahman dia berkata; telah menceritakan kepada kami Tsabit bin Qais Abu Al Ghushn - seorang Syaikh dari penduduk Madinah - dia berkata; telah menceritakan kepadaku Abu Sa'id Al Maqburi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Usamah bin Zaid dia berkata; "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, sering engkau berpuasa hingga hampir tidak berbuka dan sering juga engkau berbuka hingga hampir tidak berpuasa, kecuali dua hari, jika keduanya telah masuk dalam puasamu, jika tidak, engkau berpuasa di dua hari itu." Beliau bertanya: "Dua hari yang mana?" Aku menjawab; "Hari senin dan hari kamis." Beliau bersabda: "Itu adalah dua hari yang dalam keduanya amal perbuatan diperlihatkan kepada Rabb semesta alam ,aku senang amal ku diperlihatkan ketika aku sedang berpuasa.
Pengertian Psikologi
Secara terminologi (menurut istilah pengetahuannya) Psikologi adalah “Ilmu yang mempelajari tentang segala hal yang berhubungan dengan jiwa, hakekatnya, asal usulnya, proses bekerjanya dan akibat-akibat yang ditimbulkannya.
Dalil :
(7). وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)
Footnote:Reprensi,Prof aftur T.jersild dalam bukunya chil pcyhology.1662
Secara etimologi psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaini “psyche” yang berarti roh, jiwa, dan “logos” yang berarti ilmu, maka Psikologi berarti ilmu jiwa (Sri Rukmini, 1998:1). Sedangkan secara terminologi psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Tetapi perlu digarisbawahi bahwa psikologi tidak mempelajari jiwa/mental secara langsung karena jiwa sifatnya yang abstrak, psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspor dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses/kegiatannya. Sehingga psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan proses mental.
Psikologi menurut beberapa pakar diantaranya sebagai berikut:
Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun tidak langsung.
Pengertian Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Dalil:
(8). فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Footnote: Reperensi DRS.H.abu ahmadi
Nama:Mariana Lubis
Nim:1910300018
Sambungan dari konseling pak
Hadits diatas menerangkan bahwa agar meninggalkan perdebatan, karena pada hakikatnya perdebatan itu tidak ada habisnya dan sering berakhir dengan perkelahian, meningalkan kedustaan walaupun itu dalam bercanda sebagai seorang muslim allah melarang untuk berdusta dan allah akan meninggikan orang-orang yang berakhlak baik.
Implikasi dengan bimbingan dan konseling keterbukaan dan kejujuran sangat penting dalam proses konseling, baik itu dari konselornya maupun klien itu sendiri. Klien yang menceritakan secara terbuka dan jujur akan memudahkan konselor untuk mengetahui masalah yang sedang dihadapinya dan akan mempermudah dalam mengentaskan masalah yang dihadapi oleh klien.
Hadits lain yang menjelaskan tentang keharusan dalam berlaku jujur yaitu :
عَنْ عَبْدِ اللَّهِبن مسعود قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا[رواه مسلم]
“Dari Syaqiq dari 'Abdullah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Kalian harus berlaku jujur, karena kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan hindarilah dusta, karena kedustaan itu akan menggiring kepada kejahatan dan kejahatan itu akan menjerumuskan ke neraka. Seseorang yang senantiasa berdusta dan memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Alla”.
Hadist diatas menerangkan bahwa keharusan dalam berlaku jujur, karena dengan kejujuran akan membimbing kepada kebaikan. Dengan kata lain seseorang yang enantia jujur baik itu pada didir sendiri dan kepada orang lain akan membing seseorang tersebut kepada kebaikan, dan dengan kebaikan itu akan membimbing ke surga, dan hendaklah untuk menjauhi dusta, arena dusta akan membawa ke neraka.
Implikasi dengan bimbingan konseling yaitu dalam proses konseling, seorang konselor hendaklah berlaku jujur, sehingga klien yang dihadapi juga jujur terhadap kondisinya, sehingga proses konseling dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang diharapkan dan nantinya akan tercapainya tujuan dalam proses bimbingan dan konseling.
Adapun hadits lain juga menjelaskan mengenai hal ini adalah sebgai berikut:
عَنْ أُمِّ كُلْثُومٍ بِنْتِ عُقْبَةَ قَالَتْ مَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَخِّصُ فِي شَيْءٍ مِنْ الْكَذِبِ إِلَّا فِي ثَلَاثٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا أَعُدُّهُ كَاذِبًا الرَّجُلُ يُصْلِحُ بَيْنَ النَّاسِ يَقُولُ الْقَوْلَ وَلَا يُرِيدُ بِهِ إِلَّا الْإِصْلَاحَ وَالرَّجُلُ يَقُولُ فِي الْحَرْبِ وَالرَّجُلُ يُحَدِّثُ امْرَأَتَهُ وَالْمَرْأَةُ َ تُحَدِّثُ زَوْجَهَا [رواه ابو داود]
”Dari ibunya Ummu Kultsum binti Uqbah ia berkata, "Aku tidak pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberi keringanan untuk berbohong kecuali pada tiga tempat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan: "Aku tidak menganggapnya sebagai seorang pembohong; seorang laki-laki yang memperbaiki hubungan antara manusia. Ia mengatakan suatu perkataan (bohong), namun ia tidak bermaksud dengan perkataan itu kecuali untuk mendamaikan. Seorang laki-laki yang berbohong dalam peperangan. Dan seorang laki-laki yang berbohong kepada isteri atau isteri yang berbohong kepada suami (untuk kebaikan).
Hadits diatas menerangkan bahwa adanya keringanan untuk berbohong dalam hal berbohong untuk mendamaikan, berbohong dalam peperangan, dan berbohong diantara suami istri untuk kebaikan
Nama:Mariana Lubis
Nim:1910300018
Implikasi dengan bimbingan dan konseling yaitu seorang konselor dalam pelaksanaan konseling dapat berbohong dalam hal positif yang bertujuan untuk klien itu sendiri.
MANFAAT KONSELING
APA MANFAAT KONSELING ?
Anda akan merasa nyaman dan aman
Anda akan merasa nyaman karena Anda dapat mengungkapkan dan mengekspresikan perasaan Anda secara bebas kepada konselor yang akan menerima Anda apa adanya tanpa dihakimi. Anda juga akan merasa AMAN karena KERAHASIAAN di dalam proses konseling terjaga.
1.Menemukan akar permasalahan yang sesungguhnya
Terkadang masalah yang dihadapi adalah fenomena dan bukan akar persoalan sesungguhnya.untuk menggali dan menemukan akar permasalahan yang sesungguhnya.
2.Melihat masalah dengan perspektif yang lebih positif
Konselor akan membantu Anda untuk menganalisa dan memilah masalah sehingga Anda dapat melihat apa yang sebenarnya menjadi inti masalah dan melihat masalah dengan perspektif yang lebih tepat.
3.Mengalami pemulihan pribadi (self healing) dan pemulihan relasi
Konselor membantu Anda memahami diri Anda dan lebih memahami orang lain, sehingga terjadi pemulihan pribadi. Anda juga dapat meningkatkan hubungan yang lebih efektif dengan orang lain, mengalami pertumbuhan karakter dan memaksimalkan potensi diri.
4.Menemukan alternatif solusi bersama-sama
Konselor membantu Anda menemukan berbagai kemungkinan alternatif solusi bersama-sama dan mengevaluasi tantangan yang akan Anda hadapi.
6.Menemukan mediator
Dalam konseling keluarga atau konseling suami-istri, konselor berperan sebagai mediator untuk menemukan alternatif solusi dari masalah yang ada dan menyusun perencanaan ke arah relasi yang lebih baik lagi di dalam keluarga.
Manfaat.
1.Mengetahui Emosi pada Manusia
Psikologi membantu anda mengetahui sikap manusia sebagai upaya menyesuaikan diri serta berhubungan dengan orang lain dengan cakupan grup atau individual. Sehingga memudahkan kita untuk memahami pemikiran, perasaan menurut cara mereka sendiri.
Dalil:
Dalam sebuah hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ »
“Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya) dengan (selalu mengalahkan lawannya dalam) pergulatan (perkelahian), tetapi tidak lain orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah”
Footnote:HSR al-Bukhari (no. 5763) dan Muslim (no. 2609).
2.Membuka Pintu Pilihan Karir
Untuk meningkatkan peluang karir yang baik dan juga tepat mereka berpikir sangat jauh, dan psikologi membantu mengelompokan dan mempermudah kesulitan pilihan mereka
Dalil:
QS. At-Taubah Ayat 105
وَقُلِ اعۡمَلُوۡا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمۡ وَرَسُوۡلُهٗ وَالۡمُؤۡمِنُوۡنَؕ وَسَتُرَدُّوۡنَ اِلٰى عٰلِمِ الۡغَيۡبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَۚ
Dan katakanlah : “Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Tawbah /9: 105).
Footnote: DEPAG RI. 2009. Al Qur`an dan Terjemahannya.Pengertian puasa adalah ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari semua hal yang dapat membatalkan puasa termasuk makan dan minum dari mulai terbit fajar di ufuk timur hingga tibanya waktu maghrib. Adapun dalil naqli yang berkaitan dengan puasa ramadhan adalah firman Allah dalam surah al baqarah ayat ke 183. Lafadz firman Allah dalam surah
Dalil:
al baqarah ayat 183 adalah يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ .
Arti dari firman Allah dalam surah al baqarah ayat 183 adalah "
Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"
Footnote: H.M Djamil Latif, S.H, Puasa dan Ibadah Bulan Puasa, ( Cet. IV/4; Jl. Pramuka Raya 4 Jakarta 13140: Ghalia Indonesia, 1421 H/2001 M), h. 22.
3.Pembentukan Kepribadian
Psikologi membantu mengurai kepribadian mana yang bisa cocok dan apa saja faktornya.
Dalil:
3.Dalil:
قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّ اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ وَقَالَ أَبُو ذَرٍّ لَمَّا بَلَغَهُ مَبْعَثُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِأَخِيهِ ارْكَبْ إِلَى هَذَا الْوَادِي فَاسْمَعْ مِنْ قَوْلِهِ فَرَجَعَ فَقَالَ رَأَيْتُهُ يَأْمُرُ بِمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ )روه البخاري(
Ibnu ‘Abbas meriwayatkan bahwa Nabi saw adalah orang paling dermawan. Beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan. Dan Abu Dzar berkata bahwa ketika ia mendengar kedatangan Nabi Muhammad saw., ia berkata kepada saudara laki-lakinya, “Pergilah ke lembah itu dan dengarkan apa yang ia katakan.” Saudaranya kembali dan berkata, “Aku melihat ia memerintahkan orang-orang kepada moral dan perilaku (akhlak) yang paling mulia.” (HR. Bukhari)
Footnote: Al-Habib, blog.al-habib.info/id/2012/02/belajar-dari-manusia-dengan-akhlak-terbaik/, pada 4 Februari 2012.
4.Prestasi Akademik
memahami prestasi akademik individu dan juga motivasi belajar seseorang. Motivasi bisa berbentuk apa saja, baik positif ataupun negatif. Nah psikologi membantu mengarahkan anda ke arah yang lebih baik dari pintu mana saja
Dalil:
4.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا
Manfaat puasa dalam Psikologi
Memperbaiki suasana hati. Setelah berjam-jam berpuasa, tubuh kita akan memproduksi hormon yang berkaitan dengan suasana hati kita. Hormon ini membuat kita memiliki suasana hati yang positif, seperti perasaan bangga, perasaan memiliki kendali, dan perasaan seakan-akan kita telah berhasil menyelesaikan suatu tugas yang sulit.
