- Drs. Dame Siregar, M.A

 ULUMUL HADIST PERTEMUAN KEENAM

TBI 6

Tarjamatur Ruwat dan Natijah

Tarjamatur Ruwat

 

            Tarjamatur Ruwat ( mengenal semua keperibadian setiap sanad ), caranya klik nama sanad yang paling bawah sampai nama sanad yang terakhir atau yang paling atas dari skema data yang ada, maka hasilnya sebagai berikut:

Awalnya mulai dari nama Pembuku Hadis ( Mukhorrij ) ada 9 Imam Hadis ( dapat diakses langsung dari Program Kitab 9 Imam Hadis dengan cara mengklik symbol Biografi atau lihat pada bagian ketiga buku ini Biografi 9 Imam Hadis) tinggal memilih di antara mukhorrij yang sedang diteliti. Gunanya dibuat atau dicantumkan yang 9 ini agar memudahkan para pentakhrij tentang keperibadian Imam yang 9. Jadi dalam pelaksanaannya silahkan pilih mukhorrij mana yang sedang ditakhrij. Contohnya hadis tentang niat di atas baik hadis nomor 1 dan hadis penguatnya.tetap al-Bukhori

1.Al-Bukhori ( Mukhorrij )

BIOGRAFI IMAM AL-BUKHORI[1]




 

                              

Pertumbuhan beliau
Nama:Â Muhammad bin Isma'il bin Ibrahim bin al Mughirah bin Bardizbah.
Kuniyah beliau: Abu Abdullah
Nasab beliau:

1.      Al Ju'fi; nisabah Al Ju'fi adalah nisbah Arabiyyah. Faktor penyebabnya adalah, bahwasanya al Mughirah kakek Al-Bukhori yang kedua masuk Islam berkat bimbingan dari Al Yaman Al Ju'fi. Maka nisbah beliau kepada Al Ju'fi adalah nisbah perwalian

2. Al Al-Bukhori; yang merupakan nisbah kepada negri Imam Al-Bukhori lahir

Tanggal lahir: Beliau dilahirkan pada hari Jum'at setelah solat Jum'at 13 Syawwal 194 H
Tempat lahir: Bukhara
Masa kecil beliau: Al-Bukhori dididik dalam keluarga yang berilmu. Bapaknya adalah seorang ahli hadis, akan tetapi dia tidak termasuk ulama yang banyak meriwayatkan hadis, Al-Bukhori menyebutkan di dalam kitab tarikh kabirnya, bahwa bapaknya telah melihat Hammad bin Zaid dan Abdullah bin Al Mubarak, dan dia telah mendengar dari Imam Malik, karena itulah dia termasuk ulama bermadzhab Maliki. Ayahnya wafat ketika Al-Bukhori masih kecil, sehingga dia pun diasuh oleh sang ibu dalam kondisi yatim. Akan tetapi ayahnya meninggalkan Al-Bukhori dalam keadaan yang berkecukupan dari harta yang halal dan berkah. Bapak Imam Al-Bukhori berkata ketika menjelang kematiannya; "Aku tidak mengetahui satu dirham pun dari hartaku dari barang yang haram, dan begitu juga satu dirhampun hartaku bukan dari hal yang syubhat."
Maka dengan harta tersebut Al-Bukhori menjadikannya sebagai media untuk sibuk dalam hal menuntut ilmu.
Ketika menginjak usia 16 tahun, dia bersama ibu dan kakaknya mengunjungi kota suci, kemudian dia tinggal di Makkah dekat dengan baitulah beberapa saat guna menuntut ilmu.
Kisah hilangnya penglihatan beliau: Ketika masa kecilnya, kedua mata Al-Bukhori buta. Suatu ketika ibunya bermimpi melihat Khalilullah Nabi Ibrahim 'Alaihis  sallam berujar kepadanya; "Wahai ibu, sesungguhnya Alloh telah memulihkan penglihatan putramu karena banyaknya doa yang kamu panjatkan kepada-Nya." Menjelang pagi harinya ibu Imam Al-Bukhori mendapati penglihatan anaknya telah sembuh. Dan ini merupakan kemuliaan Alloh subhanahu wa ta'ala yang di berikan kepada Imam Al-Bukhori di kala kecilnya.

