ULUMUL HADIST PERTEMUAN KEENAM
TBI 6
Tarjamatur Ruwat dan Natijah
Tarjamatur
Ruwat
Tarjamatur
Ruwat ( mengenal semua keperibadian setiap sanad ), caranya klik nama sanad
yang paling bawah sampai nama sanad yang terakhir atau yang paling atas dari
skema data yang ada, maka hasilnya sebagai berikut:
Awalnya mulai
dari nama Pembuku Hadis ( Mukhorrij ) ada 9 Imam Hadis ( dapat diakses
langsung dari Program Kitab 9 Imam Hadis dengan cara mengklik symbol Biografi
atau lihat pada bagian ketiga buku ini Biografi 9 Imam Hadis) tinggal memilih
di antara mukhorrij yang sedang diteliti. Gunanya dibuat atau dicantumkan
yang 9 ini agar memudahkan para pentakhrij tentang keperibadian Imam yang 9. Jadi dalam pelaksanaannya silahkan
pilih mukhorrij mana yang sedang ditakhrij. Contohnya hadis
tentang niat di atas baik hadis nomor 1 dan hadis penguatnya.tetap al-Bukhori
1.Al-Bukhori
( Mukhorrij )
BIOGRAFI
IMAM AL-BUKHORI
Pertumbuhan beliau
Nama:Â Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim bin al Mughirah bin Bardizbah.
Kuniyah beliau: Abu Abdullah
Nasab beliau:
1. Al Ju'fi;
nisabah Al Ju'fi adalah nisbah Arabiyyah. Faktor penyebabnya adalah,
bahwasanya al Mughirah kakek Al-Bukhori yang kedua masuk Islam berkat
bimbingan dari Al Yaman Al Ju'fi. Maka nisbah beliau kepada Al Ju'fi
adalah nisbah perwalian
2. Al Al-Bukhori; yang merupakan nisbah kepada
negri Imam Al-Bukhori lahir
Tanggal lahir: Beliau dilahirkan pada hari Jum'at
setelah solat Jum'at 13 Syawwal 194 H
Tempat lahir: Bukhara
Masa kecil beliau: Al-Bukhori dididik dalam keluarga yang berilmu.
Bapaknya adalah seorang ahli hadis, akan tetapi dia tidak termasuk ulama
yang banyak meriwayatkan hadis, Al-Bukhori menyebutkan di dalam kitab
tarikh kabirnya, bahwa bapaknya telah melihat Hammad bin Zaid dan
Abdullah bin Al Mubarak, dan dia telah mendengar dari Imam Malik, karena
itulah dia termasuk ulama bermadzhab Maliki. Ayahnya wafat ketika
Al-Bukhori masih kecil, sehingga dia pun diasuh oleh sang ibu dalam
kondisi yatim. Akan tetapi ayahnya meninggalkan Al-Bukhori dalam keadaan
yang berkecukupan dari harta yang halal dan berkah. Bapak Imam Al-Bukhori
berkata ketika menjelang kematiannya; "Aku tidak mengetahui satu
dirham pun dari hartaku dari barang yang haram, dan begitu juga satu
dirhampun hartaku bukan dari hal yang syubhat."
Maka dengan harta tersebut Al-Bukhori menjadikannya sebagai media untuk
sibuk dalam hal menuntut ilmu.
Ketika menginjak usia 16 tahun, dia bersama ibu dan kakaknya mengunjungi
kota suci, kemudian dia tinggal di Makkah dekat dengan baitulah beberapa
saat guna menuntut ilmu.
Kisah hilangnya penglihatan beliau: Ketika masa kecilnya, kedua mata
Al-Bukhori buta. Suatu ketika ibunya bermimpi melihat Khalilullah Nabi
Ibrahim 'Alaihis sallam berujar
kepadanya; "Wahai ibu, sesungguhnya Alloh telah memulihkan
penglihatan putramu karena banyaknya doa yang kamu panjatkan
kepada-Nya." Menjelang pagi harinya ibu Imam Al-Bukhori mendapati
penglihatan anaknya telah sembuh. Dan ini merupakan kemuliaan Alloh
subhanahu wa ta'ala yang di berikan kepada Imam Al-Bukhori di kala
kecilnya.