Dalil: فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا * إنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
“…Pada setiap kesulitan, pasti ada kemudahan. Pada setiap kesulitan, pasti ada kemudahan”. (Qs. Al-Insyirah 5-6).
2.Meningkatkan atensi dan konsentrasi. Puasa dapat membantu mengatur kadar glukosa dalam tubuh, sehingga kita menjadi lebih mudah dalam memusatkan (fokus) dan mempertahankan (konsentrasi) perhatian dalam bekerja.
Dalil:وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَٰتِ ٱلشَّيَٰطِينِ Arab-Latin: Wa qur rabbi a'ụżu bika min hamazātisy-syayāṭīn Terjemah Arti: Dan katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan.
Cara Mengamalkan Dalam Kehidupan Sehari Hari
1.Mendekat kan Diri kepada Allah
Dalil:
Allah berfirman dalam hadits qudsi:
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِمِثْلِ أَدَاءِ الْفَرَائِضِ وَمَا يَزَالُ الْعَبْدُ يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ إِنْ سَأَلَنِي أَعْطَيْتُهُ وَإِنْ دَعَانِي أَجَبْتُهُ
Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan menjalankan kewajiban dan hamba-Ku selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika ia meminta kepada-Ku niscaya akan memberi-NYa, Jika ia berdoa, aku akan mengabulkan.
(HR. Ahmad)
2. Menghormati Pendapat Orang lain
Dalil:
Home QS. Az-Zumar Ayat 18
QS. Az-Zumar Ayat 18
الَّذِيۡنَ يَسۡتَمِعُوۡنَ الۡقَوۡلَ فَيَتَّبِعُوۡنَ اَحۡسَنَهٗ ؕ اُولٰٓٮِٕكَ الَّذِيۡنَ هَدٰٮهُمُ اللّٰهُ وَاُولٰٓٮِٕكَ هُمۡ اُولُوا الۡاَلۡبَابِ
(yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal sehat
3.Tidak harus bercanda mengenai fisik
Dalil:
Al-Hujurat 11.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Nama:Nur Hamidah Lubis
Nim:1910300008
Jurusan: HTN 1 (3)
Koneksi ibadah
b.Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal) artinya ibadah bentuk ini
bukan ukuran logika, karena bukan wilayah akal, melainkan wilayah wahyu, akal
hanya berfungsi memahami rahasia di baliknya yang disebut hikmah tasyri’.
Shalat, adzan, tilawatul Quran, dan ibadah mahdhah lainnya, keabsahannnybukan ditentukan oleh mengerti atau tidak, melainkan ditentukan apakah sesuai
dengan ketentuan syari‟at, atau tidak. Atas dasar ini, maka ditetapkan oleh syarat
dan rukun yang ketat.
d. Azasnya “taat”, yang dituntut dari seorang hamba dalam melaksanakan ibadah
ini adalah kepatuhan atau ketaatan. Seorang hamba wajib meyakini bahwa apa
yang diperintahkan Allah kepadanya, semata-mata untuk kepentingan dan
kebahagiaan hamba, bukan untuk Allah, dan salah satu misi utama diutusnya
Rasul adalah untuk dipatuhi dan ditaati.
Jadi,waktu dan tata cara pelaksanaan ibadah mahdloh sudah ditentukan dan
sudah diatur oleh Allah dan asul-Nya, manusia tidak boleh menambahkan atau
menambahi ibadah-ibadah yang sudah jelas dalil-dalilnya dan sudah diatur oleh al-
Qur‟an dan al-hadis.
2. Ibadah Ghairu Mahdloh
Ibadah ghairu mahdloh atau ibadah umum ialah semua amalan yang diizinkan
oleh Allah SWT. Contoh dari ibadah ghairu mahdloh ialah belajar, dzikir, tolong
menolong dan lain sebagainya.Prinsip-prinsip dalam ibadah ini, ada 4:
a. Keberadaannya didasarkan tidak adanya dalil yang melarang. Selama Allah
dan Rasul-Nya tidak melarang maka ibadah bentuk ini boleh dilaksanakan.
b. Pelaklaksananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasul, dalam ibadah
bentuk ini tidak dikenal istilah “bid‟ah” atau jika ada yang mengatakan, segala
sesuatu yang tidak dikerjakan oleh rasul maka hukumnya bid’ah, maka dalam hal
ini bid’ahnya adalah bid’ah hasanah, sedangkan dalam ibadah mahdhah disebut
bid’ah dhalalah.
c. Bersifat rasional, ibadah bentuk ini baik-buruknya, atau untung-ruginya, manfaat
atau madharatnya, dapat ditentukan oleh akal atau logika. Sehingga jika menurut
logika yang sehat, suatu ibadah yang ghairu mahdloh dianggap buruk, merugikan,dan madharat, maka tidak boleh dilaksanakan.
d. Azasnya “Manfaat”, selama ibadah ghairu mahdloh itu bermanfaat, maka ibadah
tersebut boleh dilakukan.
-Footnote:Ibid,hlm 147
e. Dalam keterangan lain, seperti yang diterangkan dalam kitab Kaasyifah As-Sajaa
sarah Safina An-Naja Fii Usul Al-diin, ibadah terbagi menjadi dua, yakni :
1) Ibadah badaniyah Zohiroh, adalah ibadah yang dilakukan dengan fisik
anggota badan, seperti: shalat, puasa, haji, dan zakat.
2) Ibadah badaniyah Qolbiyah, adalah ibadah yang dilakukan dengan hati dan
keyakinan, seperti: iman, tafakur, tawakal,sabar,roja,ridho dengan qodlo dan
qadarnya Allah, taubat dan mahabbah kepada Allah SWT.
Dari dua bagian diatas, yakni ibadah badaniyah Zohiroh dan ibadah badaniyah
Qolbiyah, yang paling utama didahulukan adalah ibadah badaniyah
Qolbiyah.karena ibadah seseorang tidak akan diterima tanpa disertai dengan
keimanan.
Kesimpulan
Psikologi Islam adalah ilmu yang mempelajari jiwa manusia melalui tingkah lakunya dalam berhubungan dengan alam, manusia, dan Tuhannya berdasarkan konsep ajaran Islam (al-Quran dan Hadist). Lahirnya psikologi Islam terjadi karena adanya persentuhan agama dengan ilmu psikologi, perkembangan tentang ilmu psikologi pun semakin berkembang, sehingga mendorong umat Muslim untuk membentuk ilmu baru yang berkaitan dengan psikologi yang berlandaskan ajaran agama Islam, yaitu Psikologi Islam.
Dalil:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".[al baqarah/2 :30]
Footnote:
Baharuddin. 2007. Paradigma Psikologi Islam: Studi tentang Elemen Psikologi dari Al-Quran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Assalamualaikum pak ini tugas UTS Saya pak
Nama:Nurbayni Sihombing
Nim:1910300002
Htn: 1 Sem.3
https://drive.google.com/file/d/18M-Cmj94hQo2jNJ2GtrffnaQtM5L3yBU/view?usp=drivesdk
Tgl:13 November 2020
Nama : Alisa Handayani
Nim : 1910300012
Kelas : HTN 1 Semester 3
Matkul : Hadits Siyasah
Dosen : Drs. H. Dame Siregar, M.A
KONEKSI FISIKA
Hadits pertemuan ke 9
MID
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ قَالَ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ خُزَاعَةَ قَتَلُوا رَجُلًا مِنْ بَنِي لَيْثٍ عَامَ فَتْحِ مَكَّةَ بِقَتِيلٍ مِنْهُمْ قَتَلُوهُ فَأُخْبِرَ بِذَلِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَكِبَ رَاحِلَتَهُ فَخَطَبَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ حَبَسَ عَنْ مَكَّةَ الْقَتْلَ أَوْ الْفِيلَ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ كَذَا قَالَ أَبُو نُعَيْمٍ وَاجْعَلُوهُ عَلَى الشَّكِّ الْفِيلَ أَوْ الْقَتْلَ وَغَيْرُهُ يَقُولُ الْفِيلَ وَسَلَّطَ عَلَيْهِمْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْمُؤْمِنِينَ أَلَا وَإِنَّهَا لَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ بَعْدِي أَلَا وَإِنَّهَا حَلَّتْ لِي سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ أَلَا وَإِنَّهَا سَاعَتِي هَذِهِ حَرَامٌ لَا يُخْتَلَى شَوْكُهَا وَلَا يُعْضَدُ شَجَرُهَا وَلَا تُلْتَقَطُ سَاقِطَتُهَا إِلَّا لِمُنْشِدٍ فَمَنْ قُتِلَ فَهُوَ بِخَيْرِ النَّظَرَيْنِ إِمَّا أَنْ يُعْقَلَ وَإِمَّا أَنْ يُقَادَ أَهْلُ الْقَتِيلِ فَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْيَمَنِ فَقَالَ اكْتُبْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ اكْتُبُوا لِأَبِي فُلَانٍ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ إِلَّا الْإِذْخِرَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنَّا نَجْعَلُهُ فِي بُيُوتِنَا وَقُبُورِنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا الْإِذْخِرَ إِلَّا الْإِذْخِرَقَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ يُقَالُ يُقَادُ بِالْقَافِ فَقِيلَ لِأَبِي عَبْدِ اللَّهِ أَيُّ شَيْءٍ كَتَبَ لَهُ قَالَ كَتَبَ لَهُ هَذِهِ الْخُطْبَةَ (BUKHARI – 109)
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim Al Fadll bin Dukain berkata, telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, bahwa suku Khaza’ah telah membunuh seorang laki-laki dari Bani Laits saat hari pembesan Makkah, sebagai balasan terbunuhnya seorang laki-laki dari mereka (suku Laits). Peristiwa itu lalu disampaikan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau lalu naik kendaraannya dan berkhutbah: “Sesungguhnya Allah telah membebaskan Makkah dari pembunuhan, atau pasukan gajah.” Abu Ubaidullah berkata, “Demikian Abu Nu’aim menyebutkannya, mereka ragu antara ‘pembunuhan’ dan ‘gajah’. Sedangkan yang lian berkata, “Gajah. Lalu Allah memenangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan kaum Mukminin atas mereka. Beliau bersabda: “Ketahuilah tanah Makkah tidaklah halal bagi seorangpun baik sebelumku atau sesudahku, ketahuilah bahwa sesungguhnya ia pernah menjadi halal buatku sesaat di suatu hari. Ketahuilah, dan pada saat ini ia telah menjadi haram; durinya tidak boleh dipotong, pohonnya tidak boleh ditebang, barang temuannya tidak boleh diambil kecuali untuk
Nama : Alisa Handayani
Nim : 1910300012
Kelas : HTN 1 Semester 3
Matkul : Hadits Siyasah
Dosen : Drs. H. Dame Siregar, M.A
KONEKSI FISIKA
Hadits pertemuan ke 9
MID
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ قَالَ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ خُزَاعَةَ قَتَلُوا رَجُلًا مِنْ بَنِي لَيْثٍ عَامَ فَتْحِ مَكَّةَ بِقَتِيلٍ مِنْهُمْ قَتَلُوهُ فَأُخْبِرَ بِذَلِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَكِبَ رَاحِلَتَهُ فَخَطَبَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ حَبَسَ عَنْ مَكَّةَ الْقَتْلَ أَوْ الْفِيلَ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ كَذَا قَالَ أَبُو نُعَيْمٍ وَاجْعَلُوهُ عَلَى الشَّكِّ الْفِيلَ أَوْ الْقَتْلَ وَغَيْرُهُ يَقُولُ الْفِيلَ وَسَلَّطَ عَلَيْهِمْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْمُؤْمِنِينَ أَلَا وَإِنَّهَا لَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ بَعْدِي أَلَا وَإِنَّهَا حَلَّتْ لِي سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ أَلَا وَإِنَّهَا سَاعَتِي هَذِهِ حَرَامٌ لَا يُخْتَلَى شَوْكُهَا وَلَا يُعْضَدُ شَجَرُهَا وَلَا تُلْتَقَطُ سَاقِطَتُهَا إِلَّا لِمُنْشِدٍ فَمَنْ قُتِلَ فَهُوَ بِخَيْرِ النَّظَرَيْنِ إِمَّا أَنْ يُعْقَلَ وَإِمَّا أَنْ يُقَادَ أَهْلُ الْقَتِيلِ فَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْيَمَنِ فَقَالَ اكْتُبْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ اكْتُبُوا لِأَبِي فُلَانٍ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ إِلَّا الْإِذْخِرَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنَّا نَجْعَلُهُ فِي بُيُوتِنَا وَقُبُورِنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا الْإِذْخِرَ إِلَّا الْإِذْخِرَقَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ يُقَالُ يُقَادُ بِالْقَافِ فَقِيلَ لِأَبِي عَبْدِ اللَّهِ أَيُّ شَيْءٍ كَتَبَ لَهُ قَالَ كَتَبَ لَهُ هَذِهِ الْخُطْبَةَ (BUKHARI – 109)
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim Al Fadll bin Dukain berkata, telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, bahwa suku Khaza’ah telah membunuh seorang laki-laki dari Bani Laits saat hari pembesan Makkah, sebagai balasan terbunuhnya seorang laki-laki dari mereka (suku Laits). Peristiwa itu lalu disampaikan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau lalu naik kendaraannya dan berkhutbah: “Sesungguhnya Allah telah membebaskan Makkah dari pembunuhan, atau pasukan gajah.” Abu Ubaidullah berkata, “Demikian Abu Nu’aim menyebutkannya, mereka ragu antara ‘pembunuhan’ dan ‘gajah’. Sedangkan yang lian berkata, “Gajah. Lalu Allah memenangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan kaum Mukminin atas mereka. Beliau bersabda: “Ketahuilah tanah Makkah tidaklah halal bagi seorangpun baik sebelumku atau sesudahku, ketahuilah bahwa sesungguhnya ia pernah menjadi halal buatku sesaat di suatu hari. Ketahuilah, dan pada saat ini ia telah menjadi haram; durinya tidak boleh dipotong, pohonnya tidak boleh ditebang, barang temuannya tidak boleh diambil kecuali untuk
Nama: Nur Hamidah Lubis
Nim:1910300008
Jurusan: HTN 1 (3)
KONEKSI IBADAH
E. Pengaruh Ibadah Terhadap Jiwa Manusia
Ibadah adalah mensyukuri nikmat Allah SWT, kita yakin bahwa Allah yang
memberikan nikma kepada kita, maka beribadah dengan mensyukuri Dzat yang
memberikan nikmat adalah wajib, dan sesuatu yang telah diwajibkan oleh Allah dan
Rasul-Nya mempunyai pengaruh bagi jiwa dan hidup kita baik secara langsung
maupun tidak, serta memberikan dampak yang positif bagi kehidupan kita baik di
dunia maupun di akhirat.