Perjalan beliau dalam menuntut ilmu
Kecerdasan dan kejeniusan beliau
Kecerdasan dan kejeniusan Al-Bukhori nampak semenjak masih kecil. Alloh menganugerahkan kepadanya hati yang cerdas, pikiran yang tajam dan daya hafalan yang sangat kuat, sedikit sekali orang yang memiliki kelebihan seperti dirinya pada zamannya tersebut. Ada satu riwayat yang menuturkan tentang dirinya, bahwasanya dia menuturkan; "Aku mendapatkan ilham untuk menghafal hadis ketika aku masih berada di sekolah baca tulis." Maka Muhammad bin Abi Hatim bertanya kepadanya; "saat itu umurmu berapa?". Dia menjawab; "Sepuluh tahun atau kurang dari itu. Kemudian setelah lulus dari sekolah akupun bolak-balik menghadiri majelis hadis Ad-Dakhili dan ulama hadis yang lainnya. Ketika sedang membacakan hadis di hadapan murid-muridnya, Ad-Dakhili berkata; 'Sufyan meriwayatkan dari Abu Zubair dari Ibrahim.' Maka aku menyelanya; 'Sesungguhnya Abu Zubair tidak meriwayatkan dari Ibrahim.' Tapi dia menghardikku, lalu aku berkata kepadanya, 'kembalikanlah kepada sumber aslinya, jika anda punya.' Kemudian dia pun masuk dan melihat kitabnya lantas kembali dan berkata, 'Bagaimana kamu bisa tahu wahai anak muda?' Aku menjawab, 'Dia adalah Az Zubair. Nama aslinya Ibnu 'Adi yang meriwayatkan hadis dari Ibrahim.' Kemudian dia pun mengambil pena dan membenarkan catatannya. Dan dia pun berkata kepadaku, 'Kamu benar.' Maka Muhammad bin Abi Hatim bertanya kepada Al-Bukhori; "Ketika kamu membantahnya berapa umurmu?". Al-Bukhori menjawab, "Sebelas tahun."
Hasyid bin Isma'il menuturkan: bahwasanya Al-Bukhori selalu ikut bersama kami mondar-mandir menghadiri para Masayikh Bashrah, dan saat itu dia masih anak kecil. Tetapi dia tidak pernah menulis (pelajaran yang dia simak), sehingga hal itu berlalu beberapa hari. Setelah berlalu 6 hari, kamipun mencelanya. Maka dia menjawab semua celaan kami; "Kalian telah banyak mencela saya, maka tunjukkanlah kepadaku hadis-hadis yang telah kalian tulis." Maka kami pun mengeluarkan catatan-catatan hadis kami. Tetapi dia menambahkan hadis yang lain lagi sebanyak lima belas ribu hadis. Dan dia membaca semua hadis-hadis tersebut dengan hafalannya di luar kepala. Maka akhirnya kami mengklarifikasi catatan-catatan kami dengan berpedoman kepada hafalannya.

Permulaannya dalam menuntut ilmu
Aktifitas beliau dalam menuntut ilmu di mulai semenjak sebelum menginjak masa baligh, dan hal itu ditunjang dengan peninggalan orang tuanya berupa harta, beliau berkata;  aku menghabiskan setiap bulan sebanyak lima ratus dirham, yang aku gunakan untuk pembiayan menuntut ilmu  dan apa yang ada di sisi Alloh itu lebih baik dan lebih eksis.'
Dia bergegas mendatangi majelis-majelis ilmu, ketika dia sudah menghafal Al qur`an dan menghafal beberapa karya tulis para ulama  dan yang pertama kali karya tulis yang beliau  hafal adalah buku Abdullah bin Al Mubarak, buku Waki' bin al Jarrah dalam masalah Sunan dan zuhud, dan yang lainnya. Sebagaimana beliau juga tidak meninggalkan disiplin ilmu dalam masalah fikih dan pendapat.

Rihlah beliau
Rihlah dalam rangka menuntut ilmu merupakan bagian yang sangat mencolok dan sifat yang paling menonjol dari tabiat para ahlul hadis, karena posisi Al-Bukhori dalam masalah ilmu ini merupakan satu kesatuan pada diri seorang ahlul hadis, maka dia pun mengikuti sunnah para pendahulunya dan dia pun meniti jalan mereka. Dia tidak puas dengan hanya menyimak hadis dari penduduk negrinya, sehingga tidak terelakkan lagi bagi dirinya untuk mengadakan dalam rangka menuntut ilmu, dia berkeliling ke negri-negri Islam. Dan pertama kali dia mengadakan perjalanannya adalah pada tahun 210 hijriah, yaitu ketika umurnya menginjak 16 tahun, pada tahun kepergiannya dalam rangka menunaikan ibadah haji bersama dengan ibunya dan saudara tuanya.
Negri-negri yang pernah beliau masuki adalah sebagai berikut;

 

  1. Khurasan dan daerah yang bertetangga dengannya
  2. Bashrah
  3. Kufah
  4. Baghdad
  5. Hijaz (Makkah dan Madinah)
  6. Syam
  7. Al Jazirah (kota-kota yang terletak di sekitar Dajlah dan Eufrat)
  8. Mesir

Al-Bukhori menuturkan tentang rihlah ilmiah yang dia jalani; 'Aku memasuki Syam, Mesir dan al Jazirah sebanyak dua kali, ke Bashrah sebanyak empat kali dan aku tinggal di Hijaz beberapa tahun  dan aku tidak bisa menghitung berapa kali saya memasuki kawasan Kufah dan Baghdad bersama para muhadditsin.