Perjalan
beliau dalam menuntut ilmu
Kecerdasan dan kejeniusan beliau
Kecerdasan dan kejeniusan Al-Bukhori nampak semenjak masih kecil. Alloh
menganugerahkan kepadanya hati yang cerdas, pikiran yang tajam dan daya
hafalan yang sangat kuat, sedikit sekali orang yang memiliki kelebihan
seperti dirinya pada zamannya tersebut. Ada satu riwayat yang menuturkan
tentang dirinya, bahwasanya dia menuturkan; "Aku mendapatkan ilham
untuk menghafal hadis ketika aku masih berada di sekolah baca
tulis." Maka Muhammad bin Abi Hatim bertanya kepadanya; "saat
itu umurmu berapa?". Dia menjawab; "Sepuluh tahun atau kurang
dari itu. Kemudian setelah lulus dari sekolah akupun bolak-balik
menghadiri majelis hadis Ad-Dakhili dan ulama hadis yang lainnya. Ketika
sedang membacakan hadis di hadapan murid-muridnya, Ad-Dakhili berkata;
'Sufyan meriwayatkan dari Abu Zubair dari Ibrahim.' Maka aku menyelanya;
'Sesungguhnya Abu Zubair tidak meriwayatkan dari Ibrahim.' Tapi dia
menghardikku, lalu aku berkata kepadanya, 'kembalikanlah kepada sumber
aslinya, jika anda punya.' Kemudian dia pun masuk dan melihat kitabnya
lantas kembali dan berkata, 'Bagaimana kamu bisa tahu wahai anak muda?'
Aku menjawab, 'Dia adalah Az Zubair. Nama aslinya Ibnu 'Adi yang
meriwayatkan hadis dari Ibrahim.' Kemudian dia pun mengambil pena dan
membenarkan catatannya. Dan dia pun berkata kepadaku, 'Kamu benar.' Maka
Muhammad bin Abi Hatim bertanya kepada Al-Bukhori; "Ketika kamu
membantahnya berapa umurmu?". Al-Bukhori menjawab, "Sebelas
tahun."
Hasyid bin Isma'il menuturkan: bahwasanya Al-Bukhori selalu ikut bersama
kami mondar-mandir menghadiri para Masayikh Bashrah, dan saat itu dia
masih anak kecil. Tetapi dia tidak pernah menulis (pelajaran yang dia
simak), sehingga hal itu berlalu beberapa hari. Setelah berlalu 6 hari,
kamipun mencelanya. Maka dia menjawab semua celaan kami; "Kalian
telah banyak mencela saya, maka tunjukkanlah kepadaku hadis-hadis yang
telah kalian tulis." Maka kami pun mengeluarkan catatan-catatan
hadis kami. Tetapi dia menambahkan hadis yang lain lagi sebanyak lima
belas ribu hadis. Dan dia membaca semua hadis-hadis tersebut dengan
hafalannya di luar kepala. Maka akhirnya kami mengklarifikasi
catatan-catatan kami dengan berpedoman kepada hafalannya.
Permulaannya
dalam menuntut ilmu
Aktifitas beliau dalam menuntut ilmu di mulai semenjak sebelum menginjak
masa baligh, dan hal itu ditunjang dengan peninggalan orang tuanya berupa
harta, beliau berkata; aku
menghabiskan setiap bulan sebanyak lima ratus dirham, yang aku gunakan
untuk pembiayan menuntut ilmu dan
apa yang ada di sisi Alloh itu lebih baik dan lebih eksis.'
Dia bergegas mendatangi majelis-majelis ilmu, ketika dia sudah menghafal
Al qur`an dan menghafal beberapa karya tulis para ulama dan yang pertama kali karya tulis yang
beliau hafal adalah buku Abdullah
bin Al Mubarak, buku Waki' bin al Jarrah dalam masalah Sunan dan zuhud,
dan yang lainnya. Sebagaimana beliau juga tidak meninggalkan disiplin
ilmu dalam masalah fikih dan pendapat.