Setiap ibadah mempunyai pengaruh yang khusus dalam melapangkan akhlak
pribadi bagi orang yang beribadah, dalam mengheningkannya dan membawa pribadi
berangsur-angsur maju menuju kesempurnaan yang layak dan memperoleh derajat yang tinggi di sisi Allah, yakni maqam taqarrub.
Apabila diperhatikan tentang kedudukan ibadah dalam islam, maka ibadah
adalah jalan yang harus dilalui untuk mensucikan jiwa.Tiap-tiap ibadah yang
dikerjakan karena didorong oleh perasaan tauhid, nisacaya akan menimbulkan kesan
pada tabi‟at dan budi pekerti bagi orang yang beribadah. Seperti halnya orang yang
mendirikan shalat yang didasari oleh rasa kesadaran akan kebesaran dan kekuasaan
Allah, dan didorong oleh perasaan bersyukur dan berhutang budi kepada-Nya, maka
orang tersebut akan terhindar dari perbuatan-perbuatan yangtidak baik, yang dilarang
Allah SWT. Dengan demikian ibadah shalat yang dia kerjakan itu akan mencegahnya
dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Dalam QS.Ankabut:45
إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُوْلُ : يَا ابْنَ آدَمَ! تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِيْ، أَمْلأْ صَدْ رَكَ غِنًى، وَأَسُدَّ فَقْرَكَ، وَإِنْ لاَ تَفْعَلْ مَلأْتُ يَدَكَ شُغْلاً، وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكْ
"Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai anak Adam!, beribadahlah sepenuhnya kepadaKu, niscaya Aku penuhi (hatimu yang ada) di dalam dada dengan kekayaan dan Aku penuhi kebutuhanmu. Jika tidak kalian lakukan niscaya Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan".
Ibadah yang dikerjakan bukan karena dasar keyakinanpada kebesaran dan
kekuasaan Allah SWT, dan bukan pula karena dorongan perasaan bersyukur dan
berhutang budi kepada Allah SWT, hanya karena ikut-ikutan, atau karena memelihara
tradisi yang sudah turun-temurun, maka hal tersebut bukanlah dinamakan ibadah
yang sebenarnya, walaupun hal tersebutmempunyai rupa dan bentuk ibadah, tetapi
tidak mempunyai jiwa ibadah, ibadah seperti itu sama halnya dengan gambar atau
patung, bagaimanpun juga miripnya dengan manusia, maka tidak bisadinamakan manusia. Ibadah yang semacam itu, tidak ada kesan dan tidak ada buahnya pada tabiat dan akhlak orang yang mengerjaknnya.
Nama : Alisa Handayani
Nim : 1910300012
Kelas : HTN 1 Semester 3
Matkul : Hadits Siyasah
Dosen : Drs. H. Dame Siregar, M.A
KONEKSI FISIKA
Hadits pertemuan ke 9
MID
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ قَالَ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ خُزَاعَةَ قَتَلُوا رَجُلًا مِنْ بَنِي لَيْثٍ عَامَ فَتْحِ مَكَّةَ بِقَتِيلٍ مِنْهُمْ قَتَلُوهُ فَأُخْبِرَ بِذَلِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَكِبَ رَاحِلَتَهُ فَخَطَبَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ حَبَسَ عَنْ مَكَّةَ الْقَتْلَ أَوْ الْفِيلَ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ كَذَا قَالَ أَبُو نُعَيْمٍ وَاجْعَلُوهُ عَلَى الشَّكِّ الْفِيلَ أَوْ الْقَتْلَ وَغَيْرُهُ يَقُولُ الْفِيلَ وَسَلَّطَ عَلَيْهِمْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْمُؤْمِنِينَ أَلَا وَإِنَّهَا لَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ بَعْدِي أَلَا وَإِنَّهَا حَلَّتْ لِي سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ أَلَا وَإِنَّهَا سَاعَتِي هَذِهِ حَرَامٌ لَا يُخْتَلَى شَوْكُهَا وَلَا يُعْضَدُ شَجَرُهَا وَلَا تُلْتَقَطُ سَاقِطَتُهَا إِلَّا لِمُنْشِدٍ فَمَنْ قُتِلَ فَهُوَ بِخَيْرِ النَّظَرَيْنِ إِمَّا أَنْ يُعْقَلَ وَإِمَّا أَنْ يُقَادَ أَهْلُ الْقَتِيلِ فَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْيَمَنِ فَقَالَ اكْتُبْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ اكْتُبُوا لِأَبِي فُلَانٍ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ إِلَّا الْإِذْخِرَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنَّا نَجْعَلُهُ فِي بُيُوتِنَا وَقُبُورِنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا الْإِذْخِرَ إِلَّا الْإِذْخِرَقَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ يُقَالُ يُقَادُ بِالْقَافِ فَقِيلَ لِأَبِي عَبْدِ اللَّهِ أَيُّ شَيْءٍ كَتَبَ لَهُ قَالَ كَتَبَ لَهُ هَذِهِ الْخُطْبَةَ (BUKHARI – 109)
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim Al Fadll bin Dukain berkata, telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, bahwa suku Khaza’ah telah membunuh seorang laki-laki dari Bani Laits saat hari pembesan Makkah, sebagai balasan terbunuhnya seorang laki-laki dari mereka (suku Laits). Peristiwa itu lalu disampaikan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau lalu naik kendaraannya dan berkhutbah: “Sesungguhnya Allah telah membebaskan Makkah dari pembunuhan, atau pasukan gajah.” Abu Ubaidullah berkata, “Demikian Abu Nu’aim menyebutkannya, mereka ragu antara ‘pembunuhan’ dan ‘gajah’. Sedangkan yang lian berkata, “Gajah. Lalu Allah memenangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan kaum Mukminin atas mereka. Beliau bersabda: “Ketahuilah tanah Makkah tidaklah halal bagi seorangpun baik sebelumku atau sesudahku, ketahuilah bahwa sesungguhnya ia pernah menjadi halal buatku sesaat di suatu hari. Ketahuilah, dan pada saat ini ia telah menjadi haram; durinya tidak boleh dipotong, pohonnya tidak boleh ditebang, barang temuannya tidak boleh diambil kecuali untuk
Nama : Alisa Handayani
Nim : 1910300012
Kelas : HTN 1 Semester 3
Matkul : Hadits Siyasah
Dosen : Drs. H. Dame Siregar, M.A
KONEKSI FISIKA
Hadits pertemuan ke 9
MID
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ قَالَ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ خُزَاعَةَ قَتَلُوا رَجُلًا مِنْ بَنِي لَيْثٍ عَامَ فَتْحِ مَكَّةَ بِقَتِيلٍ مِنْهُمْ قَتَلُوهُ فَأُخْبِرَ بِذَلِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَكِبَ رَاحِلَتَهُ فَخَطَبَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ حَبَسَ عَنْ مَكَّةَ الْقَتْلَ أَوْ الْفِيلَ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ كَذَا قَالَ أَبُو نُعَيْمٍ وَاجْعَلُوهُ عَلَى الشَّكِّ الْفِيلَ أَوْ الْقَتْلَ وَغَيْرُهُ يَقُولُ الْفِيلَ وَسَلَّطَ عَلَيْهِمْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْمُؤْمِنِينَ أَلَا وَإِنَّهَا لَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ بَعْدِي أَلَا وَإِنَّهَا حَلَّتْ لِي سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ أَلَا وَإِنَّهَا سَاعَتِي هَذِهِ حَرَامٌ لَا يُخْتَلَى شَوْكُهَا وَلَا يُعْضَدُ شَجَرُهَا وَلَا تُلْتَقَطُ سَاقِطَتُهَا إِلَّا لِمُنْشِدٍ فَمَنْ قُتِلَ فَهُوَ بِخَيْرِ النَّظَرَيْنِ إِمَّا أَنْ يُعْقَلَ وَإِمَّا أَنْ يُقَادَ أَهْلُ الْقَتِيلِ فَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْيَمَنِ فَقَالَ اكْتُبْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ اكْتُبُوا لِأَبِي فُلَانٍ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ إِلَّا الْإِذْخِرَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنَّا نَجْعَلُهُ فِي بُيُوتِنَا وَقُبُورِنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا الْإِذْخِرَ إِلَّا الْإِذْخِرَقَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ يُقَالُ يُقَادُ بِالْقَافِ فَقِيلَ لِأَبِي عَبْدِ اللَّهِ أَيُّ شَيْءٍ كَتَبَ لَهُ قَالَ كَتَبَ لَهُ هَذِهِ الْخُطْبَةَ (BUKHARI – 109)
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim Al Fadll bin Dukain berkata, telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, bahwa suku Khaza’ah telah membunuh seorang laki-laki dari Bani Laits saat hari pembesan Makkah, sebagai balasan terbunuhnya seorang laki-laki dari mereka (suku Laits). Peristiwa itu lalu disampaikan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau lalu naik kendaraannya dan berkhutbah: “Sesungguhnya Allah telah membebaskan Makkah dari pembunuhan, atau pasukan gajah.” Abu Ubaidullah berkata, “Demikian Abu Nu’aim menyebutkannya, mereka ragu antara ‘pembunuhan’ dan ‘gajah’. Sedangkan yang lian berkata, “Gajah. Lalu Allah memenangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan kaum Mukminin atas mereka. Beliau bersabda: “Ketahuilah tanah Makkah tidaklah halal bagi seorangpun baik sebelumku atau sesudahku, ketahuilah bahwa sesungguhnya ia pernah menjadi halal buatku sesaat di suatu hari. Ketahuilah, dan pada saat ini ia telah menjadi haram; durinya tidak boleh dipotong, pohonnya tidak boleh ditebang, barang temuannya tidak boleh diambil kecuali untuk
Nama: Nur Hamidah Lubis
Nim: 910300008
Jurusan: HTN 1 (3)
KONEKSI IBADAH
Pengaruh Individu
Ibadah bagi Seorang Muslim sangatlah berpengaruh, baik di dunia maupun
diakhirat. Untuk memperjelas keterangan di atas, berikut ini penulis akan sampaikan
beberapa poin penting yang menunjukkan besarnya pengaruh positif ibadah dan amal
shaleh yang dilaksanakan seorang muslim dalam hidupnya.