Guru-guru beliau
Imam Al-Bukhori berjumpa dengan sekelompok kalangan  atba'ut tabi’in muda, dan beliau meriwayatkan hadis dari mereka, sebagaimana beliau juga meriwayatkan dengan jumlah yang sangat besar dari kalangan selain mereka. Dalam masalah ini beliau bertutur; ' aku telah menulis dari sekitar seribu delapan puluh jiwa yang semuanya dari kalangan ahlul hadis.
Guru-guru Imam Al-Bukhori terkemuka yang telah beliau riwayatkan hadisnya;

  1. Abu 'Ashim An Nabil
  2. Makki bin Ibrahim
  3. Muhammad bin 'Isa bin Ath Thabba'
  4. Ubaidullah bin Musa
  5. Muhammad bin Salam Al Baikandi
  6. Ahmad bin Hanbal
  7. Ishaq bin Manshur
  8. Khallad bin Yahya bin Shafwan
  9. Ayyub bin Sulaiman bin Bilal
  10. Ahmad bin Isykab

Dan masih banyak lagi

Murid-murid beliau
Al Hafidz Shalih Jazzarah berkata; ' Muhammad bin Isma'il duduk mengajar di Baghdad  dan aku memintanya untuk mendiktekan (hadis) kepadaku, maka berkerumunlah orang-orang kepadanya lebih dari dua puluh ribu orang.
Maka tidaklah mengherankan kalau pengaruh dari majelisnya tersebut menciptakan kelompok tokoh-tokoh yang cerdas yang meniti manhaj, di antara mereka itu adalah;

  1. Al Imam Abu al Husain Muslim bin al Hajjaj an- Naisaburi (204-261 H), penulis buku sohih Muslim yang terkenal
  2. Al Imam Abu 'Isa At -Tirmidzi (210-279 H) penulis buku sunan At -Tirmidzi yang terkenal
  3. Al Imam Shalih bin Muhammad (205-293 H)
  4. Al Imam Abu Bakr bin Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah (223-311) H, penulis buku sohih Ibnu Khuzaimah.
  5. Al Imam Abu Al Fadhl Ahmad bin Salamah An- Naisaburi (286 H), teman dekat Imam Muslim  dan dia juga memiliki buku sohih seperti buku Imam Muslim.
  6. Al Imam Muhammad bin Nashr Al-Marwazi (202-294 H)
  7. Al Hafizh Abu Bakr bin Abi Dawud Sulaiman bin Al -Asy'ats (230-316 H)
  8. Al Hafizh Abu Al Qasim Abdullah bin Muhammad bin Abdul 'Aziz Al -Baghawi (214-317 H)
  9. Al Hafizh Abu Al Qadli Abu Abdillah Al Husain bin Isma'il Al -Mahamili (235-330 H)
  10. Al Imam Abu Ishaq Ibrahim bin Ma'qil al- Nasafi (290 H)
  11. Al Imam Abu Muhammad Hammad bin Syakir al- Nasawi (311 H)
  12. Al Imam Abu Abdillah Muhammad bin Yusuf bin Mathar al Firabri (231-320 H)

Karakter Imam Al-Bukhori
Meskipun Imam Al-Bukhori sibuk dengan menuntut ilmu dan menyebarkannya, tetapi dia merupakan individu yang mengamalkan ilmu yang dimilikinya, menegakkan keta'atan kepada Rabbnya, terpancar pada dirinya ciri-ciri seorang wali yang terpilih dan orang shalih serta berbakti, yang dapat menciptakan karismatik di dalam hati dan kedudukan yang mempesona di dalam jiwa.
Dia merupakan pribadi yang banyak mengerjakan solat, khusu' dan banyak membaca Al- Qur`an.
Muhammad bin Abi Hatim menuturkan:  'dia selalu melaksanakan solat di waktu sahur sebanyak tiga belas raka'at, dan menutupnya dengan melaksanakan solat witir dengan satu raka'at'
Yang lainnya menuturkan;  ' Apabila malam pertama di bulan Romadon, murid-murid Imam Al-Bukhori berkumpul kepadanya, maka dia pun meminpin solat mereka. Di setiap rokaat dia membaca dua puluh ayat, amalan ini beliau lakukan sampai dapat mengkhatamkan Al qur`an.
Beliau adalah sosok yang gemar menafkahkan hartanya, banyak berbuat baik, sangat dermawan, tawadu’  dan wara'.