Rihlah
beliau
Rihlah dalam rangka menuntut ilmu merupakan bagian yang sangat mencolok
dan sifat yang paling menonjol dari tabiat para ahlul hadis, karena
posisi Al-Bukhori dalam masalah ilmu ini merupakan satu kesatuan pada
diri seorang ahlul hadis, maka dia pun mengikuti sunnah para pendahulunya
dan dia pun meniti jalan mereka. Dia tidak puas dengan hanya menyimak
hadis dari penduduk negrinya, sehingga tidak terelakkan lagi bagi dirinya
untuk mengadakan dalam rangka menuntut ilmu, dia berkeliling ke
negri-negri Islam. Dan pertama kali dia mengadakan perjalanannya adalah
pada tahun 210 hijriah, yaitu ketika umurnya menginjak 16 tahun, pada tahun
kepergiannya dalam rangka menunaikan ibadah haji bersama dengan ibunya
dan saudara tuanya.
Negri-negri yang pernah beliau masuki adalah sebagai berikut;
- Khurasan dan daerah yang
bertetangga dengannya
- Bashrah
- Kufah
- Baghdad
- Hijaz (Makkah dan
Madinah)
- Syam
- Al Jazirah (kota-kota
yang terletak di sekitar Dajlah dan Eufrat)
- Mesir
Al-Bukhori
menuturkan tentang rihlah ilmiah yang dia jalani; 'Aku memasuki Syam,
Mesir dan al Jazirah sebanyak dua kali, ke Bashrah sebanyak empat kali
dan aku tinggal di Hijaz beberapa tahun
dan aku tidak bisa menghitung berapa kali saya memasuki kawasan
Kufah dan Baghdad bersama para muhadditsin.
Guru-guru
beliau
Imam Al-Bukhori berjumpa dengan sekelompok kalangan atba'ut tabi’in muda, dan beliau
meriwayatkan hadis dari mereka, sebagaimana beliau juga meriwayatkan
dengan jumlah yang sangat besar dari kalangan selain mereka. Dalam
masalah ini beliau bertutur; ' aku telah menulis dari sekitar seribu
delapan puluh jiwa yang semuanya dari kalangan ahlul hadis.
Guru-guru Imam Al-Bukhori terkemuka yang telah beliau riwayatkan
hadisnya;
- Abu 'Ashim An Nabil
- Makki bin Ibrahim
- Muhammad bin 'Isa bin Ath
Thabba'
- Ubaidullah bin Musa
- Muhammad bin Salam Al
Baikandi
- Ahmad bin Hanbal
- Ishaq bin Manshur
- Khallad bin Yahya bin
Shafwan
- Ayyub bin Sulaiman bin
Bilal
- Ahmad bin Isykab
Dan
masih banyak lagi
Murid-murid
beliau
Al Hafidz Shalih Jazzarah berkata; ' Muhammad bin Isma'il duduk mengajar
di Baghdad dan aku memintanya
untuk mendiktekan (hadis) kepadaku, maka berkerumunlah orang-orang
kepadanya lebih dari dua puluh ribu orang.
Maka tidaklah mengherankan kalau pengaruh dari majelisnya tersebut
menciptakan kelompok tokoh-tokoh yang cerdas yang meniti manhaj, di
antara mereka itu adalah;
- Al Imam Abu al Husain
Muslim bin al Hajjaj an- Naisaburi (204-261 H), penulis buku sohih
Muslim yang terkenal
- Al Imam Abu 'Isa At -Tirmidzi
(210-279 H) penulis buku sunan At -Tirmidzi yang terkenal
- Al Imam Shalih bin
Muhammad (205-293 H)
- Al Imam Abu Bakr bin
Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah (223-311) H, penulis buku sohih
Ibnu Khuzaimah.
- Al Imam Abu Al Fadhl
Ahmad bin Salamah An- Naisaburi (286 H), teman dekat Imam
Muslim dan dia juga memiliki
buku sohih seperti buku Imam Muslim.
- Al Imam Muhammad bin
Nashr Al-Marwazi (202-294 H)
- Al Hafizh Abu Bakr bin
Abi Dawud Sulaiman bin Al -Asy'ats (230-316 H)
- Al Hafizh Abu Al Qasim
Abdullah bin Muhammad bin Abdul 'Aziz Al -Baghawi (214-317 H)
- Al Hafizh Abu Al Qadli
Abu Abdillah Al Husain bin Isma'il Al -Mahamili (235-330 H)
- Al Imam Abu Ishaq Ibrahim
bin Ma'qil al- Nasafi (290 H)
- Al Imam Abu Muhammad
Hammad bin Syakir al- Nasawi (311 H)
- Al Imam Abu Abdillah
Muhammad bin Yusuf bin Mathar al Firabri (231-320 H)
Karakter
Imam Al-Bukhori
Meskipun Imam Al-Bukhori sibuk dengan menuntut ilmu dan menyebarkannya,
tetapi dia merupakan individu yang mengamalkan ilmu yang dimilikinya,
menegakkan keta'atan kepada Rabbnya, terpancar pada dirinya ciri-ciri
seorang wali yang terpilih dan orang shalih serta berbakti, yang dapat
menciptakan karismatik di dalam hati dan kedudukan yang mempesona di dalam
jiwa.