a. Membentuk kehidupan dan akhlak seorang muslim dengan corak rabbani, dan
menjadikannya berorientasi kepada Allah SWT dalam segala hal yang
dilakukannya, ia melaksanakannya dengan niat seorang abid yang khusus, dan
denga jiwa (ruh) seorang hamba yang tekun dan tenggelam dalam ibadah, hal ini
mendorongnya untuk memperbanyak amalan-amalan yang bermanfaat,
mengerjakan kreativitas yang baik dan segala sesuatu yang memudahkan baginya.
Serta menjalankan kehidupan secara optimal. Hal ini dapat menambahkan
depositonya yang berupa amal kebaikan dan taqorrub di sisi Allah Azza wa
jalla.Ibadah juga mengajarkan manusia untuk mengihsankan amal (pekerjaan)
duniawinya, meningkatkan kualitas dan menekuninya, selama ia
mempersembahkan amal ibadah itu hanya kepada Allah, demi mengharapkan
ridho dan kebaikan Allah SWT.
b. Memberikan kepada seorang muslim kesatuan orientasi dan kesatuan tujuan
dalam semua aspek kehidupan. ia ridho kepada Allah SWT dalam setiap apa
yang dilakukan dan yang ditinggalkannya serta menghadap (berorientasi) kepada
Rabbnya dengan segenap amal usaha, duniawi dan ukhrowi, tidak ada sikap
dikotomi, dilematika dan dualisme dalam keperibadian dan hidupnya.
c. Kebahagiaan dan kesenangan hidup yang hakiki di dunia dan akhirat.
Hikmah Ibadah
Apabila tiap ibadah dalam syari‟at islam diteliti dan diselami hikmah dan
rahasianya, maka tidak ada suatu ibadah yang kosong dari hikmah, dan hikmah ada
yang terang dan ada yang tersembunyi. Mereka yang terang hatinya, cemerlang
pikirannya, dapat menyelami hikmah-hikmah tersebut. Dan mereka yang tidak terang
mata hatinya, tidak tembus pikirannya, maka tidak akan dapat menyelaminya. Para
muhaqqiq mengatakan : Tiap-tiap amal dari amalan-amalan syara‟ baik ibadah,
maupun akhlak terpuji ataupun tercela, terdapat hukum pada asal yang tertentu, ada
hikmah-hikmah yang diistimewakannya dari yang lain dan ada rahasia yang menghendakinya.
Kita harus yakin bahwa segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-
Nya pasti memiliki manfaat dan hikmah dibalik perintah tersebut, begitu pula
sebaliknya semua larangan yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya pasti mempunyai
mahdorot yang akan kembali pada pelakunya.Oleh karena itu tidak dapat diragukan,
bahwa tiap-tiap hukum syar‟i mengandung kemaslahatan, antara amal dengan
pembalasan ada persesuaian. Bukankah ibadah-ibadah hanya semata-mata ujian untuk
menguji patuh tidaknya seorang hamba.
Manusia adalah makhluk yang hidup bermasyarakat, diciptakan dengan bentuk
sebaik-baiknya, dan lebih mulia dibandingkan dengan makhluk lainnya.Manusia juga
mempunyai kecenderungan untuk berbuat baik atau buruk. Dalam aspek yang lain,
manusia diciptakan dengan sifat lemah, keluh kesah, melampaui batas, mengingkari
kodrat kemanusiaannya, suka membantah, suka mengikuti kehendak nafsunya, dan
tergesah-gesah. Pada prinsipnya, manusia sering menyiksa dirinya dalam suatu
tindakan dan perbuatan, serta banyak pula berbuat kemungkaran dan amalan-amalan
keji yang menimbulkan dosa.Amalan-amalan yang berefek buruk memberikan
implikasi negative kepada diri individu dan dapat pula menganggu pertumbuhan dan
perkembangan mental spiritualnya.
Bagi agama Islam ibadah merupakan salah satu alternatif yang bisa merawat dan
mengobati gangguan psikologi. Shalat, puasa, zakat, haji, tilawah qur‟an, zikir dan
do‟a adalah sebagian diantara metodologi psikoterapi ibadah untuk merawat penyakit
mental. Melalui metode ini individu disarankan menjauhi sifat takabbur (sombong),
hasad (dengki), riyada mengumpat.
Nama : Alisa Handayani
Nim : 1910300012
Kelas : HTN 1 Semester 3
Matkul : Hadits Siyasah
Dosen : Drs. H. Dame Siregar, M.A
KONEKSI FISIKA
Hadits pertemuan ke 9
MID
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ الْفَضْلُ بْنُ دُكَيْنٍ قَالَ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَأَنَّ خُزَاعَةَ قَتَلُوا رَجُلًا مِنْ بَنِي لَيْثٍ عَامَ فَتْحِ مَكَّةَ بِقَتِيلٍ مِنْهُمْ قَتَلُوهُ فَأُخْبِرَ بِذَلِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَكِبَ رَاحِلَتَهُ فَخَطَبَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ حَبَسَ عَنْ مَكَّةَ الْقَتْلَ أَوْ الْفِيلَ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ كَذَا قَالَ أَبُو نُعَيْمٍ وَاجْعَلُوهُ عَلَى الشَّكِّ الْفِيلَ أَوْ الْقَتْلَ وَغَيْرُهُ يَقُولُ الْفِيلَ وَسَلَّطَ عَلَيْهِمْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْمُؤْمِنِينَ أَلَا وَإِنَّهَا لَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ بَعْدِي أَلَا وَإِنَّهَا حَلَّتْ لِي سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ أَلَا وَإِنَّهَا سَاعَتِي هَذِهِ حَرَامٌ لَا يُخْتَلَى شَوْكُهَا وَلَا يُعْضَدُ شَجَرُهَا وَلَا تُلْتَقَطُ سَاقِطَتُهَا إِلَّا لِمُنْشِدٍ فَمَنْ قُتِلَ فَهُوَ بِخَيْرِ النَّظَرَيْنِ إِمَّا أَنْ يُعْقَلَ وَإِمَّا أَنْ يُقَادَ أَهْلُ الْقَتِيلِ فَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْيَمَنِ فَقَالَ اكْتُبْ لِي يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ اكْتُبُوا لِأَبِي فُلَانٍ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ إِلَّا الْإِذْخِرَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنَّا نَجْعَلُهُ فِي بُيُوتِنَا وَقُبُورِنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا الْإِذْخِرَ إِلَّا الْإِذْخِرَقَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ يُقَالُ يُقَادُ بِالْقَافِ فَقِيلَ لِأَبِي عَبْدِ اللَّهِ أَيُّ شَيْءٍ كَتَبَ لَهُ قَالَ كَتَبَ لَهُ هَذِهِ الْخُطْبَةَ (BUKHARI – 109)
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim Al Fadll bin Dukain berkata, telah menceritakan kepada kami Syaiban dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, bahwa suku Khaza’ah telah membunuh seorang laki-laki dari Bani Laits saat hari pembesan Makkah, sebagai balasan terbunuhnya seorang laki-laki dari mereka (suku Laits). Peristiwa itu lalu disampaikan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau lalu naik kendaraannya dan berkhutbah: “Sesungguhnya Allah telah membebaskan Makkah dari pembunuhan, atau pasukan gajah.” Abu Ubaidullah berkata, “Demikian Abu Nu’aim menyebutkannya, mereka ragu antara ‘pembunuhan’ dan ‘gajah’. Sedangkan yang lian berkata, “Gajah. Lalu Allah memenangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan kaum Mukminin atas mereka. Beliau bersabda: “Ketahuilah tanah Makkah tidaklah halal bagi seorangpun baik sebelumku atau sesudahku, ketahuilah bahwa sesungguhnya ia pernah menjadi halal buatku sesaat di suatu hari. Ketahuilah, dan pada saat ini ia telah menjadi haram; durinya tidak boleh dipotong, pohonnya tidak boleh ditebang, barang temuannya tidak boleh diambil kecuali untuk
Nama: Nur Hamidah Lubis
Nim:1910300008
Jurusan: HTN 1 (3)
KONEKSI IBADAH
Kesimpulan
Ibadah adalah seluruh yang mencakup apa yang dicintai dan di ridhoi Allah SWT baik berupa ucapan,perbutan, zhahir dan bathin.
Macam-macam ibadah:
1. Ibadah Mahdoh adalah ibadah khusus contohnya solat,puasa,zikir,wudu'
2. Ibadah gairu mahdoh adalah ibadah umum contohnya berzikir,belajar.
Tujuan ibadah adalah hanya untuk mendapat ridho dari Allah SWT.
Mamfaat ibadah secara individu:
a. Dapat membentuk kehidupan dan akhlak seorang muslim Dengan corak Rabbani
b. Memberikan kepada seorang muslim Kesatuan orientasi dan kesatuan tujuan hidup
c. Kebahagian dan kesenangan hidup yang hakiki dunia dan akhirat
Ini sambungannya pak
diumumkan dan dicari pemiliknya. Maka barangsiapa dibunuh, dia akan mendapatkan satu dari dua kebaikan; meminta tebusan atau meminta balasan dari keluarga korban.” Lalu datang seorang penduduk Yaman dan berkata, “Wahai Rasulullah, tuliskanlah buatku?” beliau lalu bersabda: “Tuliskanlah untuk Abu fulan.” Seorang laki-laki Quraisy lalu berkata, “Kecuali pohon Idzhir wahai Rasulullah, karena pohon itu kami gunakan di rumah kami dan di kuburan kami.” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Kecuali pohon Idzhir, kecuali pohon Idzhir.” Lalu dikatakan kepada Abu Abdullah, “Apa yang dituliskan untuknya?” Ia menjawab, “Khutbah tadi.”
Sanad : Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim Al Fadll bin Dukain berkata; telah menceritakan kepada kami Syaiban; dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah;
Matan : Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau lalu naik kendaraannya.