Persaksian para ulama terhadap beliau
Sangat banyak sekali para ulama yang memberikan kesaksian atas keilmuan Imam Al-Bukhori, di antara mereka ada yang dari kalangan guru-gurunya dan teman-teman seperiode dengannya. Adapun periode setelah meninggalnya al-Bukhori sampai saat ini, kedudukan Imam Al-Bukhori selalu bersemayam di dalam renungan hati kaum muslimin, baik yang berkecimpung dalam masalah hadis, bahkan dari kalangan awwam kaum muslimin sekali pun memberikan persaksian atas keagungan beliau.
Di antara para tokoh ulama (kritikus) yang memberikan persaksian terhadap beliau adalah;

  1. Abu Bakar ibnu Khuzaimah telah memberikan kesaksian terhadap Imam Al-Bukhori dengan mengatakan: "Di kolong langit ini tidak ada orang yang lebih mengetahui hadis dari Muhammad bin Isma'il."
  2. 'Abdan bin 'Utsman Al Marwazi berkata; 'aku tidak pernah melihat dengan kedua mataku, seorang pemuda yang lebih mendapat bashirah dari pemuda ini. ' Saat itu telunjuknya diarahkan kepada Al-Bukhori
  3. Qutaibah bin Sa'id menuturkan;  'aku duduk bermajelis dengan para ahli fikih, orang-orang zuhud dan ahli ibadah, tetapi aku tidak pernah melihat semenjak aku dapat  mencerna ilmu orang yang seperti Muhammad bin Isma'il. Dia adalah sosok pada zamannya seperti  'Umar di kalangan para sahabat. Dan dia berkata; ' kalau seandainya Muhammad bin Isma'il adalah seorang sahabat maka dia merupakan ayat.
  4. Ahmad bin Hanbal berkata; Khurasan tidak pernah melahirkan orang yang seperti Muhammad bin Isma'il.
  5. Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Ibnu Numair  menuturkan; kami tidak pernah melihat orang yang seperti Muhammad bin Ism'ail
  6. Bundar berkata; belum ada seorang lelaki yang memasuki Bashrah lebih mengetahui terhadap hadis dari saudara kami Abu Abdillah.
  7. Abu Hatim ar-Razi berkata: "Khurasan belum pernah melahirkan seorang putra yang hafal hadis melebihi Muhammad bin Isma'il,  juga belum pernah ada orang yang pergi dari kota tersebut menuju Irak yang melebihi kealimannya."
  8. Muslim (pengarang kitab Sohih) berkata ketika Al-Bukhori menyingkap satu cacat hadis yang tidak di ketahuinya; "Biarkan saya mencium kedua kaki anda, wahai gurunya para guru dan pemimpin para ahli hadis dan dokter hadis dalam masalah illat hadis."
  9. al-Hafiz Ibn Hajar yang menyatakan: "Andaikan pintu pujian dan sanjungan kepada Al-Bukhori masih terbuka bagi generasi sesudahnya, tentu habislah semua kertas dan nafas. Ia bagaikan lautan tak bertepi."

Hasil karya beliau
Di antara hasil karya Imam Al-Bukhori adalah sebagai berikut :
- Al Jami' as- Sohih (Sohih Al-Bukhori)
- Al -Adab al- Mufrad.
- At- Tarikh ash Shaghir.
- At- Tarikh al Awsath.
- At- Tarikh al -Kabir.
- At Tafsir al- Kabir.
- Al Musnad al- Kabir.
- Kitab al- 'Ilal.
- Raf'ul Yadain fi ash -Shalah.
- Birru al- Walidain.
- Kitab al-Asyribah.
- Al- Qira`ah Khalfa al -Imam.
- Kitab ad- Dlu'afa.
- Usami ash -Shahabah.
- Kitab al- Kuna.
- Al-  Habbah
- Al Wihdan
- Al Fawa`id
- Qadlaya ash- Shahabah wa at -Tabi’in
- Masyiikhah