Dia merupakan pribadi yang banyak mengerjakan solat, khusu' dan banyak
membaca Al- Qur`an.
Muhammad bin Abi Hatim menuturkan:
'dia selalu melaksanakan solat di waktu sahur sebanyak tiga belas
raka'at, dan menutupnya dengan melaksanakan solat witir dengan satu
raka'at'
Yang lainnya menuturkan; ' Apabila
malam pertama di bulan Romadon, murid-murid Imam Al-Bukhori berkumpul
kepadanya, maka dia pun meminpin solat mereka. Di setiap rokaat dia
membaca dua puluh ayat, amalan ini beliau lakukan sampai dapat
mengkhatamkan Al qur`an.
Beliau adalah sosok yang gemar menafkahkan hartanya, banyak berbuat baik,
sangat dermawan, tawadu’ dan
wara'.
Persaksian
para ulama terhadap beliau
Sangat banyak sekali para ulama yang memberikan kesaksian atas keilmuan
Imam Al-Bukhori, di antara mereka ada yang dari kalangan guru-gurunya dan
teman-teman seperiode dengannya. Adapun periode setelah meninggalnya
al-Bukhori sampai saat ini, kedudukan Imam Al-Bukhori selalu bersemayam
di dalam renungan hati kaum muslimin, baik yang berkecimpung dalam
masalah hadis, bahkan dari kalangan awwam kaum muslimin sekali pun
memberikan persaksian atas keagungan beliau.
Di antara para tokoh ulama (kritikus) yang memberikan persaksian terhadap
beliau adalah;
- Abu Bakar ibnu Khuzaimah
telah memberikan kesaksian terhadap Imam Al-Bukhori dengan
mengatakan: "Di kolong langit ini tidak ada orang yang lebih
mengetahui hadis dari Muhammad bin Isma'il."
- 'Abdan bin 'Utsman Al
Marwazi berkata; 'aku tidak pernah melihat dengan kedua mataku,
seorang pemuda yang lebih mendapat bashirah dari pemuda ini. ' Saat
itu telunjuknya diarahkan kepada Al-Bukhori
- Qutaibah bin Sa'id
menuturkan; 'aku duduk
bermajelis dengan para ahli fikih, orang-orang zuhud dan ahli
ibadah, tetapi aku tidak pernah melihat semenjak aku dapat mencerna ilmu orang yang seperti
Muhammad bin Isma'il. Dia adalah sosok pada zamannya seperti 'Umar di kalangan para sahabat.
Dan dia berkata; ' kalau seandainya Muhammad bin Isma'il adalah
seorang sahabat maka dia merupakan ayat.
- Ahmad bin Hanbal berkata;
Khurasan tidak pernah melahirkan orang yang seperti Muhammad bin
Isma'il.
- Abu Bakar bin Abi Syaibah
dan Ibnu Numair menuturkan;
kami tidak pernah melihat orang yang seperti Muhammad bin Ism'ail
- Bundar berkata; belum ada
seorang lelaki yang memasuki Bashrah lebih mengetahui terhadap hadis
dari saudara kami Abu Abdillah.
- Abu Hatim ar-Razi
berkata: "Khurasan belum pernah melahirkan seorang putra yang
hafal hadis melebihi Muhammad bin Isma'il, juga belum pernah ada orang yang
pergi dari kota tersebut menuju Irak yang melebihi
kealimannya."
- Muslim (pengarang kitab
Sohih) berkata ketika Al-Bukhori menyingkap satu cacat hadis yang
tidak di ketahuinya; "Biarkan saya mencium kedua kaki anda,
wahai gurunya para guru dan pemimpin para ahli hadis dan dokter
hadis dalam masalah illat hadis."