PENGERTIAN FISIKA :
Pengertian Fisika Secara Etimologi
Secara etimologi, fisika berasal dari bahasa Yunani "fysikos" atau "fysis" yang berarti "alam". Dalam bahasa Inggris, penulisannya menjadi "physics". Yunani memang menjadi bangsa yang paling dicatat oleh sejarah sebagai peletak dasar-dasar ilmu fisika. Ada banyak ilmuwan fisika yang berasal dari bangsa Ini.
Sebut saja Leukippos dan Demokritos, guru dan murid ini merupakan orang paling awal yang mengembangkan gagasan tentang atom. Mereka merumuskan teori atom menggunakan pendekatan filsafat. Bahkan, istilah atom itu sendiri berasal dari mereka.
Pengertian Fisika Secara Terminologi
Sedangkan, secara terminologi, fisika adalah ilmu alam yang mempelajari tentang materi dan gerak, serta kaitannya dengan energi dan gaya. Pada awal perkembangannya, materi yang dipelajari dalam ilmu fisika hanya sebatas materi yang bisa diamati oleh indera penglihatan. Tetapi, seiring dengan perkembangan teknologi, cakupannya meluas ke materi-materi tak kasat mata, tetapi masih bisa diketahui keberadaannya dengan bantuan alat ukur.
Ini sambungannya pak
Tujuannya agar kita dapat mengetahui bagian-bagian dasar dari benda dan kemudian memahami dan mengerti interaksi antara benda-benda, serta dapat menjelaskan tentang fenomena-fenomena alam yang terjadi baik itu di sekitar kita maupun di luar. Walaupun fisika terbagi atas beberapa bidang, hukum fisika ini berlaku universal. Tinjauan suatu fenomena dari bidang fisika tertentu akan memperoleh hasil yang sama jika ditinjau dari bidang fisika lain. Selain itu konsep-konsep dasar fisika tidak saja mendukung perkembangan fisika sendiri, tetapi juga perkembangan ilmu lain dan teknolog
Ini sambungannya pak
Ilmu fisika merupakah salah satu ilmu yang sangat erat kaitanyya dengan kehidupan manusia. Ilmu fisika akan berguna bagi manusia apabila sudah diwujubkan dalam bentuk hasil teknologi. Dengan ilmu fisika semua pekerjaan menjadi ringan karena adanya penerapan ilmu fisika yang di implikasikan dalam teknologi yang canggih. Beberapa konsep fisika dapat tergabung dalam satu bentuk peralatan sebagi hasil teknologi. Dalam arti ada peralatan yang hanya menggunakan satu konsep fisika dan ada yang lebih dari satu konsep fisika. Ilmu fisika akan mendasari perkembangan peralatan yang digunakan manusia. Penemuan-penemuan terbaru dalam bidang fisika akan memperbaiki teknologi yang sudah ada. Baik disadari maupun tidak pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan teknologi agar dapat menjalani kehidupan ini secara harmonis. Dimana perkembangan teknologi itu tentu merupakan implikasi dari ilmu fisika yang telah di pelajari oleh para pakar yang ahli di bidangnya. Mempelajari fisika mempunyai banyak manfaat. Tanpa adanya ilmu fisika semua peralatan canggih yang dapat meringankan pekerjaan manusia tidak dapat terwujud.
ni sambungannya pak
Pengertian Fisika Secara Umum
Secara umum, fisika sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang materi atau zat yang meliputi sifat fisis, komposisi, perubahan, dan energi yang dihasilkannya. Dari sini, kita bisa mendapatkan gambaran bahwa bidang kajian dari ilmu fisika adalah segala materi yang ada di alam semesta. Itulah sebabnya mengapa fisika disebut juga sebagai ilmu alam. Teori, hukum dasar, atau percobaan-percobaan fisika selalu berkaitan dengan materi-materi yang ada di alam semesta, mulai dari yang terkecil (mikroskopis) sampai dengan yang terbesar (makroskopis).
DALIL TENTANG FISIKA :
Quran Surat Fussilat Ayat 11
ثُمَّ ٱسْتَوَىٰٓ إِلَى ٱلسَّمَآءِ وَهِىَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ٱئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَآ أَتَيْنَا طَآئِعِينَ
Terjemah Arti: Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab "kami datang dengan suka hati"
Referensi: https://tafsirweb.com/8993-quran-surat-fussilat-ayat-11.html
Footnote : http://id.noblequran.org/quran/surah-fussilat/ayat-11
Quran Surat Saba Ayat 2 يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۚ وَهُوَ ٱلرَّحِيمُ ٱلْغَفُورُ
Referensi: https://tafsirweb.com/7760-quran-surat-saba-ayat-2.html
Footnote : https://tafsirweb.com/7760-quran-surat-saba-ayat-2.html
Kesimpulan
Fisika adalah sains atau ilmu alam yang mempelajari materi beserta gerak dan perilakunya dalam lingkup ruang dan waktu, bersamaan dengan konsep yang berkaitan seperti energi dan gaya.
Assalamualaikum wr wb
Nama :pahrijal hutasuhut
Nim :1910300006
Jurusan: HTN1 semester 3
Koneksi : MANTIQ
Uts jumat 13 2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kita nikmat yang begitu besar, berupa nikmat Islam dan iman. Shalawat dan salam tak lupa kita kirimkan ke haribaan baginda Muhammad SAW, yang dengannya kita dapat merasakan betapa indahnya Islam.
PENDAHULUAN
SEJARAH KEMUNCULAN ILMU MANTIQ/LOGIKA
Logika (mantiq) sebagai ilmu di Yunani pada abad ke 5 SM oleh para ahli filsafat kuno. Dalam sejarah, telah tercataat bahwa pencetus logika ialah Socrates yang kemudian dilanjutkan oleh Plato dan sdisusun dengan rapisebagai dasar falsafat oleh Aristoteles. Oleh sebab itu beliau dinyatakan sebagai guru pertama dari ilmu pengetahuan.
Pada masa selanjutnya, terdapat perubahan-perubahan seperti yang dilakukan oleh Al-Farabi, salah satu filsuf mislim yang sering dinyatakan sebagai maha guru keua dalam ilmu pengetahuan. Pada masa Al-Farabi ilmu mantik dipelajari lebih rinci dan dipraktekkan, termasuk dalam pentasdiqan qadhiyah.
Tokoh-tokoh lagika/ilmu mantiq kaum muslim yang tercatat oleh para pakar-pakar diantaranya: Abdullah Ibn Al-Muqaffa, Ya’kub Ibnu Ishak Al-Kindi, Ibnu Sina, Abu Hamid Al-Ghazali, Ibnu Rusyd Al-Qurtubi, Abu Ali Al-Haitsam, Abu Abdillah Al-Khawarizmi, Al-Tibrisi, Ibnu Bajah, Al-Asmawi, As-Samarqandi, dan lain sebagainya.
DALIL MANTIQ
علم يعرف فيه عن المعلومات التصورية و التصديقية من حيث انها توصل الى مجهول تصوري او تصديقي
Artinya: “Ilmu yang mempelajari tentang sesuatu yang sudah diketahui gambarannya dan pembenarannya sekira-kira ia bisa mendatangkan kepada sesuatu yang samar gambarannya atau pembenarannya. Atau bisa juga dikatakan: Ilmu yang mempelajari tentang ta’rif / definisi atau dalil / hujjah / argumentasi berdasarkan akal pikiran yang sehat dalam rangka menuju jalan kebenaran dalam dunia keilmuan.
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN ILMU MANTIQ/LOGIKA
Sebelum kita memehami lebih dalam tentang ilmu mantiq hendaknya kita kupas satu persatu secara tuntas definisi ilmu dan definisi mantiq.
Ilmu merupakan satu kata yang memiliki banyak arti. Ilmu dapat diartikan sebagai sesuatu yang diketahui dan yang dipercayai secara pasti dan sesuai dengan kenyataan yang muncul dari satu alasan argumentasi dalil. Selain itu ilmu juga berarti gambaran yang ada pada akal tentang sesuatu. Seperti kambing, kuda dan lain-lain. Jika kambing disebut maka muncullah gambaran pada akal dengan sendirinya. Ilmu seperti ini disebut ilmu tashawwur. Diantara fungsi ilmu ialah untuk menelusuri segala sesuatu itu sesuai dengan kenyataannya atau tidak.
Ilmu mantiq secara etimologis atau bahasa berasal dari dua bahasa, yaitu bahasa arab nataqa yang berarti berkata atau berucap dan bahasa latin logos yang berartiperkataan atau sabda.
Sedangkan Pengertian mantiq menurut istilah ialah Alat atau dasar yang gunanya untuk menjaga dari kesalahan berpikir, atau sebuah ilmu yang membahas tentang alat dan formula berfikir sehingga seseorang yang menggunakannya akan selamat dari berfikir yang salah.
Ilmu mantiq sering disebut bapak segala ilmu ataudikatakan ilmu daari segala yang benar karena ilmu mantiq ialah sebagai alat untuk menuju ilmu yang benar, atau karena ilmu yang benar perlu pengarahan mantiq.
Jadi logika tidak terlihat selaku ilmu, tetapi hanyalah merupakan metode. Ada pula yang mengatakan bahwa logika adalah ilmu yang mempersoalkan prinsip-prinsip dan aturan-aturan penalaran yang sahih.
OBJEK ILMU MANTIQ/LOGIKA
Objek adalah sesuatu yang merupakan bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan. Setiap ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek yang dibedakan menjadi dua, yaitu objek material dan objek formal. Objek material dari sesuatu adalah hal yang diselidiki dari sesuatu itu, mencakup yang konkret dan yang abstrak. Objek formal adalah sudut pandang dari objek itu disorot sebagai pembeda dengan objek lainnya.
Objek material sesuatu ilmu pengetahuan mungkin saja dapat sama untuk beberapa ilmu pengetahuan, namun ilmu-ilmu itu berbeda karena objek formalnya. Sebagai contoh: psikologi, sosiologi, dan pedagogik memiliki objek material yang sama, yaitu manusia. Akan tetapi, ketiga ilmu itu berbeda karena objek formalnya yang berbeda. Objek formal psikologi ialah aktivitas jiwa dan kepribadian manusia secara individual yang dipelajari lewat tingkah laku, objek formal sosiologi ialah hubungan antar manusia dalam kelompok dan antar kelompok dalam masyarakat, sedangkan objek formal pedagogik ialah keegiatan manusia untuk menuntun perkembangan manusia lainnya ke tujuan tertentu.Perlu dicatat di sini bahwa yang pantas menjadi objek material suatu ilmu ialah suatu lapangan, bidang, atau materi yang benar-benar konkret dan dan dapat diamati. Hal itu perlu ditegaskan karena kebenaran ilmiah adalah kesesuaian antara apa yang diketahui dengan objek materialnya. Jika objek material itu abstrak dan tidak dapat diamati, tentu saja apa yang diketahui (pengetahuan) tidak mungkin dapat dicocokkan dengan objeknya. Dengan demikian, tidak mungkin dapat dicapai kebenaran yang merupakan kesesuaian pengetahuan dengan objeknya itu.
Surajiyo,mengatakan lapangan dalam logika adalah asas-asas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat, dan sehat. Agar dapat berpikir lurus, tepat dan teratur, logika menyelidiki, merumuskan serta menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati.
Berpikir adalah objek material logika. Yang dimaksudkan berpikir di sini adalah kegiatan pikiran, akal budi manusia. Dengan berpikir manusia mengolah dan mengerjakannya ini terjadi dengan mempertimbangkan, menguraikan, membandingkan serta menghubungkan pengertian yang satu dengan pengertian yang lainnya. Dalam logika berpikir dipandang dari sudut kelurusan dan ketepatannya. Oleh karena itu, berpikir lurus dan tepat merupakan objek formal logika.