Wafat beliau
Imam Al-Bukhori keluar menuju Samarkand, Tiba di Khartand, sebuah desa kecil sebelum Samarkand, ia singgah untuk mengunjungi beberapa familinya. Namun di sana beliau jatuh sakit selama beberapa hari. Dan Akhirnya beliau meninggal pada hari sabtu  tanggal 31 Agustus 870 M (256 H) pada malam Idul Fitri dalam usia 62 tahun kurang 13 hari. Beliau di makamkan selepas Solat Dzuhur pada Hari Raya Idul Fitri. Semoga Alloh selalu merahmatinya dan ridla kepadanya.
[2]

                              


Komentar terhadap al-Bukhori tidak ada yang memberikan komentar hal negative, karena dia adalah mukhorrij yang baik dan handal, maka periwayatan al-Bukhori dengan gurunya Abdullah bin Az Zubair bin 'Isa bin 'Ubaidillah dalam keadaan bersambung dan dipercaya.

2.Abdullah bin Az Zubair bin 'Isa bin 'Ubaidillah[3]


 

Nama Lengkap : Abdullah bin Az Zubair bin 'Isa bin 'Ubaidillah

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua

Kuniyah : Abu Bakar

Negeri semasa hidup : Marur Rawdz

Wafat : 219 H


ULAMA

KOMENTAR

Ahmad bin Hanbal

Imam

Abu Hatim

tsiqah Imam

Ibnu Hibban

disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani

tsiqoh hafidz

Adz Dzahabi

seorang tokoh



 










79

0

5

5

1

0

3

0

5

 


Al-Bukhori


Tirmidzi


Ahmads


Muslim


Nasai


Malik


Abu Dawud


Ibnu Majah


Ad Darimi

            Dalam garfik di atas tercantum warna merah 79 maksudnya bahwa al-Bukhori meriwayatkan hadis dari Abdullah bin Az Zubair bin 'Isa bin 'Ubaidillah sebanyak 79 kali, disampingnya angka 0 maksudnya Muslim tidak pernah meriwayatkan hadis dari beliau, di sampingnya angka 5 maksudnya Abu Dawud 5 kali meriwayatkan hadis dari dia, di sampingnya angka 5 maksudnya at-Tirmidzi 5 kali meriwayatkan hadis dari beliau, di sampingnya angka 1 maksudnya bahwa an-Nasai 1 kali meriwayatkan hadis dari beliau, di sampingnya angka 0 maksudnya bahwa Ibn Majah tidak pernah meriwayatkan hadis dari beliau, di sampingnya angka 3 maksudnya bahwa Ahmad bin Hanbal ada 3 kali meriwayatkan hadis dari beliau, di sampinya ada angka 0 maksudnya bahwa Malik tidak pernah meriwayatkan hadis dari beliau. Jadi dari jumlah angka seluruhnya = 98, berarti banyak hadis yang bersumber dari Abdullah bin Az Zubair bin 'Isa bin 'Ubaidillah. Kamudian menjadi penguat terhadap kepribadiannya dalam hal periwayatan hadis. Maka kiaskan penilaian tersebut terhadap seluruh sanad yang ada.

Kemudian berikan komentar saudara terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Dalam kolom komentar (Imam, tsiqah Imam, disebutkan dalam 'ats tsiqaat, tsiqoh hafidz dan seorang tokoh) tidak ada yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan Haddasana ( ia menceritakan kepada kami ) bahwa periwayatan antara al-Bukhori dengan Gurunya  Abdullah bin Az Zubair bin 'Isa bin 'Ubaidillah adalah benar bersambung.

 

 

 

 

3.Sufyan bin 'Uyainah bin Abi 'Imran Maimun[4]

Nama Lengkap : Sufyan bin 'Uyainah bin Abi 'Imran Maimun

Kalangan : Tabi'ut Tabi’in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Muhammad

Negeri semasa hidup : Kufah

Wafat : 198 H


ULAMA

KOMENTAR

Ibnu Hibban

Hafidz mutqin

Al 'Ajli

Tsiqah tsabat dalam hadis

Adz Dzahabi

Ahadul A'lam

Adz Dzahabi

Tsiqah Tsabat

Adz Dzahabi

Hafidz Imam



 










416

459

212

279

391

298

821

0

129

 


Al-Bukhori


Tirmidzi


Ahmad


Muslim


Nasai


Malik


Abu Dawud


Ibnu Majah


Ad Darimi

 

Kemudian berikan komentar saudara terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan Qola Haddasana ( ia berkata dan menceritakan kepada kami ) bahwa periwayatan antara Sufyan bin 'Uyainah bin Abi 'Imran Maimun  dengan gurunya Yahya bin Sa'id bin Qais adalah benar bersambung.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.Yahya bin Sa'id bin Qais[5]