- al-Hafiz Ibn Hajar yang
menyatakan: "Andaikan pintu pujian dan sanjungan kepada
Al-Bukhori masih terbuka bagi generasi sesudahnya, tentu habislah
semua kertas dan nafas. Ia bagaikan lautan tak bertepi."
Hasil
karya beliau
Di antara hasil karya Imam Al-Bukhori adalah sebagai berikut :
- Al Jami' as- Sohih (Sohih Al-Bukhori)
- Al -Adab al- Mufrad.
- At- Tarikh ash Shaghir.
- At- Tarikh al Awsath.
- At- Tarikh al -Kabir.
- At Tafsir al- Kabir.
- Al Musnad al- Kabir.
- Kitab al- 'Ilal.
- Raf'ul Yadain fi ash -Shalah.
- Birru al- Walidain.
- Kitab al-Asyribah.
- Al- Qira`ah Khalfa al -Imam.
- Kitab ad- Dlu'afa.
- Usami ash -Shahabah.
- Kitab al- Kuna.
- Al- Habbah
- Al Wihdan
- Al Fawa`id
- Qadlaya ash- Shahabah wa at -Tabi’in
- Masyiikhah
Wafat beliau
Imam Al-Bukhori keluar menuju Samarkand, Tiba di Khartand, sebuah desa
kecil sebelum Samarkand, ia singgah untuk mengunjungi beberapa familinya.
Namun di sana beliau jatuh sakit selama beberapa hari. Dan Akhirnya
beliau meninggal pada hari sabtu
tanggal 31 Agustus 870 M (256 H) pada malam Idul Fitri dalam usia
62 tahun kurang 13 hari. Beliau di makamkan selepas Solat Dzuhur pada
Hari Raya Idul Fitri. Semoga Alloh selalu merahmatinya dan ridla
kepadanya.
|
|
|
|
Komentar terhadap al-Bukhori tidak
ada yang memberikan komentar hal negative, karena dia adalah mukhorrij yang
baik dan handal, maka periwayatan al-Bukhori dengan gurunya Abdullah bin Az
Zubair bin 'Isa bin 'Ubaidillah dalam keadaan bersambung dan dipercaya.
2.Abdullah bin Az Zubair bin 'Isa
bin 'Ubaidillah
Nama Lengkap : Abdullah bin Az Zubair bin 'Isa bin
'Ubaidillah
Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua
Kuniyah : Abu Bakar
Negeri semasa hidup : Marur Rawdz
Wafat : 219 H
|
|
ULAMA
|
KOMENTAR
|
Ahmad
bin Hanbal
|
Imam
|
Abu
Hatim
|
tsiqah
Imam
|
Ibnu
Hibban
|
disebutkan
dalam 'ats tsiqaat
|
Ibnu
Hajar al 'Asqalani
|
tsiqoh
hafidz
|
Adz
Dzahabi
|
seorang
tokoh
|
|
|
|
|
Dalam garfik di atas tercantum warna
merah 79 maksudnya bahwa al-Bukhori meriwayatkan hadis dari Abdullah bin Az
Zubair bin 'Isa bin 'Ubaidillah sebanyak 79 kali, disampingnya angka 0
maksudnya Muslim tidak pernah meriwayatkan hadis dari beliau, di sampingnya angka 5 maksudnya Abu
Dawud 5 kali meriwayatkan hadis dari dia, di sampingnya angka 5 maksudnya at-Tirmidzi 5 kali
meriwayatkan hadis dari beliau, di sampingnya
angka 1 maksudnya bahwa an-Nasai 1 kali meriwayatkan hadis dari beliau, di sampingnya angka 0 maksudnya bahwa Ibn
Majah tidak pernah meriwayatkan hadis dari beliau, di sampingnya angka 3 maksudnya bahwa
Ahmad bin Hanbal ada 3 kali meriwayatkan hadis dari beliau, di sampinya ada angka 0 maksudnya bahwa
Malik tidak pernah meriwayatkan hadis dari beliau. Jadi dari jumlah angka
seluruhnya = 98, berarti banyak hadis yang bersumber dari Abdullah bin Az
Zubair bin 'Isa bin 'Ubaidillah. Kamudian menjadi penguat terhadap
kepribadiannya dalam hal periwayatan hadis. Maka kiaskan penilaian tersebut
terhadap seluruh sanad yang ada.