PEMBAGIAN ILMU MANTIQ/LOGIKA
1. Logika makna luas dan logika makna sempit
Menurut John C Cooley, The Liang Gie membagi logika dalam arti yang luas dan dalam arti yang sempit. Dalam arti yang sempit, istilah dimaksud dipakai searti dengan logika deduktif atau logika formal, sedangkan arti yang lebih luas, pemakaiannya mencakup kesimpulan dari berbagai bukti dan bagaimana system-sistem penjelasan disusun dalam ilmu alam serta meliputi pula pembahasan mengenai logika itu sendiri.
Dalam arti luas, logika juga dapat dipakai untuk menyebut tiga cabang filsafat sekaligus, seperti yang pernah dilakukan oleh piper dan ward berikut ini.
a. Asas paling umum mengenai pembentukan pengertian, inferensi, dan tatanan (logika formal atau logika simbolis)
b. Sifat dasar dan syarat pengetahuan, terutama hubungan antara budi dengan objek yang diketahui, ukuran kebenaran, dan kaidah-kaidah pembuktian (epistemology).
c. Metode-metode untuk mendapatkan pengetahuan dalam penyelidikan ilmiah (metodologi
2. Logika deduktif dan logika induktif
Logika deduktif adalah ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang bersifat deduktif, yakni suatu penalaran yang menurunkan kesimpulan sebagai keharusan dari pangkal pikirnya sehiingga bersifat betul menurut bentuknya saja. Dari logika jenis ini yang terutama ditelaah yaitu bentuk dari bekerjanya akal, keruntutannya, serta kesesuaiannya dengan langkah-langkah san aturan yang berlaku sehingga penalaran yang terjadi adalah tepat dan sah.
Logika induktif merpakan suagam atu ragam logika yang mempelajari asas penalaran yang betul dari sejumlah sesuatu yang khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi.penalaran yang demikian ini digolongkan sebagai induksi. Induksi adalah bentuk penalaran atau enyimpulan yang berdasarkan pengamatan terhadap sejumlah hal kecil, atau anggota suatu himpunan, untuk tiba pada suatu kesimpulan yang diharapkan berlaku umum untuk semua hal, atau seluruh anggota himpunan itu, tetapi yang kesimpulan sesungguhnya hanya bersifat boleh jadi saja.
3.Logika formal dan logika material
Mellone menyatakan bahwa logika deduktif disebut juga logika formal, sedangkan logika induktif kadang-kadang disebut logika material. Pernyataan ini tidak sepenuhnya tepat karena menurut Fisk, logika formal hanyalah suatu bagian dari logika deduktif, yakni bagian yang bertalian dengan perbincangan-perbincangan yang sah menurut bentuknya bukan menurut isinya.
Logika formal mempelajari asas, aturan atau hokum-hukum yang berpikir yang harus ditaati, agar orang dapat berpikir dengan mudah.
2. Logika deduktif dan logika induktif
Logika deduktif adalah ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang bersifat deduktif, yakni suatu penalaran yang menurunkan kesimpulan sebagai keharusan dari pangkal pikirnya sehiingga bersifat betul menurut bentuknya saja. Dari logika jenis ini yang terutama ditelaah yaitu bentuk dari bekerjanya akal, keruntutannya, serta kesesuaiannya dengan langkah-langkah san aturan yang berlaku sehingga penalaran yang terjadi adalah tepat dan sah.
Logika induktif merpakan suagam atu ragam logika yang mempelajari asas penalaran yang betul dari sejumlah sesuatu yang khusus sampai pada suatu kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi.penalaran yang demikian ini digolongkan sebagai induksi. Induksi adalah bentuk penalaran atau enyimpulan yang berdasarkan pengamatan terhadap sejumlah hal kecil, atau anggota suatu himpunan, untuk tiba pada suatu kesimpulan yang diharapkan berlaku umum untuk semua hal, atau seluruh anggota himpunan itu, tetapi yang kesimpulan sesungguhnya hanya bersifat boleh jadi saja.
3.Logika formal dan logika material
Mellone menyatakan bahwa logika deduktif disebut juga logika formal, sedangkan logika induktif kadang-kadang disebut logika material. Pernyataan ini tidak sepenuhnya tepat karena menurut Fisk, logika formal hanyalah suatu bagian dari logika deduktif, yakni bagian yang bertalian dengan perbincangan-perbincangan yang sah menurut bentuknya bukan menurut isinya.
Logika formal mempelajari asas, aturan atau hokum-hukum yang berpikir yang harus ditaati, agar orang dapat berpikir dengan benar dan mencapai kebenaran. Logika material mempelajari langsung pekerjaan akal, serta menilai hasil-hasil logika formal dan mengujinya .
Logika material mempelajari langsung pekerjaan akal, serta menilai hasil-hasil logika formal dan mengujinya dengan kenyataan praktis yang sesungguhnya. Logika material mempelajari sumber-sumber dan asalnya pengetahuan, alat-alat pengetahuan, proses terjadinya pengetahuan, dan akhirnya merumuskan metode ilmu pengetahua itu.
Logika formal dinamakan orang dengan logika minor, sedangkan logika material dinamakan orang logika mayor. Apa yang sekarang disebut logika formal adalah ilmu yang mengandung kumpulan kaidah-kaidah cara berpikir untuk mencapai keberanian
Logika murni dan logika terapan
Menurut Leonard, logika murni (pure logic) adalah ilmu tentang efek terhadap arti dari pernyataan dan sebagai akibatnya terhadap kesahan dari pembuktian tentang semua bagian dan segi dari pernyataan dan pembuktian kecuali arti-arti tertentu dari istilah yang termuat di dalamnya.ANFAAT ILMU MANTIQ/LOGIKA
Setidaknya ada empat kegunaan dengan belajar logika, yaitu:
1 Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tertib, metodis, dan koheren;
2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif
3.Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri
4. Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta kesesatan.
Selanjutnya dikatakan bahwa bagi ilmu pengetahuan, logika merupakan suatu keharusan. Tidak ada ilmu pengetahuan yang tidak didasarkan pada logika. Ilmu pengetahuan tanpa logika tidak akan pernah mencapai kebenaran ilmiah. Sebagaimana dikemukakan oleh Aristoteles, bapak logika, yaitu logika benar-benar merupakan alat bagi seluruh ilmu pengetahuan. Oleh karena itu pula, barang siapa mempelajari logika, sesungguhnya ia telah menggenggam master key untuk membuka semua pintu masuk ke berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Di samping kegunaan di atas, mengemukakan bahwa logika juga dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis. Dari segi kemanfaatan teoritis, logika mengajarkan tentang berpikir sebagaimana yang seharusnya (normatif) bukan berpikir sebagaimana adanya seperti dalam ilmu-ilmu positif (fisika, psikologi)dari segi kemanfaatan praktis, akal semakin tajam/kritis dalam mengambil putusan yang benar dan runtut (consisten).
Logika material mempelajari langsung pekerjaan akal, serta menilai hasil-hasil logika formal dan mengujinya dengan kenyataan praktis yang sesungguhnya. Logika material mempelajari sumber-sumber dan asalnya pengetahuan, alat-alat pengetahuan, proses terjadinya pengetahuan, dan akhirnya merumuskan metode ilmu pengetahua itu.
Logika formal dinamakan orang dengan logika minor, sedangkan logika material dinamakan orang logika mayor. Apa yang sekarang disebut logika formal adalah ilmu yang mengandung kumpulan kaidah-kaidah cara berpikir untuk mencapai kebenaKippran.
Logika murni dan logika terapan
Menurut Leonard, logika murni (pure logic) adalah ilmu tentang efek terhadap arti dari pernyataan dan sebagai akibatnya terhadap kesahan dari pembuktian tentang semua bagian dan segi dari pernyataan dan pembuktian kecuali arti-arti tertentu dari istilah yang termuat di dalamnya.
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Berdasarkan dari pembahasan materi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa logika adalah landasan utama utk menguasai filsafat & ilmu pengetahuan serta sarana penghubung antara filsafat & ilmu. Logika menyelidiki, menyeleksi, dan menilai pemikiran dengan cara seriusdan terpelajar serta bertujuan untuk mendapatkan kebenaran, terlepas dari segalakepentingan dan keinginan perorangan.
Logika merumuskan serta menerapkanhukum - hukum dan patokan - patokan yang harus ditaati agar seseorang dapatberpikir benar, efisien, sistematis, dan teratur. Dengan demikian ada dua obyekpenyelidikan Ilmu Logika (Ilmu Mantiq), Pertama, Pemikiran sebagai obyekmaterial juga dikenal dengan nama Logika Material dan yang kedua, patokan-patokan atau hukum - hukum berpikir benar sebagai obyek formalnya, yangdisebut logika formal.
Pemikiran yang benar dapat dibedakan menjadi dua bentuk berbeda secararadikal yakni dari cara berpikir umum ke khusus (deduktif) yaitu cara berpikiryang dipergunakan dalam logika formal yang mempelajari dasar – dasarpersesuaian (tidak adanya pertentangan) dalam pemikiran dengan menggunakanhukum - hukum, rumus - rumus, patokan - patokan berpikir benar, dan dari caraberpikir khusus ke umum (induktif) yaitu cara berpikir yang dipergunakan dalamlogika material yang mempelajari dasar – dasar persesuaian pikiran dengankenyataan (penyesuaian idealita dengan realita).
Nama: Erlita
Nim : 1920100283
Kelas. Pai 9
Hari/Tanggal: Jum’at/14/Nov/2020
Tempat: Kampung baru
No. Hp: 082362013547
Perbaikan Tugas Pertemuan ke-3
Saya bersumpah والله aku akan mengikuti perkuliahan sampai habis waktu yang ditentukan.
Agar aku pintar dan benar, dan membantu ayah dan ibu agar mendapat pahala anak yang sholih, bukan anak yang salah dunia dan akhirat.
Merusak tidak akan merusak karya asli awal.
Alhamdulillahirabbil’Alamin.
Hadis dengan koneksi Ekonomi
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ حَجَّاجٍ وَابْنِ أَبِي غَنِيَّةَ عَنْ ثَابِتِ بْنِ عُبَيْدٍ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أُنَاوِلَهُ الْخُمْرَةَ مِنْ الْمَسْجِدِ فَقُلْتُ إِنِّي حَائِضٌ فَقَالَ تَنَاوَلِيهَا فَإِنَّ الْحَيْضَةَ لَيْسَتْ فِي يَدِكِ
(MUSLIM - 451) : Telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Zaidah dari Hajjaj dan Ibnu Abi Ghaniyyah dari Tsabit bin Ubaid dari al Qasim bin Muhammad dari Aisyah dia berkata; 'Rasulullah memerintahkanku untuk mengambilkan minyak wangi dari masjid. Aku jawab; 'Aku sedang haid.' Beliau menjawab: "Ambillah karena (darah) haid tidak berada di tanganmu."
Sanad dari hadist di atas adalah Muhammad bin al-Mutsann,Muhammad bin Abdullah al-Anshari, Hissyam bin hassan,Humaid bin Hilal, Abu Budrah,Abu Musa al-Asy'ari ,Muhammad bin al-Mutsanna,abdul A'la,Abu Burdah,Abu Musa.