Nama Lengkap : Yahya bin Sa'id bin Qais

Kalangan : Tabi’in kalangan biasa

Kuniyah : Abu Sa'id

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 144 H


ULAMA

KOMENTAR

Ibnu Sa'd

Tsiqah

Ahmad bin Hanbal

paling tsabat

Abu Hatim

Tsiqah

An Nasa'i

tsiqah ma`mun

Abu Zur'ah

Tsiqah

Yahya bin Ma'in

Tsiqah

Al 'Ajli

Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani

tsiqah tsabat

Adz Dzahabi

Imam



 










125

76

49

39

149

43

181

218

53

 


Al-Bukhori


Tirmidzi


Ahmad


Muslim


Nasai


Malik


Abu Dawud


Ibnu Majah


Ad Darimi

 

Kemudian berikan komentar saudara terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan Qola Haddasana ( ia berkata dan menceritakan kepada kami ) bahwa periwayatan antara Yahya bin Sa'id bin Qais denagn gurunya  Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits bin Khalid adalah benar bersambung.

 

 

 

 

2.      5. Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits bin Khali [6]

·  Nama Lengkap : Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits bin Khalid

·  Kalangan : Tabi’in kalangan biasa

·  Kuniyah : Abu 'Abdullah

·  Negeri semasa hidup : Madinah

·  Wafat : 120 H


ULAMA

KOMENTAR

Ya'kub Ibnu Syaibah

Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani

Tsiqah lahu Afrod

Adz Dzahabi

Mereka Mentsiqahkan



 










25

22

30

19

31

22

110

16

15

 


Al-Bukhori


Tirmidzi


Ahmad


Muslim


Nasai


Malik


Abu Dawud


Ibnu Majah


Ad Darimi

 

Kemudian berikan komentar saudara terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan Qola Haddasana ( ia berkata dan menceritakan kepada kami ) bahwa periwayatan antara Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits bin Khalid dengan gurunya Alqamah bin Waqash bin Mihshan adalah benar  bersambung

 

 

 

 

 

 

 

 

3.       Alqamah bin Waqash bin Mihshan[7]

 

Nama Lengkap : Alqamah bin Waqash bin Mihshan

Kalangan : Tabi’in kalangan tua

Kuniyah :

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat :


ULAMA

KOMENTAR

Ibnu Hibban

disebutkan dalam 'Ats Tsiqat'

An Nasa'i

Tsiqah

Ibnu Hajar

tsiqah tsabat



 










20

3

4

3

4

2

10

0

1

 


Al-Bukhori


Tirmidzi


Ahmad


Muslim


Nasai


Malik


Abu Dawud


Ibnu Majah


Ad Darimi

 

Kemudian berikan komentar saudara terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan Qola Akhbirni ( ia berkata dan mengkhabarkan kepadaku ) bahwa periwayatan antara Alqamah bin Waqash bin Mihshan dengan gurunya Umar bin Al Khaththab bin Nufail adalah benar  bersambung.

1.       Umar bin Al Khaththab bin Nufail[8]

Nama Lengkap : Umar bin Al Khaththab bin Nufail

Kalangan : Shahabat

Kuniyah : Abu Hafsh

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 23


ULAMA

KOMENTAR


Shahabat



 










137

73

76

78

97

78

332

181

106

 


Al-Bukhori


Tirmidzi


Ahmad


Muslim


Nasai


Malik


Abu Dawud


Ibnu Majah


Ad Darimi

 

  Kemudian berikan komentar saudara terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan Yaqulu Sami’tu( ia berkata aku mendengar ) bahwa periwayatan antara Umar bin Al Khaththab bin Nufail dengan gurunya Rosululloh saw.adalah benar  bersambung.

 

Tarjamatur Ruwat Hadis penguat 1 Riwayat al-Bukhori nomor 52

 

  1. Al-Bukhori bisa dilihat pada riwayat hidupnya yang di atas.
  2. Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab[9]

 

Nama Lengkap : Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab

Kalangan : Tabi'ut Tabi’in kalangan biasa

Kuniyah : Abu 'Abdur Rahman

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 221 H


ULAMA

KOMENTAR

Ibnu Hibban

disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar

tsiqah ahli ibadah

Abu Hatim

tsiqah hujjah



 










139

77

334

5

5

0

2

0

21

 


Al-Bukhori


Tirmidzi


Ahmad


Muslim


Nasai


Malik


Abu Dawud


Ibnu Majah


Ad Darimi

 