Kemudian berikan komentar saudara
terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Dalam
kolom komentar (Imam,
tsiqah Imam, disebutkan dalam 'ats tsiqaat, tsiqoh hafidz dan seorang tokoh) tidak
ada yang mencela maka
benar pernyataan lambang periwayatan Haddasana ( ia menceritakan kepada
kami ) bahwa periwayatan antara al-Bukhori dengan Gurunya Abdullah bin Az Zubair bin 'Isa bin 'Ubaidillah adalah benar bersambung.
3.Sufyan bin 'Uyainah bin Abi
'Imran Maimun
Nama Lengkap : Sufyan bin 'Uyainah bin
Abi 'Imran Maimun
Kalangan : Tabi'ut Tabi’in
kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Muhammad
Negeri semasa hidup : Kufah
Wafat : 198 H
|
|
ULAMA
|
KOMENTAR
|
Ibnu
Hibban
|
Hafidz
mutqin
|
Al
'Ajli
|
Tsiqah
tsabat dalam hadis
|
Adz
Dzahabi
|
Ahadul
A'lam
|
Adz
Dzahabi
|
Tsiqah
Tsabat
|
Adz
Dzahabi
|
Hafidz
Imam
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
416
|
459
|
212
|
279
|
391
|
298
|
821
|
0
|
129
|
|
|
Kemudian berikan komentar saudara
terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika
tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan Qola
Haddasana ( ia berkata dan menceritakan kepada kami ) bahwa periwayatan
antara Sufyan bin 'Uyainah bin Abi 'Imran Maimun dengan gurunya Yahya bin Sa'id bin Qais
adalah benar bersambung.
4.Yahya bin Sa'id bin Qais
Nama Lengkap : Yahya bin Sa'id bin Qais
Kalangan : Tabi’in kalangan
biasa
Kuniyah : Abu Sa'id
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 144 H
|
|
ULAMA
|
KOMENTAR
|
Ibnu
Sa'd
|
Tsiqah
|
Ahmad
bin Hanbal
|
paling
tsabat
|
Abu
Hatim
|
Tsiqah
|
An
Nasa'i
|
tsiqah
ma`mun
|
Abu
Zur'ah
|
Tsiqah
|
Yahya
bin Ma'in
|
Tsiqah
|
Al
'Ajli
|
Tsiqah
|
Ibnu
Hajar al 'Asqalani
|
tsiqah
tsabat
|
Adz
Dzahabi
|
Imam
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
125
|
76
|
49
|
39
|
149
|
43
|
181
|
218
|
53
|
|
|
Kemudian berikan komentar saudara
terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika
tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan Qola
Haddasana ( ia berkata dan menceritakan kepada kami ) bahwa periwayatan
antara Yahya bin Sa'id bin Qais denagn gurunya
Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits bin Khalid adalah benar bersambung.
2. 5. Muhammad bin Ibrahim bin Al
Harits bin Khali
· Nama Lengkap : Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits
bin Khalid
· Kalangan : Tabi’in kalangan biasa
· Kuniyah : Abu 'Abdullah
· Negeri semasa hidup : Madinah
· Wafat : 120 H
|
|
ULAMA
|
KOMENTAR
|
Ya'kub
Ibnu Syaibah
|
Tsiqah
|
Ibnu
Hajar al 'Asqalani
|
Tsiqah
lahu Afrod
|
Adz
Dzahabi
|
Mereka
Mentsiqahkan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
25
|
22
|
30
|
19
|
31
|
22
|
110
|
16
|
15
|
|
|
Kemudian berikan komentar saudara
terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika
tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan Qola
Haddasana ( ia berkata dan menceritakan kepada kami ) bahwa periwayatan
antara Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits bin Khalid dengan gurunya Alqamah bin
Waqash bin Mihshan adalah benar
bersambung
3. Alqamah bin Waqash bin Mihshan
Nama
Lengkap : Alqamah bin Waqash bin Mihshan
Kalangan
: Tabi’in kalangan tua
Kuniyah
:
Negeri
semasa hidup : Madinah
Wafat
:
|
|
ULAMA
|
KOMENTAR
|
Ibnu
Hibban
|
disebutkan
dalam 'Ats Tsiqat'
|
An
Nasa'i
|
Tsiqah
|
Ibnu
Hajar
|
tsiqah
tsabat
|
|
|
|
|
Kemudian berikan komentar saudara
terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika
tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan Qola
Akhbirni ( ia berkata dan mengkhabarkan kepadaku ) bahwa periwayatan antara
Alqamah bin Waqash bin Mihshan dengan gurunya Umar bin Al Khaththab bin Nufail
adalah benar bersambung.