Matan dari hadist di atas adalah sejumlah Muhajirin dan Anshar berselisih dalam hal tersebut. Kaum Anshar berpendapat bahwa tidak wajib mandi kecuali disebabkan mengucurnya air mani atau keluarnya air mani. Sedangkan kaum Muhajirin berpendapat, 'Bahkan apabila seseorang telah mencampuri istrinya (sekalipun tidak keluar mani), maka dia telah wajib mandi.' Perawi berkata, "Abu Musa berkata, 'Aku adalah yang paling sehat dari pertikaian tersebut, lalu aku berdiri untuk meminta izin Aisyah, lalu dia memberikanku izin. Lalu aku berkata kepadanya, 'Wahai ibu atau wahai Ummul Mukminin, sesungguhnya aku berkeinginan untuk menanyakan kepadamu tentang sesuatu, dan sungguh aku malu kepadamu.' Lalu dia berkata, 'Janganlah kamu malu untuk bertanya kepadaku tentang sesuatu yang kamu dahulu pernah bertanya kepada ibumu yang melahirkanmu. aku adalah ibumu.' Aku bertanya, 'Apa yang mewajibkan mandi? ' Dia menjawab, 'Sungguh telah kau temukan manusia arif terhadap pertanyaan yang kau ajukan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Apabila seorang laki-laki duduk di antara cabang empat wanita (maksudnya kedua paha dan kedua tangan) dan bertemulah kelamin laki-laki dengan kelamin wanita maka sungguh telah wajib mandi'."
Rawi dari hadis di atas adalah Muslim.
Nama: Erlita
Nim : 1920100283
Sambungan Perbaikan Tugas Pertemuan ke-Tiga
A. Pengertian Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Wikipedia
B. Dalil Tentang Ekonomi
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِينا
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agamamu.” (Q.S. Al-Maidah (5): 3)
Di dalam ayat ini Allah telah menjelaskan bahwa Dia telah menyempurnakan agama kita untuk kita. Maka, agama ini tidak akan kurang selama-lamanya, dan tidak butuh tambahan selama-lamanya. Ayat yang mulia ini merupakan nash (teks) yang nyata, bahwa agama Islam tidaklah meninggalkan sesuatupun yang dibutuhkan oleh manusia di dunia dan di akhirat, kecuali agama ini telah menerangkannya dan telah menjelaskannya, apa saja perkara itu. Di antara masalah besar yang dijelaskan oleh Islam dan merupakan topik pembicaraan dunia adalah masalah ekonomi.
Read more https://pengusahamuslim.com/2272-ternyata-alquran-telah-mengatur-masalah-ekonomi.html
C. Manfaat Ekonomi Dalam Kehidupan Sehari-hari
-Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.
-Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.
-Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial / masyarakat.
-Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti ( cermat ) serta ekonomis.
-Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola nilai nominal dengan baik dan bijak.
-Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.
-Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan mengelola kebutuhanya.
D. Cara Menerapkan Ekonomi Dalam Kehidupan Sehari-Hari
a. Melakukan penawaran barang atau jasa.
b. Mempertimbangkan barang atau jasa yang ingin kamu beli.
c. Membandingkan harga barang dengan penjual lainnya.
d. Mencari diskon besar-besaran.
Nama: Erlita
Nim : 1920100283
Sambungan perbaikan tugas pertemuan ke-tiga
Kata Kunci Dari Hadis di atas Adalah Minyak Wangi
Kata Kunci Dari Hadis di atas Adalah Minyak Wangi
A. Pengertian Minyak Wangi
Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma, fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, objek, atau ruangan.[1] Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan minyak wangi menentukan apakah suatu parfum dianggap sebagai ekstrak parfum, Eau de parfum, Eau de toilette, atau Eau de Cologne.
Parfum adalah benda ringan dan tidak menyita banyak tempat ketika dibawa, ditambah lagi ia menyebarkan aroma harum.
B. Dalil Tentang Minyak Wangi
Secara praksis, Nabi SAW mengakui menyukai parfum. Nabi SAW bersabda, “Kesenangan duniawi yang aku suka adalah wanita dan minyak wangi. Dan dijadikan kesejukan mataku di dalam shalat.” (HR. Nasa’i). Hadits ini juga memberi informasi bahwa parfum hanyalah kesenangan dunia yang dapat membuat sejuk dan khusyu' dalam beribadah.
Tapi intinya, parfum adalah sunah Nabi SAW yang berdimensi civilisasi tinggi. Dalam suatu ritual, umat Islam kerap berbagi parfum. Nabi SAW menegaskan, “Barangsiapa ditawari minyak wangi janganlah menolak, karena minyak wangi itu enak aromanya dan ringan membawanya.” (HR. Abu Daud).
Secara sosial memakai parfum juga berpahala. Yakni, manakala aroma harum yang menyebar dan membuat orang lain jadi senang dan merasa sejuk menghirupnya. Asal saja itu bukan berasal dari parfum wanita yang menimbulkan rangsangan bagi laki-laki. Sebab dalam Islam, wanita hanya boleh menggunakan parfum di rumah saja.
Dalam persoalan ini, Nabi SAW bahkan memberikan kreteria parfum untuk laki-laki dan wanita. Nabi SAW bersabda, “Parfum seorang laki-laki adalah yang tidak jelas warnanya tapi tampak beraroma harumnya. Sedangkan wewangian wanita adalah yang warnanya jelas namun aromanya tidak begitu tajam.” (HR. Baihaki). Jadi, aroma parfum wanita dilarang terlalu tajam.
Lebih tegas lagi, Nabi SAW mewanti-wanti dalam hadits yang ditulis Imam Nasa’i, Imam Abu Daud, Imam Turmudzi, dan Imam Ahmad, “Seorang wanita yang mengenakan parfum lalu melewati sekumpulan laki-laki agar mereka mencium aroma harum yang dia pakai, maka wanita tersebut adalah seorang pelacur.” Na'udzubillah.
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا عَزْرَةُ بْنُ ثَابِتٍ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي ثُمَامَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ كَانَ لَا يَرُدُّ الطِّيبَ وَزَعَمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَرُدُّ الطِّيبَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Azrah bin Tsabit Al Anshari dia berkata; telah menceritakan kepadaku Tsumamah bin Abdullah dari Anas radliallahu 'anhu bahwa dia tidak pernah menolak (pemberian) minyak wangi, dan dia mengira bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga tidak pernah menolak (pemberian) minyak wangi." (HR Bukhari)
Riwayat lainnya menyebutkan:
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ وَهَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْمَعْنَى أَنَّ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمُقْرِئَ حَدَّثَهُمْ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ عُرِضَ عَلَيْهِ طِيبٌ فَلَا يَرُدَّهُ فَإِنَّهُ طَيِّبُ الرِّيحِ خَفِيفُ الْمَحْمَلِ
Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali dan Harun bin Abdullah secara makna, bahwa Abu 'Abdurrahman Al Muqri menceritakan kepada mereka dari Sa'id bin Abu Ayyub dari Ubaidullah bin Abu Ja'far dari Al A'raj dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa ditawari minyak wangi janganlah menolak, karena minyak wangi itu enak aromanya dan ringan membawanya." (HR Abu Dawud).
Nama: Erlita
Nim : 1920100283
Sambungan perbaikan tugas pertemuan ke-tiga
C. Manfaat Minyak Wangi
Menurut Ibnu Qayyim, wewangian memiliki khasiat bahwa para malaikat sangat menyukainya. Sementara, setan-setan amat membencinya.
Bau yang wangi adalah makanan ruh, sementara ruh itu sendiri adalah pusat stamina, maka stamina juga meningkat melalui wewangian," kata Ibnu Qayyim.
Manfaat Minyak wangi dalam kehidupan sehari hari yaitu
-meningkatkan mood
-membuat percaya diri
-mengingatkan masa lalu
-aromaterapy
-membuat lebih menarik
D. Cara Menerapkan nya Dalam Kehidupan Sehari hari
•Memakai Parfum ke sekolah
•Memakai Parfum ke masjid
•Memakai Parfum dalam kehidupan sehari hari
•Menjual beli kan Parfum
Hubungan Ekonomi dengan Minyak Wangi, Dalam hal ini minyak wangi juga sangat berpengaruh terhadap perekonomian rakyat dalam sehari hari terutama bagi penjual yang menjual minyak wangi, Apabila kita membeli minyak wangi yang dijual nya maka otomatis kita memberinya uang dan dari uang tersebut dia bisa memenuhi kewajiban ekonomi nya dalam keluarga nya yaitu dengan menafkahi istri dan anak-anak nya.
Nama: Erlita
Nim : 1920100283
Kelas. Pai 9
Hari/Tanggal: Minggu/15/Nov/2020
Tempat: Kampung baru
No. Hp: 082362013547
Perbaikan Tugas Pertemuan ke-3
Saya bersumpah والله aku akan mengikuti perkuliahan sampai habis waktu yang ditentukan.
Agar aku pintar dan benar, dan membantu ayah dan ibu agar mendapat pahala anak yang sholih, bukan anak yang salah dunia dan akhirat.
Merusak tidak akan merusak karya asli awal.
Alhamdulillahirabbil’Alamin.
Hadis dengan koneksi Ekonomi
حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ حَجَّاجٍ وَابْنِ أَبِي غَنِيَّةَ عَنْ ثَابِتِ بْنِ عُبَيْدٍ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أُنَاوِلَهُ الْخُمْرَةَ مِنْ الْمَسْجِدِ فَقُلْتُ إِنِّي حَائِضٌ فَقَالَ تَنَاوَلِيهَا فَإِنَّ الْحَيْضَةَ لَيْسَتْ فِي يَدِكِ
(MUSLIM - 451) : Telah menceritakan kepadaku Abu Kuraib telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Zaidah dari Hajjaj dan Ibnu Abi Ghaniyyah dari Tsabit bin Ubaid dari al Qasim bin Muhammad dari Aisyah dia berkata; 'Rasulullah memerintahkanku untuk mengambilkan minyak wangi dari masjid. Aku jawab; 'Aku sedang haid.' Beliau menjawab: "Ambillah karena (darah) haid tidak berada di tanganmu."
Sanad dari hadist di atas aadalah Abu kursi, ibu Abi Zaidah dari Hajjaj, ibnu Abni ghaniyyah, tsabit bin ubaid, al qasim bin Muhammad, Aisyah.
Matan dari hadist di atas adalah Rasulullah memerintahkan ku untuk mengambil kan minyak wangi dari masjid. Aku menjawab; ‘Aku sedang haid. ‘ beliau menjawab: “Ambillah Kerena darah haid tidak berada di tangan mu. “
Perawi Hadist di atas adalah Muslim-451
A. Pengertian Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Wikipedia
B. Dalil Tentang Ekonomi
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِينا
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agamamu.” (Q.S. Al-Maidah (5): 3)
Di dalam ayat ini Allah telah menjelaskan bahwa Dia telah menyempurnakan agama kita untuk kita. Maka, agama ini tidak akan kurang selama-lamanya, dan tidak butuh tambahan selama-lamanya. Ayat yang mulia ini merupakan nash (teks) yang nyata, bahwa agama Islam tidaklah meninggalkan sesuatupun yang dibutuhkan oleh manusia di dunia dan di akhirat, kecuali agama ini telah menerangkannya dan telah menjelaskannya, apa saja perkara itu. Di antara masalah besar yang dijelaskan oleh Islam dan merupakan topik pembicaraan dunia adalah masalah ekonomi.
Read more https://pengusahamuslim.com/2272-ternyata-alquran-telah-mengatur-masalah-ekonomi.html
Nama: Erlita
Nim : 1920100283
Sambungan perbaikan tugas pertemuan ke 3
C. Manfaat Ekonomi Dalam Kehidupan Sehari-hari
-Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.
-Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.
-Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial / masyarakat.
-Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti ( cermat ) serta ekonomis.
-Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola nilai nominal dengan baik dan bijak.
-Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.
-Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan mengelola kebutuhanya.
D. Cara Menerapkan Ekonomi Dalam Kehidupan Sehari-Hari
A.Melakukan penawaran barang atau jasa.