Kemudian berikan komentar saudara terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan haddasana ( ia menceritakan kepada kami ) bahwa periwayatan antara Abdullah bin Maslamah bin Qa'nab dengan gurunya Malik bin Anas bin Malik bin Abi 'Amir  adalah benar  bersambung

3.Malik bin Anas bin Malik bin Abi 'Amir[10]

 

Nama Lengkap : Malik bin Anas bin Malik bin Abi 'Amir

Kalangan : Tabi'ut Tabi’in kalangan tua

Kuniyah : Abu 'Abdullah

Negeri semasa hidup : Madinah

Wafat : 179 H


ULAMA

KOMENTAR

Yahya bin Ma'in

Tsiqah

Muhammad bin Sa'd

tsiqah ma`mun



 










644

346

302

165

354

71

594

0

131

 


Al-Bukhori


Tirmidzi


Ahmad


Muslim


Nasai


Malik


Abu Dawud


Ibnu Majah


Ad Darimi

 

Kemudian berikan komentar saudara terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan Qola Akhbirna ( ia berkata dan mengkhabarkan kepada kami ) bahwa periwayatan antara Malik bin Anas bin Malik bin Abi 'Amir engan gurunya Yahya bin Sa'id bin Qais adalah benar  bersambung.

Selanjutnya sama dengan tarjamatur ruwat hadis antara  Yahya bin Sa'id bin Qais di atasnya bersambung ( seperti jalur pertama)

 

Tarjamatur Ruwat hadis penguat 2 riwayat al-Bukhori  (6195)

  1. Al-Bukhori seperti di atas
  2. Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin Tharif bin 'Abdullah[11]

 

Nama Lengkap : Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin Tharif bin 'Abdullah

Kalangan : Tabi'ul Atba' kalangan tua

Kuniyah : Abu Raja'

Negeri semasa hidup : Himsh

Wafat : 240 H


ULAMA

KOMENTAR

Abu Hatim

Tsiqah

An Nasa'i

Tsiqah

Yahya bin Ma'in

Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani

Tsiqah Tsabat



 










324

666

191

601

682

4

212

0

0

 


Al-Bukhori


Tirmidzi


Ahmad


Muslim


Nasai


Malik


Abu Dawud


Ibnu Majah


Ad Darimi

 

Kemudian berikan komentar saudara terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan haddasana ( ia menceritakan kepada kami ) bahwa periwayatan antara Qutaibah bin Sa'id bin Jamil bin Tharif bin 'Abdullah dengan gurunya Abdul Wahhab bin 'Abdul Majid bin Ash Shalti adalah benar  bersambung

  1. Abdul Wahhab bin 'Abdul Majid bin Ash Shalti

Nama Lengkap : Abdul Wahhab bin 'Abdul Majid bin Ash Shalti

Kalangan : Tabi'ut Tabi’in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Muhamad

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 194 H


ULAMA

KOMENTAR

Ibnu Hibban

disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Al 'Ajli

tsiqah

Ibnu Hajar

Tsiqah

Adz Dzahabi

Hafizh



 










74

91

16

37

21

28

51

0

5

 


Bukhari


Tirmidzi


Ahmad


Muslim


Nasai


Malik


Abu Dawud


Ibnu Majah


Ad Darimi

 

Kemudian berikan komentar saudara terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan Qola Akhbirni ( ia berkata dan mengkhabarkan kepada kami ) bahwa periwayatan antara Abdul Wahhab bin 'Abdul Majid bin Ash Shalti dengan gurunya Yahya bin Sa'id bin Qais adalah benar  bersambung.

Selnjutnya sama dengan tarjamatur ruwat hadis antara  Yahya bin Sa'id bin Qais  di atasnya bersambung ( seperti jalur pertama)

Tarjamatur Ruwat hadis penguat 3 riwayat al-Bukhori ( 6439)

1.Al-Bukhori seperti di atas

2. Muhammad bin Al Fadlol[12]

 

Nama Lengkap : Muhammad bin Al Fadlol

Kalangan : Tabi'ut Tabi’in kalangan biasa

Kuniyah : Abu An Nu'man

Negeri semasa hidup : Bashrah

Wafat : 224 H


ULAMA

KOMENTAR

Adz Dzahabi

Tsiqah

Al 'Ajli

Tsiqah

 Al-Bukhori

Berubah di akhir usianya

Ad Daruquthni

Tsiqah

Ad Daruquthni

Berubah di akhir usianya

Ibnu Hajar al 'Asqalani

Tsiqah

Ibnu Hajar al 'Asqalani

Berubah di akhir usianya

Adz Dzahabi

Berubah di akhir usianya



 










102

9

2

3

7

4

44

0

92

 


Al-Bukhori


Tirmidzi


Ahmad


Muslim


Nasai


Malik


Abu Dawud


Ibnu Majah


Ad Darimi

 

Kemudian berikan komentar saudara terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan haddasana ( ia menceritakan kepada kami ) bahwa periwayatan antara Muhammad bin Al Fadlol dengan . gurunya Hammad bin Zaid bin Dirham adalah benar  bersambung.