1.
Umar bin Al
Khaththab bin Nufail
Nama
Lengkap : Umar bin Al Khaththab bin Nufail
Kalangan
: Shahabat
Kuniyah
: Abu Hafsh
Negeri
semasa hidup : Madinah
Wafat
: 23
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
137
|
73
|
76
|
78
|
97
|
78
|
332
|
181
|
106
|
|
|
Kemudian berikan komentar saudara terhadap kolom komentar, apakah ada
komentar yang mencela atau tidak. Jika tidak ada komentar yang mencela maka
benar pernyataan lambang periwayatan Yaqulu Sami’tu( ia berkata aku
mendengar ) bahwa periwayatan antara Umar bin Al Khaththab bin Nufail dengan
gurunya Rosululloh saw.adalah benar
bersambung.
Tarjamatur
Ruwat Hadis penguat 1 Riwayat al-Bukhori nomor 52
- Al-Bukhori bisa dilihat pada
riwayat hidupnya yang di atas.
- Abdullah bin Maslamah bin
Qa'nab
Nama
Lengkap : Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab
Kalangan
: Tabi'ut Tabi’in kalangan biasa
Kuniyah
: Abu 'Abdur Rahman
Negeri
semasa hidup : Madinah
Wafat
: 221 H
|
|
ULAMA
|
KOMENTAR
|
Ibnu
Hibban
|
disebutkan
dalam 'ats tsiqaat
|
Ibnu
Hajar
|
tsiqah
ahli ibadah
|
Abu
Hatim
|
tsiqah
hujjah
|
|
|
|
|
Kemudian berikan komentar saudara
terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika
tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan haddasana
( ia menceritakan kepada kami ) bahwa periwayatan antara Abdullah bin
Maslamah bin Qa'nab dengan gurunya Malik bin Anas bin Malik bin Abi 'Amir adalah benar
bersambung
3.Malik bin Anas bin Malik bin Abi
'Amir
Nama Lengkap : Malik bin Anas bin Malik
bin Abi 'Amir
Kalangan
: Tabi'ut Tabi’in kalangan tua
Kuniyah
: Abu 'Abdullah
Negeri
semasa hidup : Madinah
Wafat : 179 H
|
|
ULAMA
|
KOMENTAR
|
Yahya
bin Ma'in
|
Tsiqah
|
Muhammad
bin Sa'd
|
tsiqah
ma`mun
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
644
|
346
|
302
|
165
|
354
|
71
|
594
|
0
|
131
|
|
|
Kemudian berikan komentar saudara
terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika
tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan Qola
Akhbirna ( ia berkata dan mengkhabarkan kepada kami ) bahwa periwayatan
antara Malik bin Anas bin Malik bin Abi 'Amir engan gurunya Yahya bin Sa'id bin
Qais adalah benar bersambung.
Selanjutnya sama dengan tarjamatur
ruwat hadis antara Yahya bin Sa'id bin
Qais di atasnya bersambung ( seperti jalur pertama)
Tarjamatur
Ruwat hadis penguat 2 riwayat al-Bukhori (6195)
- Al-Bukhori seperti
di atas
- Qutaibah bin Sa'id bin Jamil
bin Tharif bin 'Abdullah
Nama
Lengkap : Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin Tharif bin 'Abdullah
Kalangan
: Tabi'ul Atba' kalangan tua
Kuniyah
: Abu Raja'
Negeri
semasa hidup : Himsh
Wafat
: 240 H
|
|
ULAMA
|
KOMENTAR
|
Abu
Hatim
|
Tsiqah
|
An
Nasa'i
|
Tsiqah
|
Yahya
bin Ma'in
|
Tsiqah
|
Ibnu
Hajar al 'Asqalani
|
Tsiqah
Tsabat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
324
|
666
|
191
|
601
|
682
|
4
|
212
|
0
|
0
|
|
|
Kemudian berikan komentar saudara
terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika
tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan haddasana
( ia menceritakan kepada kami ) bahwa periwayatan antara Qutaibah bin Sa'id
bin Jamil bin Tharif bin 'Abdullah dengan gurunya Abdul Wahhab bin 'Abdul Majid
bin Ash Shalti adalah benar bersambung
- Abdul Wahhab bin 'Abdul Majid
bin Ash Shalti
Nama
Lengkap : Abdul Wahhab bin 'Abdul Majid bin Ash Shalti
Kalangan
: Tabi'ut Tabi’in kalangan pertengahan
Kuniyah
: Abu Muhamad
Negeri
semasa hidup : Bashrah
Wafat
: 194 H
|
|
ULAMA
|
KOMENTAR
|
Ibnu
Hibban
|
disebutkan
dalam 'ats tsiqaat
|
Al
'Ajli
|
tsiqah
|
Ibnu
Hajar
|
Tsiqah
|
Adz
Dzahabi
|
Hafizh
|
|
|
|
|
Kemudian berikan komentar saudara
terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika
tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan Qola
Akhbirni ( ia berkata dan mengkhabarkan kepada kami ) bahwa periwayatan
antara Abdul Wahhab bin 'Abdul Majid bin Ash Shalti dengan gurunya Yahya bin
Sa'id bin Qais adalah benar bersambung.
Selnjutnya sama dengan tarjamatur
ruwat hadis antara Yahya bin Sa'id bin
Qais di atasnya bersambung ( seperti
jalur pertama)
Tarjamatur
Ruwat hadis penguat 3 riwayat al-Bukhori ( 6439)
1.Al-Bukhori seperti di
atas
2. Muhammad bin Al Fadlol
Nama
Lengkap : Muhammad bin Al Fadlol
Kalangan
: Tabi'ut Tabi’in kalangan biasa
Kuniyah
: Abu An Nu'man
Negeri
semasa hidup : Bashrah
Wafat
: 224 H
|
|
ULAMA
|
KOMENTAR
|
Adz
Dzahabi
|
Tsiqah
|
Al
'Ajli
|
Tsiqah
|
Al-Bukhori
|
Berubah
di akhir usianya
|
Ad
Daruquthni
|
Tsiqah
|
Ad
Daruquthni
|
Berubah
di akhir usianya
|
Ibnu
Hajar al 'Asqalani
|
Tsiqah
|
Ibnu
Hajar al 'Asqalani
|
Berubah
di akhir usianya
|
Adz
Dzahabi
|
Berubah
di akhir usianya
|
|
|
|
|
Kemudian berikan komentar saudara
terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika
tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan haddasana
( ia menceritakan kepada kami ) bahwa periwayatan antara Muhammad bin Al
Fadlol dengan . gurunya Hammad bin Zaid bin Dirham adalah benar bersambung.
1.
Hammad bin Zaid bin Dirham
Nama
Lengkap : Hammad bin Zaid bin Dirham
Kalangan
: Tabi'ut Tabi’in kalangan pertengahan
Kuniyah
: Abu Isma'il
Negeri
semasa
a
hidup : Bashrah
Wafat
: 179 H
|
|
ULAMA
|
KOMENTAR
|
Ahmad
bin Hanbal
|
Seorang
Imam Kaum Muslimin
|
Ibnu
Hibban
|
disebutkan
dalam 'ats tsiqaat
|
Ibnu
Hajar al 'Asqalani
|
Tsiqah
tsabat Faqih
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
203
|
199
|
142
|
78
|
116
|
57
|
277
|
0
|
102
|
|
|
Kemudian berikan komentar saudara
terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika
tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan haddasana
( ia menceritakan kepada kami ) bahwa periwayatan antara Hammad bin Zaid
bin Dirham dengan gurunya Yahya bin Sa'id bin Qais adalah benar bersambung.
Selnjutnya sama dengan tarjamatur
ruwat hadis antara Yahya bin Sa'id bin Qais
di atasnya bersambung ( seperti jalur pertama)
Natijah
Dari data di atas maka natijahnya
adalah hadis sohih lidzatih. Perlu dperhatikan lagi setelah dapat
natijahnya, maka seharusnya dibandingkan dengan hasil natijah pentakhrij
terdahulu apakah sama atau berbeda
No comments:
Post a Comment