B.Mempertimbangkan barang atau jasa yang ingin kamu beli.
C.Membandingkan harga barang dengan penjual lainnya.
D.Mencari diskon besar-besaran.
Kata Kunci Dari Hadis di atas Adalah Minyak Wangi
A.Pengertian Minyak Wangi
Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma, fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi untuk tubuh manusia, objek, atau ruangan.[1] Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan minyak wangi menentukan apakah suatu parfum dianggap sebagai ekstrak parfum, Eau de parfum, Eau de toilette, atau Eau de Cologne.
Parfum adalah benda ringan dan tidak menyita banyak tempat ketika dibawa, ditambah lagi ia menyebarkan aroma harum.
Nama: Erlita
Nim : 1920100283
Sambungan perbaikan tugas pertemuan ke-3
B.Dalil Tentang Minyak Wangi
Secara praksis, Nabi SAW mengakui menyukai parfum. Nabi SAW bersabda, “Kesenangan duniawi yang aku suka adalah wanita dan minyak wangi. Dan dijadikan kesejukan mataku di dalam shalat.” (HR. Nasa’i). Hadits ini juga memberi informasi bahwa parfum hanyalah kesenangan dunia yang dapat membuat sejuk dan khusyu' dalam beribadah.
Tapi intinya, parfum adalah sunah Nabi SAW yang berdimensi civilisasi tinggi. Dalam suatu ritual, umat Islam kerap berbagi parfum. Nabi SAW menegaskan, “Barangsiapa ditawari minyak wangi janganlah menolak, karena minyak wangi itu enak aromanya dan ringan membawanya.” (HR. Abu Daud).
Secara sosial memakai parfum juga berpahala. Yakni, manakala aroma harum yang menyebar dan membuat orang lain jadi senang dan merasa sejuk menghirupnya. Asal saja itu bukan berasal dari parfum wanita yang menimbulkan rangsangan bagi laki-laki. Sebab dalam Islam, wanita hanya boleh menggunakan parfum di rumah saja.
Dalam persoalan ini, Nabi SAW bahkan memberikan kreteria parfum untuk laki-laki dan wanita. Nabi SAW bersabda, “Parfum seorang laki-laki adalah yang tidak jelas warnanya tapi tampak beraroma harumnya. Sedangkan wewangian wanita adalah yang warnanya jelas namun aromanya tidak begitu tajam.” (HR. Baihaki). Jadi, aroma parfum wanita dilarang terlalu tajam.
Lebih tegas lagi, Nabi SAW mewanti-wanti dalam hadits yang ditulis Imam Nasa’i, Imam Abu Daud, Imam Turmudzi, dan Imam Ahmad, “Seorang wanita yang mengenakan parfum lalu melewati sekumpulan laki-laki agar mereka mencium aroma harum yang dia pakai, maka wanita tersebut adalah seorang pelacur.” Na'udzubillah.
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا عَزْرَةُ بْنُ ثَابِتٍ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ حَدَّثَنِي ثُمَامَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ كَانَ لَا يَرُدُّ الطِّيبَ وَزَعَمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لَا يَرُدُّ الطِّيبَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Azrah bin Tsabit Al Anshari dia berkata; telah menceritakan kepadaku Tsumamah bin Abdullah dari Anas radliallahu 'anhu bahwa dia tidak pernah menolak (pemberian) minyak wangi, dan dia mengira bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam juga tidak pernah menolak (pemberian) minyak wangi." (HR Bukhari)
Riwayat lainnya menyebutkan:
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ وَهَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْمَعْنَى أَنَّ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمُقْرِئَ حَدَّثَهُمْ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي أَيُّوبَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ عُرِضَ عَلَيْهِ طِيبٌ فَلَا يَرُدَّهُ فَإِنَّهُ طَيِّبُ الرِّيحِ خَفِيفُ الْمَحْمَلِ
Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali dan Harun bin Abdullah secara makna, bahwa Abu 'Abdurrahman Al Muqri menceritakan kepada mereka dari Sa'id bin Abu Ayyub dari Ubaidullah bin Abu Ja'far dari Al A'raj dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa ditawari minyak wangi janganlah menolak, karena minyak wangi itu enak aromanya dan ringan membawanya." (HR Abu Dawud).
C.Manfaat Minyak Wangi
Menurut Ibnu Qayyim, wewangian memiliki khasiat bahwa para malaikat sangat menyukainya. Sementara, setan-setan amat membencinya.
Bau yang wangi adalah makanan ruh, sementara ruh itu sendiri adalah pusat stamina, maka stamina juga meningkat melalui wewangian," kata Ibnu Qayyim.
Manfaat Minyak wangi dalam kehidupan sehari hari yaitu
-meningkatkan mood
-membuat percaya diri
-mengingatkan masa lalu
-aromaterapy
-membuat lebih menarik
Nama: Erlita
Nim : 1920100283
Sambungan perbaikan tugas pertemuan ke 3
D. Cara Menerapkan nya Dalam Kehidupan Sehari hari
•Memakai Parfum ke sekolah
•Memakai Parfum ke masjid
•Memakai Parfum dalam kehidupan sehari hari
•Menjual beli kan Parfum
E Kesimpulan
Hubungan Ekonomi dengan Minyak Wangi, Dalam hal ini minyak wangi juga sangat berpengaruh terhadap perekonomian rakyat dalam sehari hari terutama bagi penjual yang menjual minyak wangi, Apabila kita membeli minyak wangi yang dijual nya maka otomatis kita memberinya uang dan dari uang tersebut dia bisa memenuhi kewajiban ekonomi nya dalam keluarga nya yaitu dengan menafkahi istri dan anak-anak nya.
Nama: Erlita
Nim : 1920100283
Kelas. Pai 9
Hari/Tanggal Komentar: minggu/ 15/November/2020
Tempat: Kampung baru, Lingga bayu
No. Hp: 082362013547
Perbaikan Tugas Pertemuan Ke-Empat
Saya bersumpah wallohu aku akan mengikuti perkuliahan sampai habis waktu yang di tentukan
Agar Aku Pintar dan Benar, dan Membantu Ayah dan Ibu agar mendapat pahala anak yang sholih, bukan anak yang salah dunia dan akhirat.
Bersumpah tidak akan merusak karya asli awal
AlhamdulillahiRabbil’Alamin.
Hadis dengan Koneksi Ekonomi
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ أَخْبَرَنَا يَحْيَى عَنْ سُلَيْمَانَ الْأَعْمَشِ حَدَّثَنِي شَقِيقُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ كُنَّا إِذَا جَلَسْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الصَّلَاةِ قُلْنَا السَّلَامُ عَلَى اللَّهِ قَبْلَ عِبَادِهِ السَّلَامُ عَلَى فُلَانٍ وَفُلَانٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُولُوا السَّلَامُ عَلَى اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ السَّلَامُ وَلَكِنْ إِذَا جَلَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ فَإِنَّكُمْ إِذَا قُلْتُمْ ذَلِكَ أَصَابَ كُلَّ عَبْدٍ صَالِحٍ فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَوْ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ثُمَّ لِيَتَخَيَّرْ أَحَدُكُمْ مِنْ الدُّعَاءِ أَعْجَبَهُ إِلَيْهِ فَيَدْعُوَ بِهِ حَدَّثَنَا تَمِيمُ بْنُ الْمُنْتَصِرِ أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ يَعْنِي ابْنَ يُوسُفَ عَنْ شَرِيكٍ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كُنَّا لَا نَدْرِي مَا نَقُولُ إِذَا جَلَسْنَا فِي الصَّلَاةِ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ عُلِّمَ فَذَكَرَ نَحْوَهُ قَالَ شَرِيكٌ وَحَدَّثَنَا جَامِعٌ يَعْنِي ابْنَ أَبِي شَدَّادٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بِمِثْلِهِ قَالَ وَكَانَ يُعَلِّمُنَا كَلِمَاتٍ وَلَمْ يَكُنْ يُعَلِّمُنَاهُنَّ كَمَا يُعَلِّمُنَا التَّشَهُّدَ اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ وَنَجِّنَا مِنْ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُلُوبِنَا وَأَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعْمَتِكَ مُثْنِينَ بِهَا قَابِلِيهَا وَأَتِمَّهَا عَلَيْنَا حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ النُّفَيْلِيُّ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الْحُرِّ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُخَيْمِرَةَ قَالَ أَخَذَ عَلْقَمَةُ بِيَدِي فَحَدَّثَنِي أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ أَخَذَ بِيَدِهِ وَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخَذَ بِيَدِ عَبْدِ اللَّهِ فَعَلَّمَهُ التَّشَهُّدَ فِي الصَّلَاةِ فَذَكَرَ مِثْلَ دُعَاءِ حَدِيثِ الْأَعْمَشِ إِذَا قُلْتَ هَذَا أَوْ قَضَيْتَ هَذَا فَقَدْ قَضَيْتَ صَلَاتَكَ إِنْ شِئْتَ أَنْ تَقُومَ فَقُمْ وَإِنْ شِئْتَ أَنْ تَقْعُدَ فَاقْعُدْ
Nama: Erlita
Nim : 1920100283
Sambungan pertemuan ke 4
(ABUDAUD - 825) : Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah mengabarkan kepada kami Yahya dari Sulaiman Al A'masy telah menceritakan kepadaku Syaqiq bin Salamah dari Abdullah bin Mas'ud dia berkata; "Apabila kami selesai duduk-duduk bersama bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam shalat, maka kami ucapkan; "As Salaamu 'alallah qabla 'ibaadihis salaam'ala fulaanin wa fulaan (selamat sejahtera bagi Allah sebelum hamba-bamba-Nya, selamat sejahtera bagi fulan dan fulan)." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian mengatakan "As Salaamu 'alaallah, karena Allah adalah dzat sumber keselamatan, akan tetapi jika salah seorang dari kalian duduk hendaklah mengucapkan; 'At Tahiyyati lillah was shalawaatu wat thayyibaat, as salaamu 'alaika ayyuhan nabiiyyu warahmatullahi wa barakaatuh as salaamu 'alaina wa 'alaa ibaadillahis shalihin (Segala kesejahteraan milik Allah semata, begitupun segala kasih-sayang dan hal-hal yang baik, selamat sejahtera kiranya terlimpah kepadamu wahai Nabi, begitupun rahmat Allah serta berkah-berkah-nya. Selamat sejahtera terlimpah pula atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang Shalih) " apabila kalian mengucapkan seperti ini, maka kalian dapat mencapai semua hamba yang Shalih baik yang di langit maupun yang di bumi, -atau sabdanya- di antara langit dan bumi. ' "Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu ann namuhammadan 'abduhu wa rasuuluh (Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah selaian Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya) ", kemudian hendaklah salah seorang dari kalian memilih do'a yang menarik hatinya dan berdo'a dengan do'a itu." Telah menceritakan kepada kami Tamim bin Al Muntashir telah mengabarkan kepada kami Ishaq yaitu Ibnu Yusuf dari Syarik dari Abu Ishaq dari Abu Al Ahwash dari Abdullah dia berkata; "Kami tidak tahu, apa yang harus kami baca ketika duduk dalam shalat, sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah di ajari (oleh Allah) …" kemudian dia menyebutkan hadits yang semisal itu." Syarik mengatakan; dan telah menceritakan kepada kami Jami' yaitu ibnu Abu Syaddad dari Abu Wa'il dari Abdullah seperti itu, katanya; "Dan beliau telah mengajari kami beberapa kalimat, dan tidak mengajari kami kalimat-kalimat di atas sebagaimana beliau mengajari kami tasyahud, (sabdanya):
Post a Comment