1.         Hammad bin Zaid bin Dirham[13]

Nama Lengkap : Hammad bin Zaid bin Dirham

Kalangan : Tabi'ut Tabi’in kalangan pertengahan

Kuniyah : Abu Isma'il

Negeri semasa

a hidup : Bashrah

Wafat : 179 H


ULAMA

KOMENTAR

Ahmad bin Hanbal

Seorang Imam Kaum Muslimin

Ibnu Hibban

disebutkan dalam 'ats tsiqaat

Ibnu Hajar al 'Asqalani

Tsiqah tsabat Faqih



 










203

199

142

78

116

57

277

0

102

 


Al-Bukhori


Tirmidzi


Ahmad


Muslim


Nasai


Malik


Abu Dawud


Ibnu Majah


Ad Darimi

 

Kemudian berikan komentar saudara terhadap kolom komentar, apakah ada komentar yang mencela atau tidak. Jika tidak ada komentar yang mencela maka benar pernyataan lambang periwayatan haddasana ( ia menceritakan kepada kami ) bahwa periwayatan antara Hammad bin Zaid bin Dirham dengan gurunya Yahya bin Sa'id bin Qais adalah benar  bersambung.

Selnjutnya sama dengan tarjamatur ruwat hadis antara Yahya bin Sa'id bin Qais  di atasnya bersambung ( seperti jalur pertama)

Natijah

Dari data di atas maka natijahnya adalah hadis sohih lidzatih. Perlu dperhatikan lagi setelah dapat natijahnya, maka seharusnya dibandingkan dengan hasil natijah pentakhrij terdahulu apakah sama atau berbeda

 



[1] Kitab 9 Imam Hadist: http://localhost:5000/biografi_open.php,Lidwa Pusaka i-Software: www.lidwapustaka.com.  

[2]Kitab 9 Imam Hadist: http://localhost:5000/biografi_open.php ,Lidwa Pusaka i-Software: www.lidwapustaka.com.

[3] Kitab 9 Imam Hadist: http://localhost:5000/biografi_open.php , Lidwa Pusaka i-Software: www.lidwapustaka.com.

[4]Kitab9ImamHadist:http://localhost:5000/perowi_open.php?imam=bukhari&nohdt=1 Lidwa Pusaka Software: www.lidwapustaka.com.

[5]Kitab 9 Imam Hadist:,Lidwa Pusaka i-Software: www.lidwapustaka.com.http://localhost:5000/perowi_open.php?imam=bukhari&nohdt=1  

[6] Kitab 9 Imam Hadist:,Lidwa Pusaka i-Software: www.lidwapustaka.com.http://localhost:5000/perowi_open.php?imam=bukhari&nohdt=1  

[7]Kitab 9 Imam Hadist:,Lidwa Pusaka i-Software: www.lidwapustaka.com.http://localhost:5000/perowi_open.php?imam=bukhari&nohdt=1

[8] Kitab 9 Imam Hadist:,Lidwa Pusaka i-Software: www.lidwapustaka.com.http://localhost:5000/perowi_open.php?imam=bukhari&nohdt=1  

[9]Kitab 9 Imam Hadist:,Lidwa Pusaka i-Software: www.lidwapustaka.com.http://localhost:5000/perowi_open.php?imam=bukhari&nohdt=52

[10]Kitab 9 Imam Hadist:,Lidwa Pusaka i-Software: www.lidwapustaka.com.http://localhost:5000/perowi_open.php?imam=bukhari&nohdt=52

[11]Kitab 9 Imam Hadist:,Lidwa Pusaka i-Software: www.lidwapustaka.com.http://localhost:5000/perowi_open.php?imam=bukhari&nohdt=6195

[12]Kitab 9 Imam Hadist:,Lidwa Pusaka i-Software: www.lidwapustaka.com.http://localhost:5000/perowi_open.php?imam=bukhari&nohdt=6439

[13]Kitab 9 Imam Hadist:,Lidwa Pusaka i-Software: www.lidwapustaka.com.http://localhost:5000/perowi_open.php?imam=bukhari&nohdt=6439

No comments: